Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM KIMIA FISIK

PERCOBAAN X
STUDI KINETIKA DEGRADASI FOTOKATALITIK
REMAZOL BLACK B OLEH TiO2

DISUSUN OLEH :
Kelompok 7Kelas C
Zumrotul Ulya (24030118120050)

Asisten Laboratorium : Faradina Azahra Zaqia

DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
ABSTRAK

Percobaan berjudul “Studi Kinetika Fotokatalitik Remazol Black B oleh TiO 2” yang
tujuan percobaan nya untuk menentukan aktivitas fotokatalitik TiO2 dan menentukan
nilai konstanta laju reaksi degradasi remazol black B. Metode yang digunakan dalam
percobaan ini adalah fotokatalisis yang merupakan suatu proses yang memanfaatkan
foton ( cahaya ) tampak atau ultraviolet untuk mengaktifkan katalis yang kemudian
bereaksi dengan senyawa kimia yang berada pada permukaaan permukaan katalis. Prinsip
percobaan ini adalah penentuan kinetika degradasi dengan menggunakan persamaan
linear pada orde 1. Hasil percobaan diperoleh yaitu semakin lama waktu yang
digunakan untuk pengadukan larutan dan penyinaran UVA maka absorbansi dan
konsentrasi larutan semakin kecil. Hal itu dikarenakan degradasi Remazol Black B yang
semakin banyak. Hasil konsentrasi larutan hasil fotokatalisis dengan variasi 0 menit, 15
menit, 30 menit, 45 menit dan 60 menit berturut – turut adalah 9,848324ppm ;
8,014447ppm ; 5,107080ppm ; 3,765218ppm dan 3,094288ppm. Dari data yang di
peroleh, didapatkan persamaan y= - 0.02047x + 2.305093 dengan konstanta reaksinya
0.02047 menit -1.

Kata kunci : Fotokatalisis, Degradasi zat warna, TiO2.


PERCOBAAN X

Studi Kinetika Degradasi FotokatalitikRemazol Black B oleh TiO2

I. Tujuan percobaan
Menentukan aktivitas fotokatalisis TiO2 dan menentukan nilai konstanta laju
reaksi degradasi Remazol Black B

II. Tinjauan Pustaka


3.1 Titanium Oksida
Titanium dioksida, disebut juga titanium(IV) oksida atau titania, adalah oksida
titanium yang muncul secara alami dengan rumus kimia TiO 2. Semikonduktor Titanium
dioksida ( TiO2 ) digunakan secara luas sebagai fotokatalis karena bersifat inert secara
kimia maupun biologi , non toksik , dan tidak mahal ( Robert Dkk, 1998 ).

Titanium dioksida memilki tiga bentuk polimorf yaitu anatas, rutil, dan
brukit( Nowotny, 2011 ). Fasa rutil secara termodinamik lebih stabil daripada anatas,
struktur rutil terlihat menjadi stabil secara termodinamik di bawah kondisi pellet,
walaupun dalam eksperimen termodinamik menunjukkan bahwa anatas dapat menjadi
lebih stabil daripada rutil ketika kristalnya hanya beberapa nanometer. Fasa anatas adalah
bentuk metastabil, apabila diberi perlakuan pemanasan dapat bertransformasi menjadi
rutil. Pada tekanan dan temperatur ruangan untuk sistem makrokristalin, fasa rutil secara
termodinamik lebih stabil apabila dibandingkan dengan anatas dan brukit, tetapi
kestabilan termodinamik bergantung pada ukuran partikel yang berkonstribusi terhadap
energi bebas permukaan ( Othner, 1983 ).

TiO2 merupakan pigmen putih yang paling banyak digunakan karena kecerahan
dan indeks biasnya sangat tinggi (n = 2,4), biasanya ditemukan dalam bentuk bubuk
sebagai produk seperti cat, pelapis, kertas, tinta, makanan, obat-obatan (pil dan tablet),
serta pasta gigi; sebagai pigmen untuk memutihkan susu skim, sebagai tabir surya dan
penyerap UV dalam kosmetik; sebagai fotokatalis karena memiliki sifat fotokatalitik atau
dicampur dengan ion nitrogen maupun oksida logam seperti tungsten trioksida; sebagai
media penyimpanan data elektronik( Nowotny, 2011 ).

Aplikasi lain TiO2 dapat juga diperoleh dengan cara sintesis tunggal kristal,
diantaranya:

a. TiO2 dalam larutan atau suspensi dapat digunakan untuk membelah protein

yang berisi asam amino prolin.

b. TiO2 tidak kompatibel dengan agen pereduksi kuat dan asam kuat. Reaksi
yang hebat atau pijar terjadi dengan logam cair yang sangat elektropositif,

misalnya kalsium, magnesium, kalium, natrium, seng dan lithium

( Nowotny, 2011 ).

3.2 Fotokatalis
Fotokatalis adalah suatu katalis yang bekerja apabila diberi cahaya tertentu .
Fotokatalis pada umumnya adalah suatu semikonduktor yang mempunyai pita valensi penuh
dan pita konduksi kosong seperti TiO2 , CdS, ZnS dan Fe2O3 ( Robert Dkk,
1998 ).Fotokatalisis didefinisikan sebagai fotoreaksi (reaksi yang memanfaatkan absorbsi
energi cahaya ultraviolet (UV) yang dipercepat oleh adanya katalis untuk menurunkan energi
aktivasi sehingga mempercepat proses reaksi. Namun, intensitas sinar UV di sinar matahari
sangat kecil (yaitu sekitar 5%) jadi membutuhkan waktu lebih lama. Reaksi fotokatalisis
merupakan sistem reaksi heterogen karena limbah yang diproses berfasa cair sedangkan
katalis yang digunakan berfasa padatan. Seperti sistem katalis heterogen pada umumnya,
pada fotokatalisis terjadi tahap-tahap sebagai berikut.

a. Perpindahan massa reaktan dari fasa curah ke permukaan katalis (difusi


eksternal).
b. Permindahan massa reaktan dari permukaan katalis ke pori-pori katalis (difusi
internal).
c. Adsorpsi reaktan.
d. Reaksi permukaan.
e. Desorpsi produk.
f. Perpindahan massa dari pori-pori ke permukaan katalis.
g. Perpindahan massa produk ke fasa curah.

Tiga komponen yang perlu ada untuk terjadinya suatu reaksi fotokatalisis:

a. Foton sebagai sumber energi


b. Permukaan katalis (biasanya bahan semikonduktor)
c. Senyawa oksidasi yang kuat (biasanya O2).
Gambar 2.1 Mekanisme fotokatalitik TiO2 dalam mendegradasi senyawa organik

Pada Gambar 2.1 menjelaskan bila suatu semikonduktor dikenai cahaya (foton)
sebesar hv dengan h adalah konstanta Planck (6,63 x 10-34 Js) dan v adalah frekuensi, maka
(e-) pada pita valensi akan mengabsorpsi energi foton tersebut dan pindah ke tingkat energi
yang lebih tinggi yaitu pita konduksi, akibatnya akan meninggalkan lubang positif atau h+
pada pita valensi. Sebagaian besar elektron dan lubang berkombinasi kembali di dalam
daerah semikonduktor dengan mengemisi kalor, sedangkan sebagian lagi bertahan pada
permukaan semikonduktor ( Rashed Dkk, 2007).

3.3 Remazol Black B


Remazol Black B adalah salah satu zat warna yang digunakan pada industri tekstil
dalam jenis zat warna azo jenci kemazol black B (Erkurt, 2010).Penggunaan zat warna azo
paling banyak digunakan untuk mewarnai produk tekstil karena harga nya ekonomis dan
mudah diperoleh (Bafana et al, 2008). Diperkirakan sekitar 2-50% dari zat warna azo yang
digunakan selama proses pencelupan dalam industri tekstil tidak mengikat serat sehingga zat
warna dilepaskan kembali ke lingkungan melalui instalasi pengolahan limbah(Reisch, 1996).
Keberadaan zat warna azo dalam perairan dapat menyebabkan perubahan pH dan
meningkatnya BOD dan COD perairan (Kannan, et al, 2013).
Gambar 2.1 Struktur Remazol Black B
( Prasetya , 2012 ).

3.4 Sentrifugasi
Sentrifugasi adalah proses pemisahan partikel berdasarkan berat partikel terhadap
densitasnya dengan sudut kemiringan perputaran terhadap sumbunya (Budiman, 2010).
Pemisahan sentrifugasi menggunakan prinsip dimana objek diputar horizontal pada jarak
tertentu dengan gaya sentrifugasi yang menyebabkan partikel menuju dinding tabung dan
terakumulasi membentuk endapan (Zulfikar, 2008).

3.5 Spektrofotometer UV-VIS


Spektrofotometer UV-VIS adalah pengukuran serapan cahaya di daerah
ultraviolet (200-400 nm) dan cahaya tampak (400-800 nm) oleh suatu senyawa serapan
cahaya uv atau cahaya tampak mengakibatkan transisi elektronik yaitu promosi elektron-
elektron dari orbital keadaan dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi
berenergi lebih tinggi. Panjang gelombang cahaya uv bergantung pada mudahnya
promosi elektron. Molekul-molekul yang memerlukan energi lebih banyak untuk promosi
electron menyerap pada panjang gelombang yang pendek, sedangkan molekul yang
memerlukan energi yang lebih sedikit akan menyerap pada panjang gelombang yang
lebih panjang (Herkoni,2008).

3.6 Hukum Lambert-Beer


Spektrofotometri UV-VIS bermanfaat untuk penentuan konsentrasi senyawa-
senyawa yang dapat menyerap radiasi pada daerah uv atau sinar tampak. Analisis ini
dapat digunakan yaitu dengan penentuan absorbansi dari larutan sampel yang diukur,
prinsip penentuan konsentrasi menggunakan spektrofotometer UV-VIS, yaitu
menggunakan aplikasi dari hokum lambert beer, yaitu :

A=ɛbc

Dimana, A =absorbansi
ɛ = koefisien ekstingsi molar (m-1/cm)

b = tebal kuvet (cm)

c = konsentrasi (M)

3.7 Kinetika Reaksi


Kinetika reaksi adalah bidang kimia yang berkaitan dengan keceptan atau laju
dimana reaksi kimia terjadi. Kinetika reaksi mengaju pada perubahan konsentrasi reaktan
atau produk dalam satuan waktu (M/s).

Reaktan (A)  Produk (B)

Selama reaksi molekul-molekul reaktan berkurang sedangkan molekul-molekul


produk terbentuk. Jalannya reaksi dapat dipantau dari penurunan konsentrasi reaktan dan
peningkatan konsentrasi produk.

−∆ [ A] ∆[ B]
Laju = atau Laju =
∆t ∆t

Konstata laju reaksi orde sau dapat diberikan sebaga berikut :

−dC
=k
dt
C t=t

∫ dC = -k ∫ dt
Co C t =0

ln C - ln C0 = -kt

ln C
= -kt
ln Co

C = C0 e-kt

Dengan kurva reaksi orde pertama sebagai berikut :

Slope = -k1

ln C

t

Sedangkan untuk konstanta laju reaksi orde kedua dapat diberikan sebagai berikut :
−dC
= kC2
dt
C t=t

∫ CdC2 = -k ∫ dt
Co t =0

1 1
- = -kt
C Co

Dengan kurva reaski orde kedua sebagai beikut :

Slope = k2

1/C

-Perpotongan t/Co

t

(Wang dkk, 2014).

3.8 Analisis Bahan


2.8.1 TiO2

Sifat fisika :Serbuk putih,bentuk Kristal tetragonal, tidak berbau, BM


79, 865 gram/mol.

Sifat Kimia :Semikonduktor, Bersifat inert secara kimia maupun


biologi, tidak toksikdan tidak mahal. Memiliki kelarutan
tinggi dalam air , tidak larut dalam asam sulfur dan nitrit.

( Cotton, 1998 ).

2.8.2 Rhemazol Black B

Sifat fisika : Berwujud bubuk atau liquid, berwarna hitam, BM


991,789 gram/ mol.

Sifat Kimia : Digunakan sebagai zat warna.

( Cotton, 1998 ).

2.8.3 Aquadest

Sifat fisika : Tak berwarna , titik didih 100°C, titik didih 0 °C

Sifat Kimia : Pelarut polar


( Cotton, 1998 ).

III. Metodologi Percobaan


3.1 Alat
 Spektrofotometer UV-VIS
 Reaktor fotokatalis
 Magnetic stirer
 Neraca digital
 Alat sentrifugasi
 Gelas beker
 Labu takar
 Stopwatch
 Plat
 Botol vial
 Alumunium foil
 Pipet tetes

3.9 Bahan
 TiO2
 Remazol Black B 10 ppm
 Aquadest

3.10 Skema Kerja

III.3.1 Uji Aktivitas Fotokatalitik dengan Magnetic Stirer 0 Menit

50 ml Remazol Black B 10 ppm


Gelas beker
̶ Tanpa perlakuan pengadukan dengan stirer

̶ Pindahkan dalam botol vial 15 ml

̶ Pengukuran absorbansi dengan spetrofotometer UV-VIS

̶ Penentuan kinetika degradasi dengan persamaan orde satu

Hasil
3.2.1 Uji Aktivitas Fotokatalitik dengan Magnetic Stirer 15 Menit

50 ml Remazol Black B 10 ppm + 0,1 gram


TiO2
Gelas beker
̶ Pengadukan dengan magnetic stirer 15 menit dibawah cahaya UVA

̶ Sentrifugasi 2 kali masing-masing 5 menit dengan kecepatan 6000 rpm

̶ Pengukuran absorbansi dengan spetrofotometer UV-VIS

̶ Penentuan kinetika degradasi dengan persamaan orde satu

Hasil

III.3.2 Uji Aktivitas Fotokatalitik dengan Magnetic Stirer 30 Menit

50 ml Remazol Black B 10 ppm + 0,1 gram


TiO2
Gelas beker
̶ Pengadukan dengan magnetic stirer 30 menit dibawah cahaya UVA

̶ Sentrifugasi 2 kali masing-masing 5 menit dengan kecepatan 6000 rpm

̶ Pengukuran absorbansi dengan spetrofotometer UV-VIS

̶ Penentuan kinetika degradasi dengan persamaan orde satu

Hasil
III.3.3 Uji Aktivitas Fotokatalitik dengan Magnetic Stirer 45 Menit

50 ml Remazol Black B 10 ppm + 0,1 gram


TiO2
Gelas beker
̶ Pengadukan dengan magnetic stirer 45 menit dibawah cahaya UVA

̶ Sentrifugasi 2 kali masing-masing 5 menit dengan kecepatan 6000 rpm

̶ Pengukuran absorbansi dengan spetrofotometer UV-VIS

̶ Penentuan kinetika degradasi dengan persamaan orde satu

Hasil

3.3.4 Uji Aktivitas Fotokatalitik dengan Magnetic Stirer 60 Menit

50 ml Remazol Black B 10 ppm + 0,1 gram


TiO2
Gelas beker
̶ Pengadukan dengan magnetic stirer 60 menit dibawah cahaya UVA

̶ Sentrifugasi 2 kali masing-masing 5 menit dengan kecepatan 6000 rpm

̶ Pengukuran absorbansi dengan spetrofotometer UV-VIS

̶ Penentuan kinetika degradasi dengan persamaan orde satu

Hasil
IV. Data Pengamatan

IV.1 Absorbansi Standar Remazol Black B

No Konsentrasi ( ppm ) Absorbansi


.
1. 7,5 0,169
2. 10 0,239
3. 12,5 0,288
4. 15 0,356
5. 17,5 0,395
6. 20 0,460
7. 22,5 0,514
8. 25 0,564

IV.2 AbsorbansiDegradasi R
IV.3 emazol Black B oleh TiO2

No Waktu Pengadukan ( Menit ) Absorbansi Konsentrasi


.
1. 0 0,230 9,848324
2. 15 0,189 8,014447
3. 30 0,124 5,107080
4. 45 0,094 3,765218
5. 60 0.079 3,094288

V. Hipotesis

Percobaan berjudul “Studi Kinetika Fotokatalik Remazol Black B oleh TiO 2”


yang tujuan percobaan nya untuk menentukan aktivitas fotokatalisis TiO2 dan
menentukan nilai konstanta laju reaksi degradasi Remazol Black B. Metode yang
digunakan dalam percobaan ini adalah fotokatalisis yang merupakan suatu proses yang
memanfaatkan foton ( cahaya ) tampak atau ultraviolet untuk mengaktifkan katalis yang
kemudian bereaksi dengan senyawa kimia yang berada pada permukaaan permukaan
katalis. Prinsip percobaan ini adalah penentuan kinetika degradasi dengan menggunakan
persamaan linear pada orde 1. Dari percobaan akan dihasilkan nilai absorbansi dari
Remazol Black B yang telah di degradasi oleh fotokatalis TiO2 dengan variasi stirrer 0
menit, 15 menit, 30 menit, 45 menit, dan 60 menit. Dari data absorbansi tersebut dapat
ditentukan nilai konstanta laju reaksi. Dari hasil yang diperoleh akan menunjukkan nilai
absorbansi berbanding lurus dengan konsentrasi RBB yang terdegradasi. Hal ini
menunjukkan semakin lama proses fotokatalitik TiO2 maka semakin banyak Remazol
Black Byang terdegradasi.

VI. Pembahasan
Telah dilakukan percobaan yang berjudul “Studi Kinetika Degradasi Fotokatalitik
Remazol Black B oleh TiO2”. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan aktivitas
fotokatalis TiO2 dan menentukan nilai konstanta laju reaksi degradasi Remazol Black B.
Metode yang digunakan adalah fotokatalisis. Fotokatalisis merupakan suatu proses yang
memanfaatkan foton ( cahaya ) tampak atau ultraviolet untuk mengaktifkan katalis yang
kemudian bereaksi dengan senyawa kimia yang berada pada atau dekat dengan
permukaan katalis ( Palupi, 2006 ). Prinsip yang digunakan adalah penentuan kinetika
degradasi dengan persamaan linear orde 1.

Langkah pertama adalah mencampurkan Remazol Black B1 dengan TiO2.


Digunakan larutan Remazol Black B karena merupakan zat warna organik yang dapat
digunakan untuk fotodegradasi. Tujuan penambahan TiO2 sebagai semikonduktor karena
mempunyai pita valensi penuh dan pita konduksi kosong. Semikonduktor TiO2
digunakan secara luas sebagai katalitis karena bersifat inert secara kimia dan biologi,
tidak bersifat toksik dan tidak mahal ( Robert dan Weber, 1998 ).

Setelah pencampuran dilakukan dengan menggunakan magnetic stirer dengan


lama waktu yang digunakan lama waktunya 0 menit, 15 menit, 30 menit, 45 menit, dan
60 menit. Variasi waktu ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lamanya pengadukan
dengan kemampuan degradasi Remazol Black B. Pengadukan dilakukan dibawah UV
(320 – 400nm) dengan sinar yang digunakan UV A. Penyinaran UV A bertujuan untuk
mengaktifkan katalis TiO2 yang kemudian bereaksi dengan senyawa kimia yang berada
dari dekat dengan permukaan katalis ( senyawa kimia RBB ). Posisi pita konduksi dan
pita valensi menentukan karakter fotokatalis dalam hal kebutuhan energi foton yang
diperlukan untuk mengaktifkannya dan berapa besar kekuatan oksidasi atau reduksinya
setelah diaktifkan (Palupi, 2006).

Proses fotokatalis berlangsung melalui fotoinduksi senyawa oksidasi senyawa


yang menghasilkan spesies – spesies oksidatif yang mampu mendekstruksi zat warna.
Reaksi fotokatalitik diaktivasi oleh absorbsi foton dengan level energi yang sama atau
lebih tinggi dan energi celah pita ( hand gap ) pada katalis (Akpon, 2009). Reaksi tersebut
di inisiasi oleh pemisahan muatan yang dihasilkan oleh promosi elektron dari pita valensi
ke pita konduksi pada katalis, yang menghasilkan hole h + pada pita valensi. Elektron
yang dihasilkan mampu mereduksi warna atau bereaksi dengan akseptor elektron dengan
seperti O2 yang teradsorbsi pada permukaan katalis atau terlarut dalam air untuk
membentuk anion radikal superoksida IO2-. Lubang yang dihasilkan mampu
mengoksidasi molekul organik atau bereaksi dengan OH - atau H2O untuk memproduksi
hampir seluruh zat warna seperti RBB dengan menggunakan kemampuan hole dan
elektron pada semikonduktor (Rashed,2007).

Cahaya O2

elektron O2-

TiO2 1,2 eV CO2 + H2o


Hole h+ OH OH-

H2O

Active Oxygen Spesies

Gambar 6.1 Mekanisme Fotokatalisis TiO2dalam Mendegradasi Senyawa Organik

Kemudian larutan hasil fotokatalisis disentrifugasi. Sentrifugasi bertujuan untuk


memisahkan larutan hasil fotokatalitis dengan TiO2 yang mengendap. Larutan hasil
sentrifugasi disimpan dalam botol vial lalu dilapisi dengan alumunium voil. Tujuan
pelapisan adalah untuk melindungi larutan dari paparan cahaya yang dapat mendegradasi
larutan. Setelah semua larutan disentrifugasi, kemudian diukur absorbansinya dengan
spektrometer UV-Vis dengan ƛmax 601nm. Hasil larutan yang disentrifugasi yaitu
semakin lama waktu yang digunakanuntuk menstirer larutan, hasilnya akan semakin
bening karena Remazol Black Byang degradasi semakin banyak.

Gambar 6.2 Mekanisme Degradasi Remazol Black B

(Prasetya dkk,2012).

Hasil yang diperoleh dari pengukuran absorbansi dengan spektrofotometer


UV-VIS pada larutan hasil fotokatalisis dengan variasi waktu 0 menit, 15 menit,
20 menit, 45 menit, dan 60 menit berturut-turut adalah 0,230 ; 0,189 ; 0,124 ;
0,094 0,079. Sedangkan konsentrasi larutan RBB dengan variasi 0 menit, 15
menit, 30 menit, 45 menit dan 60 menit berturut - turut adalah 9,848324 ppm ;
8,014447ppm ; 5,107080ppm ; 3,765218 ppm dan 3,094288 ppm .Menurut
literature, semakin lama waktu yang digunakan untuk menstirer larutan
absorbansi dan konsentrasi larutan akan semakin kecil karena degradasi Remazol
Black B yang semakin banyak. Pada percobaan ini sesuai dengan literature karena
hasil yang didapatkan absorbansi dan konsentrasi larutan semakin kecil seiring
dengan semakin lamanya waktu menstirer dilakukan. Dari data yang di peroleh,
didapatkan persamaan y = - 0.02047x + 2.305093 dengan konstanta reaksinya
adalah 0.02047 menit -1.

VII. Penutup
7.1 Kesimpulan

7.1.1 Aktivitas fotokatalisis dapat dilihat dari persamaan reaksi yang diperoleh.
Persamaan reaksinya y = - 0.02047x + 2.305093
7.1.2 Nilai konstanta laju reaksi degradasi Remazol Black Boleh TiO2sebesar 0,02047
menit -1

7.2 Saran

7.2.1 Dapat digunakan semikonduktor lain seperti CdS, ZnS atau Fe 2O3 untuk melihat
aktivitas fotokatalisis degradrasi Remazol Black B dibandingkan dengan TiO2

HALAMAN PENGESAHAN

Semarang, 01 April 2020

Asisten Praktikan 3

Faradina Azahra Zaqia Zumrotul Ulya


NIM. 24030116130073 NIM. 24030118120050
DAFTAR PUSTAKA
Akpon, H.G dan Hameed,B.H. 2009. Parameter Affecting The Photocatalytic Degradation of

Dyes Using TiO 2 Based Photocatalysts : A review J Hazard Master.170.520-529.

Bafana, Dkk. 2008. Detoxisication of bemidine based azo dyes byE. Fallinomum.sime course

study. E Cotoxicology and environmental safety (16):1-5

Budiman,B.2009. Metode sentrifugasi untuk pemisahan biosel dalam proses pencucian. Journal
Riset Industry Vol3.173.178

Cotton dan Wilkinson. 1989, Kimia Anorganik Dasar. Cetakan Pertama. Jakarta: UI-Press. 

Erkurt, H. A. 2010. Biodegradation of Azo Dyes. The Hand Book of Environmental Chemistry.

D.Barcelo and A.G. Kostianoy, 9th Ed. Springer: Verlag Berlin Heidelberg.

Herkoni, A. 2009. Spektrofotometri. Cianjur: VEDCA Cianjur

Kannan,S., Dkk., 2013. Decolorization and degradatiom of azo dye remazol black B by newlt

isolated pseudomonas hilida. INt J. CurrMicrobialApp

Nowotny, Janusz (2011). Oxide Semiconductors for Solar Energy Conversion: Titanium

Dioxide. CRC Press. hlm. 156. ISBN 9781439848395.

Othner, Kirk. 1983. Encyclopedia of Chemical Technology Third Edition Vol 23. John Willey

and Son; New York.

Palupi,E. 2006. Degradasi Methylene Blue dengan Metode Fotokatalisis dan

Fotoelektrokatalisis Menggunakan Film TiO 2 , skripsi. Departemen Fisika, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institute Pertanian Bogor.

Prasetya, Nur.B.A dkk. 2012. Pengaruh Ion Logam Cd dan pH Larutan Terhadap Efektivitas

Fotodegradasi Zat Warna Remazol Black B Menggunakan Katalis TiO 2 . Molekul vol

7.No 2.

Rashed,M.N dan El-Amin,A.A. 2007. Photocatalysic of Methyl Orange in Agueous TiO 2 Under

Different Solar Radiation Source. International Journal of Physical Science 2(3).

Reisch. M.S. 1996. Asian texsice dye molar are a cosumins power in changing market. Chemical

engineering news 1s : 10-12.


Robert,D and Weber,J.V. 1998. Photocatalysic Degradation of Methylbutandioic Acid (MBA) in

Aqueous TiO 2 Suspension : Influences of MBA Adsorption on the Solid Semi-conductor.

Journal of Cleaner Production, 6(3),pp.335-338.

Wang Q., Hui, J., Yang, L., Huang, H., Cai, Y., Yin, S., dan Ding, Y. 2014. Enhanched

Photocatalytic Perfomance of Bi 2 O 3 /H-ZSM-5 Composite for Rhodamine B


Degradation Under UV Light Irradiation, Applied Surface Science. 298 : 224.
LAMPIRAN
1. Menentukan persamaan garis larutan standar RBB

X Y Xy x2
7,5 0,169 1.2675 56,25
10 0,239 2.39 100
12,5 0,288 3,6 156,25
15 0,356 5,34 225
17,5 0,395 6,9125 306,25
20 0,460 9,2 400
22,5 0,514 11,565 506,25
25 0,564 14,1 625
Jumlah = 130 2,985 54.375 2375
Rata2= 16.25 0.373125 6.796875 296.875

n ∑ x . y−∑ x ∑ y
m=
n ∑ x 2−∑ (x)2
8 x 54.375−(130)(2.985)
=
8 ( 2375 ) −1302
46.95
=
2100

= 0.022357

y = mx + c
0.373125= 0.022357(16.26) + C
C=0.373125 – 0.36330
C= 0.009821
Jadi persamaan garis nya adalah y=0.022357x+0.009821

2. Menentukan persamaan garis Degradasi RBB oleh TiO2

Waktu (x) Absorbansi Konsentrasi Ln C (y)


(menit) (C)
0 0,230 9,848324 2.287301

15 0.189 8,014447 2.081246

30 0.124 5,107080 1.630628

45 0.094 3,765218 1.325806

60 0.079 3,094288 1.129558

∑ = 150 ∑= 1.690908

Waktu (x) Ln C (y) x.y X2


(menit)
0 2.287301 0 0
15 2.081246 225 225
30 1.630628 900 900

45 1.325806 2025 2025


60 1.129558 3600 3600
∑ = 150 ∑= 8.454538 ∑= 207.5723 ∑= 6750

Rata2= 30 1.690908 41.51445 1350


n ∑ x . y−∑ x ∑ y
m=
n ∑ x 2−∑ (x)2
5 x 207.5723−( 150 ) ( 8.454538 )
=
5 ( 6750 )−1502
−230.32
=
11250

= -0.02047

y = mx + c
1.690908= -0.02047(30) + c
C = 1.690908-(-0.61419)
C = 2.305093

Jadi persamaan garis nya adalah y=-0.02047x + 2.305093

3. Penentuan nilai konstanta laju reaksi degradasi RBB oleh TiO2

y= - 0.02047x + 2.305093

Mencari nilai konstanta reaksi

m = -k
k=-m
k = - (- 0.02047)
k = 0.02047 menit -1

Jadi nilai konstanta laju reaksi degradasi RBB oleh TiO2 adalah 0.02047 menit -1
4. Grafik
KURVA STANDART RBB
larutan
0.6
f(x) = 0.02 x + 0.01 standar
0.5 R² = 1

0.4
ABSORBANSI

0.3

0.2

0.1

0
6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26
KONSENTRASI

Remazol Black B

Dari perhitungan yang diperoleh, persamaan garis yaitu y=0.022357x+0.009821.


Hasil ini sedikit berbeda dengan persamaan yang diperoleh berdasarkan grafik diatas
yaitu y =0,0224x+0,0098. Nilai regresi sebesar 0,9978 yang mendekati 1 menandakan
data yang didapat cukup akurat.

5. Grafik t vs ln C
Grafik t vs ln C
2.5
f(x) = − 0.02 x + 2.31
2 R² = 0.98

ln C 1.5

0.5

0
0 10 20 30 40 50 60 70
waktu

Dari perhitungan yang diperoleh, persamaan garis yaitu y=-0.02047x + 2.305093.


Hasil ini sedikit berbeda dengan persamaan yang diperoleh berdasarkan grafik diatas
yaitu y = -0.0205x + 2.3051. Nilai regresi sebesar 0,9823 yang mendekati 1 menandakan
data yang didapat cukup akurat.

Anda mungkin juga menyukai