Anda di halaman 1dari 23

MK.

Histologi

Program Studi Akuakultur Kelas A dan


B
Universitas Sulawesi Barat
Sub-Pokok Bahasan
• Kelenjar Pencernaan
• Darah dan peredarannya
• Histologi Reproduksi
• Struktur Otot
• Review Jurnal
Kelenjar Pencernaan
Firmansyah Bin Abd Jabbar, S.Pi.,
M.Sc
firmansyahjabbar@unsulbar.ac.id

Program Studi Akuakultur


FAPETKAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
Sistem Pencernaan
• Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah organ-organ yang
bekerja langsung dalam proses pencernaan dan
penyerapan makanan
• Kelenjar pencernaan
organ-organ yangberperan dalam menghasilkan
cairan digestif yang digunakan dalam
prosespencernaan, yakni hati dan pankreas
Kelenjar pencernaan ???
• Mencerna adalah suatu proses/usaha/upaya
untuk menyederhanakan makanan agar mudah
diserap oleh tubuh
• Kelenjar adalah organ yang dapat menghasilkan
cairan, zat atau getah (dalam hal ini adalah enzim)
• Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh
kelenjar berguna untuk proses-proses
pengubahan/penyederhanaan komponen
makanan (protein, lemak, KH)
Enzim
• Protease pepsinlambung
tripsinpankreas pd eksokrin
Chymotrysin
• LipaseLambung, Pilorik kaeka, pangkreas
• Karbohidrasepangkreas, usus, hati
– amilasekantung empedu
Organ hati dan fungsinya
• Disekitar hati dapat ditemukan kantung
cairan empedu sebagai emulsifikator lemak
membantu penyerapan lemak oleh dinding usus
• Organ hati tersusun, vena sentralis, sel-sel hati
(hepatosit), kapiler-kapiler darah dengan sinusoid
• Hati berfungsi sebagai tempat metabolisme lemak
dan protein serta tempat memproduksi cairan
empedu
Pankreas
• Pankreas merupakan organ yang berperan penting dalam
proses pencernaan.
• Pankreas mensekresikan beberapa enzim yang berfungsi
dalam proses pencernaan makanan yakni protease
(tripsin) dan karbohidrase (amylase) dan Lemak (lipase).
• Sebenarnya pankreas merupakan organ yang memiliki
fungsi ganda, sebagai organ eksokrin dan organendokrin.
Sebagai organ eksokrin, pankreas mengeluarkan enzim
pencernaan; dan sebagai organ endokrin, pancreas
memiliki kelompok sel yang mensekresikan
hormon insulin.
STRUKTUR DAN BAGIAN BAGIAN HATI
Perubahan-perubahan pada jaringan
• Perlemakan sel adalah suatu proses degenerasi lemak yang
merupakan gangguan pada sel lemak atau akumulasi lemak yang
berlebihan di dalam sitoplasma.

• Ditandai dengan adanya vakuola-vakuola (keadaan antar sel-sel


hati satu dengan yang lainnya menjadi merenggang).

• Berdasarkan penelitian El-Naggar (2009) yang melaporkan bahwa


hati ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang mengalami perubahan
patologis berupa perlemakan sel dan nekrosis adalah akibat hati
telah terakumulasi oleh logam berat (Fe, Cu, Zn, Mn, Pb, dan Cd).
Laporan Penelitian
• Mohamed (2008) juga melaporkan hati ikan Oreochromis niloticus dan Lates
niloticus mengalami perubahan patologis berupa perlemakan sel akibat dari
akumulasi logam Fe, Zn, Pb, Cu, Cd, dan Co.

• Ahmad et al. (2011) juga melaporkan adanya kerusakan hati ikan Lele
(Clarias batrachus) berupa perlemakan sel dari efek cadmium clorida dengan
konsentrasi 8 ppm selama 30 hari.

• Alifia dan Djawad (2000) juga melaporkan adanya kerusakan hati pada
juvenile ikan Bandeng yang diberi perlakuan timbal (Pb) dengan konsentrasi
0,15 ppm bahwa hati telah mengalami perlemakan sel, dimana penampakan
histologi berupa vakuola-vakuola (ruang-ruang kosong). Hal ini akan
menyebabkan fungsi hati yang kompleks menjadi terganggu
Perubahan lainnya
• Lisis terjadi akibat sel hati tersusun tidak
teratur dan diduga hal ini terjadi akibat
pecahnya dinding sel hati.
Perubahan jaringan hati
• Menurut Van Dyk et al. (2005) salah satu penyebab
terjadinya kongesti adalah karena terpapar oleh
bahan kimia seperti cadmium, merkuri dan zinc.
pembendungan sel-sel darah merah
• Hal ini terjadi karena sebagian besar racun atau zat
toksik yang masuk ke dalam tubuh setelah diserap
oleh sel selanjutnya akan dibawa ke hati oleh vena
porta hati, sehingga hati berpotensi mengalami
kerusakan.
• Menurut Darmono (1995), kerusakan hati
dibagi menjadi tiga bagian yaitu ringan,
sedang dan berat. Perlemakan sel termasuk
dalam tingkat ringan yang ditandai dengan
pembengkakan sel. Tingkat kerusakan sedang
yaitu kongesti, dan tingkat kerusakan berat
adalah kematian sel atau nekrosis.
MelanoMacrophageCenters
Hepatosomatic index
• Hepatosomatic Indeks (HSI) merupakan suatu
metoda yang dilakukan untuk mengetahui
perubahan yang terjadi dalam hati secara
kuantitatif. Hati merupakan tempat terjadinya
proses vitelogenesis.
Histologi Hati Ikan Nila

Anda mungkin juga menyukai