Disusun Oleh:
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
1
ORGANOLOGAM
Organologam
Senyawa Organotimah
2
Tetraorganotimah
3
B. Metode/P
Metode/Prosedur
rosedur Sintesis
4
stanan/Tetrafenil
stanan/Tetrafenil Tin
Labu gelas 22 L
- Pemanasan
Reagen Grignard
5
-
2. Pembuatan Organotimah
Gelas labu 22 L
- Penambaha
Penambahann 3460 mL (48 mol) tetrahidrofuran (THF)
- Pendiaman selama 6 jam dalam suhu 49-56o C
- Pengadukan selama 3 jam pada suhu 50o C
Pengadukan
- Penambaha
Penambahann 663,6 g (3,5 mol) SnCl4 dalam 10,8 L
pentana
- Pendiaman selama 4 jam
-
Campuran
Alat refluks
Organotimah + pengotor
Organotimah + pengotor
Corong pisah
Fasa organik
Labu gelas 22 L
6
- Penambahan akuades 2 L
- Pemisahan fasa organik 300 mL
Organotimah
7
2. Alat Destilasi
8
Reaksi tahap I :
Mg + PhBr PhMgBr
Reaksi tahap II :
p-bromobenze
p-bromobenzena
na dilarutkan dalam THF dan magnesium diaktifkan
berputar dengan jumlah katalitik yodium menghasilkan pereaksi
Grignard p-bromomagnesiumbenzena. Reaksinya Kemudian
dibiarkan selama 15 menit pada suhu kamar. Penambahan timah
tetraklorida dilarutkan dalam benzen ke pereaksi Grignard ini dan
direfluks selama 1 jam. Bahan mentah yang diperoleh disaring dan
diuapkan di bawah vakum untuk menghasilkan produk mentah
yang pada rekristalisasi dari kloroform memberikan tetraphenyltin.
Dengan metode ini tetraphenyltin diperoleh sangat murni seperti
yang didukung oleh proton dan data karbon NMR.
9
E. Karakterisasi
atau O-H) menyerap radiasi IR pada panjang gelombang yang berlainan. Suatu
ikatan dalam molekul dapat mengalami berbagai jenis getaran, oleh sebab itu
suatu ikatan tertentu dapat menyerap energi lebih dari satu panjang gelombang.
Puncak- puncak yang muncul pada daerah 4000-1450 cm -1 biasanya berhubungan
dengan energi untuk vibrasi uluran diatomik. Daerahnya dikenal dengan group
frequency region (Sudjadi, 1985).
10
oleh senyawa yang dianalisis. Transisi tersebut pada umumnya antara orbital
ikatan atau pasangan elektron bebas dan orbital antiikatan. Panjang gelombang
serapan merupakan ukuran perbedaan tingkat-tingkat energi dari orbital-orbital.
Agar elektron dalam ikatan sigma tereksitasi maka diperlukan energi paling tinggi
ti nggi
dan akan memberikan serapan pada 120-200 nm (1 nm = 10-7 cm = 10 Å).
Daerah ini dikenal sebagai daerah ultraviolet hampa, karena pada pengukuran
tidak boleh ada udara, sehingga sukar dilakukan dan relatif tidak banyak
memberikan keterangan untuk penentuan struktur.
11
Elektron pada ikatan kovalen tunggal terikat dengan kuat dan diperlukan
radiasi berenergi tinggi atau panjang gelombang yang pendek untuk eksitasinya.
Hal ini berarti suatu elektron dalam orbital ikatan (bonding) dieksitasikan ke
orbital antiikatan. Identifikasi kualitatif senyawa organik dalam daerah ini jauh
lebih terbatas daripada dalam daerah inframerah, dikarenakan pita serapan pada
daerah UV-Vis terlalu lebar dan kurang terperinci. Tetapi gugus-gugus fungsional
tertentu seperti karbonil, nitro, dan sistem tergabung menunjukkan puncak
karakteristik dan dapat diperoleh informasi yang berguna mengenai ada tidaknya
gugus tersebut dalam molekul (Day and Underwood, 1998).
12
13
Kegunaan yang besar dari resonansi magnet inti adalah karena tidak setiap
proton dalam molekul beresonansi pada frekwensi yang identik sama. Ini
disebabkan oleh kenyataan bahwa berbagai proton dalam molekul dikelilingi
14
berikatan dengan atom lain melalui ikatan apa, dengan cara mendeteksi
resonansi magnetiknya. Dengan cara tersebut kita akan dapat mengetahui
struktur kimia senyawa tersebut.
15
16
17
F. Manfaat
1. Aplikasi senyawa organotimah dalam industri antara lain sebagai senyawa
stabilizer polivinilklorida, pestisida nonsistematik, katalis antioksidan,
antifouling agents dalam cat, stabilizer pada plastik dan karet sintetik,
stabilizer untuk parfum dan berbagai macam peralatan yang berhubungan
dengan medis dan gigi (Pellerito and Nagy, 2002).
2. Senyawa organotimah yang paling umum digunakan sebagai katalis dalam
sintesis kimia yaitu katalis mono dan di-organotimah. Senyawa
organotimah merupakan katalis yang bersifat homogen yang baik untuk
pembuatan polisilikon, poliuretan dan untuk sintesis poliester (Cotton dan
Wilkinson, 1989).
18
DAFTAR PUSTAKA
19