Rutil adalah fase TiO2 yang paling banyak ditemukan di alam dan memiliki
struktur tetragonal dengan bentuk prismatik. Ini biasa digunakan secara luas
dalam pigmen, sebagai bahan kosmetik dan sebagai katalis mendukung,
terutama karena indeks bias yang tinggi. Anatase sebaliknya, memiliki aktivitas
fotokatalitik yang tinggi dan memiliki struktur tetragonal, menampilkan bentuk
bipiramidal. Yang paling sedikit brookite, memiliki struktur ortorombik dan
metastabil, sehingga sulit untuk berproduksi dalam jumlah besar dan murni.
Namun diantara 3 bentuk kristal TiO2 diatas, Brookite cukup sering diamati
karena merupakan produk sampingan ketika pengendapan dalam suasana sedikit
asam pada suhu rendah. Namun Brookite tanpa Rutile dan Anatase, sulit
dipreparasi menjadi fotokatalis sehingga tidak banyak dipelajari. Namun, pada
beberapa tahun terakhir, minat penelitian terhadap Brookite sebagai kandidat
dalam aplikasi fotokatalitik telah meningkat dan menunjukkan bahwa bahan
Brookite dipelajari sebagai fotokatalis responsif sinar UV. Dalam aplikasinya
sebagai fotokatalis, pengetahuan mengenai struktur pita elektronik Polimorf TiO 2
berguna untuk memahami sifat fotokatalitik dari fase murni dan campurannya.
Dari sekian banyak aplikasi TiO2 di industri, salah satu aplikasi yang
difokuskan dalam penelitian yaitu sebagai fotokatalis. Secara khusus, TiO 2 banyak
dipelajari dalam aplikasi fotokatalis karena efisiensinya yang tinggi, tidak
beracun, stabil secara kimia dan biologi serta biaya yang rendah. Fotokatalis TiO2
umumnya diterapkan untuk mendegradasi polutan organik dan anorganik dalam
fase uap dan cair. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa penerapan TiO2
memungkinkan untuk melakukan reaksi selektif organik untuk tujuan sintesis.
Fenomena aktivitas fotokatalitik pada TiO2 pertama kali ditunjukkan oleh
Fujishima dan Honda pada tahun 1972, dengan pemisahan fotokatalitik air,
menghasilkan molekul hydrogen. Fotoaktivitas di TiO2 didahului oleh penyerapan
cahaya di daerah spektral UV (penyerapan puncak pita terjadi pada panjang
gelombang 385 dan 411 nm di anatase dan rutil). Ketika energi fotonik lebih
besar atau sama dengan celah pita (3,02-3,23 eV), sebuah elektron dipromosikan
dari pita valensi ke pita konduksi. Setelah itu, terjadi pemisahan elektron dan
lubang elektron pada permukaan TiO2. Hal ini memungkinkan elektron dan
lubang tegabung ke dalam reaksi redoks.
Mekanisme degradasi polutan organik oleh fotokatalis TiO2 ditunjukkan
pada Gambar 2.3. Fotokatalis TiO2 apabila dikenai foton (hv) dengan energi yang
sama atau lebih besar dari energi celah pitanya maka akan terjadi proses
fotoeksitasi yang menghasilkan elektron pada pita konduksi (e - ) dan hole pada
CB
pita valensi (h+VB) dalam skala waktu femtosekon (reaksi 1) yang kemudian
terperangkap dalam skala waktu 100 ps (shallow trap) hingga 10 ns (deep trap)
(Ismunandar, 2006; Park, dkk., 2013). Akan tetapi, elektron pada pita konduksi
juga dapat berekombinasi dengan hole pada pita valensi dalam skala waktu 10-
100 ns (reaksi 2) (Park, dkk., 2013). Rekombinasi elektron-hole dapat terjadi di
permukaan semikonduktor (surface recombination) dan bulk semikonduktor
(volume recombination) dengan melepaskan sejumlah energi panas (Guo, dkk.,
2016). Apabila tidak terjadi rekombinasi, maka mekanisme selanjutnya adalah
transfer muatan antarmuka dari hole yang terperangkap dan elektron dalam
rentang waktu 100 ns hingga 100 ms. Transfer muatan antarmuka dapat terjadi
dengan cara mengoksidasi atau mereduksi kontaminan (reaksi 3 dan 8) dan
dengan menghasilkan oksidan reaktif seperti radikal hidroksil dan anion
Paola, Agatino DI. Marianna Belladirta, and Leonardo Palmisano. 2013. Brookite,
the Least Known TiO2 Photocatalyst. Catalyst (3) : 36 – 37.
Behnajady, M. A., H. Eskandarloo, N., Modirshahla, and M. Shokri. 2011.
Investigation of the effect of sol–gel synthesis variables on structuraland
photocatalytic properties of TiO2 nanoparticles. Desalination (278): 10 –
17.
Stride, J. A., and Tuong, N. T. 2010. Controlled Synthesis of Titanium Dioxide
Nanostructures Properties of Titanium Dioxide. Solid State Phenomena
(162) : 261 – 294.
Haider, Adawiyah J. Zainab N. Jameel, and Imad H. M. Al-Hussaini. 2019. Review
on : Titanium Dioxide Applications. Energy Procedia (157) : 17 – 29.
Reyes Coronado, D. G, Rodriguez, M E Espinosa, C Cab, R de Coss and G Oskam.
2008. Phase-pure TiO2 Nanoparticles Brookite and Rutile. Nanotechnology
(19)
Collazzo, G.C., Jahn, S.L., Carreñoand N.L.V., Foletto E.L., (2011). Temperature
And Reaction Time Effects On The Structural Properties of Titanium
Dioxide Nanopowders Obtained via The Hydrothermal Method. Brazilian
Journal of Chemical Engineering Vol. 28, No. 02, pp. 265 – 272.
Castañeda, L., Alons, L. C., Ortiz, A., Andrade, E., Saniger, J.M. and Rañuelos, J.G.
2002. Spray pyrolysis deposition and characterization of titanium oxide
thin films. Mater. Chem. Phys., (77): 938-944.
Hidalgo, M. C., Aguilar, M., Maicu, M., Navio, J. A. and Colón, G. 2007.
Hydrothermal preparation of highly photoactive TiO2 nanoparticles. Catal.
Today, 129, 51-52.
Kabra, K., Chaudhary, R. and Sawhney, R. L. 2004. Treatment of hazardous
organic and inorganic compounds through aqueous-phase photocatalysis:
a review. Ind. Eng. Chem. Res., (43): 7683-7696.
Ho, W. and Yu, J. C. 2006. Sonochemical synthesis and visible light photocatalytic
behavior of Cd/TiO2 nanoparticles. J. Mol. Catal. A: Chem., (247): 268-
274.