FITOKIMIA 2
“ALKALOIDA”
Oleh:
JAKARTA
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan lengkap dan sertakan literatur yang digunakan
untuk setiap jawaban :
1. Apa yang saudara ketahui tentang Alkaloid INDOL, sebutkan spesies tanaman, kandungan
dan khasiatnya!
Jawab:
Alkaloid Indol mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 cincin indol.
Catharanthus roseus (L.) G. Don (tapak dara) merupakan tanaman penting sumber senyawa
alkaloid golongan alkaloid indol terpenoid (AIT) seperti vinblastin dan vinkristin yang berpotensi
sebagai anti kanker, serta ajmalisin dan serpentin yang berkhasiat sebagai anti hipertensi.
Ditemukan pada alkaloid ergine dan psilocybin Reserpin dari Rauwolfia serpentine
Vinblastin dan vinkristin dari Catharanthus roseus (Fam. Apocynaceae)
Alkaloid indol secara biosintetis berasal dari asam amino triptofan. Kelompok ini
termasuk alkaloid ergot, vinca.
Alkaloid vinca: alkaloid vinca adalah bagian dari obat yang berasal dari tanaman
periwinkle, catharanthus roseus. Catharanthus roseus memproduksi vinkristin, vinblastin.
Sejumlah alkaloid penting memiliki cincin indol dalam strukturnya. misalnya: reserpin,
vinblastin, vincreistine, strychnine
1. Asam amino esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan normal pada bayi dan
keseimbangan nitrogen pada orang dewasa.
Literatur :
Novianti, Witri. Alkaloid. [Internet]. [Diakses pada 2020 April 26].
https://www.academia.edu/29071004/Alkaloid
Pawallungi, Maulyda Awwaliyah. [Internet]. [Diakses pada 2020 April 26].
https://www.academia.edu/32875854/_ALKALOID_
Dra. Subaryanti., M.si., Apt. 2020. Power Point Fitokimia-2, Alkaloid. Jakarta:
Institut Sains dan Teknologi Nasional.
Kina: anti malaria. alkaloid sintetis sekarang digunakan sebagai pengganti kina untuk
malaria.
Beberapa contoh modifikasi alkaloid terpenoid indol yang paling luar biasa adalah
dan cinchonine, lama dihargai karena sifat antìmalaria mereka. Struktur-struktur ini luar
biasa karena nukleus indol tidak lagi ada. setelah ditata ulang sistem menjadi sistem
kuinolin.
spesies tanaman:
Cinchona officinalis. Kandungannya: quinine, quinidin
cusparia trifoliata. Kandungannya: cuspareine
Isokinolin:
Mempunyai 2 cincin karbon mengandung 1 atom nitrogen. Benzyl isoquinoline tipe:
papaverine: alkaloid opiat yang diisolasi dari tanaman Papaver somniferum dan diproduksi
secara sintetis
spesien tanaman:
Papaver somniferum. Kandungannya: papaverin. Khasiat: papaverine mengurangi nada
otot polos. ini memiliki efek spasmolitik dan vasodilatasi.
itu berpengaruh menguntungkan pada angina pectoris. digunakan untuk pengobatan
emboli paru dan trombosis serebrovuskular.
Khasiat: morfin digunakan sebagai analgesik, codein digunakan sebagai obat batuk kering.
Alkaloid Ipecacuanha:
Kejadian: Ipecac adalah akar kering dan rimpang Cephalis ipecacuanha (Brazilian
ipecacuanha) atau Cephalis acuminata (Cartagena ipecacuanha) Fam. Rubiaceae. Ini
mengandung beberapa alkaloid (2-2,5%), terutama emetine (50-70% dari total alkaloid),
dengan cephaline dan psychotrine.
Alkaloid Morfin:
Literatur :
Endarini, Lully Hanni. 2016 Farmakognosi dan Fitokimia. Jakarta: Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Novianti, Witri. Alkaloid. [Internet]. [Diakses pada 2020 April 26].
https://www.academia.edu/29071004/Alkaloid
Dra. Subaryanti., M.si., Apt. 2020. Power Point Fitokimia-2, Alkaloid. Jakarta:
Institut Sains dan Teknologi Nasional.
3. Apa yang saudara ketahui tentang ERGOT, sebutkan keuntungan dan kerugian bagi
manusia!
Jawab:
Ergot adalah penyakit jamur yang biasa ditemukan pada banyak rumput liar dan budidaya,
dan disebabkan oleh spesies klaviceps. penyakit ini pada akhirnya ditandai oleh
pembentukan ergot keras, seperti biji, bukannya biji normal, struktur ini, yang disebut
sclerotia, membentuk tahap istirahat dari jamur
Alkaloid Ergot
Lisuride. lisuride maleate sebagai indikasi utama pengobatan parkinsonisme, baik dalam
kombinasi dengan levodopa di awal pengobatan
Literatur :
Novianti, Witri. Alkaloid. [Internet]. [Diakses pada 2020 April 26].
https://www.academia.edu/29071004/Alkaloid
Pawallungi, Maulyda Awwaliyah. [Internet]. [Diakses pada 2020 April 26].
https://www.academia.edu/32875854/_ALKALOID_
Dra. Subaryanti., M.si., Apt. 2020. Power Point Fitokimia-2, Alkaloid. Jakarta:
Institut Sains dan Teknologi Nasional.
4. Apa yang saudara ketahui tentang alkaloid PURIN, sebutkan spesies tanaman, kandungan
dan khasiatnya!
Jawab:
mempunyai 2 cincin karbon dengan 4 atom nitrogen. Purin
adalah turunan dari nukleus heterosiklik yang terdiri dari
cincin pirimidin beranggota enam yang menyatu dengan cincin
imidazol beranggota lima. purin adalah alkaloid psudo (tidak
berasal dari asam amino tetapi memiliki nitrogen dalam cincin
heterosilik). Purin terdiri dari cincin pirimidin beranggota enam yang menyatu dengan cincin
imidazol beranggota lima. tiga contoh terkenal adalah: kafein, teofilin, theobromin. asal
botani: coffea arabica, Cola nitida, biji kakao (Theobroma), Daun teh (camellia sinensis).
Alkaloid purin:
Purin adalah turunan dari inti heteroccIic yang terdiri dari cincin Pyrimidine beranggota enam
yang menyatu dengan cincin imidazol beranggota lima. Purin adalah alkaloid psudo (Tidak
berasal dari asam amino tetapi memiliki nitrogen dalam cincin heterosiklik)
-Coffea arabica (Fam. Rubiaceae), Teh/ Camellia sinensis (Fam. Theaceae), Cola nitida
(Fam. Sterculiaceae), dan Theobroma cacao.
Literatur :
Endarini, Lully Hanni. 2016 Farmakognosi dan Fitokimia. Jakarta: Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Novianti, Witri. Alkaloid. [Internet]. [Diakses pada 2020 April 26].
https://www.academia.edu/29071004/Alkaloid
Dra. Subaryanti., M.si., Apt. 2020. Power Point Fitokimia-2, Alkaloid. Jakarta:
Institut Sains dan Teknologi Nasional.
1. Apa yang saudara ketahui tentang alkaloida, apa fungsinya bagi tanaman, hewan dan
manusia?
Alkaloid adalah senyawa organik yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen (N), biasanya dalam gabungan, sebagai bagian dari sistem siklik,
bersifat basa lemah, rasa pahit, dan mempunyai aktivitas biologi atau
farmakologi (Harborne, 1987).
Fungsi alkaloida bagi tanaman yaitu sebagai cadangan zat yang dapat
memasok nitrogen saat dibutuhkan oleh tanaman; sebagai zat racun yang dapat
melindungi tanaman terhadap serangga, jamur, predator (herbivora) karena
kepahitan dan toksisitasnya; sebagai zat pengatur pertumbuhan tanaman dalam
sistem metabolisme tertentu; merupakan produk akhir reaksi detoksifikasi
dalam metabolisme tanaman; sebagai sumber energi jika kekurangan dalam
asimilasi karbon dioksida (Endarini, 2016).
Fungsi alkaloida bagi hewan yaitu sebagai prekursor niacin pada mamalia.
Alkaloida memiliki efek farmakologi pada hewan, alkaloida sebagai
anthelmentikum pada hewan yaitu alkaloid turunan asam nikotinan, meliputi
arekolin yang diperoleh dari Areca semen, yang berasal dari tumbuhan Areca
catechu.
Fungsi alkaloida bagi manusia yaitu digunakan dalam dunia farmasi dan
kedokteran seperti nikotin untuk pestisida alami, vinkristin sebagai
antileukimia, kinin sebagai antimalaria. Efek farmakologis alkaloid yaitu
sebagai analgesik dan narkotik (morfin dan kodein), stimulansia sentral
(kofein), antiasma (efedrin), antihipertensi (reserpin), relaksan otot halus
(atropin dan papaverin), relaksan otot skeletal (tubocurarin).
Literatur :
Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia : Penuntun cara modern menganalisis
tumbuhan. Bandung : Penerbit ITB.
Endarini, Lully Hanni. 2016 Farmakognosi dan Fitokimia. Jakarta: Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Wikipedia. Alkaloid. [Internet]. [Diakses pada 2020 April 11].
https://en.wikipedia.org/wiki/Alkaloid
2. Bagaimana alkaloida disintesis dalam tanaman, berikan bagan/skemanya.
Biosintesis alkaloida dalam tanaman melalui jalur asam sikimat dengan prekusor
asam amino alifatik dan aromatik. Prekusor biologis dari sebagian besar alkaloid
adalah asam amino seperti ornithine, lisin, fenilalanin, tirosin, triptofan, histidin, asam
aspartat, dan asam anthanilik. Asam nikotinat dapat disintesis dari triptofan atau asam
aspartat. Cara biosintesis alkaloid tidak mudah diklasifikasikan, namun ada beberapa
reaksi khas yang terlibat dalam biosintesis berbagai kelas alkaloid, termasuk sintesis
basa Schiff dan reaksi Mannich. Sebagai contoh sintesis alkaloid (vinblastin dan
vincristine) dari tanaman Tapak Dara (Catharanthus roseus), yang digunakan untuk
obat penyakit malaria. Adapun lintasan biosintesis senyawa metabolit tersebut sebagai
berikut:
Skema:
Literatur :
Wikipedia. Alkaloid. [Internet]. [Diakses pada 2020 April 11].
https://en.wikipedia.org/wiki/Alkaloid
Badan Litbang Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian. Metabolit sekunder:
Jalur Pembentukan dan Kegunaannya. [Internet]. [Diakses pada 2020 April 11].
http://m.biogen.litbang.pertanian.go.id/2013/08/metabolit-sekunder-jalur-
pembentukan-dan-kegunaannya/
Sampel tumbuhan
Dikeringkan
Dihaluskan
DItimbang
Hasil
Direndam dengan (Methanol)
+HCl 2,5%
Dikocok atau diaduk
Diekstraksi dengan ether
Literatur :
Julianto, Tatang Shabur. 2019. Fitokimia, Tinjauan Metabolit Sekunder dan Skrining
Fitokimia. Yogyakarta : UIN
Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Ed. Ke-6. Terjemahan
Kosasih Padmawinata. Bandung : Penerbit ITB.
4. Apa saja metode analisis yang digunakan untuk identifikasi kualitatif dan kuantitatif
dari alkaloida?
Identifikasi alkaloid antara lain dengan reaksi pengendapan, reaksi warna, reaksi
pembentukan kristal untuk identifikasi secara kualitatif; uji KLT, spektrum UV,
spektrum IR, KKt, kromatografi kolom, KGC untuk identifikasi secara kuantitatif.
Identifikasi alkaloid tergantung pada jenis alkaloid yang diperiksa. Alkaloid tembakau
atau cytisus yang lebih bersifat atsiri paling baik dipisahkan secara KGC, sedangkan
alkaloid berbobot molekul tinggi dari opium atau dari Secale cornutum (ergot) paling
baik diperiksa secara KLT (Harborne, 1987). Alkaloid kasar diidentifikasi dengan
KLT dan disemprot dengan beberapa pereaksi alkaloid yaitu:
(1) Pereaksi Dragendorff, hasil positif memberikan warna kuning kecoklatan dengan
latar belakang warna kuning dari pereaksi
(2) Pereaksi Iodoplatinat, hasil positif memberikan warna yang beragam
(3) Pereaksi Marquis, hasil positif memberikan warna kuning hingga ungu
(Julianto, 2019).
Literatur :
Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia : Penuntun cara modern menganalisis
tumbuhan. Bandung : Penerbit ITB.
Julianto, Tatang Shabur. 2019. Fitokimia, Tinjauan Metabolit Sekunder dan Skrining
Fitokimia. Yogyakarta : UIN