OH
HN
O
HO HO
O
CH2
HN
OH O
C O
CH3 H2N CH
HO C O
Kitin-protein
NaOH
H 3C O
C
OH
ONa
HN
O H 2N C
HO HO H
+
O
O O
CH2 HO C
HN
OH O
C OH
CH3
O O
O O
O OHO
OHO HO
NH NH
NH
C O C O
C O
CH3 CH3
CH3
n
Kitin
NaOH
OH OH
O O
O O O
HO HO
NH2 NH2
Kitosan
n
OH
O
OH O O
HO OH HO
O
HO OH
HO
NH3+
NH3+ HO
OH
HO OH
HO OH
HO OH HO
HO OH
O
OH N
HO OH H3+
H3 + Fe3O4
HO Fe3O4 OH N HO OH
O
HO
OH
HO OH HO
OH
OH
HO
OH
HO O
OH +H N +
H3N
OH
3
OH
OH
HO OH O O O
OH
HO
HO
Gambar 5. Spektrum FTIR (a) Kitosan hasil penelitian (b) Kitosan standar(c) Magnetit(Fe 3O4)-kitosan
Kitosan dari limbah cangkang udang menyatakan pada bilangan gelombang 1651
dikarakterisasi dengan menggunakan FTIR merupakan vibrasi ulur (-C=O). Pita serapan
yang hasil spektrumnya dapat dilihat pada pada bilangan gelombang 1372 cm-1
gambar 5. Spektrum kitosan memiliki pita-pita ditafsirkan sebagai C-C, hal ini sesuai dengan
serapan khas yaitu 3291 cm -1, yang penelitian [18] pada bilangan 1381,03 cm -1
menunujukkan (-NH ulur). Hal ini sesuai yang menunjukkan gugus C–C. Kemudian
dengan penelitian [20] Kemudian serapan pada serapan pada bilangan gelombang 1315 cm-1
-1
bilangan gelombang 2878 cm yang yang menunjukkan C-N hal ini sesuai dengan
menunjukkan (-C-H) hal ini sesuai dengan penelitian [13] menyatakan 1319,31cm -1 yang
penelitian Steffuny et al (2016) intensitas menunjukkan gugus C-N pada (NHCOCH 3).
serapan sekitar 2877,79 cm -1 menunjukkan Pita serapan pada bilangan gelombang 1024
gugus C-H stretching, munculnya pita serapan cm-1 ditafsirkan sebagai (-C-O-), hal ini sesuai
-1
sekitar bilangan gelombang 1642 cm yang dengan penelitian [8] pada bilangan
menunjukkan (-C=O), hasil ini sesuai dengan gelombang 1155-1024cm-1 yang menunjukkan
penelitian Steffuny et al (2016) yang gugus (-C-O-).
3.3.2 XRD (X-Ray Diffraction). Komposit mengetahui struktur kristal dan komposisi
Magnetit (Fe3O4)-kitosan dikarakterisasi senyawa dari material tersebut.
menggunakan XRD yang bertujuan untuk
Gambar 7. Spektrum SEM (a) Magnetit (Fe 3O4)-kitosan (b) Magnetit(Fe3O4)-kitosan setelah adsorpsi
zat warna MY
Pada gambar 7 (a) menunjukan hasil SEM berwarna putih keabuan. Distribusi ukuran
pada komposit magnetit-kitosan, hasil sintesis partikel tidak seragam karena banyaknya
menunjukkan adanya gumpalan-gumpalan bola partikel yang menggumpal dan terjadi
yang berwarna putih keabu-abuan. Hal ini aglomerasi antara kitosan dan magnetit.
berkaitan dengan penelitian [23] ,tentang Gambar 7 (b) menunjukkan hasil SEM dari
sintesis dan aplikasi magnetit, bentuk komposit magnetit kitosan setelah penyerapan
morfologi dari magnetit hasil sintesit zat warna MY yang memperlihatkan
berbentuk seperti gumpalan-gumpalan bola permukaan yang lebih halus. Hasil penyerapan
menunjukkan struktur yang teratur dan spesi
yang sudah tidak terlalu nampak jelas
disebabkan oleh MY. Hal ini menandakan
bahwa menempelnya MY pada komposit
Magnetit (Fe3O4)-kitosan. Keberhasilan dari
magnetit (Fe3O4)-kitosan dapat dilihat dari
hasil spektra EDX yang dapat menunjukan
komposisi unsur-unsur yang terdapat dalam
material untuk mengetahui persentase
keberhasilan sintesis pelapisan kitosan pada
Fe3O4.
6.6
6.55
6.5
0 1 2 3 4 5 6 7 8
pH
NH3+ N
-
O3S N
N
H
+
H3N NH3+
NH3+
N
SO3- N
NH3+ N
N H
N SO3-
N
H + NH3+ N
H3N S - N
O3
N
H
NH3+
-
N
O3S N
N
H
Gambar 11. Mekanisme reaksi magnetit(Fe3O4)-kitosan setelah penyerapan zat warna metanil yellow
[11]
3.4.2 Pengaruh Waktu Kontak Larutan 7
Metanil Yellow. Waktu kontak merupakan 6.8
salah satu faktor yang mempengaruhi adsorpsi 6.6
Qe
Qe
ini jenuh terhadap MY dan kapasitas adsorpsi
15
secara bertahap meningkat. 10
3.4. 3 Penentuan pengaruh konsentrasi 5
Larutan Metanil Yellow. Konsentrasi 0
merupakan salah satu faktor yang 0 50 100 150 200 250 300 350 400
mempengaruhi adsorpsi. Kapasitas adsorpsi Konsentrasi
yang meningkat seiring meningkatnya
konsentrasi zat warna disebabkan oleh Gambar 5. Grafik konsentrasi terhadap
meningkatnya interaksi elektrostatik antara kapasitas adsorpsi MY teradsorpsi
4. KESIMPULAN Adsorben untuk Menurunkan Kadar
Setelah dilakukan penelitian ini, maka dapat Logam Cu”. Seminar Nasional FMIPA
disimpulkan bahwa : UNDIKSHA III Tahun 2013.
1. Pembuatan komposit magnetit-kitosan [3] Agustina, S. I. M. D. Swantara Dan I. N.
dengan metode kopresitasi Prinsip metode Suartha. 2015. “Isolasi Kitin,
kopresipitasi membawa zat terlarut yang Karakterisasi, Dan Sintesis Kitosan Dari
tidak mengendap ikut terendapkan dengan Kulit Udang”. Jurnal Kimia . Vol 9 (2).
menggunakan zat pengendap yaitu [4] Arami, H., Z. Stephen., O. Veiseh., dan M.
NH4OH. Zhang. 2011. “Chitosan-Coated Iron
2. Terbentuknya komposit magnetit-kitosan Oxide Nanoparticles for Molecular
ditandai dengan munculnya gugus fungsi Imaging and Drug Delivery”. Adv
OH, NH2, C-O-C dan Fe-O. Karakterisasi Polym Sci. 43: 163–184.
SEM-EDX menunjukkan terdapatnya [5] Arisandi, D. M. (2007). “Pengaruh
unsur C, N, O, Fe Karakterisasi XRD Pemannasan dan Jenis Surfaktan pada
menunjukkan adanya puncak 2θ= Sifat Magnetik Ferofluida Berbahan
35,4922’. Dasar Pasir Besi”. Tugas Akhir.
3. Kondisi optimum adsorpsi zat warna Surabaya: ITB.
metanil yellow menggunakan adsorben [6] Ayesha, A. A., A. Mukhtar Dan P. H.
komposit magnetit-kitosan pada pH 4 Yanti. 2015. “Degradasi Senyawa
waktu kontak 45 menit dan konsentrasi Metanil Yellow Secara Fotokatalitik
250 ppm. Menggunakan TiO2 Dan HNO3”. Jom
Fmipa. Vol. 2 No. 1.
DAFTAR PUSTAKA
[7] Badan Standardisasi Nasional [BSN]. 2013.
[1] Abdullah, F.U. 2010. Penurunan Kadar
SNI 7949-2013: Kitosan – Syarat Mutu
Zat Warna Remazol Yellow FG
dan Pengolahan. Jakarta (ID): Dewan
Menggunakan Adsorben Semen
Standardisasi Nasional.
Portland. Skripsi. Surakarta:
[8] Bahri, S., E. A. Rahim Dan Syarifuddin.
Universitas Negeri Sebelas Maret.
2015. “Derajat Deasetilasi Kitosan Dari
[2] Agustina, S. dan Y. Kurniasih. 2013.
Cangkang Kerang Darah Dengan
“Pembuatan Kitosan dari Cangkang
Penambahan Naoh Secara Bertahap”.
Udang dan Aplikasinya debagai
Kovalen. Vol. 1(1):36-42.
[9] Bandpi, A.M., B. Kakavandi., R. R. Kolesterol. Tesis. Universitas
Kalantary., A. Azari dan A. Keramati. Hasanuddin.
2016. Development of a novel [18] Marzuki, Q., Khabibi., N. Basid dan A.
magnetite-chitosan composite for the Prasetya. 2013. “Pemanfaatan Limbah
removal of fluoride from drinking Kulit Udang Windu (Penaeus Monodon)
water: Adsorption modeling and Sebagai Edible Coating Dan
optimization. RSC Advances. Pengaruhnya Terhadap Kadar Ion
[10] Bhernama, G. B. 2015. “Degradasi Zat Logam Pb(II) Pada Buah Stroberi
Warna Metanil Yellow Secara Fotolisis (Fragaria X Ananassa)”. Chem Info.
Dan Penyinaran Matahari Dengan Vol 1, No 1: 232 – 239.
Penambahan Katalis TiO2-Anatase dan [19] Nasirimoghaddam, S., S. Zeinali dan S.
SnO2. Journal Of Islamic Science And Sabbaghi. 2014.” Chitosan Coated
Technology. Vol. 1(1). Magnetic Nanoparticles as Nano-
[11] Du, Y., M. Pei., Y. He., F. Yu., W. Guo Adsorbent for Efficient Removal of
and L. Wang. 2014. “Preparation, Mercury Contents from Industrial
Characterization and Application of Aqueous and Oily Samples. Journal Of
Magnetic Fe3O4-CS for the Adsorption Industrial And Engineering Chemistry.
of Orange I from Aqueous Solutions”. Page 1-9.
PLoS One. Vol. 9(10). [20] Negrea, P., A. Caunii., I. Sarac Dan M.
[12] Haldorai, Y., D. Kharismadewi., D. Tuma, Butnariu. 2015“. “The Study Of
and J. J. Shim. 2014. “Properties of Infrared Spectrum Of Chitin And
Chitosan/Magnetite Nanoparticles Chitosan Extract As Potential Sources
Composites for Efficient Dye Of Biomass”. Digest Journal Of
Adsorption And Antibacterial Agent”. Nanomaterials And Biostructures. Vol.
Korean J. Chem. Eng. 10, No. 4.
[13] Kumari, S Dan P. K. Rath. 2014. [21] Nurhikmawati, F. M. Manurung dan A. A.
“Extraction And Characterization Of I. A. M. Laksmiwati. 2014. Penggunaan
Chitin And Chitosan From (Labeo Kitosan Dari Limbah Kulit Udang
Rohit) Fish Scales”. Procedia Materials Sebagai Inhibitor Keasaman Tuak.
Science. Vol. 6. 482 – 489. Jurnal Kimia. Vol. 8 (2).
[14] Li, G. Y., Y. R. Jiang., K. L. Huang., P. [22] Rahayu, L. H Dan S. Purnavita. 2007.
Ding. dan J. Chenb. 2008. “Preparation Optimasi Pembuatan Kitosan dari Kitin
and Properties of Magnetic Fe3O4– Limbah Cangkang Rajungan Portunus
chitosan nanoparticles”. Journal of Pelagicus untuk Adsorben Ion Logam
Alloys and Compounds 466. 451–456. Mekuri. Reaktor. Vol. 11 (1): 4-4.
[15] Li, Q., E. T. Dunn., E. W. Grandmaison [23] Shen, Y. F., J. Tang., Z. H. Nie., Y. D.
and M. F. A. Goosen. 1992. Wang., Y. Ren dan L. Zuo. 2009.
“Applications and Properties of “Preparation and application of
Chitosan”. Journal of Bioactive and magnetic Fe3O4 nanoparticles for
Compatible Polymers. Vol 7 (370). wastewater purification”. Separation
[16] Lukum, A., A. Rauf., A. R. Paratama., M. and Purification Technology. Vol 68.
A. Arsyad., Y. Paratama., D. N. 312–319.
Botutihe., dan E. Yusuf. 2016. [24] Tanasale, M. F. J. D. P., A, Killay dan M.
Karakterisasi Kitosan Dari Limbah Saily. 2006. “Kitosan Dari Limbah
Kulit Udang: Potensi Sebagai Adsorben Udang Windu (Penaeus Monodon)
Logam. Medan: Universitas Negeri Sebagai Adsorben Fenol”. J.Alchemy.
Medan. Vol. 5, No. 1.
[17] Maidin, A. N. 2017. Produksi Kitosan [25] Tolaimate, A., J. Desbrieresb., M. Rhazia
Dari Limbah Cangkang Kepiting dan A. Alaguic. 2003. “Contribution to
Rajungan (Portunidae) Secara Enzimatis The Preparation of Chitins and
Dan Aplikasinya Sebagai Penurun Chitosans With Controlled Physico-
Chemical Properties”. Polymer. No.44: Characterization of Chitosan-Coated
7939–7952. Iron Oxide Nanoparticles Produced For
[26] Unsoy, G., S. Yalcin., R. Khodadust., F. Biomedical Applications”. J Nanopart
Gunduz dan U. Gunduz. 2012. Res. 14: 964-977.
“Synthesis Optimization and