Anda di halaman 1dari 7

Journal of Environmental Engineering & Sustainable Technology JEEST

Vol. 03 No. 02, November 2016, Pages 78-84 http://jeest.ub.ac.id

AKTIVITAS FOTOKATALITIK BEADS TiO2-N/ZEOLIT-KITOSAN PADA


FOTODEGRADASI METILEN BIRU (KAJIAN PENGEMBANAN, SUMBER SINAR
DAN LAMA PENYINARAN)
Sri Wardhani1, Akhmad Bahari2, M. Misbah Khunur3
FMIPA, Universitas Brawijaya, Malang
Email: wardhani@ub.ac.id1, akhmadbahari150693@gmail.com2, mmisbah@ub.ac.id3

umumnya berupa senyawa organik non


ABSTRACT biodegradable yang dapat mengakibatkan
Photodegradation is the decomposition of the pencemaran lingkungan perairan. Salah satu
compound semiconductor with light. This zat warna yang digunakan dalam industri
study aims to determine the photocatalytic tekstil yaitu methylene blue, zat warna ini
activity of TiO2-N / zeolite-chitosan granules sebagai pewarna dasar kulit, kain mori, kain
by studying the effect of TiO2-N impregnation katun dan tannin. Limbah zat warna ini
on zeolites, light source, and the effect of merupakan senyawa organik yang sukar
exposure time on the photodegradation of terurai.
Methylene Blue (MB). Zeolites are activated Teknologi penanggulangan limbah
with HCl 0.4 M. TiO2-N synthesized by the industri tekstil telah banyak dilakukan,
method of sonication with urea as N source, misalnya secara kimia menggunakan koagulan
then TiO2-N impregnated into the zeolite. yang akan menghasilkan lumpur (sludge),
Beads photocatalyst TiO2-N/zeolite-chitosan secara fisika dengan sedimentasi, adsorpsi, dan
synthesized by mixing chitosan / acetic acid secara biologi juga banyak diterapkan.
with a photocatalyst then dripped by syringe Efisiensi penghilangan zat warna melalui
pump into 0.4 M NaOH to form granules. The proses biologi sering kali tidak memuaskan,
energy band gap of the photocatalyst was karena zat warna mempunyai sifat tahan
determined by Reflactance Diffuse terhadap degradasi biologi (recalcitrance)
Spectroscopy (DRS). Beads photocatalyst (Manurung,2015). Metode konvensional juga
TiO2-N/zeolite-chitosan tested their activity by telah dilakukan oleh para peneliti antara lain
adding 0,1g beads photocatalyst TiO2- klorinasi, ozonisasi, dan adsorpsi
N/zeolite-chitosan with 25 mL MB 20 mg / L menggunakan karbon aktif. Metode baru perlu
and irradiated with sunlight/UV for 1-5 hours. dikembangkan sehingga mudah diterapkan,
The characterization results DRS beads dan relatif murah. Salah satu metode tersebut
photocatalyst TiO2-N/zeolite-chitosan has an yaitu fotodegradasi menggunakan fotokatalis
energy band gap of 2.4 eV. The results showed semikonduktor dan sinar ultraviolet
that impregnation on zeolites can increase (Fatimah,2014;Widihati,2011).
photodegradation MB. Light source also Fotodegradasi yaitu proses penguraian
affects the catalytic activity of TiO2-N / senyawa zat organik menjadi senyawa yang
zeolite-chitosan beads, sunlight provides lebih aman bagi lingkungan dengan bantuan
greater activity than UV rays. The longer the energi foton (Wijaya,2006;Septiana,2014).
exposure to the sun for up to 5 hours, TiO2- Proses fotodegradasi didasarkan pada prinsip
N/zeolite-chitosan granules can degrade MB fotokatalitik (Alinsafi,2007). Fotodegradasi
amounted to 55.08%. membutuhkan fotokatalis semikonduktor.
Keywords: beads, TiO2-N, Methylene Blue, Fotokatalis yang digunakan dalam metode
zeolite, chitosan. fotodegradasi antara lain: TiO2, CdS dan Fe2O3
serta radiasi sinar ultraviolet (UV) dengan
1. PENDAHULUAN panjang gelombang sesuai dengan energi celah
yang dimiliki oleh bahan semikonduktor
Banyaknya molekul zat warna dalam air tersebut. TiO2 (Titanium dioksida) merupakan
akan mengganggu proses fotosintesis. Limbah bahan semikonduktor yang paling unggul
zat warna hasil aktivitas industri tekstil diantara bahan semikonduktor lainnya dan

78 P-ISSN:2356-3109 E-ISSN: 2356-3117


Wardhani, Bahari & Khunur, Aktivitas Fotokatalitik Beads Tio2-N/Zeolit-Kitosan …

ketersediaannya melimpah (Fatimah,2014). baik karena efektif menurunkan ion logam


TiO2 memiliki keunggulan diantaranya tidak berat dan pewarna organik (Septiana,2014).
beracun, memiliki aktifitas fotokatalis yang Pembentukan fotokatalis beads dapat
baik, harganya murah, berlimpah, tidak larut mempermudah proses fotodegradasi karena
dalam air, semikonduktor dengan band gap berbentuk bola manik sehingga tidak
lebar, luas permukaan besar dan stabilitas bercampur dengan zat warna yang
kimia tinggi (Rahman,2014). menyebabkan terjadinya kekeruhan atau
Pendekatan untuk penggunaan TiO2 suspensi saat proses fotodegradasi.
pada daerah sinar tampak adalah memodifikasi Fotokatalis beads TiO2-N/zeolite kitosan
struktur kimianya sehingga terjadi pergeseran perlu dibuat untuk meningkatkan aktivitas
penyerapan spektrum ke daerah sinar tampak. TiO2 dan melihat pengaruh sumber sinar
Modifikasi fotokatalis TiO2 melibatkan terhadap kemampuan fotokatalitiknya pada
pengantar (doping) dari logam dan non logam. metilen biru (MB).
Penggunaan logam Zn dan Ni mampu
menurunkan energi band gap TiO2 dan 2. METODE PENELITIAN
meningkatkan aktifitas fotokatalis
sebagaimana dilaporkan oleh Prambasto, dkk 2.1 Alat
(Prambasto,2017). Modifikasi menggunakan Alat-alat yang digunakan dalam
doping logam berdampak pada timbulnya penelitian ini adalah mortar, penggerus, ayakan
limbah logam berat, oleh karena itu diperlukan 150 dan 200 mesh, neraca analitik Ohauss,
doping menggunakan non logam seperti N, C, tanur RHF 1500/Carbolite, pH meter, Syringe
S, P, dan F. Unsur N merupakan dopan paling Pump BYZ-810T, Sonikator Branson 2210 (47
efektif. Dopan N bisa didapatkan dari urea kHz), lampu UV merk sankyo 352 nm dan
dengan kandungan nitrogen tinggi, mudah instrumentasi UV Visible Genesys 10S,
didapat, dan relatif murah sehingga cukup Spektrofotometer UV-Vis Diffuse Reflectance
potensial digunakan sebagai sumber nitrogen Spectroscopy (DRS) Shimadzu 2450
untuk pembuatan TiO2 terdopan N yang
diharapkan akan aktif pada daerah sinar 2.2 Bahan
tampak dan efisien menggunakan sumber sinar Bahan-bahan yang digunakan dalam
matahari. Dopan N yang dibuat dengan penelitian ini adalah zeolit alam Turen, HCl
perbandingan molar TiO2 : urea yaitu 95:5 (32% bj=1,16), AgNO3, methylene blue (Uni
kemudian disuspensikan dalan aqua DM Chem), TiO2 p.a, etanol 96%, Urea p.a,
mampu menurunkan energi band gap TiO2 kitosan, NaOH, asam asetat glasial (98%,
sebesar 0,13 eV (Riyani,2012). bj=1,049), aqua demineralisasi (DM), dan
TiO2 memiliki daya adsorpsi yang lemah aquades.
dalam mendegradasi senyawa target. TiO2
mempunyai sifat menyebar (terdispersi) ke 2.3 Tahapan Penelitian
seluruh bagian larutan sehingga kontak TiO2 Penelitian ini dilakukan berdasarkan
dengan polutan kurang optimal. Untuk aktivitas TiO2-N/zeolit-kitosan beads melalui
mengoptimalkan kekurangan tersebut, TiO2 perlakuan impregnasi pada zeolit, lama
dapat dimodifikasi dengan cara diembankan penyinaran serta penyinaran menggunakan
pada suatu mineral yang memiliki kemampuan matahari dan ultraviolet.
adsorpsi cukup tinggi (Naimah,2014; Adapun tahapan penelitian yang
Subechi,2011). Pengemban yang banyak dilakukan antara lain:
digunakan adalah zeolit, karena zeolit 1. Preparasi dan aktivasi zeolit
merupakan alumina silika yang memiliki pori 2. Preparasi TiO2-N
dan luas permukaan besar, dapat menyerap zat 3. Impregnasi TiO2-N/zeolit
organik maupun anorganik, sebagai penukar 4. Sintesis beads TiO2-N/zeolit-kitosan
kation (Pardoyo,2009). 5. Preparasi larutan methylene blue
Fotokatalis TiO2 dapat dibuat dengan 6. Uji aktivitas fotokatalis TiO2-N/zeolit-
bentuk beads dengan penambahan kitosan. kitosan beads pengaruh impregnasi pada
Kitosan merupakan material tidak beracun, zeolite, lama penyinaran, dan jenis
bersifat biodegradable dan pengemban yang sumber sinar terhadap fotodegradasi MB

P-ISSN:2356-3109 E-ISSN: 2356-3117 79


Journal of Environmental Engineering & Sustainable Technology (JEEST)
Vol. 03 No. 02, November 2016, Pages 78-84

7. Penentuan konsentrasi MB hasil ditambahkan kitosan dan diaduk selama 30


degradasi menggunakan spektrofotometer menit. Selanjutnya ditambahkan TiO2-N zeolit
UV Visible Genesys 10S dan diaduk kembali menggunakan magnetic
8. Karakterisasi TiO2-N/zeolit-kitosan stirrer selama 30 menit kemudian dimasukkan
dengan DRS dalam syringe dan diteteskan ke dalam NaOH
0.4 M. Beads yang terbentuk dicuci hingga pH
2.4 Prosedur Penelitian cucian sama dengan pH aquades dan
dikeringkan dalam oven. Fotokatalis kemudian
2.4.1 Preparasi dan Aktivasi Zeolit Alam dikarakterisasi dengan DRS
Zeolit yang sudah diayak secara
bertingkat yaitu 150 dan 200 mesh diambil 150 2.4.5 Uji Aktivitas Berbagai Jenis
g dicuci dengan 750 mL aquades dan Fotokatalis
dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 mL dan Empat buah gelas fotodegradasi diisi
diaduk menggunakan magnetic stirrer selama 25 mL MB 25 mg/L dengan empat perlakuan
30 menit. Selanjutnya disaring menggunakan dengan fotokatalis 0,1 g yaitu MB dan
kertas saring dan dioven selama 2 jam dengan TiO2/zeolit-kitosan + H2O2; MB dan TiO2-
temperatur 100 0C kemudian didesikator N/kitosan + H2O2; MB dan TiO2-N/zeolit-
selama 30 menit dan ditimbang hingga berat kitosan; dan MB saja. Kemudian disinari
konstan. Zeolit hasil preparasi dimasukkan ke dengan matahari selama 3 jam (10:15-13:15
dalam erlenmeyer 250 mL sebanyak 16 g dan WIB). Selanjutya diukur absorbansinya
ditambahkan 150 mL HCl 0,4 M, kemudian menggunakan spektrofotometer UV (duplo).
dikocok dengan kecepatan 100 rpm selama 4
jam. zeolit disaring dan dicuci menggunakan 2.4.6 Pengaruh Sumber Sinar dan Lama
aquades hingga bebas Cl- dengan cara Penyinaran pada Fotokatalis TiO2-
pengujian menggunakan AgNO3 0,1 M. Residu N/Zeolit-kitosan Beads
zeolit dikeringkan dalam oven selama 2 jam Larutan metylene blue sebanyak 25 mL
pada temperatur 100 0C dan didesikator dengan konsentrasi 30 mg/L dimasukkan
kemudian dikalsinasi 4 jam pada temperatur dalam gelas fotodegradasi ditambahkan TiO2-
500 0C. N/zeolit-kitosan Beads 0.1 g. fotokatalis
dilakukan uji aktivitas fotokatalisis dengan
2.4.2 Preparasi TiO2-N variasi waktu 2, 3, 4, dan 5 jam dibawah sinar
TiO2-N dibuat dengan cara TiO2 matahari (09:15-14:15 WIB) dan sinar UV.
ditambah urea dalam erlenmeyer 250 mL Selanjutya diukur absorbansinya menggunakan
kemudian disuspensikan dalam 5 mL aqua spektrofotometer UV (duplo).
DM. selanjutnya disonikasi selama 30 menit
dan diuapkan di atas hot plate hingga setengah 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
kering, selanjutnya suspensi dikeringkan dalam
oven pada temperatur 110 0C dan dikalsinasi 3.1 Karakterisasi Energi Band Gap dengan
menggunakan tanur. UV-Vis Diffuse Reflectance Spectroscopy
Karakterisasi fotokatalis TiO2-N/zeolit-
2.4.3 Impregnasi TiO2-N/Zeolit kitosan beads menggunakan UV-Vis Diffuse
TiO2-N dicampur zeolit dan Replectance Spectroscopy adalah untuk
ditambahkan 10 mL etanol 96% dalam gelas menentukan energi band gap fotokatalis hasil
kimia 250 mL, kemudian diaduk sintesis. Pengaruh doping N dapat merubah
menggunakan magnetic stirrer selama 5 jam energi band gap fotokatalis, energi band gap
dan diuapkan di atas hot plate kemudian pada TiO2 murni yaitu sebesar 3,28 eV
dikeringkan dalam oven 2 jam pada temperatur sedangkan pada fotokatalis TiO2-N energi
110 0C. Selanjutnya TiO2-N/zeolit dikalsinasi band gap yang dihasilkan yaitu 3,05 eV..
selama 5 jam. Berdasarkan penelitian Alfina, dkk [58] energi
band gap pada TiO2 murni yaitu 3,34 eV.
2.4.4 Sintesis TiO2-N/Zeolit-kitosan Beads Sedangkan pada fotokatalis TiO2-N yang
Asam asetat glasial 1% dimasukkan diembankan ke dalam zeolit dan disintesis
dalam gelas kimia 50 mL kemudian dengan kitosan memiliki energi band gap 3,14

80 P-ISSN:2356-3109 E-ISSN: 2356-3117


Wardhani, Bahari & Khunur, Aktivitas Fotokatalitik Beads Tio2-N/Zeolit-Kitosan …

eV (Sylvia,2015). Grafik hubungan antara karakterisasi DRS didapatkan nilai energi


panjang gelombang terhadap nilai K/S dari bandgap TiO2 3,28 eV, TiO2-N 3,09 eV.
fotokatalis TiO2 beads tersaji pada Gambar 1 Penurunan energi bandgap disebabkan
dan 2. karena terjadinya pergeseran panjang
gelombang ke daerah yang lebih panjang. Pada
10 penambahan dopan N pada TiO2 akan
y = -0.2287x + 85.401
memberikan tingkat energi baru yang
8 R² = 0.9914
memudahkan elektron mengalami eksitasi dari
6
K/S

pita valensi ke pita konduksi. Dengan


4 menurunnya energi bandgap dari fotokatalis,
2 aktivitas fotokatalis akan optimal di bawah
0 sinar tampak dan akan menurun di bawah dinar
0 200 400 600 UV. Dari hasil karakterisasi, sesuai dengan
wavelength penelitian yang telah dilakukan oleh
Permatasari (Permatasri,2015) dan Riyani
(Riyani,2010) yang menunjukkan bahwa
Gambar 1: Kurva hubungan panjang penggunaan fotokatalis TiO2 yang didoping
gelombang terhadap nilai K/S dengan N akan meningkatkan ukuran partikel
dari TiO2 dan penurunan bandgap sebesar 0,014 eV,
sehingga dapat menggunakan aktivitas cahaya
tampak pada proses fotokataliknya.
1
0.8 y = -0.019x + 7.6191
3.2 Pengaruh Impregnasi fotokatalis pada
0.6 R² = 0.9983
zeolite terhadap aktivitas TiO2-
K/S

0.4 N/zeolit-kitosan beads


0.2
0
200 300 400 500 600 100
Degradasi (%)

80
nm 60
40
20
Gambar 2: Kurva hubungan panjang 0
gelombang terhadap nilai K/S A B C D
dari TiO2-N Perlakuan

Dari Gambar 1 dan 2 diketahui bahwa


masing-masing spektra fotokatalis TiO2, TiO2- Gambar 3: Kurva hubungan antara berbagai
N memiliki serapan pada daerah panjang perlakuan jenis fotokatalis
gelombang 200-400 nm. Namun, pada serapan terhadap degradasi (%) MB
rentang panjang gelombang 400-800 nm TiO2 Keterangan:
memiliki serapan yang lebih kecil daripada (A): MB
TiO2-N. Hal ini menunjukkan bahwa pada (B): MB + TiO2/zeolit-kitosan + H2O2
penambahan dopan N pada fotokatalis TiO2 (C): MB + TiO2-N/kitosan + H2O2
mampu menghasilkan tingkat energi baru. (D): MB + TiO2-N/zeolit-kitosan + H2O2
Selain absorbansi, dari karakterisasi DRS Gambar 3 menunjukkan bahwa tanpa
mampu memberikan informasi besar nilai adanya fotokatalis degradasi MB memiliki nilai
bandgap dari fotokatalis. Data absorbansi, %R, degradasi paling rendah yaitu sebesar
dan panjang gelombang dapat diolah 21,829%. Pada penggunaan fotokatalis
menggunakan persamaan Kubelka-Munk dan TiO2/zeolit-kitosan beads degradasi methylene
dibuat kurva hubungan antara panjang blue meningkat menjadi 80,9%. Hal ini karena
gelombang dengan nilai K/S untuk mengetahui fotokatalis mampu menyerap energi foton
besar energi bandgapnya. Dari hasil matahari dan adanya pengemban zeolit yang
perhitungan dan pengolahan data hasil berfungsi sebagai adsorben. Pada fotokatalis
TiO2-N/kitosan beads aktivitas degradasi

P-ISSN:2356-3109 E-ISSN: 2356-3117 81


Journal of Environmental Engineering & Sustainable Technology (JEEST)
Vol. 03 No. 02, November 2016, Pages 78-84

meningkat menjadi 84,4%, karena fotokatalis memutus ikatan C-S+=C menjadi ion sulfat
TiO2 yang telah terdopan N mempunyai energi melalui pembentukan sulfoksida yang
band gap yang lebih rendah daripada TiO2 menginduksi pembukaan cincin aromatik
sehingga dapat menyerap energi foton lebih pusat, kemudian radikal ∙OH akan menyerang
banyak untuk menghasilkan radikal hidroksil. sulfoksida kembali dan membentuk sulfon
Aktivitas fotokatalis TiO2-N/zeolit-kitosan yang menyebabkan disosiasi dari dua cincin
beads memiliki degradasi paling besar yaitu benzena. Sulfon yang terbentuk akan diserang
96,1% dalam mendegradasi MB. Hal ini oleh radikal ∙OH membentuk senyawa asam
dikarenakan fotokatalis memiliki kemampuan sulfonat. Mekanisme reaksi pada fotodegradasi
ganda. Pengaruh dopan N yang dapat methylene blue ditunjukkan persamaan reaksi
menurunkan energi band gap fotokatalis (10) (Nogueria,1993):
menjadi 2,5 eV serta adanya pengemban zeolit C16H18N3SCl (teradsorp + terlarut) + O2 
sebagai adsorben yang dapat meningkatkan
HCl +H2SO4 + 3HNO3 + 16CO2 + 6H2O (10)
adsorpsi MB. Fotokatalis dengan energi band
gap kecil yang terdopan N dapat menyerap
3.3 Pengaruh Sumber Sinar Terhadap
energi foton yang dihasilkan oleh matahari
Aktivitas Fotokatalis
lebih besar dibandingkan fotokatalis tanpa
dopan (Wismayanti,2015). Adanya katalis
ketika terkena sinar matahari akan 60
Degradasi MB (%) 50
menghasilkan elektron (e-) pada pita konduksi 40
dan hole (h+) pada pita valensi. Hole ketika 30
20
bereaksi dengan H2O menghasilkan radikal 10 MB
∙OH yang dapat mendegradasi zat warna.. 0
MB+Fotokatalis
Pada fotokatalis TiO2-N/zeolit-kitosan
beads menunjukkan bahwa aktivitas
fotodegradasi MB paling besar karena Sumber Sinar
fotokatalis mampu menyerap energi matahari
secara optimal sehingga dapat menghasilkan Gambar 3: Pengaruh Sumber sinar Terhadap
radikal hidroksil (∙OH) lebih banyak untuk Aktivitas fotokatalitik dari TiO2-
mendegradasi methylene blue, semakin banyak N/zeolite-kitosan
radikal hidroksil yang dihasilkan maka Pada uji degradasi MB konsentrasi 20
methylene blue yang didegradasi akan lebih mg/L dengan berbagai sumber sinar yaitu
besar dan adanya zeolit sebagai pengemban matahari, ultraviolet dan kondisi gelap selama
TiO2-N berfungsi sebagai absorben yang baik 3 jam tersaji pada Gambar 3. Gambar 3
(Riyani,2012). menunjukkan bahwa degradasi MB pada
Mekanisme proses fotokatalitik penyinaran menggunakan matahari
semikonduktor TiO2 ditunjukkan pada menghasilkan aktivitas katalitik yang lebih
persamaan reaksi (1- 9) (Palupi,2006): besar dibandingkan dengan penyinaran
TiO2 + hν  (e-CB, h+VB) (1) ultraviolet dan kondisi gelap. Pada kondisi
- +
(e CB, h VB)  panas (2) penyinaran dengan matahari fotokatalis dapat
(h+VB) + H2O  H+ + OH- (3) menyerap energi foton matahari. Sinar
(h+VB) + OH-  ∙OH (4) matahari memiliki intensitas dan panjang
O2 + (e-CB)  ∙O2- (5) gelombang yang lebih besar (310-2300 nm)
2∙O2- + 2H2O  O2 + 2OH- + 2∙OH (6) dibandingkan UV (200-380 nm), selain itu
∙OH + Dye  degradasi dye (7) matahari merupakan gabungan antara 45%
+
h VB + Dye  oksidasi dye (8) sinar tampak dan 5% sinar UV sehingga dapat
e-CB + Dye  reduksi dye (9) menghasilkan hole yang lebih banyak pada
Proses degradasi MB oleh fotokatalis fotokatalis sehingga lebih banyak OH radikal
dapat menghasilkan senyawa-senyawa organik yang dihasilkan untuk mengoksidasi MB
dengan toksisitas rendah dan aman bagi (Yaakob,2012). Energi foton ini yang dapat
lingkungan, karena sudah dipecah menjadi menyebabkan terjadinya eksitasi elektron dari
senyawa yang lebih sederhana. Fotokatalis pita valensi ke pita konduksi, adanya proses
akan menghasilkan radikal ∙OH yang akan

82 P-ISSN:2356-3109 E-ISSN: 2356-3117


Wardhani, Bahari & Khunur, Aktivitas Fotokatalitik Beads Tio2-N/Zeolit-Kitosan …

eksitasi elektron ini menyebabkan adanya hole Azo Reaktif Secara Anaerob-Aerob, e-
pada fotokatalis. Hole inilah yang akan USU, Universitas Sumatera Utara,
mengoksidasi methylene blue ketika bereaksi Medan.
dengan air, dimana akan menghasilkan radikal NAIMAH, S., dkk., 2014, Degradasi Zat
hidroksil yang lebih banyak. Sedangkan pada Warna pada Limbah Cair Industri
penyinaran menggunakan ultraviolet (UV) Tekstil dengan Metode Fotokatalitik
fotokatalis hanya mampu menyerap energi Menggunakan Nanokomposit TiO2-
foton pada daerah UV untuk mengeksitasi Zeolit, J. Kimia dan Kemaasan, Vol.
elektron sehingga dihasilkan hole yang lebih 36, No. 2, 215-224.
sedikit daripada penyinaran menggunakan NOGUEIRA, R.F.P., & JARDIM, W.F., 1993,
matahari. Sedangkan pada kondisi gelap Photodegradation of Methylene Blue
degradasi methylene blue sangat kecil karena Using Solar Light and Semiconductor
fotokatalis tidak menyerap foton untuk (TiO2), Journal Chemistry, Vol. 10,
mengeksitasi elektron ke pita konduksi 861-862.
sehingga tidak dihasilkan hole dalam sistem PALUPI, E., 2006, Degradasi Methylene Blue
fotokatalis dan pada fotokatalis hanya dengan Metode Fotokatalisis dan
bertindak sebagai absorben. Fotoelektrokatalisis Menggunakan Film
TiO2, Skripsi, Fakultas Matematika dan
4. KESIMPULAN Ilmu Pengetahuan Alam, IPB, Bogor.
PARDOYO, LISTIANA, & DARMAWAN,
Dari penelitian yang dilakukan A., 2009, Pengaruh Perlakuan HCl pada
menunjukkan bahwa: Kristalinitas dan Kemampuan Adsorpsi
1. pendopingan N pada TiO2 dapat Zeolit Alam Terhadap Ion Ca2+, Jurnal
menurunkan energi bandgap dari TiO2. Sains & Matematika (JSM), Vol. 17,
No. 2, ISSN 0854-0675.
2. Adanya dopan N dapat meningkatkan
PERMATASARI, O., WARDHANI, S.,
degradasi metilen biru, adanya
DARJITO., 2015, Studi Pengaruh
pengemban zeolite lebih meningkatkan
Penambahan H2O2 Terhadap Degradasi
degradasi metilen biru.
Methyl Orange Menggunakan
3. Sumber sinar matahari memberikan Fotokatalis TiO2-N, Kimia Student
degradasi metilen biru yang lebih besar Journal, Vol. 1, 661-667.
dibandingkan sinar UV PRAMBASTO, S.B.J., SUGIYO, W., DAN
PRIATMOKO, S., 2014, Sintesis
DAFTAR PUSTAKA Fotokatalis M/TiO2 dan Aplikasinya
untuk Dekomposisi Air, Indo. J. Chem.
ALFINA, B.T., WARDHANI, S., DAN Sci., Vol. 3, No.1, 12-16, ISSN 2252-
TJAHJANTO, R.T., 2015, Sintesis 6951
TiO2-N/Zeolit Untuk Degradasi Metilen RAHMAN, T., FADHLULLOH, M.A.,
Biru, Kimia Student Journal, Vol. 1, NANDIYANTO, A.B.D., dan
No. 1, 599-605. Mudzakir, A., 2014, Review: Sintesis
ALINSAFI, A., dkk., 2007, Treatment of Titanium Dioksida Nanopartikel, Jurnal
Textille of Industry Waste Water by Integrasi Proses, Vol. 5, No. 1, 15-29.
Supported Photocatalysis. Dyes and RIYANI, K., & SETYANINGTYAS, T., 2010,
Pigments-dye Pigment, Vol. 74, No 2, Penurunan Kadar Sianida Dalam
439-445. Limbah Cair Tapioka Menggunakan
FATIMAH, I., dkk., 2006, Titanium Oxide Fotokatalis TiO2, Molekul, Vol. 5, 50-
Dispersed on Natural Zeolite 55.
(TiO2/Zeolite) and Its Application for RIYANI, K., SETYANINGTYAS, T., &
Congo Red Photodegradation, Indo. J. DWIASIH, D.W., 2012, Pengolahan
Chem., Vol. 6, No. 1, 38-42. Limbah Cair Batik Menggunakan
MANURUNG, R., HASIBUAN, R., & Fotokatalis TiO2-Dopan-N dengan
IRVAN, 2004, Perombakan Zat Warna Bantuan Sinar Matahari, Valensi, Vol.
2, No. 5, ISSN 1978-8193.

P-ISSN:2356-3109 E-ISSN: 2356-3117 83


Journal of Environmental Engineering & Sustainable Technology (JEEST)
Vol. 03 No. 02, November 2016, Pages 78-84

SEPTIANA, R., 2014, Pengaruh Penambahan Metilen Biru dengan Sinar UV dan
Ion Logam Cu(II) terhadap Katalis Al2O3, Jurnal Kimia, Vol. 5,
Dekolorisasi Zat Warna Methylene No. 1, 31-42, ISSN 1907-9850.
Blue dan Methyl Orange oleh Komposit WIJAYA, K., dkk., 2006, Utilisasi TiO2-Zeolit
TiO2 Kitosan, Skripsi, Fakultas Sains dan Sinar UV untuk Fotodegradasi Zat
dan Teknologi, Universitas Islam Warna Congo Red, TEKNOIN, Vol. 11,
Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta. No. 3, 199-209, ISSN 0853-8697.
SUBECHI, A.A., 2011, Studi Degradasi WISMAYANTI, D.A., DIANTARIANI, N.P.,
Metilen Biru oleh Komposit Kitosan- DAN SANTI, S.R., 2015, Pembuatan
TiO2, Skripsi, Fakultas Sains dan Komposit ZnO-Arang Aktif sebagai
Teknologi, Universitas Islam Negeri Fotokatalis Untuk Mendegradasi Zat
Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Warna Metilen Biru, Jurnal Kimia, Vol.
SYLVIA, F.P., 2015, Pengaruh Komposisi 9, No. 1, 109-116.
Kitosan-Zeolit Microball pada YAAKOB, Z., GOPALAKRISHNAN, A.,
Fotokatalis TiO2/N-Zeolit/Kitosan PADIKKAPARAMBIL, S., 2012,
terhadap Fotodegradasi Metylene Blue, Nanogold Loaded, Nitrogen Doped
Skripsi, Jurusan Kimia, FMIPA, TiO2 Photocatalyst for the Degradation
Universitas Brawijaya, Malang. of Aquatic Pollutants Under Sun Light,
WIDIHATI, I.A.G., DIANTARIANI, N.P., & Solar Power, Vol 9, 157-170.
NIKMAH, Y.F., 2011, Fotodegradasi

84 P-ISSN:2356-3109 E-ISSN: 2356-3117

Anda mungkin juga menyukai