net/publication/291336018
CITATIONS READS
8 1,502
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
MINIMALISASI ZAT WARNA TEKSTIL METYLENE BLUE DAN CONGO RED MELALUI FOTODEGRADASI MENGGUNAKAN KOMPOSIT ZnO-ARANG AKTIF View project
All content following this page was uploaded by Ni Putu Diantariani on 21 January 2016.
ABSTRAK
Pembuatan komposit ZnO-arang aktif dengan perbandingan massa ZnO:arang aktif sebesar 5:2 ; 5:1 dan
15:2 telah dilakukan menggunakan metode sol-gel. Karakterisasi dilakukan dengan menggunakan X-Ray
Diffraction (X-RD) dan Fourier Transform Infra Red (FT-IR). Karakterisasi dengan X-RD memberikan informasi
bahwa kristal ZnO berbentuk heksagonal dengan ukuran kristal 23,13 nm; 23,38 nm dan 40,25 nm. Karakterisasi
dengan FT-IR menunjukkan bahwa terdapat daerah regangan Zn-O, gugus C-O alifatik, gugus tekukan C-H, gugus
C-C alifatik dan gugus O-H. Dalam penelitian ini, komposit ZnO-arang aktif diaplikasikan sebagai fotokatalis untuk
mendegradasi metilen biru melalui radiasi dengan sinar UV selama 5 jam. Komposit ZnO:arang aktif 5:1 pada pH
optimum 11 memberikan persentase degradasi metilen biru tertinggi yaitu sebesar 99,97± 0,02 %.
Kata kunci : komposit ZnO-arang aktif, fotokatalis, fotodegradasi, dan metilen biru
ABSTRACT
Preparation of ZnO-activated carbon composite with a mass ratio of ZnO : activated charcoal of 5:2; 5:1 and
15:2 have been carried out using the sol-gel method The characterisation of ZnO-activated carbon composite was
done by using X-Ray Diffraction (X-RD) and Fourier Transform Infra Red (FT-IR). The characterization using X-
RD showed that the ZnO has an hexagonal crystal structure with crystal size of 23.13 nm; 23.38 nm and 40.25 nm,
while FT-IR spectra showed that there were Zn-O strain, C-O aliphatic, C-H bending, C-C aliphatic and O-H
bending vibrations. ZnO-activated carbon composite was applicated as photocatalyst to degradate methylene blue by
irradiatting the compound with UV light for 5 hours. The results showed that the ZnO-activated carbon composite
at the ratio of 5:1 at optimum pH of 11 gave the highest percentage of methylene blue degradation which was of
99,97±0,02 %.
109
JURNAL KIMIA 9 (1), JANUARI 2015: 109-116
110
ISSN 1907-9850
Whatman 4. Filtrat yang diperoleh dari masing- telah dibungkus dengan plastik hitam. Ke dalam
masing gelas beaker kemudian diukur masing-masing gelas beaker dimasukkan sebanyak
absorbansinya dengan spektrofotometer UV-Vis 50 mg komposit ZnO-arang aktif yang
pada panjang gelombang maksimum dari metilen memberikan persentase degradasi tertinggi dan
biru. pHnya diatur pada pH optimum. Gelas beaker
Konsentrasi metilen biru setelah kemudian dimasukkan ke kotak radiasi dan
fotodegradasi diperoleh dengan memasukkan nilai pembungkus plastik hitam dilepaskan. Gelas
absorbansi ke dalam persamaan regresi linear dari beaker selanjutnya diradiasi dengan sinar UV
larutan metilen biru. Selanjutnya persentase selama 5 jam, dengan ketinggian lampu UV ke
degradasi diperoleh dengan memasukkan larutan metilen biru 15,7 cm dan selama proses
konsentrasi dari metilen biru ke dalam rumus fotodegradasi larutan diaduk dengan pengaduk
persentase degradasi (%D), yang dirumuskan magnetik. Hasil fotodegradasi dari masing-masing
sebagai berikut : gelas beaker setelah proses radiasi selanjutnya
disaring menggunakan kertas saring Whatman 4.
Persentase Degradasi (%D) = x 100%
Filtrat yang diperoleh dari masing-masing gelas
Keterangan : beaker kemudian diukur absorbansinya dengan
Co = konsentrasi awal dari metilen biru spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang
Ct = konsentrasi metilen biru pada t= 5 jam maksimum dari metilen biru. Nilai persentase
degradasi dihitung dengan cara yang sama seperti
Penentuan konsentrasi optimum fotodegradasi pada prosedur sebelumnya, sehingga didapatkan
metilen biru menggunakan komposit ZnO-arang persentase degradasi metilen biru pada kondisi
aktif optimumnya.
50 mL larutan metilen biru 50, 75, 100 dan
150 ppm dipipet dan dimasukkan ke dalam gelas
beaker 250 mL yang telah dibungkus plastik hitam HASIL DAN PEMBAHASAN
dan ditambahkan 50 mg komposit ZnO-arang aktif
serta pH nya diatur pada pH optimum. Gelas Hasil Karakterisasi dengan X-Ray Diffraction
beaker dimasukkan ke kotak radiasi dan Hasil karakterisasi dari komposit ZnO-
pembungkus plastik hitam dilepaskan. Gelas beker arang aktif dapat dilihat pada Gambar 1.
selanjutnya diradiasi dengan sinar UV selama 5 Puncak dengan 3 intensitas yang kuat pada
jam dengan ketinggian lampu UV ke larutan 2θ untuk komposit ZnO-arang aktif 5:2 adalah
metilen biru 15,7 cm dan selama proses 32,08o ; 34,74o dan 36,57o, untuk komposit ZnO-
fotodegradasi larutan diaduk dengan pengaduk arang aktif 5:1 adalah 31,77o; 34,43o dan 36,25o
magnetik. Hasil fotodegradasi dari masing-masing serta untuk komposit ZnO-arang aktif 15:2 adalah
gelas beaker disaring menggunakan kertas saring 31,88o; 34,55o dan 36,37o. Penelitian yang
Whatman 4. Filtrat yang diperoleh dari masing- dilakukan Arief (2011), Khan (2011), Chen
masing gelas beker kemudian diukur (2010), Sakthivel (2001) dan Sinaga (2009),
absorbansinya dengan spektrofotometer UV-Vis menyebutkan sudut difraksi 2θ 31,77o-32,08o arah
pada panjang gelombang maksimum dari metilen kisi kristalnya 100, sudut difraksi 2θ 34,43o-
biru. 34,74o arah kisi kristalnya 002 dan sudut difraksi
Nilai persentase degradasi dihitung dengan 2θ 36,25o- 36,57o 101 yang merupakan
cara yang sama seperti pada prosedur penentuan karakteristik dari kristal ZnO berbentuk
pH optimum fotodegradasi metilen biru sehingga heksagonal, sehingga pada penelitian ini kristal
didapatkan konsentrasi optimum metilen biru. ZnO yang terbentuk adalah heksagonal.
Penentuan persentase degradasi metilen biru Berdasarkan persamaan Scherrer didapatkan
pada kondisi optimumnya ukuran kristal ZnO rata-rata pada masing-masing
50 mL larutan metilen biru dengan komposit ZnO-arang aktif dengan puncak yang
konsentrasi degradasi optimum yand diperoleh memiliki intensitas tertinggi dari sudut difraksi nya
pada prosedur sebelumnya, dipipet dan adalah 23,13 nm; 23,38 nm dan 40,52 nm.
dimasukkan ke dalam gelas beaker 250 mL yang
111
JURNAL KIMIA 9 (1), JANUARI 2015: 109-116
Hasil Karakterisasi dengan FT-IR didukung dengan terdapatnya puncak serapan pada
Hasil karakterisasi dari komposit ZnO- bilangan gelombang 1342,46 dan 1417,68 cm-1 ;
arang aktif FT-IR terdapat pada Gambar 2, 1417,68 cm-1 dan 1342,46 dan 1413,83 cm-1
Gambar 3, dan Gambar 4. dengan serapan yang kuat merupakan daerah
Puncak serapan pada bilangan gelombang tekukan C-H (Cuhadaroglu, 2008) serta puncak
435,91 cm-1, 439,77 cm-1 dan 455,20 cm-1 untuk pada bilangan gelombang 1577,77 cm-1 ; 1577,77
masing-masing komposit diidentifikasikan sebagai cm-1 ; 1570,06 cm-1 dengan serapan yang kuat dan
daerah regangan ZnO. Penelitian yang dilakukan meruncing diidentifikasikan sebagai regangan C-C
oleh Chen (2010), Ghosh (2012), Hsieh (2007), alifatik (Silverstein, 1981) yang merupakan gugus-
Khan (2011) Purbo (2012), Wardhani (2014), juga gugus fungsional dari arang aktif.
menyebutkan daerah regangan ZnO berkisar pada Puncak serapan pada bilangan gelombang
bilangan gelombang 400-500 cm-1. Puncak serapan 3414 cm-1 pada komposit ZnO-arang aktif 15:2
pada bilangan gelombang 1014,56 dan 1043,59 dengan serapan yang melebar diidentifikasikan
cm-1 ; 1012,63 dan 1043,49 cm-1 serta 1018,41 dan sebagai vibrasi regangan O-H dari molekul H2O
1047,35 cm-1 dengan serapan tajam yang terserap ke permukaan ZnO (Yulianti 2012;
diidentifikasikan sebagai daerah regangan C-O Palomino, 2006). Molekul H2O yang terserap
alifatik (Swaidan, 2011) yang menjelaskan dalam didapatkan dari pelarut etanol, seng asetat dihidrat
ketiga komposit terdapat arang aktif. Hal ini dan NaOH yang dilarutkan dalam H2O.
112
ISSN 1907-9850
113
JURNAL KIMIA 9 (1), JANUARI 2015: 109-116
100
Persentase Degradasi (%D)
80
60
40
20
0 ZnO-arang aktif 5:2
Penelitian yang dilakukan oleh Widihati, Komposit ZnO-arang aktif 15:2 memiliki
dkk (2011) menyatakan bahwa pada pH 12 terjadi persentase degradasi lebih kecil pada konsentrasi
pergeseran panjang gelombang maksimum metilen 100 ppm dan 150 ppm dibandingkan dengan
biru ke arah panjang gelombang yang lebih pendek komposit ZnO-arang aktif 5:1 dikarenakan jumlah
dari 663 nm ke 609 nm yang menyebabkan metilen arang aktif yang terdapat dalam komposit ZnO-
biru berubah warna menjadi ungu. arang aktif 15:2 lebih sedikit dibandingkan
dengan komposit ZnO-arang aktif 5:1. Jumlah
Pengaruh Konsentrasi pada Fotodegradasi arang aktif yang lebih sedikit ini menyebabkan
Metilen Biru menggunakan Komposit ZnO molekul metilen biru yang sampai ke permukaan
Arang Aktif katalis ZnO menjadi lebih sedikit. Hal ini
Hasil fotodegradasi metilen biru dengan dikarenakan arang aktif berfungsi mentransfer
variasi konsentrasi menggunakan komposit ZnO- molekul metilen biru ke permukaan katalis
arang aktif dapat dilihat pada Gambar 6. sehingga degradasi akan menjadi lebih maksimal.
Gambar 6 menunjukkan bahwa Dengan demikian perbandingan yang paling baik
konsentrasi metilen biru pada 50 ppm dan 75 ppm untuk membuat komposit ZnO-arang aktif yang
ketiga komposit memberikan persentase degradasi memberikan persentase degradasi paling besar
100% sedangkan persentase degradasi berbeda yaitu komposit ZnO-arang aktif dengan
ditunjukkan pada konsentrasi 100 ppm dan 150 perbandingan 5:1.
ppm. Komposit ZnO-arang aktif 5:2 dan komposit
ZnO-arang aktif 15:2 pada konsentrasi 100 ppm Persentase Degradasi Metilen Biru pada
dan 150 ppm memberikan persentase degradasi Kondisi Optimumnya
lebih kecil dibandingkan dengan komposit ZnO- Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui
arang aktif 5:1. bahwa persentase degradasi (%D) metilen biru
Hal ini dikarenakan pada komposit ZnO- 100 ppm pada kondisi optimum sebesar 99,97 ±
arang aktif 5:2 memiliki jumlah ZnO sebagai 0,02%. Dari penelitian yang dilakukan,
katalis lebih sedikit dibandingkan komposit ZnO- menunjukkan bahwa pada kondisi optimum
arang aktif 5:1 sehingga dengan jumlah ZnO yang metode fotodegradasi dengan sinar UV dan
lebih sedikit pada komposit ZnO-arang aktif 5:2 komposit ZnO-arang aktif sangat efektif dalam
maka radikal hidroksida yang terbentuk akan lebih menurunkan konsentrasi dari metilen biru.
sedikit.
114
ISSN 1907-9850
100
Persentase Degradasi (%D)
80
60
ZnO-arang aktif 5:2
40 ZnO-arang aktif 5:1
ZnO-arang aktif 15:2
20
0
50 75 100 150
Konsentrasi (ppm)
Tabel 1. Data dan hasil perhitungan penentuan persentase degradasi metilen biru pada kondisi
optimumnya.
Co (ppm) t (jam) B.ZnO-AA (mg) pH A Ct. (ppm) % D (%)
100 5 50 11 0,0128 0,0516 99,95
100 5 50 11 0,0032 0,0034 100,00
100 5 50 11 0,0054 0,0091 100,00
Persentase degradasi rata-rata metilen biru 99,97
Standar Deviasi 0,02
Keterangan :
Co = konsentrasi metilen biru sebelum fotodegradasi (ppm)
t = waktu radiasi (jam)
B.ZnO-AA = Berat komposit ZnO-arang aktif (mg)
A = absorbansi
Ct = konsentrasi metilen biru setelah fotodegradasi (ppm)
%D = persentase degradasi
115
JURNAL KIMIA 9 (1), JANUARI 2015: 109-116
UCAPAN TERIMA KASIH Ling, C.M., Mohamed, A.R., and Bhatia, S., 2004,
Photodegradation of Methylene Blue Dye
Penulis mengucapkan terima kasih kepada in Aqueous Stream Using Immobilized
semua pihak yang telah membantu dalam TiO2 Film Catalyst: Synthesis,
penyelesaian tulisan ini. Characterization and Activity Studies,
Jurnal Teknologi, 91-103.
Ratih M., I.G.A.A., 2009, Fotodegradasi Metilen
DAFTAR PUSTAKA Biru dengan Sinar UV dan Katalis ZnO,
Skripsi, Universitas Udayana, Bukit
Abdollahi, Y., Abdullah, A.H., Zainal, Z., and Jimbaran
Yuzof, N.A., 2011, Photodegradation of Sakthivel, S., Neppolian, B., and Shankar M.,
m-cresol by Zinc Oxide under Visible- 2001, Solar Photocatalytic Degradation of
light Irradiation, International Journal of Azo dye: Comparison of Photocatalytic
Chemistry, 3 (3) : Effiency of ZnO and TiO2, Solar Energy
Arief, M., 2011, Sintesis dan Kerakterisasi Materials & Solar Cells, 77 : 62-82
Nanopartikel Seng Oksida (ZnO) dengan Sinaga, P., 2009, Pengaruh Temperatur Annealing
Metode Proses Pengendapan Kimia Basah terhadap Struktur Mikr o, Sifat Listrik dan
dan Hidrotermal untuk Aplikasi Sifat Optik dari FilmTipis Oksida
Fotokatalis, Skripsi, Program Studi Teknik Konduktif Transparan ZnO:Al yang dibuat
Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, dengan Teknik Screen Printing, Jurnal
Universitas Indonesia, Depok Pengajaran MIPA, 14 (2) :
Attia, A.J., Kadhim,S.H., and Hussen, F. H., 2007, Swaidan, H.M. and Ahmad, A., 2011, Synthesis
Phoyocataliytc Degradation of Textile and Characterization of Activated Carbon
Dyeing Wastewater Using Titanium from Saudi Arabian Dates Tree’s Fronds
Dioxide and Zinc Oxide, E-Journal of Wastes, International Conference on
Chemistry, 2 : 219-223 Chemical, Biological and Environmental
Chen, J., Wan, X., Shi, X., and Pan, R., 2010, Engineering, 20
Synthesis of Zinc Oxide/Activated carbon Wicaksono, A.P., Prasetya, dan Hastuti, R., 2013,
Nano-Composites and Photodegradation Pengaruh Ion Logam Co2+ dan Cu2+ Pada
of Rhodamin B, Enviromental Proses Fotodegradasi Direct Blue 3R
Engineering Science, 29 (6) : Menggunakan Fotokatalis Komposit ZnO-
Cuhadaroglu, D. and Oygun, O.Z, 2008, Karbon Aktif, Chem Info, 316-327
Production and characterization of Widihati, I.A.G., Diantariani, N.P., dan Yuliana,
activated carbon from a bituminous coal F.N., 2011, Fotodegradasi Metilen Biru
by chemical activation, African Journal of dengan Sinar UV dan Katalis Al2O3,
Biotechnology, 7 (20) : Jurnal Kimia, 5 (1) : 31-42
Hartini, E., 2011, Modifikasi Zeolit Alam dengan Yulianti, C.H, 2012, Sintesis dan Karakterisasi
ZnO Untuk Degradasi Fotokatalis Zat Kristal Nano ZnO, Jurnal Teknika, 4 (2) :
Warna, Tesis, Fakultas Matematika dan Zhuo, Xi., Xiong, X.Z., and Yuan, J.Z., 2005,
Ilmu Pengetahuan Alam, Program Studi Formation of ZnO-hexagonal micro
S2 Kimia, Depok pyramids: a succesful control of the
Khan, Z.R., Khan, M.Z., and Zulfequar, M., 2011, exposed polar surfaces with the assistance
Optical and Structural Properties of ZnO of an ionic liquid, www.rsc.org
Thin Films Fabricated by Sol-Gel Method, /chemcomm.
Materials Sciences and Applications, 2 :
340-345
116