Anda di halaman 1dari 8

HenySuseno ISSN 0216.

3128 145

DESTRUKSI SENY A W AAN ORGANIK MELALUI PROSES


FOTOKATALISIS UNTUK MENGKONDISIKAN LIMBAH
RADIOAKTIF CAIR
Heny Suseno
PusatPengembangan
danPengelolaanLimbahRadioaktifBATAN,Serpong.

ABSTRAK
DESTRUKSI SENYAWAAN ORGANIK MELALUI PROSES FOTOKATALISIS UNTUK
MENGKONDISlKAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR. Telah dilakukan penelitian simulasi degradasi
senyawaan organik yang terkandung di dalam limbah radioaktif. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkondisikan limbah radioaktif cair agar mudah dikelola lebih lanjut sehingga aman untuk dibuang.
Salah satu altenwtif degradasi senyawaan organik adalah menggunakan sistem fotokatalis TiO2 berbentuk
lapisan tipis yang terimobilisasi pada matriks gelas. Lapisan tipis TiO2 dibuat dengan cara mengkalsinasi
prekusor Ti(IV) his etilasetatodiisopropoksida 0,5M pada suhu 400"C. Hasil pelapisan dikarakterisasi
menggunakan spektrofotometer, SEM dan XRD. Hasil pelapisan menunjukan telah terbentuk lapisan tip is
TiO2 berstruktur anatase yang dibuktikan pada kemiripan energi sela sebesar antara 3,1 leV sampai dengan
3,27eV dan pola difraksi XRD. Kemampuan mendegradasi senyawaan organik oleh fotokatalis tersebut
sebesar 185,7mg/KWh atau nilai quantum yield sebesar 1,25 X 10.4.Hal ini menunjukan sistem lapisan tipis
fotokatalis TiO2 yang terimobilisasi pada dinding gelas dapat digunakan untuk mengkondisikan limbah
radioaktif.

ABSTRACT
THE DESTRUCTION OF ORGANIC COMPOUND BY PHOTOCATALYSIS PROCESS FOR
CONDITIONING OF LIQUID RADIOACTIVE WASTE. The experiment for degradation of organic
compound that was contained at liquid radioactive waste has been done. This experiment was purposed for
conditioning liquid radioactive waste so it will be easy for manage and save for disposal. Thin layer of
photocatalist TiOz that was immobilized at glass matrix is one of alternative for degradation of organic
compound. The thin layer of TiOz was prepared by calcinations process of Ti( IV) bis
ethylasetatodiisopropoxide O.5M at 400"C. This thin layer was characterized by spectrophotometer. SEM
and XRD. The result of characterization was proven that photocatalist have anatase crystal structure
because it has band gap energy around 3,1 I eV to 3,27eV and has XRD pattern it with anatase structure. The
capability of photocatalist for degradation of organic compound was 185.7mg/KWh or the quantum yield
value was 1,25 X 10.4. This capability show that thin layer photocatalist TiOz that immobilized at glass
matrix can be used for conditioning liquid radioactive waste.

tersebut di dalam limbah cair mampu berikatan


PENDAHULUAAN dengan radionuklida secara kovalen koordinat
L imbah radioaktif cair yang berasal dari reaktor membentuk kompleks yang stabil. Kestabilan ini
riset clan instalasi nuklir lainnya sulit yang menyebabkan pengelolaan limbah radioaktif
dilakukan pengkondisian dibandingkan limbah cair sulit dilakukan. Hal ini dapat dijumpai pacta
radioaktif cair yang berasal dari laboratorium. Hal terlindinya radionuklida dari limbah radioaktif cair
ini disebabkan oleh hampir seluruh limbah yang yang mengandung senyawaan organik yang telah
berasal dari reaktor riset clan instalasi nuklir dimobilisasi menggunakan matrik semen.
mengandung berbagai senyawaan kimia kompleks Untuk mempermudah pengelolaan limbah
dalam jumlah yang cukup besar. Di sisi lain
radioaktif cair maka senyawaan organik yang
senyawaan kompleks tersebut menimbulkan
terkandung di dalamnya harus dikurangi. Berbagai
berbagai kesulitan pada saat dilakukan proses
macam teknik untuk mengurangi kandungan
pengelolaan limbah, antara lain: suIit mereduksi senyawaan organik tersebut. antara lain:
volume, sulit memilih matriks pengisolasi clan sulit
biodegradasi. fotolisis. fotokatalisis dan
mengekstraksi radionuklida yang terkandung
sebagainya. Penerapan biodegradasi dapat
dalam limbah tersebut[ 1]. dimungkinkan jika senyawaan organik yang
Salah satu sumber senyawaan kompleks terkandung di dalam limbah radioaktif cair dapat
yang terdapat dalam limbah radioaktif cair adalah diuraikan oleh mikroorganisme (biodegradable).
senyawaan organik. Senyawaan organik dapat Senyawaan organik yang tidak dapat diuraikan oleh
berasal dari deterjen yang digunakan sebagai mikroorganisme (nonbiodegradable) dapat
dekontaminan. Keberadaan senyawaan organik diuraikan menggunakan teknik fotolisis maupun

Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr
P3TM-BATAN Yogyakarts, 27 Junl2002
fotokatalisis. Penggunaan teknik fotolisis untuk TATA KERJA
menguraikan senyawaan organik membutuhkan
sumber foton dengan panjang gelombang pendek
clan menggunakan energi listrik yang cukup besar. Bahan
Di sisi lain penggunaan teknik fotokatalisis hanya
menggunakan fotokatalis TiOz yang dikenai foton Bahan untuk pembuatan model reaktor
dengan panjang gelombang besar clan pengolahlimbah organik:
menggunakan energi listrik yang cukup kecil.
Ti(IV) bis Ethylacetato diisopropoxide,
Proses penguraian senyawaan organik Aldrich spesifikasi proanalitik, TiOz anatase,
melalui reaksi fotokatalisis berbasis pada TiOz etanol, asambenzoat, gelas spiral panjang 30 cm
yang mempunyai sifat semikonduktor. Fotokatalis diameter spiral 4 cm terbuat dari tubing gelas
TiOz jika dikenai foton akan mengeksitasi elektron berdiameterdalam 6mm, lampu UV daya 8 watt,
pada pita valensi ke pita konduksi clan Kuvet UV dan Visible. Alat yang digunakan :
menghasilkan lubang {hole}. spektrofotometerUVNIS type Beckman DU 60
series, XRD, SEM, oven, aerator, pompa
TiO2 + hv ~ TiO2 (hole+YB+ e-CB) (1) peristaltikdanfurnace.

Senyawaan organik selanjutnya bereaksi


dengan hole dan terurai membentuk air dan gas Cara kerja
karbondioksida.
Pembuatan Lapisan lmobilisasi TiO2 Pada
C.HyO + hole+VB ~CO2 + H2O Dinding Gelas
(2)
Pembuatan larutan prekusor Tiorganik
Terdapat dua jenis struktur kristal fotokatalis
dilakukan dengan cara mengencerkan Ti(IV) his
TiOz yaitu: struktur anatase dan struktur ruti!.
Ethylacetato diisopropoxide berkonsentrasi 0,50
Struktur anatase diketahui mempunyai kemampuan M menggunakan etanol absolut sebagai pengencer.
mendegradasi senyawaan organik yang lebih besar
Lapisan tipis TiO2 terimobilisasi pada dinding
dibandingkan dengan struktur rutil [2]. Sinar
gelas reaktor dibuat dengan cara mengisi
ultraviolet yang digunakan berpanjang gelombang larutan prekusor ke dalam reaktor dan
380nm sesuai dengan besar sela (band gap) didiamkan selama 2 menit, selanjutnya
fotokatalis TiOz berstruktur anatase. dikosongkan. Reaktor yang telah terlapisi oleh
Fotokatalis yang digunakan dapat berbentuk larutan prekursor tersebut selanjutnya
dikeringkan dalam oven bersuhu 100°C selama 10
suspensi maupun dalam bentuk lapisan tipis yang
menit. Selanjutnya dilakukan kalsinasi dalam tanur
dilekatkan (diimobilisasi) pada matriks parlato
bersuhu 400°C selama 1 jam. Setelah dingin
Pemakaian dalam bentuk suspensi mempunyai dilakukan pelapisan kembali tubing tersebut
kekurangan yaitu tidak dapat diambil kembali dengan cara yang sarna sebanyak 5 kali..
(recovery) setelah proses penguraian senyawaan
organik selesai dilakukan. Penggunaan dalam Karakterisasi Hasil lmobilisasi TiO2
bentuk lapisan tipis dipandang lebih efesien karena Karakterisasi lapisan yipis dilakukan
dapat digunakan berulang-ulang. Proses pembuatan menggunakan
spektrofotometer.X ray danSEM.
lapisan tipis fotokatalis dilakukan dengan cara
mengkalsinasi prekusor Ti(IV) organik pada suhu Pengujian Kinerja Fotokatalis TiOz
400°C berdasarkanreaksa sebagaiberikut: .Untuk rnengetahui pengaruh pernakaian bahan
400°C gelas dilakukan pengujian larutan asarn
Ti(IV)organik ~ TiO2 + CO2 + H2O (3) benzoat yang dicarnpur dengan TiOz anatase
rnurni yang diternpatkan rnasing-rnasing dalarn
kuvet UV daD Visible. Kedua kuvet tersebut
Walaupun cukup efektif penggunaan tanpa penarnbahan oksigen diberikan radiasi
fotokatalis dalam bentuk lapisan tipis ini sinar ultraviolet yang bersurnber dari larnpu
mempunyai beberapa kendala, antara lain hasil UV 8 watt jenis germisida selarna 60 rnenit.
kalsinasi tidak berstruktur anatase. Pada penelitian Jurnlah asarn benzoat yang terdegradasi dalam
ini akan dilakukan pembuatan lapisan tip is kuvet visible daD UV dibandingkan uutuk
rnengetahui kuantitas foton yang diserap oleh
fotokatalis TiOz yang dilekatkan pada matrik gel as,
gelas. Percobaan yang sarna dilakukan
karakterisasi hasil imobilisaasi dan pengujian rnenggunakan sumber foton yang berasal dari
kemampuan degradasi fotokatalis tersebut. lampu UV black light 8 watt.

Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr
P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl2002
HenySuseno ISSN 0216.3128 147

Untuk mengetahui kemampuan reaktor prosesdegradasisenyawaanorganik menjadi lebih


mendegradasi senyawaan organik maka ke lambat.
dalam reaktor yang berisi 20 ml air Identifikasi perubahan karakter gelas dapat
ditambahkan 5 ml cuplikan yang berasal dari dilihat daTi perubahan serapan pada daerah
asam benzoat sehingga konsentrasiTOC dalam ultraviolet clantampak. Penyerapansinar ultraviolet
reaktor mencapai 100 ppm. clan tampak oleh bahan gelas yang digunakan
Pada masing-masing konsentrasi tersebut pH pada reaktor sebelum clan setelah proses kalsinasi
limbah diatur pada kisaran 3, 4 dan7. prekusor Ti(lV) his asetato diisopropoksida
ditunjukan pada Gambar 1.
Cuplikan pacta masing-masing konsentrasi
dan kisaran pH tersebut dilewatkan Pacta
model reaktor dilengkapi dengan lampu UV 0.06
8 watt dan aerator selama 10, 20 dan 40
0.05 ~-
menit
Sebelum dan sesudah melewati model
0.04 \
reaktor dilakukan analisis kandungan TOC 0.03

berdasarkan prosedur UNEP[13]. 0.02 .\ '.:.:-~ _w'-''-' -.w ~- _.i\..-


'-':'
0.01
0 , , , , , , .., ..., .., ...
HASIL DAN PEMBAHASAN """"",,(.)(.)~~~0I0Ia>
O~~""o)O~~""a>O
~~~~~~~~~~~

Panjang GelorTtJang(nm)
1. Karakterisasihasil imobilisasi TiO2pada
matriks gelas Gambar 1. Karakter gelas yang digunakan
sebagai matriks untuk mengi-
Proses imobiliasi lapisan tipis TiO2 pada mobilisasi TiO2 sebelum dan
dinding gelas melalui kalsinasi dapat me- sesudah kalsinasi berdasarkan
nimbulkan beberapa kemungkinan-kemungkinan serapanpada daerah ultraviolet/
antara lain: tampak.
I. karakter gelas berubah karena perlakuan panas,
2. terbentuk lapisan tipis fotokatalis TiO2 anatase Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa
pada dinding gelas kumparan reaktor, bahan gelas sedikit mengalami perubahan setelah
mengalami perlakuan termal pacta suhu 400°C
3. fotokatalis TiO2 anatase tidak terbentuk pada
selama proses kalsinasi prekusor Ti(IV) his
proses kalsinasi ini.
asetato diisopropoksida menjadi lapisan tipis
Perubahan karakter gelas yang mungkin fotokatalis TiOz. Aplikasi termal pacta proses
terjadi akibat aplikasi termal selama proses kalsinasi tidak mengahasilkan serapan tambahan
kalsinasi akan memberikan kontribusi terhadap pacta kisaran panjang gelombang 280-380nm. Hal
penurunan kemampuan fotokatalis mendegradasi ini sangat menguntungkan karena jika terjadi
senyawaan organik. Hal ini dimungkinkan karena pembentukan serapan baru berpanjang gelombang
intensitas foton yang berasal dari lampu ultraviolet yang sarna dengan lapisan tipis fotokatalis TiOz
dengan panjang gelombang tertentu sebelum terimobilisai maka intensitas sinar ultraviolet
mencapai permukaan lapisan tipis fotokatalis hams yang digunakan untuk proses degradasi senyawaan
melewati dinding gelas tempat reaksi degradasi organik akan berkurang. Berdasarkan hasil
tersebut berlangsung. Sebelum mengalami proses pengamatan tersebut diatas maka terdapat peluang
kalsinasi bahan gelas dinding reaktor menyerap bagi energi yang berasal dari sumber foton pacta
foton dengan panjang gelombang tertentu. daerah panjang gelombang di luar serapan bahan
Perubahan karakter gelas oleh proses kalsinasi gelas untuk dikonversi menjadi produk degradasi
mengakibatkan peningkatan Colon yang diserap senyawaanorganik yang terkandung dalam limbah
oleh dinding gelas sehingga intensitas Colon yang radioaktif cair.
digunakan untuk proses degradasi akan berkurang.
Untuk memastikan fotokatalis tersebut
Kemungkinan lain perubahan karakter gelas adalah
terbentuk pacta dinding gelas reaktor maka harus
terbentuknya daerah serapan tambahan dengan
dilakukan karakterisasi. Secara sederhana
kisaran panjang gelombang tertentu. Jika
karakterisasi dapat dilakukan secara visual dimana
tambahan serapan tersebut mempunyai kisaran
panjang gelombang yang sarna dengan sumber terdapat lapisan putih tipis yang mene-mpel pacta
permukaan gelas tersebut. Pengamatan visual
foton yang berasal dari lampu ultraviolet, maka
148 ISSN 0216 -3128 HenySuseno
menunjukkan dinding gelas reaktor sebelah dalam
terlapisi oleh fotokatalisis tersebut, walaupun
demikian diperlukan beberapa pembuktian lebih 0.14
lanjut melalui basil karakterisasi serapan cahaya
0.12 --Gelas
pacta daerah ultraviolet dan tampak. Seperti telah -+-1 Kali Pelapisan
diketahui bahwa pacta reaksi fotokatalisis yang
diawali oleh peristiwa eksitasi elektron daTi pita
valensi ke pita konduksi diinisiasi oleh penyerapan
0.1
0.08
~ --3
---5
Kali Pelapisan
Kali Pelapisan

sinar yang mempunyai energi yang sarna atau lebih 0.06"


besar daTi pacta energi sela semikonduktor.
0.041
Mengacu pacta fenomena tersebut maka besar
energi sela merupakan karakter intrinsik daTi 0.02. I
fotokatalis TiO2. Energi sela basil imobilisasi
0200
I 240 280 320 360 400 440 480 520 560 600
dapat ditentukan berdasarkan pengukuran spektrum
fotokatalis tersebut pacta daerah ultraviolet/tampak
pacta serapan maksimum nilai panjang gelombang, Panjang Gelombang (nm)
selanjutnya dikonversi menjadi satuan energi
menggunakan persamaan Plank. Hasil Gambar 2. Perbandingan antara serapan sinar
perhitungan energi sela tersebut selanjutnya
ultraviolet pada bahan gelas dan hasil
dibandingkan dengan energi sela TiO2 sehingga imobilisasi TiDl pada bahangelas.
basil kalsinasi tersebut dapat karakterisasi lebih
lanjut untuk menentukan jenis lampu ultraviolet
Menggunakan persamaan Plank maka konversi
yang digunakan sebagai sumber foton.
panjang gelombang yang diperoleh dari
Untuk mengetahui kemungkinan bahwa pengukuran tersebut ke dalam bentuk energi
daerah serapan sinar ultraviolet antara bahan gelas diperoleh besar energi sela fotokalis tersebut
dan fotokatalisis TiO2 yang dihasilkan tidak berada sebesar 3,11 eV sampai dengan 3,27eV.
pacta panjang gelombang yang sarna, maka perlu Berdasarkan perhitungan energi sela yang
dilakukan karakterisasi lanjut. Karakterisasi ini diperoleh maka dapat dipastikan lapisan tipis yang
berdasarkan pengukuran cahaya yang diserap menempel pada di dinding gelas reaktor adalah
(spektrum) lapisan tipis fotokatalis TiO2 fotokatalis TiOz terimobilisasi. Hal ini berdasarkan
terimobilisasi pacta bahan gelas dan dibandingkan pada karakter TiOz yang mempunyai energi sela
dengan spektrum bahan gelas tersebut. Gambar 2 sebesar3,2 eV[3].
menunjukkan serapansinar ultraviolet pacta lapisan
Karakterisasi berikutnya penentuan
tipis fotokatalis TiO2 yang terimobilisasi pacta
struktur kristal TiOz setelah proses
bahangelas.
pembentukannya dari prekusor Ti(IV) his asetato
Gambar 2 membuktikan bahwa puncak diisopropoksida. Hasil karakterisasi menggunakan
spektrum pacta panjang gelombang antara 340 dan XRD fotokatalis TiO2 yang dibuat melalui proses
360nm tersebut adalah lapisan tipis fotokatalis kalsinasi ditunjukan pada Gambar 3 clan Tabel 1.
TiO2 basil imobilisasi dan spektrum pacta panjang
gelombang 200 sampai dengan 300nm merupakan
karakter gelas.

20.00 ~o.oo 40.(;0 50,.00 6('"00 70_00 80.00

Gambar 3. Pola difraksi fotokatalisis TiO2 yang dibentuk melalui proses kalsinasi
"'..

Proslding Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nukllr
P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Juni 2002
HenySuseno ISSN 0216 -3128
149
Tabel 1. Data difraksi sinar X hasil proses dibuat menggunakan teknik sol-gel berkisar antara
kalsinasi 5-10 nm. Disisi lain keberadaan fotokatalis TiOz
e yang berukuran nanometer dapat menambah luas
Datastandarddari card Hasil permukaan dan efek sisi kuantisasi (size
Keterangan
Kalsinasi quantization effect}[4]. Ukuran partikel TiOz yang
Rutil Anatase berada dalam kelompok blok-blok tersebut secara
27.2 25,28 25,44 individu tidak teramati apakah berukuran
Menunjukan
anatase nanometer atau mikrometer. Implikasi dari
36.04 37,76 37,08 kenyataan ini adalah terdapat kemungkinan
Menunjukan
anatase penurunan kecepatan mineralisasi senyawaan
54,22 48.20 37,94 organik oleh fotokatalisi yang dihasilkan.
Menunjukan
anatase Walaupun demikian penurunan kecepatan
48,20 mineralisasi tersebut diharapkan tidak signifikan
Menunjukan
anatase karena fotokatalis yang dihasilkan tersebut
54,04 Menunjukan rotil
sebagian besar berstruktur kristal anatase.
Disamping itu masih terdapat peluang terbentuknya
ukuran nanometer di dalam blok-blok tersebut.
Seperti terlihat pacta Gambar 3 dan Tabel I,
difraksi sinar X pacta hasil proses kalsinasi
2. Pengujian kemampuan lapisan tipis
menunjukan keberadaan tiga buah puncak terkuat
dan merupakan karakter anatase. Hal ini fotokatalis TiOz mendegradasi
membuktikan bahwa proses kalsinasi Ti(IV) his senyawaanorganik
asetato diisopropoksida pacta suhu 400°C Setelah dilakukan karakterisasi seperti
menghasilkan lebih banyak menghasilkan tersebut diatas dan menunjukan hasil yang masih
fotokatalis TiO2 berstruktur anatase dibandingkan mungkin digunakan pacta model intrumentasi TOC
denganrutil. meter yang dimodifikasi, maka tahapan selanjutnya
dilakukan uji coba degradasi senyawaan organik
Untuk membuktikan keberadaan kristal
fotokatalis berukuran nanometer dan homogenitas yang terdapat di dalam cuplikan yang akan
dianalisis. Waktu yang dibutuhkan untuk
bulir kristal maka dilakukan pengamatan SEM
yang ditunjukan pactaGambar 4 mendegradasi senyawaan organik dalam cuplikan
yang akan dianalisis bergantung dari daya dan
panjang gelombang sumber foton (lampu
ultraviolet) yang digunakan. Berkaitan dengan hal
tersebut maka pemilihan jenis lampu ultraviolet
sebagai sumber foton menjadi hal yang penting.
Akan tetapi kecocokan panjang gelombang sumber
foton dengan energi sela fotokatalis TiOz tidak
selalu memberikan proses degrdasi yang lebih
cepat. Kenyataan ini dapat dilihat dalam kasus
degadasi fenol yang menggunakan suspensi TiOz
anatase berkonsentrasi 1 gram perl iter
menggunakandua jenis lampu yang berbeda yaitu :
germicidal (panjang gelombang 250nm) dan black
light (panjang gelombang 350nm) seperti yang
ditunjukan pactaTabel. 2[5].
Tabel 2. Harga konstanta kecepatan reaksi
Gambar 4. Pengamatan hasil kalsinasi menggunkan
degradasi fenol menggunakandua
jenis lampu ultraviolet
SEM

Berdasarkan Gambar I, 2 menunjukan proses


pelapisan tidak sempurna. Hal ini ditunjukan dari
ketidakseragaman ukuran butiran fotokatalis TiOz.
Hal ini ditunjukan dari ukuran blok-blok yang
mengandung populasi partikel TiOz berukuran
tidak seragam. Ukuran blok-blok tersebut berkisar
dari O,If.1m sampai dengan 5f.1m. Secara teoritis
ukuran partikel fotokatalis TiOz terimobilisasi yang
(Sumber: Hoffman et. ai, 1995, Pustaka no.5)

Proslding Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologl Nuklir
P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002
150 ISSN 0216.3128 Heny Suseno
Hasil yang ditunjukan pada Tabel 2 membuktikan
senyawaanorganik hanya sebesar76,2% sisanya
bahwa proses degradasi tidak hanya berjalan diserapoleh matriks gelas. Berkaitan hal tersebut
secara fotokatalisis, tetapi efek fotolisis juga maka terbukti dan dipilih lampu ultraviolet ~his
mempunyai berkontribusi dan bersinergi sehingga black light sebagaisumberfoton.
kecepatan degradasi dapat ditingkatkan. Mengacu
pada degradasi fenol menggunakandua jenis Untuk mengetahuikemampuanreaktoryang
lampu ultraviolet yang berbeda seperti yang terlapisi oleh fotokatalis TiO2 dilakukan pengujian
ditunjukkan pada Tabel 3, maka dilakukan uji degradasi asam benzoat yang digunakan sebagai
degradasi pendahuluan menggunakan lampu jenis senyawaan organik pacta berbagai pH larutan.
black light dan germicidal. Proses degradasi ini Hasil yang diperolehditunjukanpactaGambar6.
menggunakanasam benzoat sebagai senyawaan
organik dan suspensi TiOz anatase sebagai
fotokatalis. Reaksi dilangsungkan dalam wadah 120 .
gelas dan quarz. Pengujian ini berguna untuk
mengetahui kuantitas foton dari sumber tersebut 100. -pH 2,96

yang diserap oleh matriks gelas mengingat foton ',~ _pH4


--pH 7
80
terlebih dahulu melewati dinding gelas sebelum
mengenai fotokatalis. Scpcrti diketahui bahwa
-I
0
() 60
"'"
quarz tidak menyerap foton yang bersumber dari '6'
"'"
lampu ultraviolet jika basil degradasi menggunakan
kedua matriks tersebut dibandingkan, maka
"tJ
E, 40

20
"
kuantitas foton yang diserap oleh matriks gelas
dapat ditentukan. Karakterisasi bahan gelas yang
~
digunakan sebagai dinding reaktor terhadap
0 5 10 15 20 30 40 60
penyerapan foton yang berasal dari lampu black Waktu (menit)
light dan germicidal ditunjukan pada Gambar 5.

Gambar 6. Degradasi senyawaan organik meng-


40
33.37 gunakan /apisan fotokatalisis TiO2
terimobilisasi pada dinding ge/as
Penyerap 30
an oleh reaktor
mat rI ks
gelos 20
(%)
Proses degradasi selama 60 menit pada pH
10 7 menurunkan kadar TOC dari 109,3 ppm menjadi
25,6ppm. Disisi lain pada pH 3 dan pH 4
0 senyawaan organik habis terdegradasi masing-
Jenis Lam pu UV masing selama 30 dan 40 menit. Berdasarkan
Gambar 15 menunjukan bahwa proses degradasi
senyawaanorganik dipengaruhi oleh pH larutan.
Hal ini didasarkan pada fenomena interaksi
donor dan aseptor elektron dengan TiO2 ditentukan
Gambar 5. Kuantitas foton yang diserap oleh ma- oleh sifat instrinsik permukaan fotokatalis tersebut.
triks gelaspada rekasifotokatalisis yang Fotokatalis TiO2 mempunyai sifat asam-asam
menggunakan lampu germicidal dan diprotik yang secara fungsional adalah titanol
black light > TiOH. Gugus hidroksi pada permukaan TiO2
diketahui mengalami keseimbangan asam basa .

Gambar 5 menunjukan bahwa penyerapan foton


oleh matriks gelas lebih besar jika menggunakan
lampu ultraviolet jenis germicidal dibandingkan
dengan jenis black light. Efek fotolisis yang >TiOH2+ E ~ TiOH + H+
digunakan oleh lampu germicidal untuk proses :j;:.
degradasi senyawaan organik hanya sebesar 66,6% pKsa2
dan sisanya diserap oleh matriks gelas. Disisi lain >TiOH E ~ TiO. + Hr,.
penggunaan lampu ultraviolet jenis black light
sebagai sumber foton untuk proses degradasi

Prosiding Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr
P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002
dimana pKsa\ adalah minus log dari konstanta diirnobilisasi pada dinding gelas reaktor.
keasaman mikroskopik. Harga pH pada muatan Berdasarkan Garnbar 7 juga dapat dilihat
listrik permukaan bemilai not direpresentasikan
kernarnpuan degradasi senyawaan organik
sebagai pHzJx: clan merupakan setengah dari rnenggunakandua jenis fotokatalis tersebut harnpir
penjurnlahan pKs.\ clan pKSa2clan dipengaruhi oleh sarna. Penggunaan fotokatalis TiO2 bentuk
lapisan ganda listrik yang mengelilingi fotokatalis. suspensi rnarnpu rnelakukan degradasi senywaaan
Selanjutnya harga masing-masing pKsadipengaruhi organik dalarn waktu 20 rnenit, disisi lain
potensial permukaan. Disisi lain potensial fotokatalis TiO2 dalarn bentuk terimobilisasi
permukaan dipengaruhi oleh kekuatan ion (ionik rnernbutuhkan waktu 30 menit. Hal ini
streght). Kormann clan kawan-kawan menyatakan rnenunjukan bahwa proses kalsinasi untuk
pergeseran potensial redoks dari tepi pita rnembuat lapisan tipis fotokatalis TiO2 yang
mendominasi reaktivitas partikel TiO2. Hal tersebut terirnobilisasi pada dinding reaktor marnpu
berdasarkan pengamatannya pada kasus oksidasi rnenghasilkan reaktor berkinerja harnpir menyarnai
substrat berkecepatan rendah berkurang 59mV penggunaan fotokatalis TiO2 dalam bentuk
setiap penambahan nilai pH. Mengacu pada basil suspensi.
percobaan tersebut maka untuk operasional sistem
detruksi senyawaan organik dalam limbah Implementasi sistem imobilisasi
radioaktif cair meter yang dimodifikasi akan fotokatalis TiO2 untuk mengolah limbah radioaktif
dilakukan pada pH 3 [6] dengan konsentrasi dan volume tertentu maka
kondisi proses degradasi pada pH 3 harus
Mengacu pada dugaaan keterbatasan lapisan dinyatakan dalam satuan yang memudahkan untuk
tipis fotokatalis TiO2 terimobilisasi dibandingkan proses perancangan. Pada proses ini digunakan
dengan bentuk suspensi yang berdampak pada daya lampu ultraviolet sebesar 8 watt untuk
kecepatan degradasi senyawaan organik maka perlu mendegradasi senyawaan organik sebanyak 25ml
pembuktian lebih lanjut. Pembuktian dari berkonsentrasi 110ppm selama 30 menit.
kesamaan kemampuan degradasi senyawaan Konversi basil percobaan ini diperoleh kecepatan
organik antara dua jenis fotokatalis ditunjukan degradasi daD randemen kuantum (quantum yield)
pada Gambar 7. masing -masing sebesar 185,7mg/KWh clan
1,25 X 10-4.

KESIMPULAN
Proses kalsinasi prekusor Ti(IV) bis
ethilasetato diisopropoksida pada temperatur 400°C
-I
0 menghasilkan lapisan tipis fotokatalis TiO2 pada
0
dinding gelasr yang mempunyai energi sela sebesar
:0-
"0 3, II eV sampai dengan 3,27 eV. Karakterisasi
~ lapisan tipis fotokatalis TiO2 menggunakan XRD
membuktikan sebagian besar basil kalsinasi
mempunyai struktur kristal anatase. Karakterisasi
lapisan tipis fotokatalis TiO2 menggunakan SEM
membuktikan kristal yang terbentuk berukuran
tidak homogen .Kemampuan fotokatalis ini
mendegradasi senyawaan organik sebesar
185,7mg/KWh atau dalam satuan randemen
kuantum(quantum yield) sebesar1,45 X 10-4.

Gambar 7. Degradasi senyawaanorganik (asam DAFfARPUSTAKA


benzoat)pada pH 3 menggunakan
1. NECHAEV F., "Principal Results of Dewam
fotokatalis jenis suspensi don
terimobilisasidon melaluifotolisis. Project Implementation Stage IV", Paper for
RCM on Decommissioning Techniques for
Research Reactors 14-18 May 200 I, St.
Gambar 7 menunjukan perbandingan degradasi
Petersburg Institute of Technology, Rusian
senyawaan organik berjalan secara fotolisis clan Federasion ,(2001).
fotokatalisis. Hasil yang diperoleh
mengindikasikan bahwa proses degradasi berjalan 2. Howe RF," Recent Development in
secara fotokatalisis sehingga menepis keraguan Photocatalysis, University of New South
berfungsinya lapisan tipis fotokatalis TiO2 yang Wales, Autralia (1997)

Prosldlng Pertemuan dan Presentasillmiah Penelltlan Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr
P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002
3. Linseblinger AL , "Photocatalysis on TiO2 Photocatalist by SAD in TEM", daliin
Surface: Principles, Mechanismand Selected Photocatalic Purification and Treatment :uf
Result",Chern.Rev, 1735-758, dan referensidi Waterand Air, DF Ollis et.al (editor), Elsevier
dalamnya(1995) SciencePublisher,Netherland(1993).
4. Tanaka K, et.al"Effect of Crystal Form of
TiO2 on The Photocatalytic Degradation of
Pollutan", dalam PhotocatalicPurification and
Treatment of Water and Air, DF Ollis et.al TANYAJAWAB
(editor), Elsevier Science Publisher,
Netherland(1993). Ngasifudin
5. Hofman R.M , "Environmental Appli-cation ...Bagaimana mekanisme reaksi degradasi
of Semiconduktor of Photocatalysis", senyawaorganik oleh TiC2 sampai diperoleh
Chern.Rev,
(1995),69-96. harga 195,mg! Kwh?
6. Anomin, " Manual for the Geochemical ...Apakah pengkondisian ini bisa ditampilkan
Analysesof Marine Sedimentsand Suspended dalamparameterwaktupenyimpananlimbah ?
Particulate Matter: Reference Methods For
Marine Pollution StudiesNo. 63, UNEP (1995)
Heny Suseno
7. Matthews W.R," Photocatalysis in .Dilakukan konversisatuanselisih kandungan
WaterPurification : Posibilities, Problem and senyawa organik sebelum dan sesudah
Prospect", dalam Photocatalytic Purification didegradasi.Selanjutnyawaktudan watt yang
and Treatmentof Water and Water, edited by digunakandikonversike dalam satuanKwh.
Ollis D.F, Elsevier Science Publisher BY, .Pengkondisian memang ditujukan untuk
USA, (1993),p.121-137 mempertahankanfaktor imobilisasi limbah
8. Wang F.Y, " Direct Observationof Crystal sehinggalimbah akan aman disimpan dalam
Surface Structure of Powdery TiO2 waktuyang lama.

Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr
P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002

,,!~'
:~

Anda mungkin juga menyukai