Anda di halaman 1dari 10

PAPER

(METABOLISME BAKTERI)

Dosen pengampuh Dr.Nur Indah sari Arbit, S.Si., M.Si

OLEH :

Anna Najilil Ani

G0218325

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN

PRODI AKUAKULTUR

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan mahluk hidup memerlukan energi yang di peroleh dari proses

metabolisme. Metabolisme terjadi pada semua makhluk hidup termasuk kehidupan mikroba.

Defenisi metabolisme adalah semua proses kimiawi yang dilakukan oleh organisme atau semua

reaksi yang melibatkan transfomasi energi kimia di dalam mahluk hidup. Walaupun sangat

beranekaragam jenis substansi yang berperan sebagai sumber energy bagi mikroorganisme,

namu terdapat pola dasar metabolisme yang sangat sederhana yaitu terjadi perubahan dari satu

bentuk energi yang kompleks menjadi bentuk energy yang lebih serderhana, sehingga dapat

masuk ke dalam rangkaian metabolik. Metabolisme merupakan serentetan reaksi kimia yang

terjadi dalam sel hidup yang dilakukan untuk menghasilkan energi.

Seperti organisme pada umumnya, mikroba memerlukan energy (karbohidrat, lemak,

protein, asam nukleat) dan bahan-bahan antuk berkembang membangun tubuhnya, bahan-bahan

tersebut disebut nutrien.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metabolisme?

2. Bagaimanakah proses metabolisme bakteri?

3. Bagaimana respirasi aerob dan anaerob?

4. Apa itu fermentasi dan jalur jalur fermentasi?

C. Tujuan

1. Mengetahui pa yang dimaksud metabolisme

2. Mengetahui proses metabolisme

3. Mengetahui Proses respirasi aerob dan anaerob

4. Mengetahui apa itu fermentasi dan jalur jalur fermentasi


BAB II

PEMBAHASAN

A. Metabolisme

Metabolisme merupakan seluruh peristiwa reaksi-reaksi kimia yang berlangsung dala sel
makhluk hidup. Metabolisme terdiri atas dua proses, yaitu anabolisme dan katabolisme.

Anabolisme adalah penyusunan senyawa kimia sederhana menjadi senyawa kimia atau
molekul komplek (Prawirohartono dan Hadisumarto, 1997). Pada peristiwa ini diperlukan energi
dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi
kimia. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana
tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan
tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks
yang terbentuk. Energi yang digunakan dalam anabolisme dapat berupa energi cahaya atau
energi kimia. Anabolisme yang menggunakan energi cahaya dikenal dengan fotosintesis,
sedangkan anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal dengan kemosintesis.

Katabolisme adalah reaksi pemecahan/pembongkaran senyawa kompleks menjadi


senyawa-senyawa yang lebih sederhana dengan menghasilkan energi yang dapat digunakan
organisme untuk melakukan aktivitasnya. Fungsi reaksi katabolisme adalah untuk menyediakan
energi dan komponen yang dibutuhkan oleh reaksi anabolisme
Bakteri memperoleh energi melalui proses oksidasi-reduksi.Oksidasi adalah proses
pelepasan elektron sedang reduksi adalahproses penangkapan elektron. Karena elektron tidak
dapat beradadalam bentuk bebas, maka setiap reaksi oksidasi selalu diiringi olehreaksi reduksi.
Hasil dari reaksi oksidasi  energi. Reaksi oksidasi dikatalisis : enzim transfer elektron dan
proton yang dibebaskan kepada aseptor electron intermedier seperti NAD+ dan NADP+ 
NADH dan NADPH. Fosforilasi oksidasi terjadi pada saat elektron yangmengandung energi
tinggi tersebut ditransfer ke dalamserangkaian transpor elektron sampai akhirnya di tangkapoleh
oksingen atau oksidan anorganik lainnya sehinggaoksigen akan tereduksi menjadi H2O.
Katabolisme merupakan jalur metabolisme yang membebaskan atau mengeluarkan energi
dengan memecah molekul kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana. Jalur
utama katabolisme ini adalah respirasi selular, dimana glukosa dan bahan bakar organik lainnya
dipecah dengan adanya oksigen menjadi karbon dioksida dan air. Setelah gula atau glukosa ini
dibuat atau diperoleh, mereka adalah sumber energi kehidupan. Pemecahan dari glukosa
(katabolisme) memiliki beberapa jalur yang berbeda : Respirasi aerob (aerobicc respiration),
Respirasi anaerob (anaerobic resiration) dan Fermentasi (fermentation).

a. Respirasi aerob

Respirasi aerob yaitu respirasi yang membutuhkan oksigen bebas. Pada proses ini,
oksigen merupakan senyawa penerima hidrogen akhir.

Respirasi secara aerob, terjadi didalam sitoplasma dan berlangsung melalui empat tahap,
yaitu:
1. Glikolisis
Glikolisis adalah salah satu lintasan paling penting yang digunakan oleh sel untuk
menghasilkan energi. Glikolisis tidak mensyaratkan adanya oksigen dan bisa terdapat sel-sel,
baik yang aerobik maupun anaerobik. Pada jalur ini molekul glukosa dirubah menjadi asam
piruvat (glikolisis) dan asam piruvat menjadi asam laktat (fermentasi asam laktat) tanpa
pemasukan molekul oksigen. Dalam glikolisis, ditemukan 4 jalur utama pada bakteri yang
berbeda :
 Embden - Meyerhoff - Parnas Pathway (EMP) : Merupakan jalur glikolisis
"klasik" yang ditemukan di hampir semua organisme.
 Hexose Monophosphate Pathway (HMP): Jalur Heksosa monofosfat ini
juga disebut fosfoketolase. Jalur ini juga ditemukan disebagian besar organisme. Jalur ini
bertanggung jawab untuk sintesis nukleotida.
 Entner - Doudoroff Pathway (ED): Jalur ini ditemukan di Pseudomonas
dan genera terkait.
 Pentosa fosfat (PP)
Keempat jalur tersebut mempunyai persamaan, yaitu memecah heksosa (glukosa)
menjadi triosa, yaitu gliseraldehid 3-fosfat (tetapi melalui jalur berbeda), mengoksidasi
triosa, menjadi asam triosa, yaitu piruvat. Hasil akhir adalah 2 piruvat, 2 NADH, 2 ATP.
Jadi hasil dari Glikolisis adalah : Dua molekul asam piruvat, dua molekul NADH yang
berfungsi sebagai sumber elektron berenergi tinggi dan dua molekul ATP untuk setiap
molekul glukosa
2. Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat
Dekarboksilasi oksidatif asam piruvat berlangsung didalam mitokondria dan merupakan reaksi
kimia yang mengawali siklus krebs. Dalam peristiwa ini terjadi perubahan asam piruvat menjadi
molekul asetil-KoA. Asetil KoA merupakan senyawa berkarbon dua. Dalam dua peristiwa ini
juga dihasilkan satu molekul NADH untuk setiap pengubahan molekul asam piruvat menjadi
asetil-KoA.

3. Siklus Krebs (Daur Asam Sitrat)


Kondisi aerob dalam organisme berlangsung pada dua tahapan berikutnya, yaitu siklus krebs dan
transpor elektron. Pada organisme eukariotik, proses ini berlangsung pada matriks dalam
mitokondira sedangkan pada prokariotik, berlangsung dalam sitoplasma.

4. Transpor Elektron
Pada dasarnya, transpor elektron merupakan peristiwa pemindahan elaktron dari . Elektron
tersebut berasal dari NADH dan FADH dari suatu substrat ke substrat lain secara berantai
disertai pembentukan ATP melalui proses Fosforilasi okeidatif. Fosforilasi oksidatif merupakan
proses penambahan gugus posfat anorganik ke molekul ADP.

Transport elektron ini berlangsung di dalam membran dalam mitokondria. Tahap - tahap
transport elektron :

Elektron yang ditransfer oleh NADH ke molekul pertama rantai transpor elektron yaitu
flavoprotein, dengan gugus protestik flavin mononukleotida –> protein besi sulfur (Fe.S) –>
ubikuinon (Q) –> sitokrom (cyt b, cyt cI, cyt c, cyt a, cyt a3) à O2.

Elektron lain bersumber dari FADH2 yang menambahkan elektron pada tingkat yang lebih
rendah sehingga menyediakan energi sepertiga lebih kecil dari NADH.

Pembentukan ATP baru terjadi melalui mekanisme pengkopelan energi, pada kompleks protein
ATP sintase, yang disebut pula sebagai kemiosmosis. ATP sintase menggunakan energi dari
perbedaan konsentrasi H+ pada sisi yang berlawanan dari H+ pada sisi berlawanan membran
dalam mitokondria. Gradien tersebut dapat dipertahankan melalui rantai transport elektron. Hal
ini karena rantai tersebut merupakan pengubah energi yang menggunakan aliran elektron
eksergonik untuk memompa H+ melintasi membran.
ATP sintase memiliki tiga bagian utama yaitu komponen silindris tonjolan tombol yang
mendandung tempat katalitik, dan batang sebagai penguhubung kedua komponen lainnya.
Silinder adalah rotor yang berputar searah jarum jam apabila H+ melintas menuruni gradien
sehingga batang ikut berputar dan mengaktivasi tempat katalitik dalam tombol, yang
menggabungkan fosfat + ADP à ATP.

Hasil: 34 ATP dengan nilai maksimum 38 ATP.

b. Respirasi Anaerob

Langkah pertama dalam respirasi selular di semua sel hidup adalah glikolisis, yang
dapat berlangsung tanpa kehadiran molekul oksigen. Jika oksigen hadir dalam sel, maka sel
kemudian dapat mengambil keuntungan dari respirasi aerobik melalui siklus TCA untuk
menghasilkan energi jauh lebih besar dalam bentuk ATP daripada jalur anaerobik. Namun
demikian, jalur anaerob merupakan jalur yang penting juga dan merupakan satu-satunya sumber
ATP untuk kebanyakan bakteri anaerob. Sel eukariotik juga mengambil jalan jalur anaerobik jika
pasokan oksigen mereka rendah. Sebagai contoh, ketika sel-sel otot yang bekerja sangat keras
dan menguras pasokan oksigen mereka, mereka memanfaatkan jalur anaerob menjadi asam laktat
untuk terus memberikan ATP untuk fungsi sel.
Pada respirasi anaerob, aseptor elektronnya bukanlah oksigen, melainkan senyawa anorganik lain
selain oksigen (bukan O2). Sebagai contoh : pereduksi sulfat, aseptor elektronnya adalah sodium
sulfat (Na2SO4) ; peredukasi metana, aseptor elektron terakhirnya adalah CO2.
perbedaan antara respirasi aerob dan anaerob
C. Fermentasi

Fermentasi adalah proses anaerobik di mana energi bisa dilepaskan dari glukosa

meskipun oksigen tidak tersedia. Fermentasi terjadi dalam sel ragi (yeast), dan pembentukan

fermentasi dapat terjadi pada bakteri dan sel-sel otot hewan.

Dalam sel ragi (yeast, yang biasa digunakan untuk membuat roti dan memproduksi
minuman berakohol), glukosa dapat di metabolisme melalui respirasi seluler seperti pada sel
lainnya. Ketika keberadaan oksigen berkurang ataupun tanpa oksigen, glukosa masih dapat
diubah menjadi asam piruvat melalui glikolisis. Dalam fermentasi sel ragi ini, asam piruvat
dikonversi terlebih dahulu menjadi asetal dehida dan kemudian menjadi etil alkohol. Hasil akhir
fermentasi bergantung pada jenis bakteri yang melakukan fermentasi. fermentasi adalah proses
yang berlangsung adalam keadaan anaaerob, dimana dalam proses ini tidak melibatkan
serangkaian transfer elektron yang dikatalisis oleh enzim yang terdapat dalam membran sel.
Dalam hal ini elektron dan proton distranfer langsung dari senyawa yang oksidasi menuju
senyawa organik intermediet yang lain yang akhirnya membentuk produk fermentasi yang stabil.
Oleh karena itu pada proses fermentasi terjadi akumulasi produk yang organisme tidak mampu
mengoksidasi oleh lanjut.

Selama fermentasi produk intermediet yang terbentuk dari katabolisme senyawa organik
seperti glukosa berperan sebagai aseptor elektron terakhir menyebabkan terbentuknya senyawa
produk akhir fermentasi yang stabil. Sebagai contoh, pada umumnya mikroorganisme mengubah
guka menjadi asam piruvat. Dalam hal ini juga membentuk NHDA dan harus melepaskan
elektronnya kepada aseptor jika organisme melakukan metabolisme lebih lanjut. Hal ini dipenuhi
dengan cara menggunakan asam pirauvat atau beberapa produk dari asam piruvat sebagai aseptor
elekktron terakhir. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah : dengan tidak adanya transfor
ewlektron selqma permentasi ikatan fosfat berenergi tinggi tidak terbentuk melalui fosfolirasi
oksidatif melainkan proses yang disebut dengan fosfolirasi subsrat. Dalam hal ini senyawa
intermediate diokasidasi, energi yang dilepaskan dikonversi langsung kedalam ikatan yang
mengandung energi tinggi. Senyawa yang mengandung senyawa tinggi tersebut selanjutnya
dapat ditransfer ke ADP untuk dibentuk menjadi ATP sebagai mana ditunjukkan dalam skema
berikut.

Glukosa, Glukosa 6P , Frukrosa 6P , Fruktosa 1,6 biP

Dihidropsi aseton P……………Gliseraldehid 3P (2) 1,3 bifosfo gliserat (2) 3P gliserat (2) PEP
(2) H20 Piruvat (2) End produ
D. Jalur-Jalur Fermentasi

Sebagai mana ditujukkan dalam skema di atas, selain menghasilkan asam piruvat sebagai end
produk juga dihasilkan 2 melekul NHDH yang harus dioksidasi. Tergantung pada tipe
mikroorganismenya asam piruvat (CH3COCOOH) dimetabolisme lebih lanjut untuk
menghasilkan produk akhir fermentasi sebagai mana ditunjukkan dalam skema berikut:

 Fermentasi Asam homolaktat Dilakukan oleh beberapa bakteri Streptococcus dan


laktobacillus
NADH NAD+
Asam piruvat ………………………………… asam laktat
 Fermentasi Alkohol Dilakukan oleh Yeast
CO2 NADH NAD+
Asam piruvat …………….. asetaldehid ………………. Etil alcohol
 Fermentasi Asam Campuran Escherichia coli dan beberapa bacteri anterik
 lainnya NADH NAD+
Asam piruvat …………………………… Asam laktat
 Fermentasi butylen-glikol
Enterobacter, Pseudomonas, dan Bacillus
 Fermentasi Asam propionate
Dilakukan oleh Propioniacterium dan Veillonela
CO2
3 asam piruvat……………………asam asetat
2 oksalo asetat

 Fermentasi Asam Butirat, butanol, dan aseton


Bakteri yang melakukan fermentasi tersebut adalah Clostridium

DAFTAR PUSTAKA

Slamet Prawirohartono dan Hadisumarto S. 1997. Sains Biologi 3A Untuk SMU Kelas TengahTahun
Pertama Sesuai Kurikulum 1994. Jakarta: Bumi Aksara.

Slamet Prawirohartono. 2005. Sains Biologi Untuk SMA Kelas 3 Kurikulum 2004. Jakarta: Bumi Aksara

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/5cc3d82df3e9ca2e3cda7d70d219adc9.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/818/biologi-
nunuk1.pdf;jsessionid=FCC3F271DA9C7498AC21702A07D5775E?sequence=1

https://id.scribd.com/presentation/346455641/METABOLISME-BAKTERI

Anda mungkin juga menyukai