Artikel kali ini akan bercerita tentang rasa penasaran Guntur tentang ciri pubertas pada laki-laki.
Kira-kira bagaimana ya ceritanya? Yuk, simak di artikel berikut ini.
---
Sudah hampir 5 menit Guntur memandangi langit-langit kamarnya. Matanya berkedip tapi
pandangannya kosong.
“Guntur….,”
“Guntur….,”
Terdengar suara Mama Guntur memanggil. Tak ada jawaban dari Guntur. Pandangannya masih
tetap ke langit-langit itu.
Cleekk…
“Guntur...makan dulu yuk. Sudah mama siapin di meja makan tuh,” ucap Mama Guntur.
“Guntur..”, suara Mama Guntur kali ini cukup keras disertai tepukan di pundak Guntur membuat
lamunan Guntur hilang.
Guntur menggeleng.
“Kamu kenapa Guntur? Apa yang kamu pikirkan? Sampai-sampai Mama menyuruh kamu
makan ngga didengerin lho?” tanya Mama Guntur.
“Roro? Ya sudah, ayo ceritanya sambil makan ya. Ini sudah waktunya kamu makan siang,” ucap
Mama Guntur.
“Ayo, sekarang sambil makan coba ceritain apa yang kamu lamunin tadi. Katanya ada kaitannya
sama Roro ya?”
“Jadi tuh Ma, Roro itu beberapa hari ini sering banget ngambek,” ucap Guntur.
“Ngambeknya kenapa? Mungkin kamu punya salah kali sama Roro,” tanya Mama Guntur.
“Ngga tau Ma. Aku tuh pernah janjian ke kantin, terus Roro nunggu cuma 5 menit kaaan, nah
pas Guntur nyamperin, Roro tuh ngambek-ngambek ngga jelas. Alasannya Roro udah nunggu
lama banget,” jelas Guntur.
“Terus, es teh yang Guntur beli katanya ngga manis gara-gara kebanyakan es. Padahal mah
perasaan Guntur es-nya ngga kebanyakan kok,” keluh Guntur.
Mama Guntur tersenyum dan berkata, “Roro lagi pubertas itu. Seusia kamu dan Roro itu
memang lagi masa-masanya pubertas gitu. Hmm...mama lihat ciri-ciri pubertas juga udah ada di
kamu lho,” ujar Mama Guntur sambil tersenyum.
“Itu...wajah kamu mulai berjerawat dan suara kamu juga mulai besar serta berat. Ngga
cempreng kayak anak-anak lagi,” ucap Mama Guntur sambil tersenyum.
Guntur masih tidak percaya jika ia juga mengalami pubertas, sama seperti Roro.
“Tapi Ma, kenapa aku ngga gampang ngambek seperti Roro?” tanya Guntur heran.
“Ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan beda, Guntur. Biasanya, perempuan itu menjadi
labil perasaannya. Nah, kalau laki-laki biasanya yang paling kelihatan itu perubahan suara,
timbulnya jerawat, dan munculnya bulu di ketiak,” jelas Mama Guntur.
“Ooo...jadi tumbuh bulu di ketiak itu salah satu ciri pubertas ya Ma?” tanya Guntur
“Oh iya, Ma, apa aku perlu minta maaf ke Roro ya?” tanya Guntur.
“Sebaiknya iya. Sekarang kan Roro sudah pulang ke rumah kan? Mungkin aja emosinya sudah
stabil. Kamu lebih baik ke rumahnya deh, sekalian Mama titip buah-buahan untuk Ibunya Roro
ya,” tak lama Mama Guntur beranjak dari tempat duduknya dan mempersiapkan keranjang yang
sudah diisi buah-buahan.
Guntur sudah selesai makan siang dan sekarang bersiap untuk ke rumah Roro. Apa benar
emosi Roro sudah kembali normal? Yakin sudah ngga ngambek lagi? Penasaran kan? Tunggu
di cerita selanjutnya ya