Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seperti yang kita ketahui, teknhologi kini telah merembes dalam
kehidupan manusia, bahkan dari kalangan atas hingga menengah kebawah
sekalipun. Dimana upaya tersebut merupakan cara atau jalan di dalam
mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat martabat manusia. Atas dasar
kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK dalam rangka untuk
mengolah SDA yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Namun,
berbanding terbalik dengan realita yang ada karena semakin canggih
perkembangan tekhnologi, telah membuat masyarakat menjadi malas yang
disebabkan oleh kemudahan-kemudahan yang ada tersebut.

Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini membuat manusia menjadi


penguasa tunggal jagad raya ini. Bagi umat islam untuk menjawab persoalan ini
ada suatu pegangan, yaitu Al-qur’an, Hadits dan kemampuan rasio, yang tidak lari
dari akidah bahwa Al-qur’an adalah kitab yang memuat petunjuk bagi umat
manusia dan yang melahirkan islam yang rahmatan lil alamin.  

Sesungguhnya Al-qur’an dan Hadits-hadits Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wa


Sallam yang shahih banyak sekali memuat berita tentang sains dan teknologi yang
pembenarannya baru dicapai oleh manusia setelah berpuluh abad lamanya. Berita-
berita tentang sains dan teknologi yang ada di dalam Al-qur’an dan Hadits
disebutkan secara implisit, yaitu tersirat dalam berbagai penjelasan tentang aqidah
dan keimanan. Yang demikian sebagai penjelasan bahwa Al-qur’an dan Hadits
berikut isi dan ajarannya akan selalu selaras dengan perkembangan zaman. Juga
karena Al-qur’an dan Al-Hadits akan selalu selaras dengan akal dan IPTEK, tidak
akan ada pertentangan antara keduanya selamanya.

Bagi umat islam kesadaran untuk memiliki dan bertakwa dan pentingnya
sains dan teknologi itu berkaitan erat dengan keyakinan terhadap Al-qur’an yang
diwahyukan serta pemahaman mengenai kehidupan dan alam semesta yang
diciptakan. Iman dan takwa terkandung ketentuan-ketentuan Allah yang bersifat

1
absolut, yang disebut kebenaran Qur’ani dan yang lain disebut kebenaran Kauni.
Kebenaran Qur’aniyah dan kauniyah itu hanya dapat didekati manusia melalui
proses aproksimasi yang dilakukan terus-menerus dengan menggunakan model
yang patut diteladani, yaitu sunah Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam.
Karena itu upaya manusia bersifat relatif, terutama melalui proses pendidikan.
Kebenaran kauniyah bisa dikembangkan melalui riset dan data empiris dan
pendalaman materi ilmiah serta pendalaman kandunagn Al-qur’an yang senantiasa
berdampingan dan saling memperjelas.

Pada hakikatnya perkembangan sains dan teknologi tidak bertentangn


dengan agama islam karena islam adalah agama rasional yang lebih menonjolkan
akal dan dapat diamalkan tanpa mengubah budaya setempat. Dunia tanpa batas
(world bourderless) saat ini mengisyaratkan umat islam harus peka dan tanggap
terhadap isu-isu aktual dan faktual yang berlangsung hari ini.1

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian IPTEK?
1.2.2 Bagaimana penjelasan ayat Al-quran tentang IPTEK ?
1.2.3 Apa saja hadits tentang IPTEK ?
1.2.4 Apa keterkaitan hubungan hadits tentang ?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui pengertian IPTEK
1.3.2 Dapat mengetahui penjelasan ayat Al-quran tentang IPTEK
1.3.3 Untuk mengetahui hadits-hadit tentang IPTEK
1.3.4 Dapat memahami keterkaitan hubungan hadits tentang IPTEK dengan
pendidikan.

1
Hasan Basri Jumin, Sains dan Teknologi dalam Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2012), hal. 9-11.

2
1.4 Metode Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah yaitu langkah-langkah yang ditempuh dalam
menyelesaikan permasalahan yang dituangkan dalam rumusan masalah,
sedangkan langkah-langkah yang dilakukan dalam menjawab permasalahan dalam
makalah ini adalah Metode Library Research (kepustakaan) dan media internet
yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam makalah ini.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian IPTEK


IPTEK adalah ilmu pengetahuan dan teknologi. Secara detail, ilmu
pengetahuan adalah pengetahuan gejala alam yang diperoleh melalui metode
ilmiah. Sedangkan teknologi adalah pengetahuan dan ketrampilan yang
merupakan penerapan dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Keduanya menjadi satu
kesatuan yang tidak terpisahkan karena saling mendukung satu sama lain.
Teknologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang berkembang secara
mandiri, menciptakan dunia tersendiri. Akan tetapi teknologi tidak mungkin
berkembang tanpa didasari ilmu pengetahuan yang kokoh. Maka tekhnologi dan
ilmu pengetahuan menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.2

2.2 Ayat Al-quran tentang IPTEK


2.2.1 Pengembangan Tekhnologi
1. Surat Ar-Rahman 55: 33

َّ ‫ستَطَ ْعتُ ْم أَنْ تَ ْنفُ ُذوا ِمنْ أَ ْقطَا ِر ال‬


‫س َما َوات‬ ِ ‫يَا َم ْعش ََر ا ْل ِجنِّ َواإْل ِ ْن‬
ْ ‫س إِ ِن ا‬

ٍ َ‫س ْلط‬
‫ان‬ ِ ‫َواأْل َ ْر‬
ُ ِ‫ض فَا ْنفُ ُذوا ۚ اَل تَ ْنفُ ُذونَ إِاَّل ب‬

“Hai kumpulan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi)
penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya
melainkan dengan kekuatan. (QS.Ar-rahman 55: 33) 3

a. Penjelasan 
Ayat tersebut berisi anjuran bagi siapapun yang bekerja di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi, untuk berusaha mengembangkan kemampuan sejauh-
jauhnya sampai-sampai menembus (melintas) penjuru langit dan bumi. Namun al-
Qur’an memberi peringatan agar manusia bersifat realistik, sebab betapapun
baiknya rencana, namun bila kelengkapannya tidak dipersiapkan maka kesia-siaan
2
Sabda, Syaifudin. Model Kurikulum Terpadu IPTEK dan Imtaq. (Quantum teaching : Ciputat.
2006). hal. 12
3
http://www.alquran-online.com/2015/10/teks-bacaan-surat-ar-rahman-arab-latin.html, diakses
pada tanggal 18 Desember 2016, Pukul 09.13 WIB

4
akan dihadapi. Kelengkapan itu adalah apa yang dimaksud dalam ayat itu dengan
istilah sulthan, yang menurut salah satu pendapat berarti kekuasaan, kekuatan
yakni ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa penguasaan dibidang ilmu dan
teknologi jangan harapkan manusia memperoleh keinginannya untuk menjelajahi
luar angkasa. Oleh karena itu, manusia ditantang dianjurkan untuk selalu
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.4

2. Surat Al-Mulk 67: 19

ۚ ُ‫س ُك ُهنَّ إِاَّل ال َّر ْح ٰ َمن‬ ْ ِ‫ت َويَ ْقب‬


ِ ‫ضنَ ۚ َما يُ ْم‬ َ ‫أَ َولَ ْم يَ َر ْوا إِلَى الطَّ ْي ِر فَ ْوقَ ُه ْم‬
ٍ ‫صافَّا‬

ِ َ‫إِنَّهُ بِ ُك ِّل ش َْي ٍء ب‬


‫صي ٌر‬

Artinya :   “Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang


mengembangkan dan mengatup sayapnya diatas mereka? Tidak ada yang
menahan di (udara) selain Yang Maha Pemurah Dia Maha Melihat Segala
Sesuatu”. (QS.Al-Mulk 67: 19) 5

a. Penjelasan
Ayat diatas menceritakan tentang bagaimana burung bisa terbang
mengembangkan sayapnya. Itu  karena burung dilengkapi dengan organ-organ
tertentu, misalnya sayap, bulu-bulu yang dapat menahan angin dan badan yang
lebih ringan dari pada tenaganya, tentu hal serupa juga tidak mustahil bagi
manusia untuk bisa terbang, Bila dilengkapi dengan organ-organ yang mampu
menerbangkannya. Hai ini pernah dicoba oleh manusia terdahulu ketika mereka
mencoba terbang seperti burung. Mereka membuat sayap kemudian diikatkan
pada kedua tangannya, lalu terbang dari atas, namun sayang mereka tidak bisa
terbang ke atas karena tidak seimbang antara berat badannya dan kekuatan
sayapnya. Tetapi berkat akal pikirannya manusia akhirnya mampu membuat

4
Fauzia's Life Style, ayat Al-Quran dan hadist tentang IPTEK,
http://inafauzia95.blogspot.co.id/2015/05/ayat-al-quran-dan-hadist-tentang-iptek.html, di diakses
pada tanggal 18 Desember 2016, Pukul 08.10 WIB
5
http://www.alquran-online.com/2015/10/teks-bacaan-surat-al-mulk-arab-latin.html. , diakses
pada tanggal 18 Desember 2016, Pukul 09.20 WIB

5
pesawat udara dan alat-alat lain yang dapat menerbangkan dirinya bahkan benda-
benda yang jauh lebih berat. Maha Besar Allah yang telah manusia dan dilengkapi
dengan akal pikiran.6

b. Menurut Tafsir Ibnu Katsir


Menurut Tafsir Ibnu Katsir oleh Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri.
Ayat diatas menegaskan bahwa terbangnya burung dengan kekuasaan Allah,
menunjukkan bahwa dia Maha Melihat setiap perkara yang kecil dan yang besar.
Kemudian Allah berfirman “ dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-
burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka?” yakni,
terkadang burung mengepakkan sayapnya di udara dan terkadang melipatnya dan
mengembangkan-nya. “ tidak ada yang menahannya , “ yakni di udara,  “ selain
Yang Maha Pemurah”. Karena rahmat dan kelembutannya, dia menundukkan
udara untuk burung-burung agar dapat terbang menembusnya.7

2.3 Hadits Tentang IPTEK


1. Hadist tentang Teknologi Transportasi

‫ق ا ْل ِح َما ِر َودُونَ ا ْلبَ ْغ ِل يَقَ ُع َخ ْط ُوهُ ِع ْن َد‬ َ ‫ق فَ ْو‬


ُ ‫ض يُقَا ُل لَهُ ا ْلبُ َرا‬ َ َ‫ثُ َّم أُتِيتُ بِدَابَّ ٍة أَ ْبي‬
َّ ‫صى طَ ْرفِ ِه فَ ُح ِم ْلتُ َعلَ ْي ِه ثُ َّم ا ْنطَلَ ْقنَا َحتَّى أَتَ ْينَا ال‬
‫س َما َء ال ُّد ْنيَا‬ َ ‫أَ ْق‬
Artinya : “Kemudian aku didatangi binatang yang disebut Buroq, yang lebih
tinggi dari keledai namun lebih pendek dari Baghol, yang setiap langkah kakinya
adalah sejauh batas pandangan mata. Aku dibawa di atasnya, kemudian kami
pergi hingga kami mendatangi langit dunia.” (HR. Ahmad, Al-Bukhori,Muslim
dan lain-lain).
Pendapat mengenai hadist diatas: Hadits ini mengisyaratkan akan adanya
teknologi transportasi dengan kecepatan super, baik kendaraan darat maupun
udara, seperti pesawat supersonic, pesawat challenger dan lain-lainnya. Sehingga

6
Op.cit
7
Tafsir Ibn Katsir. Tafsir Surah Al-Mulk ayat 16-19.
http://www.ibnukatsironline.com/2015/10/tafsir-surat-al-mulk-ayat-16-19.html. diakses pada
tanggal 18 Desember 2016. Pukul 09.08 WIB

6
saat ini banyak bermunculan kendaraan dan alat transportasi yang canggih seiring
dengan majunya globalisasi yang ada di dunia ini.8

2. Bintang-Bintang Sebagai Pengaman Langit

ٌ‫ة‬€َ‫ا أَ َمن‬€€َ‫ ُد َوأَن‬€‫ا تُو َع‬€€‫ َما َء َم‬€‫الس‬َّ ‫ و ُم أَتَى‬€‫إ ِ َذا َذ َهبَتْ النُّ ُج‬€َ‫ َما ِء ف‬€‫لس‬
َّ ِ‫ةٌ ل‬€َ‫ و ُم أَ َمن‬€‫النُّ ُج‬
‫إ ِ َذا‬€َ‫ ف‬€‫ أِل ُ َّمتِي‬€ٌ‫ة‬€َ‫ َحابِي أَ َمن‬€‫ص‬
ْ َ‫ دُونَ َوأ‬€‫ا يُو َع‬€‫ َحابِي َم‬€‫ص‬ ْ َ‫ص َحابِي فَإ ِ َذا َذ َه ْبتُ أَتَى أ‬ ْ َ ‫أِل‬
  َ‫ص َحابِي أَتَى أُ َّمتِي َما يُو َعدُون‬
ْ َ‫َب أ‬
َ ‫َذه‬
Artinya:” jika  bintang mati, maka datanglah pada langit sesuatu yang
mengancamnya. Dan aku adalah pengaman bagi sahabatku; jika aku mati,  Maka
datanglah kepada para sahabat sesuatu yang mengancam mereka. Sahabatku
adalah pengaman Umatku; jika mereka mati, maka datanglah kepada umatku
sesuatu yang mengancam mereka. (HR.Muslim) 9

a. Penjelasan
Sesungguhnya bintang-bintang ini merupakan stabilisator langit (alat
penstabil langit). Apabila bintang-bintang ini hilang, maka langit akan tertimpa
apa yang telah dijanjikan. Maksud dari perkataan tersebut bahwasanya Bintang
memiliki posisi penting dalam penstabilan tata surya. Selama ia masih ada langit
akan tetap stabil, jika bintang telah rusak maka akan datang hari kiamat, atau hari
yang telah dijanjikan.Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya.
Menurut ilmu astronomi bintang ialah semua benda masif (bermassa antara 0,08
hingga 200 kali massa matahari) yang sedang dan pernah melangsungkan
pembangkitan energi melalui reaksi fusi nuklir. Terbuktinya kebenaran hadis Nabi
Shollallohu ‘Alaihi Wa Salla. setelah adanya perlatan canggih untuk
menyelidikinya. Dengan demikian ini merupakan salah satu mu’jizat Nabi
Shollallohu ‘Alaihi Wa Salla.
Para sahabatku adalah penentram bagi umatku, apabila mereka telah
pergi maka akan datang kepada umatku apa yang telah dijanjikan”. Maksud yang
telah dijanjikan disini adalah fitnah, adanya bid’ah, hal-hal yang baru dalam
agama, datangnya zaman syaitan (satanisme), dan terkuasainya makkah dan
8
Sulaiman Noordin, Sains Menurut Perspektif Islam (Diterjemahkan oleh Munfaati), Dwi Rama,
Jakarta, 2000, hal.149-150.
9
Zaghlul An-Najjar, Sains Dalam Hadis: Mengungkap Fakta Ilmiah dari kemukjizatan Hadis
Nabi (Jakarta: Amzah, 2011).hal 1-2

7
madinah, fitnah tersebut akibat ilmu tekhnologi yang digunakan menyimpang dari
ajaran agama.10

3. Hadist tentang Astronomi


Artinya : “ Belajarlah dari nasabmu apa yang dapat kamu sambung dengannya
tali persaudaraanmu kemudian sempurnakanlah dan belajarlah bahasa arab apa
yang kamu ucapkannya kitab Allah kemudian sempurnakanlah, kemudian
belajarlah dari bintang-bintang apa yang kamu dapatkan petunjuk dengannya
didalam kegelapan daratan dan lautan kemudian sempurnakanlah.” (Imam al-
baihaqi)
a. Penjelasan
Keterangan: Yang dimaksud ‫ا لنجو م‬  disini adalah benda-benda bercahaya
selain matahari dan bulan, karena itulah yang tampak dan itulah yang biasa
dijadikan petunjuk. Orang-orang Arab menentukan waktu dengan terbitnya
bintang-bintang itu. Mereka memelihara waktu tahun dengan anwa’, yaitu
bintang-bintang, manzilah-manzilah. Bagi mereka, pengambilan petunjuk dengan
bintang-bintang ada dua macam :
a.    Mengetahui waktu dari malam atau dari tahun
b.    Mengetahui jalan-jalan dan arah-arah
Yang dimaksud dengan kegelapan adalah kegelapan malam, kegelapan
bumi atau air, serta dalam arti kesalahan dan kesesatan. Allah-lah yang
menjadikan untuk kalian bintang-bintang, sebagai petunjuk di daratan dan di
lautan apabila kalian tersesat jalan atau bingung, sehingga diwaktu malam kalian
tidak mendapat petunjuk. Dengan bintang-bintang itu kalian mengetahui jalan lalu
kalian menempuhnya dan selamat dari kesalahan dan kesesatan di daratan dan di
lautan. Dengan mempelajari astronomi, kita dapat mengetahui beberapa hal antara
lain:
a.    Penentuan arah kiblat
b.    Penentuan waktu ibadah sholat
d.    Penentuan awal bulan hijriyah
e.     Penentuan gerhana

10
Imam Nawawi, syarah sahih Muslim, juz 8 hal. 307, CD maktabah Syamilah.

8
Allah ta’ala mengingatkan kita akan sebagian karunia-Nya dalam
menundukkan benda-benda bercahaya yang kita lihat kecil. Setelah mengingatkan
kita akan sebagian karunia-Nya di dalam matahari dan bulan yang keduanya
terlihat besar oleh mata manusia. Pendapat saya mengenai hadist diatas yaitu .
Hadist tersebut membuktikan mengenai pengetahuan astronomi, yang dari dulu
hingga sekarang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Ini membuktikan
besarnya kuasa Allah swt, selain dalam Al-quran ilmu pengetahuan yang sangat
bermanfaat  juga dijelaskan dalam hadist. Dimana hadist  ini diriwayatkan oleh Al
Baihaqi.11

BAB III
PENUTUP
11
Ibnu Rasyid Ajo, “Makalah Hadits-hadits yang berhubungan dengan Ilmu Pengetahuan-
Hamidi”  http://agama-san.blogspot.co.id/2015/02/makalah-hadis-hadis-yang-berhubungan.html

9
3.1 Kesimpulan
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta secara
sistematis, dan bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan. Teknologi merupakan aplikasi dari sains sebagai respon atas tuntutan
manusia akan kehidupan yang lebih baik. Teknik secara umum diartikan sebagai
perlengkapan dan metode membuat sesuatu. Teknologi adalah suatu cara untuk
teknik memproduksi atau memproses membuat sesuatu yang lebih
mengembangkan keterampilan manusia.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mendatangkan
kemakmuran materi. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi
menimbulkan cabang ilmu pengetahuan baru antara lain, teknik modern, teknologi
hutan, teknologi gedung (metalurgi), teknologi transportasi dan lain-lain.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bergerak sangat cepat, sehingga
perlu ditanggapi dan dipersiapkan dalam menghadapinya sesuai dengan
kebutuhan pembangunan. Dalam menghadapi IPTEK masyarakat Indonesia harus
memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan memanfaatkannya. Hasil teknologi
telah merasuk dalam kehidupan kebanyakan sehari-hari sedemikian rupa,
sehingga orang menganggapnya sebagai suatu yang lumrah. Orang tidak lagi
mempertanyakan bagaimana suatu alat pertama kali diketemukan dan bagaimana
alat tersebut sampai dapat bekerja demikian.

3.2  Kritik dan Saran


Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan.Masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah
ini, baik yang kami sengaja maupun yang tidak kami sengaja. Maka dari itu sangat
kami harapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga dengan berbagai kekurangan yang ada ini
tidak mengurangi nilai-nilai dan manfaat dari mempelajari hadits tarbawi tentang
IPTEK.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ajid Thohir, Studi Kawasan Dunia Islam Perspektif Etno-Linguistik dan Geo-


Politik, Jakarta: Raja Pers, 2011
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta : Rajawali Pers, 2013
Ellya Roza, Islam dan Tamadun Melayu, Pekanbaru-Riau: Daulat Riau, 2013
Helmiati, Islam dalam Masyarakat & Politik Malaysia, Pekanbaru: Suska Press
UIN Suska Riau, 2007
Hasbullah, Islam dan Tamadun Melayu, Riau: Daulat Riau, 2009
Mahyudin Al Mudra. Redefinisi Melay : Upaya Menjembatani Perbedaan Konsep
Kemelayuan Bangsa Serumpun. Yogyakarta: Balai Kajian dan
Pengembangan Budaya Melayu, 2013.
Mahdini. Islam dan Kebudayaan Melayu.Pekanbaru: Daulat Riau, 2003
Serumpun Melayu, Pandangan Tentang Istilah Melayu,
http://culturemelayu.blogspot.co.id/2015/07/pandangan-tentang-istilah-
melayu.html, diakses pada tanggal 21 Nopember 2016, Pukul 20.30 WIB

11

Anda mungkin juga menyukai