Anda di halaman 1dari 2

Jenis obat bebas terbatas sesuai jenisnya

Selain lingkaran warna biru tepi hitam, Anda juga akan menemukan tanda peringatan
berbentuk persegi panjang berukuran 5x2 cm berwarna hitam. Seperti namanya, tanda
peringatan ini memuat peringatan yang harus Anda perhatikan sebelum mengonsumsi
obat bebas terbatas.Terdapat enam jenis peringatan obat bebas terbatas ini. Berikut
peringatan tersebut dan golongan obat yang termasuk di dalamnya:

 P1: Awas! Obat keras. Bacalah aturan memakainya.

Contoh obat bebas terbatas: tablet Decolgen, Neozep. Paramex.

 P2: Awas! Obat keras. Hanya untuk kumur, Jangan ditelan.

Contoh obat bebas terbatas: obat kumur Listerine dan Betadine.

 P3: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar badan.

Contoh bebas terbatas: Kalpanax, Betadine solution.

 P4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar.

Contoh bebas terbatas: rokok antiasma.

 P5: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan.

Contoh bebas terbatas: Rivanol kompres.

 P6: Awas! Obat keras. Obat wasir. Jangan ditelan.

Contoh bebas terbatas: Anusol supositoria.Untuk memastikan penggunaan obat bebas


terbatas yang aman, Kementerian Kesehatan RI melalui Permenkes nomor
919/Menkes/Per/X/1993 tentang kriteria obat yang dapat diserahkan tanpa resep
dokter, harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

 Tidak untuk diberikan pada anak di bawah usia 2 tahun atau orang tua
yang berusia di atas 65 tahun.
 Pengobatan sendiri yang tidak mengandung risiko kelanjutan penyakit.
 Penggunaannya tidak memerlukan cara dan alat khusus yang hanya bisa
dilakukan oleh tenaga medis.
 Obat bebas terbatas digunakan untuk mengatasi penyakit yang
prevalensinya tinggi di Indonesia.
 Obat tersebut berkhasiat dan aman bila digunakan untuk pengobatan
sendiri.

Cara aman menggunakan obat bebas terbatas


Obat yang dijual bebas di apotek atau toko obat seperti golongan obat bebas terbatas
ini biasanya hanya digunakan untuk mengatasi penyakit ringan, misalnya gatal-gatal,
luka luar, maupun sakit gigi. Anda juga dapat bertanya ke apoteker mengenai obat
bebas terbatas untuk mengatasi sakit kepala maupun alergi.Akan tetapi, apabila kondisi
penyakit semakin parah maka sebaiknya ke dokter, dan tidak dianjurkan untuk mencoba
menggabungkan beberapa obat secara sembarang walaupun berlabel biru.Meski
demikian, karena ini merupakan obat keras yang dijual bebas, penting bagi Anda untuk
membaca sifat dan cara pemakaian obat pada etiket, brosur, atau kemasan obat agar
penggunaannya tepat dan aman. Pastikan juga obat tersebut sudah memiliki izin edar
yang sah dan belum kadaluarsa.Berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan agar
aman dalam menggunakan obat bebas terbatas:

 Selalu ikuti instruksi penggunaan yang tertera pada kemasan, etiket,


atau brosur obat.
 Ketahui kandungan yang terdapat dalam obat, apalagi jika Anda
memiliki alergi terhadap obat tertentu.
 Berikan obat yang benar dengan dosis yang tepat karena merek obat
yang sama bisa memiliki kandungan obat berbeda (misalnya obat untuk
bayi, balita, dan dewasa).
 Tanyakan kepada apoteker atau dokter mengenai makanan atau obat
yang boleh dikonsumsi berbarengan dengan obat bebas terbatas yang
Anda gunakan.
 Gunakan alat yang disertakan bersamaan dengan obat. Jangan gunakan
sendok dapur untuk memberi obat minum.
 Simpan di tempat yang tepat. Tanyakan kepada apoteker mengenai
penyimpanan obat sisa sesuai jenisnya, serta jauhkan dari jangkauan
anak-anak.

Anda mungkin juga menyukai