(KAK)
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
1. Latar Belakang
Banyak umat Islam yang ingin melaksanakan ibadah haji ini diseluruh dunia
termasuk umat Islam di Indonesia. Hal ini ditunjukan dengan animo pendaftar haji
yang setiap tahunnya terjadi peningkatan. Indonesia pada tahun 2014 menjadi negara
nomor satu di dunia dengan jumlah mayoritas islam paling banyak dengan 87,18%
penduduknya islam dari total keseluruhan masyarakat yang tinggal di Indonesia.
Menurut data BKKBN pada tahun 2014 jumlah penduduk di Indonesia adalah 240 juta
jiwa, 87,18% dari keseluruhan penduduk adalah Islam, yaitu sekitar 209,232 juta
jiwa.
Dengan penduduk islam yang banyak tentu setiap tahunnya akan adanya
lonjakan-lonjakan dari penduduk islam yang ingin menunaikan rukun Islam yang
kelima, walaupun harus menunggu waktu yang tidak sebentar dari 5 tahun hingga
belasan tahun, ini disebabkan karena keterbatasan kuota yang di sediakan oleh pihak
Kerajaan Arab. Dengan calon jemaah haji yang setiap tahunnya semakin meningkat,
maka pemerintah membuat peraturan penyelenggaraan Ibadah Haji yang tercantum
pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji, pembinaan terhadap jamaah haji mutlak dilakukan,
yaitu untuk mewujudkan kemandirian jamaah haji dan umroh dalam melaksanakan
ibadah haji maupun umroh mulai pendaftaran hingga pelaksanaan ibadah haji
maupun umroh.
Mengacu kepada jumlah jemaah haji yang setiap tahunnya semakin meningkat,
ini juga berkaitan dengan penyelenggaraan ibadah haji, yang didalamnya terdapat
prosedur mulai dari pendaftaran hingga pemberangkatan, maka diperlukan sarana
dan prasarana yang memadai dan refresentatif terutama gedung pelayanan haji dan
umrah.
Untuk mewujudkan hal tesebut, Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Buleleng pada Tahun Anggaran 2020 memperoleh anggaran Pembangunan Gedung
Pusat Pelayanan Haji dan Umrah Terpadu (PPHUT). Dengan adanya pembangunan
gedung ini, diharapkan mampu memberikan pelayanan yang terintegrasi bagi calon
jemaah haji yang ada di Kabupaten Buleleng, sehingga indeks kepuasan terhadap
pelayanan haji khususnya yang ada di Kabupaten Buleleng meningkat.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud
Pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Gedung Pusat Pelayanan Haji dan Umrah
Terpadu ini yang menggunakan dana DIPA Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Buleleng NOMOR : SP DIPA- 025.09.2.419885/2020 Tahun Anggaran 2020
diharapakan dapat berjalan dengan baik. Untuk mewujudkan maksud diatas, maka
dibuatlah Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang dimaksudkan sebagai petunjuk bagi
Kontraktor pelaksana yang memuat masukan, azas, kriteria dan proses yang harus
dipenuhi, diperhatikan dan selanjutnya diinterpretasikan dalam pelaksanaan tugasnya.
Dengan adanya KAK ini diharapkan Penyedia dapat melakukan tugasnya dengan baik
guna menghasilkan Gedung yang optimal.
Tujuan
Tujuan dari pembangunan gedung ini, diharapkan mampu memberikan pelayanan
yang terintegrasi bagi calon jemaah haji dan umrah yang ada di Kabupaten Buleleng,
sehingga indeks kepuasan terhadap pelayanan haji khususnya yang ada di Kabupaten
Buleleng meningkat.
3. Sasaran
Pekerjaan ini dilaksanakan dengan sasaran antara lain :
Terwujudnya Pembangunan Gedung Pusat Pelayanan Haji dan Umrah Terpadu yang
efektif sesuai dengan gambar dan rencana serta spesifikasi teknis
Penyelesaian pekerjaan dilakukan secara efisien dengan tetap memperhatikan tepat
waktu, tepat mutu, dan tepat guna.
Terpenuhinya Pembangunan Gedung Pusat Pelayanan Haji dan Umrah Terpadu
sesuai dengan pagu anggaran yang ada
4. Lokasi Kegiatan
Kegiatan Pembangunan Gedung Pusat Pelayanan Haji dan Umrah Terpadu ini
dilaksanakan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buleleng Jalan Dewi Sartika
No. 25 Singaraja.
5. Sumber Pendanaan
Biaya Pembangunan Gedung Pusat Pelayanan Haji dan Umrah Terpadu dibebankan
pada DIPA Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buleleng Nomor : SP DIPA –
025.09.2.419885/2020 tanggal 12 Nopember 2019. Total Perkiraan Biaya yang
diperlukan untuk Pekerjaan Pembangunan Gedung Pusat Pelayanan Haji dan Umrah
Terpadu:
- Pagu Anggaran = Rp. 2.550.876.000,00
- HPS = Rp. 2.550.875.135,19
6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen dan Kuasa Pengguna Anggaran
Nama PPK : Luh Suniati, S.Ag
Nama KPA : Drs. I Gusti Komang Sumberjana, MM
Instansi : Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buleleng
DATA PENUNJANG
1 Dump Truck 4 m3 1
2 Pick Up 2 m3 2
3 Beton Molen 0,6 m3 2
4 Stamper 50 kg 1
5 Watterpass set 1
6 Kereta dorong buah 3
7 Gerinda Duduk buah 1
Semua jenis peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus
disertakan dengan bukti (kalau milik sendiri disertakan dengan surat bukti
kepemilikan, kalau sewa disertakan dengan bukti perjanjian sewa serta surat bukti
kepemilikan alat dari pihak yang menyewakan).
Material dari penyedia disesuaikan dengan daftar kuantitas dan spesifikasi teknis
pekerjaan.
11. Tenaga Ahli yang dibutuhkan
Daftar Personil inti yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dengan syarat
minimal
No Nama / Jabatan Keterangan
1 1 orang STM Bangunan sederajat SKT Pelaksana Bangunan Gedung
dengan tahun tamat minimal 5 tahun
sebagai Pelaksana dan memiliki serta
melampirkan copy Sertifikat
Keterampilan (SKT) yang dikeluarkan
oleh Asosiasi Profesi yang masih
berlaku dan melampirkan copy ijazah
2 1 orang STM Bangunan sederajat SKT Juru Gambar/Drafmen Arsitek
dengan tahun tamat minimal 5 tahun
sebagai Juru Gambar/Drafmen
Arsitek
3 1 orang STM sederajat dengan tahun SKT Juru Ukur Kuantitas Bangunan
tamat minimal 5 tahun sebagai Juru Gedung
Ukur
4 1 orang STM sederajat dengan tahun SKT Mandor Tukang Batu/Bata/Beton
tamat minimal 5 tahun sebagai
Mandor Tukang Batu
5 1 orang STM sederajat dengan tahun SKT Mandor Pemasangan Rangka Atap
tamat minimal 5 tahun sebagai Baja Ringan
Mandor Pemasangan Rangka Atap
Baja Ringan
6 1 orang STM sederajat dengan tahun Logistik
tamat minimal 5 tahun sebagai
Logistik
7 1 orang STM sederajat dengan tahun Sertfikat Pelatihan dari Kementerian
tamat minimal 5 tahun sebagai Pekerjaan Umum
Petugas K3
8 1 orang SMU sederajat dengan tahun Administrasi
tamat minimal 5 tahun sebagai
Administrasi
Pelaksanaan Fisik
Pekerjaan
Masa Pemeliharaan
15. Produksi Dalam Negeri
Semua kegiatan berdasarkan KAK Ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara
Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 7 dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.
16. Alih Pengetahuan
Jika diperlukan, penyedia berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan
pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja
Kuasa Pengguna Anggaran.