Anda di halaman 1dari 21

Terima kasih telah download ebook ini.

Kami yakin Anda punya ekspektasi tinggi terhadap ebook


ini. Atau paling tidak, Anda tertarik dengan judul Ebook ini
dan penasaran apa isinya.

Mengapa tertarik dengan judul ebook ini? mungkin karena


Anda paham arti kata “NETWORKER”, dan Anda adalah
seorang pebisnis jaringan.

Anda berharap ada sesuatu dalam ebook ini yang bisa


memberi ilmu baru bagi Anda yang bisa membangun
bisnis jaringan Anda.

Kami harus jujur diawal, tidak banyak hal teknis yang akan
Anda dapatkan dalam ebook ini. Ebook ini bukanlah buku
panduan atau tutorial..

E-Book ini berisi prinsip-prinsip dasar yang harus Anda


ketahui ketika menjalankan bisnis jaringan diatas platform
social media seperti Facebook. Dimulai dari 10 point
penting bersosial media.

Mau tidak mau, suka tidak suka, gaptek atau tidak gaptek,
kita sebagai pebisnis jaringan sudah seharusnya
beradaptasi dengan kemajuan zaman, dengan
menerapkan Social Networker dalam bisnis jaringan kita.
Itulah sebabnya lahir istilah baru yaitu "SOCIAL
NETWORKER", Sebuah istilah bagi Anda yang
menjalankan bisnis jaringan dengan strategi Social Media.
Simpelnya, "Anda mencari prospek, presentasi, follow up
dan closing melalui Social Media."

E-Book ini kami susun bersamaan dengan sebuah project


E-COURSE DIGITAL NETWORKER, yaitu sebuah program
training online untuk para pebisnis jaringan di Indonesia.

Misi ebook ini adalah memberi pencerahan secara singkat


kepada Anda, bagaimana menjalankan bisnis jaringan
anda diatas platform social media Facebook.
Mengapa kita membahas topik Social Media?
Bukankah semua orang sudah paham dan mahir
menggunakan Social Media?

Ternyata belum banyak orang yang memahami Social


Media dan bagaimana memanfaatkannya terutama
untuk membangun Bisnis Jaringan..
Itu sebabnya kami akan membagikan 10 hal penting
yang dapat anda gunakan untuk membangun Bisnis
Jaringan Anda di Social Media.

1. Menggunakan Social Media dengan benar.


2. ketakutan menggunakan Social Media.
3. Bukankah Social Media hanya kegiatan iseng?
4. Apakah cara-cara offline sudah tidak efektif lagi?
5. Apakah harus full online di Bisnis Jaringan?
6. Fokus pada satu platform Social Media.
7. Marketing vs Prospekting
8. It’s about connecting.
9. You don’t have to be a “brand”.
10. Your company is not your brand.
Umunnya para pebisnis jaringan masih manganggap
Social Media seperti halnya papan pengumuman. Mereka
membuat status di akun Social Media mereka, misalnya
facebook, mereka memposting foto produk atau peluang
bisnis mereka lengkap dengan marketing plan bisnis
jaringan mereka, bahkan dijelaskan secara detail.

Mereka masih melihat fungsi Social Media hanya sebatas


update status, posting foto2 produk dan peluang bisnis,
dan kemudian berharap seseorang akan membeli produk
atau berharap akan ada orang akan join bisnis MLM nya.

Tapi kenyataannya bisa ditebak, dan akan selalu sama.


Tidak seorang pun bertanya tentang produk yang di
posting, apalagi untuk join bisnis. Dan akhirnya mereka
mengatakan bahwa strategi Social Media tidak mungkin
berhasil, saya sudah coba.. kata mereka kepada.

Ini merupakan masalah terbesar para pebisnis jaringan


yang masih menggunakan Social Media sebagai papan
pengumuman. Jika cara ini terus dilakukan, tidak akan ada
perkembangan dalam bisnis jaringan anda!.

Kabar baiknya, ada 10 hal penting yang lebih


efektif dalam memaksimalkan Social Media untuk
menjalankan bisnis jaringan Anda:
Faktanya adalah, kebanyakan pebisnis jaringan
memperlakukan Social Media dengan cara yang salah.
Sering kita lihat di luar sana praktek pemasaran di Social
Media yang memalukan, dangkal, dan teknik-teknik
SPAMING yang membuat presepsi tentang bisnis jaringan
menjadi sangat-sangat buruk.

Masih banyak para leader Bisnis Jaringan yang berpikir


Social Media tidak berfungsi, bahkan mereka merasa tidak
perlu mempelajari Social Media.

Ada juga kekhawatiran para leader Bisnis Jaringan bahwa


pendekatan Social Media tidak dapat diduplikasi - bahwa
tidak semua orang dapat menduplikasi cara online.
Padahal, alasan sebenarnya adalah karena mereka (para
leader) memang belum tahu atau sanggup melakukan
Bisnis Jaringan di Social Media dengan cara yang benar.

Strategi Social Media jika dilakukan dengan benar, akan


dapat mudah diduplikasi oleh jaringan Anda.

Anda akan menemukan bahwa dengan mengikuti


beberapa langkah yang sangat sederhana, maka cara itu
akan mudah diduplikasi, Anda dapat menggunakan Social
Media secara efektif dan tim anda akan sanggup
menduplikasikannya. Tetapi Anda harus melakukannya
dengan benar.!
Ketakutan berbicara dengan "orang asing" adalah masalah
umum dalam profesi bisnis jaringan. Dan itu tidak berbeda
di Social Media. Mungkin ada kekhawatiran Anda tentang
apa yang dipikirkan orang lain terhadap apa yang anda
lakukan di akun Social Media Anda, dan bisa jadi ada
ketakutan bagi Anda untuk muncul di Social Media untuk
dilihat semua orang.

Ya, ketakutan adalah masalah bagi kebanyakan orang. Itu


kadang yang membuat orang enggan aktif di Social
Media.

Sekarang saya minta Anda untuk mengesampingkan


ketakutan Anda dulu, dan terbuka untuk hal-hal yang akan
saya bagikan.

Selama anda memberi manfaat, jangan takut untuk


muncul di Social Media
Masih banyak yang berpikir bahwa Social Media hanyalah
sebatas kegiatan iseng dan tidak akan menghasilkan.

Salah satu hal yang banyak ditanyakan orang-orang


(terutama dikalangan pebisnis jaringan) adalah: haruskah
saya menginvestasikan waktu dan energi saya belajar
bagaimana menggunakan Social Media? Bagaimana jika
itu hanya iseng-iseng dan semua yang saya pelajari itu sia-
sia?

Mari kita luruskan:


Social Media bukanlah kegiatan iseng-iseng.

Bersosialisasi adalah sesuatu yang telah dilakukan oleh


manusia selama ribuan tahun, sejak manusia gua pertama
duduk di sekitar api unggun dan saling bertukar cerita.

Jadi, pada dasarnya, Social Media adalah proses manusia


berinteraksi dengan manusia lain - yang telah manusia
lakukan selama ribuan tahun - hanya hari ini, itu dilakukan
secara online. Satu-satunya hal yang baru adalah,
besarnya jumlah orang dapat berinteraksi satu sama lain,
karena adanya internet.
Apakah sekarang ini adalah saatnya meninggalkan “cara
lama” (offline) dalam menjalankan bisnis jaringan dan
harus fokus ke Social Media?

Untuk menjawab itu, sebaiknya kita perlu mendefinisikan


apa arti "cara lama". Yang kami maksudkan “cara lama”
adalah segala yang kita lakukan secara offline sebelum
kedatangan media sosial online, seperti misalnya:
presentasi one-on-one, kelompok kecil atau bahkan
sebesar BOP, mengirim informasi fisik melalui surat,
menelpon orang-orang, dll. Ini merupakan yang masuk
kategori “cara lama”.

Saya tidak mengatakan tinggalkanlah pemasaran jaringan


“cara lama”, karena cara offline tersebut tetap efektif.

Apa yang dibawa Social Media ke bisnis jaringan adalah


titik kontak baru, tempat di mana kita bisa berhubungan
dengan banyak orang satu persatu maupun sekaligus. Hal
ini menciptakan peluang lebih besar untuk menjangkau
dan berbicara dengan lebih banyak orang dalam waktu
yang lebih cepat.

Social Media tidak menggantikan bentuk pemasaran


jaringan tradisional, media hanya meningkatkan
kemampuan untuk menggunakan cara lama kita. Dengan
kata lain, Social Media membuka pintu baru untuk
masuknya prospek, yang kita sebut Traffic.
Tidak ada aturan praktis berapa jam sehari anda harus
online, setiap orang akan berbeda. Tetapi jika anda merasa
cara offline sudah tidak efektif lagi, itu artinya anda sudah
bisa mengalokasikan waktu yang lebih besar untuk
bersosial media atau online.

Tetapi pertanyaan kuncinya adalah: Apakah cara online


bagi anda cukup nyaman? jika anda memang menyukai
cara online, Anda tinggal konsisten saja melakukannya.
Anda harus konsisten, dan mengikuti cara-cara yang
benar.

Konsisten adalah kuncinya!


Pilihan platform yang Anda ikuti tergantung pada Anda,
tergantung pada kekuatan pribadi Anda.

Jika ada platform yang membuat Anda merasa nyaman


dan Anda percaya bahwa Anda sanggup melakukannya
lebih sering, maka lakukanlah. Prinsipnya, pelajari aspek
teknis dari setiap platform yang berbeda, cari yang Anda
paling suka.

Habiskan waktu paling banyak di platform yang memiliki


tipe orang yang paling Anda suka. Contoh: saat ini lebih
banyak milenial (usia 18 - 32 tahun) ada di Instagram
daripada di Facebook. Saya pribadi lebih memilih
membangun bisnis saya menggunakan Facebook.

Apa pun platformnya, pastikan Anda menjadi seseorang


yang membagikan banyak value / manfaat. (yang akan
kami bahas secara terperinci pada bagian lain ebook ini).

Setelah Anda memahami cara menerapkan faktor


psikologi di balik proses penjualan dan merekrut orang
secara online, Anda akan dapat melakukannya di platform
apa pun yang Anda inginkan.

Jadi, bekerjalah dengan salah satu platform yang paling


nyaman bagi Anda.
Dalam hal membangun bisnis pemasaran jaringan Anda,
Social Media memiliki dua tujuan utama: Marketing dan
Prospekting.

Ini bukan hanya dua kata berbeda untuk aktivitas yang


sama. Marketing dan Prospekting sangat berbeda, dan
Anda perlu belajar untuk melakukan keduanya di Social
Media.

Marketing adalah ketika Anda memposting sesuatu dan


berharap seseorang bereaksi atau merespons postingan
Anda. Ini bisa berupa update status, gambar, video,
selebaran, iklan, iklan, dll. Marketing bersifat pasif karena
Anda hanya melakukan sesuatu dan meninggu respon
orang lain.

Prospekting adalah ketika Anda menyapa target market


Anda, baik secara online atau offline, cold market (orang
yang tidak Anda kenal) atau warm market (teman dan
anggota keluarga). Prospekting bersifat Aktif karena Anda
berusaha memulai interaksi dengan seseorang.

Banyak orang hanya menganggap Social Media sebagai


tempat untuk memasarkan diri mereka sendiri, di mana
Anda menyampaikan sesuatu dan Anda berharap orang
akan bereaksi atau merespons. Padahal ini baru setengah
dari KEGIATAN ANDA di Social Media.
Bagian lain, yang sering diabaikan, adalah tindakan
mencari orang/ kenalan baru di berbagai platform Social
Media. Kami tahu banyak orang yang telah membangun
jaringan yang besar dan telah menghasilkan banyak uang
di Social Media tetapi belum pernah memposting konten.
Bagaimana mungkin? Mereka menjadi sangat baik dalam
mencari calon pelanggan, dan mereka menggunakan
Social Media untuk menjangkau/ menyapa orang, dan
mencari tahu apakah orang itu terbuka untuk mendengar
tentang sebuah peluang.

Kami adalah penggemar besar Social Media, yang berarti


memposting konten dengan harapan seseorang
melihatnya dan mengirim pesan pribadi /private message
/japri kepada kami. Mungkin itu posting blog, atau video.
Mungkin itu Facebook Live atau iklan.
Semuanya efektif untuk tujuan menarik orang kepada
Anda, dan kegiatan ini juga merupakan cara kami
mengembangkan bisnis di Social Media.

Prospekting itu bersifat proaktif, yaitu ketika Anda


menjangkau seseorang di salah satu platform Social Media
- seperti Facebook - dan ketika Anda memulai percakapan
dengan mengirim pesan pribadi /private message untuk
terhubung dengan orang-orang untuk melihat apakah
mereka terbuka untuk bersahabat dengan Anda dan
akhirnya melihat presentasi.

Marketing dan Prospecting keduanya efektif. Dan Anda


harus melakukan keduanya.
Tidak diragukan lagi bahwa menjadi "sosial" di Social
Media penting untuk kesuksesan. Tapi jangan lupa bahwa,
pada akhirnya, tujuan akhir berada di Social Media adalah
untuk menjual produk, membangun tim, dan tentu saja,
menghasilkan uang.

Kita perlu terhubung dengan orang-orang yang akan


menjadi pelanggan dan atau bergabung dengan tim kami.
Anda pikir membangun koneksi yang berkualitas melalui
Social Media itu mudah? Bahkan orang-orang yang pandai
berkomunikasi secara langsung di dunia "nyata" sering
lupa bahwa di sisi lain dari interaksi online di Social Media
adalah orang yang nyata juga, seorang manusia lain
dengan tujuan, impian, dan kebutuhan yang sama seperti
yang kita miliki. Orang yang kita coba tarik perhatiannya
dan membangun hubungan hingga akhirnya agar mau
mengambil langkah berikutnya bersama kami.

Lihatlah kalimat di bawah ini tanpa melihat jawabannya


(dengan kata lain, tanpa curang), lihat apakah pikiran
Anda secara otomatis mengisi kekosongan:

Orang lebih suka berbisnis dengan orang yang


mereka____, ____ dan ____.

Mudah kan? 90% dari orang-orang yang melihat


pernyataan akan mengisi kekosongan sebagai berikut:
Orang lebih suka berbisnis dengan orang yang mereka
kenal, sukai, dan percayai.

Ketiga hal itulah yang harus Anda pikirkan ketika ingin


membagikan sesuatu di Social Media. Coba bertanya pada
diri sendiri:

- Apakah yang akan saya bagikan ini akan membuat orang


lain merasa bahwa mereka semakin mengenal saya?

- Apakah yang akan saya bagikan ini akan membuat orang


lain menyukai saya?

- Dan apakah yang akan saya bagikan ini akan membuat


orang lain lebih mempercayai saya?

Setiap bagian dari komunikasi yang Anda buat di Social


Media, akan memiliki dampak positif pada ketiga faktor
keberhasilan diatas. Minimal, komunikasi Anda berdampak
positif pada dua dari tiga faktor tersebut.

Tantangan Perhatian / Koneksi

Dalam Social Media, tantangannya adalah mendapatkan


perhatian dan hubungan yang positif. Formulanya kira-kira
seperti ini:

Perhatian Positif + Hubungan Positif = Hasil Positif

Sebaliknya:
Perhatian Negatif + Hubungan Negatif = Hasil Negatif.
Akhir-akhir ini konsep branding (merek) banyak
dilemparkan sedemikian rupa sehingga Anda cenderung
percaya bahwa ini adalah tujuan berada di Social Media.
Jawabannya bukan. Anda tidak harus memiliki merek atau
menjadi merek untuk mencapai kesuksesan.

Dahulu, branding di Social Media tidak banyak dibicarakan,


jadi kami hanya berusaha meningkatkan jumlah postingan
kami saja. Kami tidak hanya memiliki pengalaman nol
dalam membangun Brand, kami bahkan tidak tahu apa
Brand kami seharusnya.

Kami hanya terus mendorong konten berkualitas yang


kami tahu akan membantu orang menyelesaikan masalah
mereka. (Kami akan berbicara lebih banyak tentang konten
berkualitas nanti!)

Tapi hal ini ternyata justru membentuk Brand kami. Aliran


konten berkualitas kami akhirnya secara perlahan berubah
menjadi sebuah Brand, dan semuanya berjalan dengan
sendirinya.
Bayangkan jika anda terus menerus secara konsisten
memposting konten humor dan tidak ada yang lain, maka
konsistensi anda itu akan membentuk Brand Anda sebagai
pribadi yang humoris bukan?

Satu-satunya elemen merek/Brand yang perlu Anda


fokuskan adalah memberikan manfaat secara konsisten.

Dalam kasus kami, manfaat yang kamiberikan berubah


menjadi platform pelatihan perorangan dan kemudian
perusahaan. Tapi itu tidak terjadi dalam semalam.
Konsistensi adalah kuncinya. Konsistensi yang membangun
kepercayaan.

"Kesalahan Pebisnis Jaringan nomor satu adalah berfokus


pada apa yang mereka miliki dan bukan pada apa yang
orang lain perjuangkan atau inginkan.

Fokus pada apa yang orang lain cari, kemudian


hubungkan dengan mereka dengan apa yang Anda
miliki."
Penting untuk menyadari bahwa perusahaan Anda
bukanlah merek Anda. Perusahaan Anda mungkin benar-
benar hebat, tetapi Anda akan mengurangi kesuksesan
Anda jika Anda mempromosikan perusahaan Anda.

Ketika orang bergabung, bahkan jika hanya sebagai


pelanggan, mereka bergabung dengan. Orang-orang
membuat kesalahan besar ketika mereka terlalu banyak
mempromosikan perusahaan atau produk mereka. \

Mulailah dengan sikap bahwa Anda tidak menjual apa pun


yang ada hubungannya dengan perusahaan Anda.
Berfokuslah pada pesan yang Anda ingin sampaikan,
apakah itu keluarga atau kesehatan atau apa pun, kecuali
produk atau bisnis jaringan Anda.

Mungkin Anda seorang wanita yang suka make-up dan


ingin membuat wanita merasa percaya diri. Mungkin Anda
pria yang suka diet dan nutrisi. Apa pun pesan yang Anda
berikan, bayangkan diri Anda membagikan semangat itu
dalam bentuk informasi kepada orang yang mungkin
tertarik pada hal yang sama, tanpa ada produk, jasa, atau
nama perusahaan.

Postinglah informasi menarik tentang sebuah video yang


telah Anda temui, tips-tips keren, latihan hebat, dll.
Bukan kami mengatakan bahwa tidak boleh ada hubungan
antara hal-hal yang Anda posting dengan produk,
layanan, atau perusahaan Anda. Tentu saja harus ada.

Tetapi kami telah menemukan bahwa jauh lebih baik untuk


berfokus pada hal-hal yang Anda tertarik secara pribadi,
dan kemudian membantu mengedukasi atau
memecahkan masalah orang yang ingin Anda Tarik
perhatiannya tanpa membicarakan produk atau
perusahaan Anda secara langsung.

Contoh, ketika saya pertama kali mulai melakukan FB Live,


saya mendapat beberapa masukan di sana-sini, beberapa
komentar, beberapa petunjuk, bahkan beberapa ada yang
join.
`Tetapi setelah beberapa kali Live, saya perhatikan
bahwa ketika saya fokus pada orang-orang yang ingin
saya Tarik perhatiannya, dan bagaimana saya bisa
membantu mereka memecahkan masalah mereka, maka
pandangan saya menjadi tidak terbatas. Seakan-akan ada
begitu banyak pilihan solusi berdatangan didepan saya.

Nah! Bagian yang terbaik adalah, saya senang


membicarakannya! Jadi, bisa dibilang, mereka memberi
tahu saya apa yang ingin mereka lihat lebih banyak. Dan
ini sejalan dengan membuat interaksi yang hangat dan
perlahan tapi pasti, membangun bisnis saya.
Katakanlah misalnya, Anda ingin menarik seseorang yang
ingin menurunkan berat badan.
Fokuskan Social Media Anda berisi tips atau apapun
membantu mereka menurunkan berat badan.

Ingat, kuncinya adalah memulai. Jangan terpaku pada


perusahaan Anda.

Mulai berbicara tentang hal-hal yang Anda sukai. Tentang


berbagi apa yang Anda pedulikan dan semangat anda
akan menulari mereka.
BAGAIMANA CARANYA?
REGISTER ONLINE: Klik disini register online

Aries Artadi & Indra Jaya Purba.

Anda mungkin juga menyukai