Anda di halaman 1dari 3

PENGERTIAN PUBERTAS

Roro ngambek ketika Guntur telat datang di kantin ketika jam istirahat. Besoknya, Roro juga
ngambek ketika es teh yang dibelikan Guntur terlalu banyak es sehingga teh-nya menjadi
kurang manis. Memangnya apa yang terjadi dengan Roro ya? Apakah ini yang dinamakan
pubertas?

---

Roro melirik jam di tangannya. Sudah menunjukkan pukul 9 lewat 10 menit. Tinggal 10 menit
lagi jam istirahat akan selesai.

“Guntur lama banget sih ke toiletnya,” gumam Roro.

Sudah hampir 10 menit Guntur tidak kunjung datang juga.

“Guntur nyebelin,” ucap Roro sambil berdiri dari bangku.

“Maaf, maaf….Roro. Tadi aku sekalian buang air besar juga heheee,” ujar Guntur sambil
menggaruk-garuk kepalanya.

“Ngga lucu tau. Aku nunggu udah lama. Waktu istirahat sebentar lagi selesai,” Roro beranjak
pergi dari tempat duduknya menuju kelas.

“Roro kenapa sih? Ngga kayak biasanya deh,” Guntur hanya berucap di dalam hati sambil
melihat Roro berjalan meninggalkan kantin.

Keesokan harinya….

Kriiiinngg…...

Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang. Anak-anak sudah diperbolehkan untuk pulang.

“Roro, jadi kan ke kantin dulu? Aku lapar,” ajak Guntur.


Roro hanya mengangguk. Tidak lama kemudian, mereka sudah sampai di kantin.

“Kamu mau pesan apa Ro?” tanya Guntur.

“Es teh manis,” jawab Roro singkat. Guntur menghela nafas dan beranjak memesan es teh.

“Ini Ro es-nya. Eh iya kamu kenapa sih akhir-akhir ini gampang banget marah sama aku?”
tanya Guntur.

Roro menyedot es teh di depannya perlahan.

“Ini es tehnya kok manis banget sih?” ucap Roro dengan nada agak tinggi yang membuat
Guntur menjadi kaget.

“Aku ngga mau es teh ini. Aku mau pulang,” Roro tiba-tiba pergi meninggalkan Guntur yang
sedari tadi heran dan seakan ngga percaya dengan perubahan sifat Roro.

“Roro kenapa sih? Kemarin di kantin ngambek gara-gara nunggu kelamaan. Sekarang es teh-
nya dibilang terlalu manis?” Tanya Guntur pada dirinya sendiri.

“Namanya juga lagi masa pubertas,” terdengar suara Kanguru yang seolah-olah menjawab
pertanyaannya.

Guntur menoleh kanan kiri tapi tidak ada Kanguru.

“Hei aku di sini. Coba tengok ke kiri,” ucap Kanguru.

Guntur melihat ke sebelah kirinya dan ada Kanguru di antara gerobak-gerobak jajanan.

“Mungkin Roro sedang pubertas,” ujar Kanguru.

“Pubertas?” tanya Guntur.


“Iya. Roro sedang di masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Yaa...masuk masa remaja
gitu deh.”

Guntur terlihat bingung dan seraya bertanya pada Kanguru.

“Emosi yang ngga stabil, cepat tersinggung, atau cepat marah itu salah satu tanda pubertas,
Guntur,” lanjut Kanguru menjelaskan.

“Tapi, aku kok ngga cepat marah kayak Roro? Padahal kita kan seumuran. Harusnya aku
pubertas juga dong,” tanya Guntur dengan heran.

“Jangan salah Guntur. Pubertas antara laki-laki dan perempuan itu ngga selalu sama. Biasanya,
pubertas perempuan itu lebih duluan dibanding dengan laki-laki,” jelas Kanguru.

“Nah, sekarang kamu udah tau kan pengertian pubertas itu apa?” tanya Kanguru.

“Sudah dong, tapi aku masih penasaran dengan ciri-ciri pubertas dari laki-laki dan perempuan,”
balas Guntur..

“Sekarang bukan waktu yang tepat untuk aku menjelaskan. Aku harus buru--buru
pergi...Dadaaahh..” Kanguru pamit dan tak lama kemudian dia menghilang

Tak lama setelah pertemuan itu, Guntur pulang ke rumahnya. Ya, Guntur masih penasaran
dengan hal-hal tentang pubertas. Akankah Guntur mencari tahu tentang pubertas ini lebih
lanjut? Simak terus petualangan mereka ya.

Anda mungkin juga menyukai