Tuhan Yesus adalah gembala yang baik,” yohanes 10:11-14” (Akulah gembala yang
baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya, sedangkan seorang
upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika
melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari sehingga serigala itu
menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. Ia lari karena ia seorang upahan dan
tidak memperhatiin domba-domba itu. Akulah gembala yang baik dan aku mengenal domba-
dombaku dan domba-dombaku mengenal aku.)
Sifat-sifat yang dimiliki oleh gembala yang baik ini antara lain:
Rela mati
seorang gembala yang baik rela mati / menyerahkan nyawanya demi keselamatan
domba-dombanya. Karna seorang gembala yang baik tidak pernah mau kalau domba-
dombanya masuk kedalam jalan yang sesat.
Sikap seorang gembala yang baik yaitu dia mengenal domba-dombanya demikian
juga domba-dombanya mengenal gembalanya.
Lain dengan seorang upahan yang bukan gembala dan bukan pemilik domba itu
sendiri, ketika ada serigala ia rela meninggalkan domba-dombanya sehingga diterkam
sama serigala tersebut.
Melengkapi murid-muridnya.
Seorang gembala yang baik melengkapi seluruh domba-dombanya baik itu dalam
bentuk kebutuhan jasmani dan semua kebutuhan yang diperlukan oleh domba-
dombanya.
Dalam 1 samuel 1:15 bercerita tentang kisah Saul yang ditolak menjadi raja akibat
sikapnya yang tidak patuh sama perintah TUHAN, dan melakukan sesuai dengan
kehendak/keinginan hatinya sendiri tidak sesuai dengan perintah TUHAN.
Sikap orang yang tidak patuh dan mengecewakan Tuhan yaitu sebagai berikut: