AIR
MATERI UAS
Perencanaan PSDA
9.
Menganalisis sumberdaya air dan air tanah; PSDA berkaitan dengan kendala air yaitu:
ketersediaan, pemanfaatan, dan • Kelebihan air
pelestariaannya • Kekurangan air
• Kualitas tidak sesuai kebutuhan
• Lokasi air
Permasalahan SDA
Pengelolaan air tanah
Penyelesaian Permasalahan PSDA Konsep Pemodelan
• Penyelesaian PSDA dilakukan dengan pemodelan, dengan prosedur:
• Menirukan sistim fisik ditransfer dalam persamaan matematika Keluaran di Sistem Keluaran di Model
• Melakukan kalibrasi
• Melakukan alternatif penyelesaian permasalahan PSDA dengan berbagai
Strategi Sistem di alam Model Matematika
• Melaksanakan Optimasi
Masukan di Model
Strategi Penyelesaian
• Linier jika fungsi kendala dan fungsi tujuan adalah persamaan linier, • Metode Lagrange/Kalkulus
sebaliknya adalah model Tidak Linier
• Deterministik adalah model yang tidak menggunakan probalilitas, • Program Linier
sebaliknya adalah Stokastik yaitu model yang menggukanan • Program Tidak Linier
kemungkinan/probabilistik
• Model Statik adalah model dengan tanpa menggunakan fungsi • Program Dinamik
waktu, sebaliknya adalah model dinamik yang memperhitungkan • Simulasi
fungsi waktu
Metode Lagrange Contoh Aplikasi Metode Lagrange
• Prosedur • Permasalahan
1. Dicari persamaan fungsi tujuan (maksimum atau minimum Suatu bak air akan dibangun untuk menampung limbah dengan volume
2. Dicari persamaan fungsi kendala 32 m3. Tentukan ukuran bak agar diperoleh bahan yang paling hemat
3. Dibuat fungsi baru dengan pengali lagrange • Penyelesaian
4. Turunan fungsi baru ke variabel yang sama dengan nol Tentukan persamaan matematika
• Perhitungan dapat dilakukan secara analitis Tentukan fungsi tujuan
Tentukan fungsi kendala
Tentukan persamaan dengan faktor pengali lagrange
Contoh Solusi
h
• Prosedur • Permasalahan
1. Tetapkan fungsi Tujuan dan fungsi kendala Suatu desa (P) akan mengelola air minum yang diambil dari mata air A dan B.
2. Ubah bentuk fungsi ketidak samaan menjadi fungsi persamaan Debit maksimum yang dapat diambil dari A = 500 m3/hari, dari B = 1000
• Tanda ≤ diubah menjadi = dgn variabel Slac Si ≥ 0 m3/hari. Kebutuhan air di P minimum = 800 m3/hari. Untuk dapat digunakan
contoh : ai1x1 + ai2x2 +............+ ainxn ≤ bi perlu biaya OP masing masing dari A = Rp 50,-/m3 dan dari B = Rp 80,-/m3.
ai1x1 + ai2x2 +............+ ainxn + Si = bi Jika harga jual air = Rp 100,-/m3 tentukan jumlah kombinasi pengambilan air
dari A dan B yang memberikan tingkat keuntungan maksimal di desa P.
• Tanda ≥ diubah menjadi = dgn variabel Slac Si ≤ 0
contoh : ai1x1 + ai2x2 +............+ ainxn ≥ bi
ai1x1 + ai2x2 +............+ ainxn + Si == bi
• Dapat dihitung cara analitis dan/atau grafis
• Suatu areal irigasi A = 1000 ha akan ditanami dua jenis tanaman T1 • Program ini digunakan untuk menyelesaikan persoalan optimasi yang salah
dan T2. Polusi yang diakibatkan dua jenis tanaman yaitu T1 = 0,9 satu fungsinya merupakan persamaan tidak linier
kg/ha/thn T2 = 0,5 kg/ha/thn. Jumlah polusi pestisida ke sungai • Penyelesaian dapat dilakukan dengan cara analitis atau grafis
• Teknik penyelesaian dengan cara grafis:
tidak boleh lebih dari 632,5 kg/thn. Penjualan hasil produksi T1=Rp • gambarkan daerah kelayakan yang memenuhi persamaan fungsi kendala
300/ha dan T2=Rp150/ha. Biaya produksi T1 = Rp 160/ha dan T2 = • gambarkan garis arah fungsi tujuan dengan memberikan nilai fungsi tujuan
Rp 50/ha. Hitunglah kombinasi luas areal yang memberikan secara random
keuntungan Maksimal dengan tidak menimbulkan polusi yang • geser garis fungsi tujuan yang menyinggung daerah kelayakan yang
melebihi standart yang ditentukan memberikan hasil maksimum/minimum.
• Jawabannya T1 = 331,25 ha T2= 668,75 ha
10.
Menganalisis sumberdaya air tanah;
ketersediaan, pemanfaatan, dan AIR BAWAH PERMUKAAN
pelestariaannya
TANAH
AKIFER BEBAS ( unconfined aquifer )
AKIFER TERTEKAN ( confined
aquifer )
Permasalahan SDA adalah tentang air permukaan
dan air tanah (ketersediaan, pemanfaatan, dan
pelestariannya)
20
Aquifer
•Sumur Gali
Sumur Artesis
lapisan. impermeable
Akifer bebas
( unconfined aquifer
)
Akifer terkekang
( confined aquifer )
Sumur Gali
• Cara pengambilan air tanah ( tradisional ) yang banyak dilakukan • Dilengkapi dengan penahan dinding sumur ( casing ) dari pas. batu bata /
masyarakat ( perencanaan & pembuatannya mudah ). beton, sampai kedalaman + 3 m dari muka tanah, untuk mengurangi
• Dari segi kesehatan pada umumnya kurang baik, karena kualitas pencemaran serta pengamanan & perlindungan thd masuknya air kotor ke
sumur, dipasang bibir sumur setinggi 1 m.
dan kuantitasnya masih dipengaruhi oleh air tanah disekitarnya.
• Diameter antara 1 m s/d 2 m, dengan kedalaman sampai pada • Dilengkapi alat pengambilan, yaitu ember, tali dan kerekan yang dipasang pada
akifer bebas( 6 m s/d 9 m ) portal di atas sumur. Di pedesaan masih banyak dipakai batang bambu dan
bandul batu ( sumur senggot ). Sedang di perkotaan, sumur gali sudah
dilengkapi dengan pompa tangan atau pompa mesin ( listrik ) sebagai alat
pengambilannya
Akifer bebas, sumur gali Akifer bebas, sumur pompa tangan
4
5. Tali 6
6. Ember / timba
6 - 9m
7
7. Permukaan air
1 - 2m
Gambar Sumur pompa tangan dangkal Gambar Sumur pompa tangan dalam
27 28
SUMUR ARTESIS
DARI AKIFER
TERTEKAN
Akifer tertekan, sumur artesis
Tutup beton 80 x 80
• Sumur artesis merupakan suatu cara pengambilan air dari akifer tertekan, dengan
Pipa udara
Akifer bebas
Akifer bebas
Lapisan kedap air Lapisan kedap air
29
Contoh eksploitasi sungai bawah tanah eksploitasi sungai bawah tanah dengan pemompakan bertingkat
• Sub sistem Duren, • Pantai selatan Wonosari Kabupaten Gunung Kidul, wilayahnya terdiri dari
pegunungan kapur ( karst ), sehingga banyak terdapat aliran sungai bawah
• Sub sistem Bribin tanah yang sangat potensi dieksploitasi
• Sub sistem Ngobaran • Upaya-upaya telah dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan kelangkaan
air di musim kemarau panjang, dengan mengeksploitasi sungai bawah tanah di
daerah tersebut, diantaranya adalah Sub sistem Duren, Sub sistem Bribin dan
Sub sistem Ngobaran
• Pengambilan air dari sungai bawah tanah dari ketiga sub sistem tersebut
menggunakan sistem pemompaan bertenaga listrik dan atau diesel.
• Dengan instalasi pipa ke sungai bawah tanah melaui goa-goa yang ada,
kemudian dengan mesin pompa air tersebut diangkat kepermukaan dan
didistribusikan ke masyarakat pemakai.
31 32
Sub sistem Bribin PETA LOKASI DAERAH PEGUNUNGAN KAPUR SUS SISTEM BRIBIN
R. Pompa +
Pipa Reservoir
Distribusi
Rmh
Penduduk
Pipa
Pembawa
Bendung
genangan
35
PAB & PLTA SUB SISTEM BRIBIN ( dalam tahap pelaksanaan )
Pipa Pipa
Distribusi Distribusi
Reservoir
Jaringan
11.
listrik
H genangan
Bendung
Turbi
n
Permasalahan tentang air tanah (Pemahaman siklus
air tanah dan cekungan yg ada;
PLTA Aquifer (bebas dan terkekang),
Hidrolika sumur (dangkal dan dalam)
• Air permukaan (surface water) hidrologi • Pemanfaatan sumur dengan alat sederhana
• Air bawah permukaan (sub surface water) hidrologi air tanah • Sumur Bor:
• Air tanah air yang menempati rongga-rongga dalam lapisan • Kanats terowongan air pada tanah alluvium di dekat kaki
geologi : gunung dengan dilengkapi sumur induk dan beberapa lubang
• Geologi • panjang 5-30 km
• Hidrologi • Debit ∼ 100 m3/hari
• Mekanika fluida
Terjadinya air tanah:
• Siklus hidrologi
• Penyebaran vertikal air tanah
• Zone tidak jenuh air dangkal, daerah antara, daerah kapiler
• Zone jenuh air tanah
JENIS AQUIFER
1. Aquifer Tertekan
3. Aquifer semi-tertekan (aquifer bocor) 4. Aquifer menggantung (Perched Aquifer) yaitu aquifer yang
mempunyai massa air tanahnya terpisah dari air tanah induk oleh
Aquifer semi-tertekan atau aquifer bocor adalah aquifer jenuh
suatu lapisan yang relatif kedap air ang begitu luas dan terletak di
yang sempurna, pada bagian atas dibatasi oleh lapisan semi-lulus
atas daerah jeuh air (tidak banyak digunakan)
air dan bagian bawah merupakan lapisan lulus air ataupun semi-
lulus air.
Pelepasan air tanah
Data sekonder :
peta topografi, geologi, geologi tata lingkungan, dll.
b. Pengideraan jauh
Tujuan :
Mengetahui keadaan bentang alam dan
penggunaan lahan daerah yang diselidiki
secara menyeluruh
c. Hidrologi
Tujuan :
Mengetahui gambaran umum keadaan
curah hujan,evaporasi/evapotranspirasi,
sistem aliran sungai permukaan, dll.
d. Hidrogeologi
Tujuan :
Mengetahui keadaan airtanah secara
umum, kedalaman permukaan air sumur
penduduk, sebaran mata air, sistem
sungai bawah tanah, dll.
-006 M
Tujuan :
+ 0.00 m
-010 M
-012 M
Grouting semen
-021 M
-040 M
-058 M
- 071.00
-075 M
-075 M
- 094.00 -093 M
- 097.00
-100 M
-100 M -100 M
-103 M
- 106.00
- 109.00
-109 M
- 112.00
-112 M
- 115.00
- 120.00
- 123.00
-125 M
-125 M
PIPA
SCREEN
- 151.00
-143 M
-147 M
-150 M
- 115.00 -150 M
-152 M
-157 M
-160 M
-165 M -165 M
CONTOH ;
LOG BOR DAN
CONTOH ;
KONSTRUKSI SUMUR DALAM
LOG BOR DAN
PDAM KOTA SURAKARTA
KONSTRUKSI SUMUR DALAM
PDAM KOTA SURAKARTA
LOKASI : RANDUSARI
KEDALAMAN : 160 METER
LOKASI : JURUG I KONSTRUKSI : 12 – 6 INCH.
KEDALAMAN : 112 METER
KONSTRUKSI : 12 – 6 INCH.
2. Penyelidikan lanjut
a. Seismik
Tujuan :
Mengetahui/interpretasi lapisan tanah/
batuan berdasar kecepatan rambat
gelombang di dalam perlapisan tanah/
batuan
b. Penyelidikan Geolistrik :
Tujuan :
Mengetahui/interpretasi susunan
perlapisan tanah/batuan dan letak lapisan
akuifer berdasar sifat kelistrikan tanah/
batuan
B. Penyelidikan bawah permukaan
1. Pemboran eksplorasi
Tujuan :
a. Mengetahui susunan perlapisan tanah/batuan
b. Sampling airtanah
c. Sumur untuk logging
d. Dikembangkan sbg. sumur produksi
2. Logging :
Tujuan :
Mengetahui ketebalan masing-masing
perlapisan tanah/batuan, letak lapisan
akuifer, menentukan letak saringan
14.
Menganalisis pengelolaan SDA; kebutuhan 15.
waduk Menghitung optimasi waduk
UAS