PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Jelaskan latar belakang lahirnya aliran esensialisme?
1.2.2 Jelaskan konsep pendidikan menurut esensialisme?
1.2.3 Jelaskan landasan ontologi konsep pendidikan esensialisme?
1.2.4 Jelaskan bagaimana konsep belajar menurut Esensialisme?
1.2.5 Jelaskan bagaimana konsep kurikulum menurut Esensialisme?
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Ismail. Tholib, fisafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila,(Surabaya: Usaha
Nasional, 1988), hlm 109
2
Zuhairini, Filsafat Pendidikan, (Jakarta, PT Bumi Aksara, 2012), hlm. 25.
3
Sadulloh. Uyoh, Pengantar Filsafat Pendidikan, Banddung : Alpabeta, 2012, hlm 159
4
Anan-nur, Filsafat Pendidikan Essensialisme, dalam http://anan-
nur.blogspot.com/2012/03/filsafat-pendidikan-essensialisme.html, diakses pada tanggal 21
Nopember 2016, pukul 20.25 WIB
3
essensialisme. Dua aliran ini bertemu sebagai pendukung esensialisme, akan
tetapi tidak lebur menjadi satu dan tidak melepaskan sifatnya yang utama pada
dirinya masing-masing.5
Essensialisme merupakan falsafah pendidikan tradisional yang
memandang bahwa nilai-nilai pendidikan hendaknya bertumpu pada nilai-nilai
yang jelas dan tahan lama sehingga menimbulkan kestabilan dan arah yang jelas
pula. Nilai-nilai humanisme yang dipegangi oleh esensialisme dijadikan sebagai
tumpuan hidup untuk menantang kehidupan materialistik, sekuler, dan saintifik
yang gersang dari nilai-nilai kemanusian. Gerakan esensialisme modern
sebenarnya berkembang pada awal abad ke-20, dan muncul sebagi jawaban atas
aliran progresivisme.6
8
Ibid, hlm. 192
4
2.2.1 Definisi Pendidikan
Bagi penganut Essensialisme pendidikan merupakan upaya untuk
memelihara kebudayaan. Mereka percaya bahwa pendidikan harus
didasarkan kepada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal
peradaban umat manusia, sebab kebudayaan tersebut telah teruji dalam
segala zaman, kondisi dan sejarah.
Tugas pendidikan adalah mengijinkan terbukanya realita berdasarkan
susunan yang tidak terelakan (pasti) bersendikan kesatuan
spiritual. (William T. Harris, 1835-1909) maksudnya sekolah adalah
lembaga yang memelihara nilai-nilai yang telah turun-menurun, dan
menjadi penuntun penyesuaian orang kepada masyarakat.9
2.2.2 Tujuan Pendidikan
Pendidikan bertujuan untuk mentransmisikan kebudayaan untuk menjamin
solidaritas sosial dan kesejahteraan umum (E.J. Power, 1982). Secara
umum, essensialisme adalah model pendidikan transmisi yang bertujuan
untuk membiasakan siswa hidup dalam masyarakat masa kini. Sekolah
yang baik adalah sekolah yang berpusat pada masyarakat, “society
centered school” , yaitu sekolah yang mengutamakan kebutuhan dan
minat masyarakat (Madjid Noor, dkk, 1987). Konsep dasar pendidikan
esensialisme adalah bagaimana menyusun dan menerapkan program-
program esensialis di sekolah-sekolah.10
5
masyarakanya dalam menghadapi pengaruh-pengaruh dari luar yang sifatnya
negatif.
11
Anan-nur. Filsafat Pendidikan Essensialisme. dalam http://anan-
nur.blogspot.com/2012/03/filsafat-pendidikan-essensialisme.html.diakses pada 21 Nopember
2016, pukul 21.30 WIB.
6
kausatif di dunia ini berarti tidak dimungkinkan adanya penguasaan terhadap
mereka, namun kemampuan akan pengawas yang diperlukan.12
BAB III
PENUTUP
12
Anan-nur. Filsafat Pendidikan Essensialisme. dalam http://anan-
nur.blogspot.com/2012/03/filsafat-pendidikan-essensialisme.html, diakses pada 21 Nopember
2016, pukul 21.30 WIB.
13
Nova suntia, Aliran Filsafat Pendidikan Esensialisme,
http://novasuntiayusni.blogspot.co.id/2012/12/aliran-filsafat-pendidikan-
esensialisme.html, diakses pada tanggal 21 Nopember 2016, pukul 22.00 WIB
7
3.1 Kesimpulan
Aliran filsafat Esensialisme adalah suatu aliran filsafat yang menginginkan
agar manusia kembali kepada kebudayaan lama. Aliran Esensialisme ini
memandang bahwa pendidikan yang bertumpu pada dasar pandangan fleksibilitas
dalam segala bentuk dapat menjadi sumber timbulnya pandangan yang berubah-
ubah, mudah goyah, kurang terarah, tidak menentu dan kurang stabil. Tujuan
pendidikan esensialisme adalah menyampaikan warisan budaya dan sejarah
melalui suatu inti pengetahuan yang telah terhimpun, dasar bertahan sepanjang
waktu untuk diketahui oleh semua orang. Pengetahuan ini diikuti oleh
keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang tepat untuk membentuk unsur-unsur yang
inti (esensiliasme), sebuah pendidikan sehingga pendidikan, jadi Menurut
esensialisme sekolah berfungsi untuk warga negara supaya hidup sesuai dengan
prinsip-prinsip dan lembaga-lembaga sosial yang ada di dalam masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
8
Abd. Rachman Assegaf.2012. Filsafat Pendidikan. Jakarta, PT Bumi Aksara
Dra. Zuharini. 1992. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara
Ismail. Tholib.1988. Fisafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Pendidikan
Pancasila, Surabaya: Usaha Nasional
Sadulloh.Uyoh, Pengantar Filsafat Pendidikan, Banddung : Alpabeta
Zuhairini, 2012. Filsafat Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara
Anan-nur, Filsafat Pendidikan Essensialisme, dalam http://anan-
nur.blogspot.com/2012/03/filsafat-pendidikan-essensialisme.html, diakses
pada tanggal 21 Nopember 2016, pukul 20.25 WIB
Kahar, Aliran Esensialisme dalam Filsafat Pendidikan, dalam
http://kumpulanmakalahdanartikelpendidikan.blogspot.co.id/2011/01/aliran-
esensialisme-dalam-filsafat.html, diakses pada tanggal 21 Nopember 2016,
Pukul 21.03 WIB