PENDAHULUAN
TiO2 (Titanium Oksida) telah banyak digunakan di berbagai bidang
dan banyak diaplikasikan seperti pada tabir surya hingga sel fotovoltaik. TiO2
banyak digunakan karena sifat fitokimianya yaitu dapat menyerap sinar UV
dan memiliki indeks bias yang lebih tinggi sehingga memungkinkan untuk
digunakan sebagai bahan multifungsi. TiO2 banyak diaplikasikan dalam
degradasi dan pemisahan fotokatalitik, sel fotovoltaik, penyimpanan hydrogen,
dan instrumentasi pengindraan.
PENDAHULUAN
TiO2 NPs memiliki ukuran transisi yang lebih besar di dalam air
daripada dibawah keadaan vakum. Hasil termokimia terhadap
nanokristal tersebut menunjukkan bahwa hasilnya berbeda untuk
ukuran dan bentuk nanokristalnya. Ukuran TiO2 dalam kondisi pH
meningkat dari 7 menjadi 23 nm.
Gambar tersebut menunjukkan prediksi
morfologi dari struktur anatase dan rutil
yang mengalami perubahan pada struktur
permukaannya, seperti dapat
terhidrogenasi ataupun terhidrasi.
• Gambar (a) dan (f) permukaan
terhidrogenasi
• Gambar (b) da (g) permukaan adsorbat
kaya hidrogen.
• Gambar (c) dan (h) permukaan terhidrasi
• Gambar (d) dan (i) adsorbat miskin
hidrogen
• Gambar (e) dan (j) permukaan beroksigen
Transisi antar pita elektron dalam semikonduktor murni adalah
mekanisme inti untuk penyerapan cahaya. TiO2 memiliki fenomena
absorpsi yang sangat kecil karena kesimetrian kristal semikonduktor
tidak memunkinkan adanya transisi elektron langsung diantara pusat
pita.
Hilangnya pelarut dan proses polimerisasi memandu sol cair untuk berubah
menjadi gel padat. Sol tersebut dituang ke dalam cetakan untuk menghasilkan
gel yang selanjutnya berubah menjadi keramik padat melalui pemanasan.
Aerogel yang dikenal sebagai bahan dengan kepadatan yang rendah dan sangat
berpori terbentuk ketika pelarut dihilangkan dalam bentuk gel basah dalam
kondisis superkritis.
METODE SOL-GEL
Prekursor titanium dihidrolisis dengan katalitik asam yang diikuti kondensasi.
Pertumbuhan rantai Ti-O-Ti dalam campuran menghasilkan kerangka polimer
3D dengan partikel padat. Kadar air sedang dengan laju hidrolisis yang tinggi
memimpin pembentukan Ti(OH)4. keberadaan ikatan Ti-OH dalam jumlah besar
tidak cukup menghasilkan partikel yang dikemas secara longgar.
Dalam kinetika pertumbuhannya dalam larutan air, peningkatan konstanta laju pengasaran
dengan peningkatan suhu disebabkan oleh kesetimbangan kelarutan TiO2 dan viskositasnya
dalam larutan. TiO2 NPs dengan bentuk anafase murni dan dalam berbagai bentuk dengan
kristalinitas yang tinggi dapat diperoleh dengan polikondensasi prekursor titanium dengan
tetrametil amonium hidroksida. Proses ini dilakukan dengan mencampurkan prekursor titanium
dengan basa dalam pelarut dan dipanaskan pada 100o C selama 6 jam. Kristalinitas TiO2 NPs
tersebut dapat ditingkatkan lagi dengan cara dipanaskan kembali pada suhu 200o C dalam
autoclave.
PENGEMBANGAN METODE SOL-GEL
Larutan stok dibuat dengan TEOA (trietanol amin) dan TTIP (titanium
tetraisopropoksida) yang dicampur dengan perbandingan 1 : 2. Larutan
tersebut dipertahankan pH nya dengan NaOH atau HClO4. Kemudian
diencerkan dengan menambahkan larutan amina. Larutan amina ini
berfungsi sebagai pengontrol bentuk dan bekerja sebagai surfaktan
untuk TiO2 NMs.
PENGEMBANGAN METODE SOL-GEL
Sintesis TiO2 NPs dengan metode sol gel untuk kain katun antimikroba dan tahan api
dilakukan dengan menggunakan kitosan fosfat dan TTIP pada poli asam karboksilat dan
natrium hipofosfit sebagai katalis. Dimana hasilnya menunjukkan sifat antimikroba terhadap
S. Aureus (Staphylococcus aureus), E. Coli, C. Albicans, dan Aspergillus flavus.
Selain itu, dikembangkan juga sintesis TiO2 NPs dengan menggunakan asam sitrat dan alfa
dekstrosa dan diperiksa efek efisiensi antimikroba dari berbagai jenis antibiotik.
Pengembangan metode lainnya yaitu dengan berdasar pada membrane mesopori bebas retak
dengan TiO2 NPs menggunakan metode sol-gel polimer. Membran bebas retak memiliki fluks
yang tinggi dan memberikan kinerja pemisahan yang baik. Selain itu, kekakuan dari gel yang
disintesis meningkat secara signifikan dengan bertambahnya TiO2 NPs. Sehingga dapat
mencegah adanya retak membran selama proses pengeringan.
PENGEMBANGAN METODE SOL-GEL
Mutuma dkk., mengembangkan TiO2 NPs dari campuran berbeda dari TiO2
polimorf kristal melalui proses sol gel suhu rendah, dimana sampel diperoleh
dengan kalsinasi pada 200-800o C. Campuran anatase-rutile-brookit diperoleh
pada suhu diatas 600o C. Sedangkan pada suhu 800o C, diperoleh campuran
anatase-rutile dengan pH terkontrol.
Banyak peneliti yang menggunakan metode ini untuk menyiapkan TiO NPs
dengan mereaksikan TTIP dalam larutan asam etanol-air melalui metode
hidrotermal. Penambahan TTIP dilakukan tetes demi tetes ke dalam campuran
etanol-air dan direaksikan selama 4 jam pada 240o C. TiO2 NPs yang disintesis
memiliki bentuk utama berupa anatase dengan rentang ukuran NPs adalah 7-25
nm yang dikontrol dengan mengatur komposisi pelarut dan konsentrasi
prekursor.
PENGEMBANGAN METODE HIDROTERMAL
Dalam sintesis nanokomposit ini, susunan kawat nano TiN dibentuk dengan
proses nitridasi amonia dibawah reaksi hidrotermal. Kemudian lapisan karbon
dan polianilin secara berurutaan diendapkan pada permukaan kawat nano-TiN.
Kabel nano tersebut menyediakan saluran difusi ion dan rute transfer elektron
antara kawat nano yang lain.
Gambar diatas adalah representasi dari mekanisme sintesis dari
PANI/C/TiN NWA yang didukung oleh substrat CC.
PENGEMBANGAN METODE HIDROTERMAL
Zhang dkk melakukan sintesis TiO2 NPs pada poliester dengan menggunakan urea dan
titanium sulfat sebagai reaksi sedang dalam konsisi hidrotermal. Hasilnya sintesis
memperkuat keberadaan nanokristal anatase murni dari TiO2 pada permukaan serat
piloester. Struktur anatase TiO2 yang disimpan menyerap lebih banyak sinar UV bahkan
setelah 30 kali pencucian. Sifat hidrofilik sedikit meningkat dan menunjukkan kinerja
fotokatalitik yang baik.
Nanaokristalin anatase TiO2 film juga dapat disintesis dengan metode hidrotermal
menggunakan TENOH (tetraethylammonium hidroksida) – peptized TiO2 sols
(sebagai prekursor baru untuk sintesis TiO2 film) pada substrat silikon dengan
pelarut berbeda. Hasil TiO2 sol homogen yang tinggi diperoleh dengan
menggunakan aseton saja tetapi kombinasi terbaik dan homogenitas yang tinggi
dicapai dengan pelarut campuran untuk substrat silikon.
METODE SONOKIMIA
Metode pendekatan sonokimia telah digunakan dalam sintesis berbagai
bahan berstruktur nano termasuk koloid, alloy, oksida, karbida, dan logam
transisi dengan luas permukaan tinggi.
Banyak peneliti menggunakan metode ini untuk menyiapkan TiO2 NMs. Salah
satunya adalah pengembangan Ag/TiO2 komposit NPs dengan adanya EG (etilen
glikol) dalam kondisi basa. Pengurangan ion Ag+ dalam campuran alkali EG
dengan iradisasi ultrasonik merupakan reaksi autokatalitik. Pengembangan NPs
perak dalam TiO2 diamati melalui puncak serapan cahaya Ag NPs dengan
spektrofotometer UV-Vis.
PENGEMBANGAN METODE SONOKIMIA
Fathy dkk melaporkan proses solvotermal yang dimediasi oleh polyol untuk mempersiapkan
TiO2 anatase berskala besar dengan perbedaan morfologi (nanorod dan NPs) dengan
menggunakan TTIP sebagai prekursor dan EG sebagai surfaktan. Proses kalsinasi memiliki
pengaruh pada pembuatan nanorod anatase. Suhu yang lebih tinggi memberikan stabilitas
fase TiO2 yang tinggi.
Selain itu, sintesis TiO2 film juga dapat dilakukan dengan menggunakan metode
deposisi uap kimia untuk hidrolisis TiCl4 pada 130-250o C hingga menghasilkan TiO2
film. Peningkatan suhu deposisi meningkatkan indeks bias film yang dikembangkan
dari 2,1 menjadi 2,4.
Hossain dkk., menggambarkan proses yang dibantu uap untuk produksi mesopori TiO2 dalam
skala besar dengan bentuk anatase murni. Kinerja fotokatalitik dari anatase yng tersusun
secara seragam terhadap MB dan 4-klorofenol secara signifikan lebih tinggi ke anatase
mesopori acak dan anatase NPs, hal ini menunjukkan alasan yang kuat untuk mensintesis
anatase dalam bentuk mesopori seragam. Representasi dari ketiga bentuk umum TiO2 anatase
diilustrasikan pada gambar berikut:
PENGEMBANGAN METODE LAIN-LAIN
Beberapa studi sebelumnya juga mengembangkan sebuah deposisi TiO2 NPs in situ pada
kain katun dengan metode ultrasonik akustik dengan menggunakan TiCl4 dan isopropanol
sebagai reaktan yang kemudian diselidiki sifat fungsional dari nanokomposit yang
dikembangkan tersebut. Berdasarkan hasil self-cleaning, efisiensi antimikroba, dan UPF
(ultraviolet protection factor) menunjukkan bahwa nanokomposit yang dikembangkan
tersebut memiliki aktivitas fotokatalitik yang tinggi. Selain itu, daya pencucian menunjukkan
hasil keterikatan yang kuat dari TiO2 NPs dengan permukaan kapas.
Gambar diatas adalag representasi dari proses fotokatalitik pada permukaan
dari nanokomposit CT.
APLIKASI FOTOVOLTAIK
Dalam aplikasi fotovoltaik, Gratzel membahas tentang variasi heterojungsi
yang terlibat dalam pembuatan DSSC (sel surya peka zat warna). DSSC
telah menjadi alternatif yang kredibel untuk perangkat semikonduktor
sambungan p-n konvensional.
Dalam eksperimen lain diselidiki fenomena dibalik penyerapan energi matahari menjadi
energi listrik dengan menggunakan nanikristalin TiO2 di DSSC. Dalam DSSC, sensitizer
dipasang pada permukaan semikonduktor dimana cahaya diserap. Pada antarmuka,
pemisahan muatan terjadi dari pewarna ke pita konduksi semikonduktor melalui injeksi
elektron yang diinduksi. Pengangkut muatan diangkut ke pengumpul muatan. Alat yang
lebih luas memungkinkan untuk menyerap sebagian besar sinar matahari yang
diperpanjang dari UV ke wilayah dekat IR.
Gambar disamping
adalah representasi dari prinsip
kerja/operasi dan level energi
dari alat DSSC. Pada gambar
tersebut dapat dilihat juga arah
perpindahan muatannya.
Elektroda DSSC yang dibuat dari nanofilm TiO2 menunjukkan penurunan transmitansi dan
peningkatan absorbansi. Fotoelektroda TiO2 untuk DSSC yang telah diuji menunjukkan
bahwa campuran partikel kecil memberikan permukaan yang efektif dan partikel yang
lebih besar merupakan penyebar cahaya efektif dengan potensi meningkatkan
penyerapan matahari secara simultan oleh DSPC.
Pembuatan film tipis TiO2 dengan efisiensi konversi cahaya matahari menjadi daya listrik
lebih dari 10% untuk DSSC. Pembuatan elektroda dilakukan dengan variasi TiCl4 pada
lapisan nanokristalin TiO2 yang menginduksi kekuatan mekanik dan adesi lapisan TiO2.
metode ini memberikan pengaruh yang besar pada parameter dan kinerja keseluruhan
DSSC yang menghasilkan peningkatan efisiensi konversi tinggi.
Gambar disamping
adalah representasi dari
konfigurasi DSSC. Dari gambar
tersebut dapat diketahui
komponen-komponen dalam
DSSC dan letak setiap komponen
tersebut.
THANKS!