DINAS KESEHATAN
C A
R M
U K T I
Jumlah Tenaga
Kompetensi Kompetensi
Tambahan ( orang)
stan Kea kebut Kompetensi
Kesenjangan Rencana
No Jenis Ketenagaan Nama Tenaga kompetensi pengembangan Ket
dart d.PK uhan yg di miliki
(Ijazah) (Pelatihan) M
1 Kepala Puskesmas Dr.Rusmijati Dokter/ sarjana di a. Manajemen 1 1 0 Dokter Kapus Akan Purna Mengusulkan Tenaga Usulan
bidang kesehatan yang Puskesmas. Tugas bln Agustus Kapus ( Dokter ) Th.2016
kurikulum
pendidikannya b. Kepemimpinan. 2016
mencakup kesehatan
masyarakat.
2 Kepala Tata Usaha Supiyatin,SE Sarjana Kesehatan /DIII a. Penatalaksanaan 1 1 0 SI Ekonomi a. Belum Mengikuti a. Mengusulkan a. Diusulkan
Kesehatan. Kepegawaian. Pelat.Kepegawaian Pelat.Kepegawaian dan tahun 2016
dan Kearsipan Kearsipan
3 Perencanaan dan Sarjana Kesehatan. Penyusunan rencana 1 0 1 Tenaga masi di Mengusulkan tenaga a. Diusulkan
Evaluasi (Fungsional dan evaluasi kegiatan rangkap ,blm memiliki Perencanaan dan tahun 2016
Administrasi Puskesmas. Tenaga Evaluasi (Fungsional
esehatan) Administrasi esehatan)
4 Promosi Kesehatan Sarjana/DIII Kesehatan. Penyuluh Kesehatan 1 0 1 Tenaga masi di Mengusulkan Tenaga a. Diusulkan
(Fungsional rangkap ,blm memiliki Promosi Kesehatan tahun 2016
Penyuluh Kesehatan) Tenaga (Fungsional Penyuluh
Kesehatan)
5 Penanggula-ngan Lutfi Daris Zamrudi Sarjana/DIII Kesehatan. a. Epidemiologi. 1 1 0 DIII Petugas belum Mengusulkan
Penyakit (Fungsional Keperawatan memiliki Pelatihan :
Epidemiolog) Epidemiologi. a.Epidemiologi
6 Kesehatan Sri Endah Wati Sarjana/DIV/DIII Bidang Tehnis Kesehatan 1 1 0 DI SPPH Sudah mengikuti
Lingkungan Kesehatan Lingkungan Lingkungan. Pelatihan Tehnis
(Fungsional atau Teknik Kesehatan Kesehatan
Sanitarian) Lingkungan Lingkungan
7 Gizi (Fungsional Wiyati Sarjana/DIV/DIII Gizi a. Tatalaksana Gizi 2 1 1 DI SPAG Tenaga Kurang 1 Mengusulkan Tenaga Usulan
Nutrisionis) Buruk. Orang dan masi lulusan Th.2017
DI
7 Gizi (Fungsional Wiyati Sarjana/DIV/DIII Gizi 2 Tenaga Kurang 1 Mengusulkan Tenaga Usulan
Nutrisionis) Orang dan masi lulusan Th.2017
b. Pemantauan DI
Pertumbuhan.
c. Konselor ASI.
8 Bendahara SMEA/SMA/ Manajemen Tata 2 1 Mengusulkan Tenaga Blm Pelat
Kelola Keuangan.
SMK Ekonomi/ D III
Akuntansi
9 Urusan Umum Supiyatin SMEA/SMA/SMK Penyimpanan dan 1 1 0 SI, Tugas Rangkap Mengusulkan Tenaga Usulan
Pengelolaan Th.2017
Barang.
10 Kasir Winda TRI SMEA/SMA/SMK Pembukuan. 1 0 1 D3 Tugas Rangkap Mengusulkan Usulan
Mulyaning tyas ‘Kebidanan Tenaga ,dan Th.2017
Pelatihan
11 Loket Siti Nurma SMEA/SMA/SMK Tidak ada 3 1 2 SMA Usulan Tenaga 2 Usulan
Orang Th.2017
12 RR dan Kartu Poli Siti Kholifah DIII Rekam Medik dan Pengelolaan Rekam 1 1 1 SMA Ijasah tidak sesuai Usulan Tenaga Blm pelat
(Perekam Medis Informatika Kesehatan Medis.
Trampil)
13 Supir Ambulans M Napik SMP/SMA a. PPGD Awam 2 1 1 SMA Belum Mengikuti Mengusulka tenaga dan Usulan
Umum. Pelatihan sesuai a,b,c n pelatihan Th.2017
b. Radiomedik.
c.Komunikasi
15 Fungsional Dokter. Dokter a. Pelatihan dan 2 0 2 Tenaga Tugas Mengusulkan Tenaga Sudah
magang PPGD untuk Rangkap Dokter 2 Orang mengusulkan
dokter/GELS (General
Emergency Life
Support)/ATLS
(Advance Traumatic Life
Support)/ACLS
(Advance Cardiac Life
Support).
b. Tatalaksana Gizi
Buruk.
c. Tatalaksana
Penyakit Menular
Langsung.
d. Tatalaksana Penyakit
Menular Bersumber
Binatang.
e. MTBS.
f. IMS.
17 Ruang Rawat Inap
Fungsional Yonanda DIII Keperawatan a. Asuhan 7 5 2 Mengusulkan Tenaga
Perawat Trampil Ika Rasio jumlah total keperawatan
b. PPGD untuk
untuk perawat dengan jumlah Perawat/BLS /BCLS.
tempat tidur =1:2 , ada
Din Arista 14 TT c. Manajemen
Widya d. Kinerja Klinik.
18 POLI KIA KB DAN RUANG BERSALIN
Fungsional Bidan Eny Juliastuti S1/DIV/DIII Kebidanan a. APN ( Asuhan 1 1 0 Ijasah Bidan Masa Purna Tugas Mengusulkan Tenaga Usulan th
Ahli (Koordinator) Persalinan Normal) Pengganti 2016
termasuk Inisiasi
Menyusu Dini (IMD).
b. SDIDTK (Stimulasi
Deteksi dan Intervensi
Dini Tumbuh Kembang).
c. MTBS/MTBM
(Manajemen Terpadu
Balita Sakit/
Manajemen
Fungsional Bidan Juni Sukartini DIII Kebidanan Terpadu Bayi Muda). 4 4 0 DIIIKebidanan 1 Orang Masa Purna Mengusulkan Tenaga Usulan
Trampil ,Mariam,Rika,Anggun Tugas th.2016
19 PEMEGANG PROGRAM KB
Fungsional Bidan DIII Kebidanan a. Konseling 1 1 0 Tenaga PTT Blm Mengikuti Mengusulkan Pelatihan Usulan PNS
Trampil Cici Febrianti Standarisasi KB. Pelatihan Konseling hand an Tenaga PNS dan Pelatihan
b. CTU (Contraseptive PPIA
Technical Update)
b.APN ( Asuhan
Persalinan Normal)
termasuk Inisiasi
Menyusu Dini
(IMD).
Bidan Fungsional DIII Kebidanan 0
Trampil
On The Job
Training
Pemeriksaan
Mikroskopis TB,
HIV-AIDS dan
kusta, malaria
(khusus wilayah
endemis
Keterangan:
1. Jumlah bidan di desa sesuai dengan jumlah desa di wilayah kerja Puskesmas
3. Jenis dan jumlah tenaga di Puskesmas dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
4. Ratio jumlah total perawat dengan tempat tidur 1 perawat untuk 2 Tempat Tidur (TT)
1.2.1. Peralatan
Peralatan Puskesmas adalah peralatan medis dan non medis termasuk mebelair dan bahan habis pakai yang dimiliki Puskesmas untuk melaksanakan kegiatan program di Puskesmas, yang
Ketentuan mengenai peralatan di Puskesmas:
1. Setiap peralatan yang digunakan untuk kegiatan harus mempunyai penanggung jawab dalam hal penggunaan dan pemeliharaan peralatan yang menjadi tanggung jawabnya. Kinerja setiap penanggung jawab alat dievaluasi
2. Setiap ruangan di Puskesmas mempunyai daftar inventaris. Seluruh sarana dan prasarana yang ada perlu diinventarisasi dan diperiksa ulang apakah dalam kondisi yang memenuhi syarat dalam jumlah, jenis dan kondisinya
a. Berfungsi : jika alat yang dimiliki dapat digunakan untuk kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas.
b. Tidak berfungsi adalah: jika peralatan Laboratorium peralatan yang dimiliki tidak dapat digunakan untuk kegiatan pelayanan kesehatan.
4. Setiap Puskesmas harus dilengkapi dengan peralatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan peralatan K3 (Keamanan dan Keselamatan Kerja) untuk melindungi petugas dan orang di sekitarnya, yaitu:
3) Masker.
5. Puskesmas mempunyai prosedur baku untuk mengatasi terjadinya kecelakaan dalam Puskesmas. Prosedur tersebut harus disertai dengan instruksi kerja yang menjelaskan secara rinci tata cara mengatasi kecelakaan akibat
6. Peralatan yang digunakan harus memenuhi standar mutu, keamanan dan keselamatan.
7. Peralatan harus terjamin kebersihan dan sterilitasnya terutama untuk peralatan yang kontak dengan cairan tubuh harus dievaluasi. Instrumen yang siap digunakan harus dalam keadaan steril.
8. Peralatan harus terlihat bersih sehabis dipakai, langsung dicuci, atau disetrika, disimpan pada tempatnya dengan rapi dan tertutup sehingga tidak ada debu yang menempel. Semua peralatan harus bersih dari debu, kotora
a. Alat yang dibungkus: Bungkusan steril disimpan dalam lemari tertutup di bagian yang tidak terlalu sering dijamah, suhu udara sejuk dan kering atau kelembaban rendah. Jika ragu-ragu akan sterilitas paket, maka alat itu dia
b. Alat yang tidak dibungkus harus segera digunakan setelah dikeluarkan. Alat yang tersimpan dalam wadah steril dan tertutup apabila yakin tetap steril paling lama untuk 1 (satu) minggu, tetapi bila ragu-ragu harus disterilka
c. Jangan menyimpan alat dalam larutan. Simpan alat dalam keadaan kering. Mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang biak pada larutan antiseptik maupun desinfektan, sehingga dapat mengkontaminasi dan menyeb
b. Permukaan peralatan yang dicat harus utuh dan bebas dari goresan/cacat.
c. Peralatan dari plastik atau kain pelapis harus utuh (tidak bocor/robek).
11. Roda peralatan jika ada harus lengkap dan berfungsi baik.
a. Harus ada dua tabung oksigen dengan satu regulator dan pengukur aliran untuk mengatur kadar oksigen.
Pemeliharaan peralatan mempunyai tujuan mencegah resiko kerusakan peralatan yang digunakan untuk diagnosis, pengobatan, pemantauan dan perawatan pasien. Ketentuan pemeliharaan :
a. Peralatan harus dirawat/dipelihara dengan baik lengkap agar fungsinya tetap terjaga serta dapat digunakan sesuai kebutuhan dan peraturan yang berlaku sesuai dengan spesifikasi.
b. Setiap Puskesmas harus mempunyai prosedur baku disertai dengan instruksi kerja yang menjelaskan secara rinci tata cara penggunaan alat.
c. Peralatan berfungsi bila dapat digunakan untuk kegiatan.
d. Seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pemeliharaan, kalibrasi dan perbaikan peralatan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan instruksi kerja yang ada. Prosedur dan instruksi kerja tersebut harus dievaluasi seca
e. Peralatan medis yang digunakan di Puskesmas harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh pengkalibrasi yang berwenang.
f. Program pemeliharaan sarana dan peralatan perlu disusun dan dilaksanakan secara konsisten agar pelayanan dan penyelenggaraan program kegiatan Puskesmas berjalan dengan lancar dan tidak terjadi hambatan akibat ke
g. Pemeliharaan dan kalibrasi peralatan berkala dan menjadi tanggung jawab Puskesmas dan Dinas Kesehatan.
h. Dalam mempergunakan alat khusus seperti EKG, radiologi, inkubator, dll sebelumnya harus dilakukan uji fungsi dan uji coba serta program pelatihan untuk mempergunakannya.
14. Puskesmas harus dilengkapi dengan peralatan medis dan non medis yang memadai sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan.
b. Perahu bermotor untuk Puskesmas keliling daerah tertinggal dan terpencil.
c. Alat-alat komunikasi :
2) Berupa alat komunikasi internal dan eksternal baik berupa radio komunikasi jarak sedang HF/VHF/UHF, telepon seluler, telepon dan fax.
d. Mebelair.
Sebagai sarana untuk melakukan evakuasi medik. Persiapan korban: Stabilisasi fungsi vital korban sebelum evakuasi.
Jenis transportasi menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 882/Menkes/SK/X/2009 tentang Pedoman Penanganan Evakuasi Medik dipilih berdasarkan kondisi korba
a) Ambulan operasional/transportasi, bertujuan mengangkut korban dari lokasi kejadian ke sarana pelayanan kesehatan dengan pengawasan medik dan dapat digunakan untuk operasional Puskesmas (pusling).
b) Ambulan gawat darurat (gadar) , bertujuan mengangkut korban dari lokasi kejadian ke sarana pelayanan kesehatan dengan pengawasan medik khusus.
c) Ambulan sepeda motor, yaitu sepeda motor yang digunakan seorang petugas medis/perawat dengan membawa peralatan bantuan hidup dasar dengan tujuan untuk mempercepat respon time dengan memberikan pertolo
a) Sirene hanya boleh digunakan pada waktu bergerak dalam iringan jenazah (konvoi) dengan mentaati peraturan lalu lintas tentang konvoi. Bila tidak membentuk iringan hanya boleh mempergunakan lampu rotator.
b) Kecepatan maksimum di jalan biasa 40 km/jam dan di jalan bebas hambatan 80 km/jam.