(SAP) TENTANG
KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA DI DUSUN
BATUR, DESA KEPUHARJO KECAMATAN CANGKRINGAN,
YOGYAKARTA
Disusun oleh :
17180021
B. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
C. MEDIA/ ALAT
a. Power Point
D. Strategi Pelaksanaan
Pembagian
Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa
Waktu
Pendahuluan 5 menit - Salam pembuka - Menjawab salam
- Memperkenalkan - Mendengarkan
kelompok - Mendengarkan
- Menjelaskan maksud dan - Menjawab
tujuan - Mendengarkan dan
- Apersepsi memperhatikan
E. Evaluasi
Soal :
1. Sebutkan alat reproduksi pada pria ?
2. jelaskan perubahan-perubahan pada remaja ?
3. cara menjaga kebersihan alat kelamin ?
F. Kriteria Evaluasi
1) Struktur
Satpel dan materi sudah disiapkan dan dikonsulkan
Media sudah dipersiapkan
Waktu dan tempat sudah dipersiapkan
2) Proses
Penyajian sesuai waktu
Audien aktif
Media digunakan semua
3) Hasil
75 % audien mampu memahami materi kesehatan reproduksi
75 % audien mampu menyebutkan dan menjelaskan perubahan-perubahan
pada remaja
75 % audien mampu menjaga kebersihan alat kelamin
2.1. Definisi
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan
dunia) adalah 12 sampai 24 tahun. Namun jika pada usia remaja seseorang sudah
menikah, maka ia tergolong dalam dewasa atau bukan lagi remaja. Sebaliknya, jika
usia sudah bukan lagi remaja tetapi masih tergantung pada orang tua (tidak mandiri),
maka dimasukkan ke dalam kelompok remaja.
Yang dimaksud dengan Reproduksi Secara sederhana reproduksi berasal
dari kata re = kembali dan produksi = membuat atau menghasilkan, jadi reproduksi
mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi
kelestarian hidup.
Kesehatan reproduksi (kespro) adalah Keadaan sejahtera fisik, mental dan
sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran & sistem
reproduksi (Konferensi International Kependudukan dan Pembangunan, 1994).
Cakupan pelayanan kesehatan reproduksi:
Konseling dan informasi Keluarga Berencana (KB)
Pelayanan kehamilan dan persalinan (termasuk: pelayanan aborsi yang
aman, pelayanan bayi baru lahir/neonatal)
Pengobatan infeksi saluran reproduksi (ISR) dan penyakit menular
seksual (PMS), termasuk pencegahan kemandulan
Konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja (KRR)
Konseling, informasi dan edukasi (KIE) mengenai kespro
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut
sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat
disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga
sehat secara mental serta sosial kultural.
2.5. Pengaruh buruk akibat terjadinya hubungan seks pranikah bagi remaja
Kematangan organ seks dapat berpengaruh buruk bila remaja tak mampu
mengendalikan ragsangan seksualnya, sehingga tergoda untuk melakukan hubungan
seks pranikah. Hal ini akan menimbulkan akibat yang dapat dirasakan bukan saja oleh
pasangan, khususnya remaja puteri, tetapi juga orang tua, keluarga, bahkan
masyarakat.
Akibat hubungan seks pranikah :
1. Bagi remaja :
a. Remaja pria menjadi tidak perjaka, dan remaja wanita tidak perawan
b. Menambah risiko tertular penyakit menular seksual (PMS), seperti :
gonore (GO), sifilis, herpes simpleks (genitalis), clamidia, kondiloma
akuminata, HIV/AIDS
c. Remaja puteri terancam kehamilan yang tidak diinginkan, pengguguran
kandungan yang tidak aman, infeksi organ-organ reproduksi, anemia,
kemandulan dan kematian karena perdarahan atau keracunan kehamilan
d. Trauma kejiwaan (depresi, rendah diri, rasa berdosa, hilang harapan masa
depan)
e. Kemungkinan hilangnya kesempatan unutk melanjutkan pendidikan dan
kesempatan bekerja
f. Melahirkan bayi yang kurang atau tidak sehat
2. Bagi keluarga :
a. Menimbulkan aib keluarga
b. Menambah beban ekonomi keluarga
c. Pengaruh kejiwaan bagi anak yang dilahirkan akibat tekanan masyarakat
di lingkungannya (ejekan)
3. Bagi masyarakat :
a. Meningkatnya remaja putus sekolah, sehingga kualitas masyarakat
menurun
b. Meningkatnya angka kematian ibu dan bayi
c. Menambah beban ekonomi masyarakat, sehingga derajat kesejahteraan
masyarakat menurun
Kehamilan
Fisiologi kehamilan Setelah terjadi pembuahan, kehamilan dapat terjadi
dengan baik apabila terjadi proses perlekatan zigot ke dinding rahim secara
sempurna. Kehamilan pada manusia sekitar 38 minggu sejak pembuahan. Zigot
tersebut akan membelah dari tahap morula (16 sel) yang seperti mulberry kemudian
membelah lagi menjadi blastokista (32-64 sel) melalui proses blastulasi. Selanjutnya
blastokista akan melakukan perlekatan pada dinding uterus yang disebut dengan
proses implantasi yang diinduksi dengan enzim proteolitik.
Blastokista akan menjadi trofoblas (lapisan terluar), embrioblas (sel bagian
dalam) dan blastosol (rongga berisi cairan), 27, 30, 32, 35 Fase setelah terbentuk
blastula adalah fase gastrula. Pada fase ini, bintik benih akan mengalami
pertumbuhan sel dan terbagi menjadi lapisan-lapisan sel yang berlainan sifat, yaitu
lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Endoderm akan berkembang menjadi
saluran pencernaan, pernapasan, dan kemih.
Mesoderm akan berkembang menjadi sistem pembuluh, kemih-kelamin, dan
limpa. Sedangkan lapisan ektoderm akan berkembang membentuk susunan saraf
pusat dan tepi, epitel telinga, hidung, dan mata, kulit, enamel gigi, serta kelenjar.30,
32, 35 Embrio yang tumbuh akan didukung oleh adanya membran seperti kantong
kuning telur, amnion, korion, dan alantois. Kantong kuning telur menyediakan nutrisi
utama bagi embrio yang akan megandung spermatogonium atau oogonium setelah
bayi dewasa. Membran amnion merupakan pelindung yang sangat tebal berisi cairan
amnion untuk melinduni embrio dari gesekan dan mengatur suhu embrio.
Lapisan korion akan menjadi bagian utama plasenta yang melingkupi amnion
dan kantong kuning telur. Sedangkan alantois merupakan membran vaskular kecil
yang mula-mula sebagai tempat pembentukan darah dan untuk pernapasan, saluran
makanan, serta ekskresi Pada peristiwa kehamilan, plasenta akan terberntuk pada
bulan ketiga. Fungsinya adalah untuk pertukaran oksigen dan karbondioksida, suplai
makanan dari ibu ke janin, mencegah mikrooganisme masuk ke janin, serta
menghasilkan hormon yang dibutuhkan untuk memelihara kehamilan.