1. DASAR TEORI
Parasetamol adalah derivat para amino fenol dan digunakan sebagai analgetik
antipiretik atau obat pereda demam, paracetamol sangat luas di dunia kesehatan
digunakan juga sebagai sakit kepala dan nyeri yang paling banyak dipergunakan.
Senyawa ini dikenal dengan nama lain asetaminofen, merupakan senyawa metabolit
aktif fenasetin, namun tidak memiliki sifat karsinogenik (menyebabkan kanker)
seperti halnya fenasetin. Parasetamol memiliki sebuah cincin benzena, tersubstitusi
oleh satu gugus hidroksil dan atom nitrogen dari gugus amida pada posisi para (1,4).
Senyawa ini dapat disintesis dari senyawa asal fenol yang dinitrasikan menggunakan
asam sulfat dan natrium nitrat. Parasetamol dapat pula terbentuk apabila senyawa 4-
aminofenol direaksikan dengan senyawa asetat anhidrat. Parasetamol memiliki massa
jenis 1,263 gr/cm3, massa molar 151,17 gr/mol, titik leleh 168 – 172 0C. Parasetamol
adalah obat analgesik dan antipiretik yang populer dan digunakan untuk melegakan
sakit kepala, sengal-sengal dan sakit ringan, dan demam.
Dengan banyaknya manfaat dari parasetamol maka perlu dilakukan sintesis
parasetamol yang dapat dijadikan sebagai obat analgesik, Senyawa ini dapat disintesis
dari senyawa asal fenol yang dinitrasikan menggunakan asam sulfat dan natrium
nitrat. Parasetamol dapat pula terbentuk apabila senyawa 4-aminofenol direaksikan
dengan senyawa asetat anhidrat.
Anhidrida asetat tidak berwarna, berbau seperti asam etanoat. Titik lelehnya -
730C, titik didihnya 1390C dan sedikit larut dalam air. Berat jenis uapnya 3,52 g dan
tekanan uapnya 4 mmHg. B i l a dilarutkan dalam air akan langsung bereaksi
membentuk asam asetat, dan sangat larut dalam alkohol dan eter. Merupakan asam
yang kuat, sehingga uapnya menyebabkan iritasi pada mata apabila terhirup
akan menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan.Mudah terbakar pada Flash pt. –
54ºC .Senyawa ini tidak berwarna dan berbau cuka karena reaksinya dengan
kelembapan di udara membentuk asam asetat.
1
Anhidrida asetat dihasilkan melalui reaksi kondensasi asam asetat. Selain itu,
anhidrida asetat juga dihasilkan melalui reaksi asetil klorida dengan natrium asetat.
Anhidrida asetat mengalami hidrolisis dengan pelan pada suhu kamar, membentuk
asam asetat.Ini adalah kebalikan dari reaksi kondensasi pembentukan anhidrida asetat.
Senyawa ini juga bereaksi dengan alkohol membentuk sebuiah ester dan asam asetat.
Contohnya reaksi dengan etanol membentuk etil setat dan asam asetat.
Anhidrida asetat merupakan senywa korosif, iritan dan mudah terbakar .Untuk
memadamkan api yang disebabkan anhidrida asetat jangan menggunakan air, karena
sifatnya yang reaktif terhadap air. Karbon dioksida adalah pemadam yang disarankan.
Asetaminofen atau parasetamol merupakan salah satu pengurang rasa sakit
yang sangat banyak digunakan. Parasetamol dapat dibuat dengan asitilasi p-
aminofenol. Untuk mengoptimalkan reaksinya, p-aminofenol yang larut dalam air
perlu dilarutkan dengan mengubahnya menjadi garam kloridanya sebelum dilakukan
asetilasi. Dalam percobaan ini asetilasi p-aminofenol dilakukan menggunakan asetat
anhidrat.
Gambar.1 Paracetamol
2
2. REKRISTALISASI
3
O
NH2 HN CH3
CH3 O
O
+ O O CH3 + H3C
OH
OH OH
Skema Kerja
REKRISTALISASI
Gambar alat
5
4. Mekanisme reaksi
6
O
NH2 HN CH3
CH3 O
O
+ O O CH3 + H3C
OH
OH OH
Kepustakaan
7
8