Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL SERTIFIKASI TUKANG BANGUNAN

(TENAGA KERJA TERAMPIL JASA KONSTRUKSI) TINGKAT OPERATOR


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
BALAI JASA KONSTRUKSI WILAYAH I BANDA ACEH
APBN TAHUN ANGGARAN 2022

DEWAN PERTUKANGAN NASIONAL


PERKUMPULAN TUKANG BANGUNAN INDONESIA
(DPN PERKASA)

Jakarta, 06 Maret 2021


PROPOSAL SERTIFIKASI TUKANG BANGUNAN
(TENAGA KERJA TERAMPIL JASA KONSTRUKSI) TINGKAT OPERATOR
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
BALAI JASA KONSTRUKSI WILAYAH I BANDA ACEH
APBN TAHUN ANGGARAN 2022

A. Pendahuluan
Pertama-tama kami sampaikan bahwa organisasi DPN PERKASA adalah asosiasi
profesi tukang bangunan yang didirikan pada tanggal 17 Mei 2019 yang lalu
berdasarkan Akta Notaris No. 6 dihadapan Notaris Ferry Gustiawan, SH. dan SK
KEMENKUMHAM NOMOR AHU-0005715.AH.01.07.TAHUN 2019 dengan NPWP:
91.666.901.3-017.000. Pengurus Bedeng Pusat DPN PERKASA dan 30 Provinsi
dilantik oleh Menteri PUPR di Auditorium Gedung PUPR pada tanggal 21 September
2019.
DPN PERKASA hadir sebagai respon atas berlakunya UU No. 2 Tahun 2017
tentang Jasa Konstruksi atau disingkat UUJK. Setelah disahkannya Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi maka UUJK tersebut harus
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh seluruh masyarakat tanpa kecuali.
Berdasarkan ketentuan yang diatur dalam kedua peraturan tersebut, seluruh Tukang
yang bekerja di Pekerjaan Konstruksi wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja.
Begitu juga dengan masyarakat umum sebagai pengguna jasa Tukang juga wajib
menggunakan Tukang yang bersertifikat. UUJK mengatur adanya sanksi yang
sangat tegas bagi siappun yang tidak menjalankan amanat UUJK.
Namun, tanpa kita sadari bahwa masyarakat umum, perorangan, sebagian besar
tidak mengetahui adanya Undang-undang Jasa Konstruksi. Masyarakat hanya dekat
dengan Undang-undang Lalu Lintas, Undang-undang Pidana, Undang-undang
Perdata, Undang-undan KPK, dan lain-lain sebagainya.
Masyarakat mengira Undang-undang Jasa Konstruksi berlaku bagi Kontraktor dan
Konsultan yang mengerjakan Proyek Pemerintah. Masyarakat tidak menyadari
bahwa Undang-undang Jasa Konstruksi berlaku secara umum untuk seluruh orang,
termasuk apabila ada orang membangun Rumah Pribadi maka wajib menjalankan
amanat Undang-undang Jasa Konstruksi ini.
Memang Undang-undang Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017 ini masih sangat baru
diberlakukan seiring dengan telah diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 22
Tahun 2020 tentang peraturan pelaksanaan Undang-undang No. 2 Tahun 2017.
Mungkin karena sebab itulah belum banyak masyarakat mengetahui adanya sanksi,
khususnya bilamana tidak menggunakan Tukang Bersertifikat dan tidak
menggunakan Standar K3.
Dewan Pertukangan Nasional Perkumpulan Tukang Bangunan Indonesia (DPN
PERKASA) sebagai mitra Pemerintah dan masyarakat memiliki tanggungjawab
moral untuk melindungi kepentingan masyarakat itu sendiri yang telah diatur dalam
Undang-undang sebagai PENGGUNA JASA KONSTRUKSI yang sedang
melaksanakan pekerjaan konstruksi dan menggunakan tenaga kerja konstruksi
termasuk TUKANG. Keberadaan UUJK ini untuk melindungi kepentingan
masyarakat agar mendapatkan layanan mutu yang baik dari TUKANG yang telah
bersertifikat tersebut. TUKANG wajib lulus UJI KOMPETENSI sebagai syarat
mendapatkan SERTIFIKAT untuk bisa bekerja sebagai tenaga kerja konstruksi.
Masyarakat perlu diberikan sosialisasi bahwa TUKANG wajib memiliki Sertifikat
Kompetensi Kerja pada masing-masing bidang keterampilannya : Sertifikat Tukang
Pasang Batu, Tukang Pasang Keramik, Tukang Pasang Baja Ringan, Tukang
Pasang Plafond, Tukang Cat, Tukang Alumunium, Tukang Las, Tukang Besi, dan
masih banyak bidang lain. Jika Tukang misalnya merasa punya 6 Bidang
Keterampilan sekaligus, maka dia wajib mengikuti 6 Uji Kompetensi untuk
mendapatkan sebanyak 6 Sertifikasi masing-masing bidang keterampilan tersebut.
Demikian pula masyarakat perorangan (Pengguna Jasa) yang akan membangun
rumah tinggalnya dan akan menggunakan Jasa Konstruksi dari Penyedia Jasa
(Pemborong, Kontraktor atau Konsultan) yang berbadan hukum maka harus
mengetahui dokumen Perijinan Perusahaan Jasa Konstraktor dan Konsultan
tersebut. Hal ini penting agar masyarakat terlindungi dan tidak menemui kendala
dikenakan sanksi maupun adanya hambatan dari lingkungan atau pihak berwenang
saat menggunakan jasa Pemborong, Kontraktor dan Konsultan tersebut.
Dan masih banyak hal-hal lain yang begitu berpihak pada kepentingan masyarakat
banyak yang telah diatur dalam Undang-undang Jasa Konstruksi ini. Dewan
Pertukangan Nasional Perkumpulan Tukang Bangunan Indonesia (DPN PERKASA)
baik melalui Pengurus Bedeng Pusat, Provinsi, Kabupaten, Kota, Kecamatan,
Kelurahan dan sampai tingkat RT/RW akan terus menerus MENSOSIALISASIKAN
UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dan Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2017 tersebut kepada orang-per orang masyarakat umum (Pengguna Jasa
Konstruksi) maupun kepada seluruh Pemborong, Kontraktor/Konsultan (Penyedia
Jasa).
Di awal tahun 2021 ini, keharusan Sertifikasi Tukang semakin diperkuat dengan
disahkannya Undang-undang No. 11 Tahun 2021 tentang Cipta Kerja dan telah
terbitnya Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi. Oleh karena itu,
menjadi tugas kita Bersama membantu Pemerintah mewujudkan cita-cita luhur
bangsa Indonesia agar memiliki daya saing sumber daya manusia yang unggul demi
INDONESIA MAJU.

B. Dasar Hukum
1. UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi atau disebut UUJK.
2. UU Nomor 11 Tahun 2017 tentang Cipta Kerja
3. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2020 Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
4. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
C. Jumlah Tukang Bangunan (Tenaga Kerja Terampil Jasa Konstruksi) Tingkat
Operator di Provinsi Aceh

Jumlah kecamatan dan gampong di Provinsi Aceh terdiri dari 18 kabupaten, 5


kota, 289 kecamatan, dan 6.497 gampong. Pada tahun
2022, jumlah penduduknya diperkirakan mencapai 6.000.000 jiwa dengan total
luas wilayah 57.956,00 km².

Jumlah Tukang Bangunan sebanyak 600.000 yang tersebar di seluruh wilayah


Provinsi Aceh. Jumlah tersebut merupakan Tukang Bangunan Lokal penduduk
asli Aceh maupun pendatang dari wilayah lain namun telah menetap dan menjadi
penduduk Aceh.

Klasifikasi Tukang Bangunan (tenaga kerja terampil) tenaga kerja konstruksi


Kualifikasi Operator tersebut terdiri dari :

BIDANG ARSITEKTUR

1. Tukang Pasang Bata / Dinding / Bricklayer / Bricklaying (Tukang Bata)


2. Tukang Pasang Batu / Stone (Rubble) Mason (Tukang Bangunan Umum)
3. Tukang Plesteran / Plesterer / Solid Plesterer
4. Tukang Pasang Keramik (Lantai dan Dinding)
5. Tukang Pasang Lantai Tegel / Ubin / Marmer
6. Tukang Kayu / Carpenter (Termasuk Kayu Bangunan)
7. Tukang Pasang Plafon / Ceiling Fixer / Ceiling Fixing
8. Tukang Pasang Dinding Gypsum
9. Tukang Pasang Plafon Gypsum
10. Tukang Cat Bangunan
11. Tukang Taman / Landscape
12. Tukang Pelitur Kayu
13. Tukang Kusen Pintu dan Jendela Bertingkat
14. Teknisi Kaca

BIDANG SIPIL
1. Tukang Pekerjaan Pondasi / Fondation Work
2. Tukang Pekerjaan Tanah / Earthmoving
3. Tukang Besi-beton / Barbender / Bar bending
4. Tukang Cor Beton / Concretor / Concrete Operations
5. Tukang Pasang Perancah / Formworker / Formwork
6. Tukang Pasang Scaffolding / Scaffolder / Scaffolding
7. Tukang Pasang Pipa Gas / Gas Pipe Fitter
8. Tukang Perkerasan Jalan / Paving
9. Tukang Pasang Konstruksi Rig / Piling Rigger / Rigger
10. Tukang "Boring" / Boring and Driving
11. Tukang Pekerjaan Baja
12. Pekerja Aspal Jalan
13. Tukang Perancah Besi
14. Tukang Konstruksi Baja & Plat (dan Tukang pasang menara)
15. Tukang Kayu Bekisting
16. Tukang Pasang Beton Pra Cetak
17. Tukang Rangka Aluminium
18. Tukang Bekisting (Acuan) dan Perancah Bidang Sumber Daya Air

BIDANG TATA LINGKUNGAN


1. Tukang Sanitary
2. Tukang Pipa Air / Plumber
3. Tukang Pipa Gas
4. Tukang Pipa Bangunan
5. Tukang Pipa
6. Tukang Plambing

D. Anggaran

Kegiatan Sertifikasi Tukang Bangunan yang dilakukan selama 3 (tiga) hari dalam
setiap pelaksanaannya ini membutuhkan anggaran PER-ORANG sebagai berikut:

1. Alat Pelindung Diri (APD)


- Helm : Rp. 100.000,-
- Rompi : Rp. 100.000,-
- Sepatu Booth : Rp. 100.000,-

2. Konsumsi
- Makan 3 hari @Rp. 50.000,- : Rp. 150.000,-
- Snack 3 Hari x 2 Pagi & Sore : Rp. 75.000,-

3. Kesekretariatan dan Perlengkapan


- Registrasi, ID dan Pendataan : Rp. 100.000,-
- Materi Pelatihan : Rp. 150.000,-
- Bahan dan Alat Praktek : Rp. 250.000,-
- Dokumentasi dan Pelaporan : Rp. 50.000,-
- Alat Tulis lain-lain : Rp. 25.000,-

4. Tim SDM Panitia dan Asesor : Rp. 200.000,-


5. Biaya Cetak Sertifikat : Rp. 200.000,-
JUMLAH : Rp. 1.500.000,-

Rp. 1.500.000,- x 600.000 Tukang x 5 Keterampilan = Rp. 4.500.000.000.000,-

Jika dibantu dengan menggunakan DANA DESA sebanyak 6.500 gampong dan
dilaksanakan dalam WAKTU 5 TAHUN maka:

Rp. 4.500.000.000.000,- / 6.500 = Rp. 692.307.692,31 / 5 Tahun =


Rp. 138.461.538,46 per TAHUN per DESA.
E. Sumber Anggaran
Rp. 1.500.000,- x 600.000 Tukang x 5 Keterampilan = Rp. 4.500.000.000.000,-
Dilaksanakan dalam 5 tahun, maka Rp. 900 Miliyar per Tahun, dengan rencana
sumber anggaran Tahun 2022 sebagai berikut :

1. APBN BALAI JAKON Kementerian PUPR : Rp. 204.000.000.000,-


2. APBD Kabupaten Kota, 23 x Rp. 2 Miliyar : Rp. 46.000.000.000,-
3. Dana Desa 6.500 x Rp. 100.000.000,- : Rp. 650.000.000.000,-

F. Lampiran
Terlampir dokumen pendukung :
1. Legalitas DPN PERKASA dan PBW DPN PERKASA PROVINSI ACEH.
2. Dokumen kegiatan PBW DPN PERKASA PROVINSI ACEH.

G. Penutup

Demikian proposal sertifikasi tukang bangunan (tenaga kerja terampil jasa


konstruksi) tingkat operator Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh
APBN TAHUN ANGGARAN 2022 ini disampaikan. Atas perhatiannya diucapkan
terima kasih.

JAKARTA, 6 MARET 2021

Hormat kami,
PENGURUS BEDENG WILAYAH PROVINSI ACEH
DEWAN PERTUKANGAN NASIONAL
PERKUMPULAN TUKANG BANGUNAN INDONESIA
(PBW DPN PERKASA ACEH)

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Ketua
LAMPIRAN LEGALITAS
LAMPIRAN KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai