Anda di halaman 1dari 8

Intan dan Rodiani| Wanita G2P0A1 Hamil 38 Minggu Inpartu Kala I Fase Laten dengan Preeklampsi Berat Janin

Gemelli Hidup Presentasi Kepala

Wanita G2P0A1 Hamil 38 Minggu Inpartu Kala I Fase Laten dengan


Preeklampsi Berat Janin Gemelli Hidup Presentasi Kepala

Intan Mayangsari, Rodiani


Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Preeklampsia merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan hipertensi dan proteinuria setelah umur kehamilan 20
minggu dan dapat disertai dengan kerusakan organ. Preeklampsia disebabkan oleh interaksi faktor genetik, imunologik, gizi,
infeksi dan faktor-faktor resiko. Kriteria preeklampsia berat adalah tekanan darah 160/110 mmHg dan proteinuria 5
gram/liter, disertai tanda kerusakan organ. Kehamilan kembar dapat menyebabkan peningkatan insidensi hipertensi pada
kehamilan. Pasien wanita, 28 tahun diantar ke Rumah Sakit Abdul Moeloek oleh keluarganya dengan keluhan ingin
melahirkan dengan darah tinggi. Indeks gestosis pada pasien ini adalah 7. Diagnosis pada pasien ini adalah Gravida 2 Partus 0
Abortus 1 (G2P0A1) hamil 38 minggu inpartu kala I fase laten dengan preeklampsi berat janin gemelli hidup presentasi
kepala. Pasien mendapatkan penatalaksanaan aktif setelah mendapat terapi medikamentosa dan observatif. Terapi
medikamentosa terdiri atas MgSO4 dan nifedipine. Diagnosis dan penatalaksanaan pada kasus ini telah disesuaikan dengan
referensi.

Kata kunci: fase laten, gemelli, preeklampsia berat

Woman G2P0A1 Pregnant 38 Weeks Inpartu Latent Phase I with Severe


Preeclampsia and Gemelli Live Head Presentation
Abstract
Preeclampsia is a syndrome characterized by hypertension and proteinuria after 20 weeks of pregnancy and can be
accompanied by organ damage. Preeclampsia is caused by the interaction of genetic factor, immunology, nutrition,
infection and risk factors. The criteria for severe preeclampsia is blood pressure 160/110 mmHg and proteinuria 5
gram/liters, also the signs of organ damage. Twin pregnancy can lead to the increasing of hypertension incidence in
pregnancy. Woman, 28 years old, transferred to Rumah Sakit Abdul Moeloek by her family in labour and hypertension.
Gestosis index of this patient is 7. The patient’s diagnosis is Gravida 2 Partus 0 Abortus 1 (G2P0A1) pregnant 38 weeks
inpartu latent phase I with severe preeclampsia and gemelli live head presentation. Patient had an active management after
received medikamentosa and observatif therapy. Medikamentosa therapy consisted of MgSO4 and nifedipine. Diagnosis and
treatment in this case has been appropiated to the references.

Keywords: gemelli, latent phase, severe preeclampsia

Korespondensi: Intan Mayangsari, S.Ked, alamat Jl. Bukit raya, Perum bukit beringin raya, RE 30/ No 8, Kemiling, Bandar
Lampung, HP 085379460520, e-mail Intanm.sari@yahoo.com

Pendahuluan
aktivasi penggumpalan dan fibrinolisis.
Preeklampsia merupakan kelainan
Preeklampsia juga dihubungkan dengan
multisistem spesifik pada kehamilan, ditandai
pembentukan blocking antibodies terhadap
oleh timbulnya hipertensi dan proteinuria
antigen plasenta yang tidak sempurna. Faktor
setelah umur kehamilan 20 minggu. Kelainan
genetik berperan atas terjadinya preeklampsia
ini dianggap berat jika tekanan darah dan
karena preeklampsia hanya terjadi pada
proteinuria meningkat secara bermakna atau
manusia dan terjadi peningkatan resiko
terdapat tanda-tanda kerusakan organ.
preeklampsia pada anak-anak dari ibu yang
Preeklampsia merupakan sindrom yang
menderita preeklampsia.3
muncul ditrimester kedua kehamilan yang
Penyebab terjadinya preeklampsia tidak
selalu pulih diperiode postnatal.1,2
hanya disebabkan oleh satu faktor saja
Preeklampsia belum memiliki etiologi
melainkan banyak faktor yang menyebabkan
yang jelas. Beberapa hipotesa etiologi
terjadinya preeklampsia. Diabetes mellitus,
preeklampsia, antara lain genetik, imunologik,
mola hidatidosa, kehamilan ganda, hidrops
gizi dan infeksi, serta adanya faktor-faktor
fetalis, umur lebih dari 35 tahun dan obesitas
resiko. Pada preekelampsia, diduga terjadi
merupakan faktor predisposisi untuk
kerusakan endotel vaskuler sehingga terjadi 4
terjadinya preeklampsia. Beberapa faktor
penurunan produksi prostasiklin (PGI-2),
resiko preeklampsia, seperti primigravida atau

J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 1


Intan dan Rodiani| Wanita G2P0A1 Hamil 38 Minggu Inpartu Kala I Fase Laten dengan Preeklampsi Berat Janin
Gemelli Hidup Presentasi Kepala
>10 tahun sejak kelahiran terakhir, kehamilan Preeklampsia merupakan penyebab
pertama dengan pasangan baru, riwayat utama mortalitas dan morbiditas ibu dan
preeklampsia sebelumnya, riwayat keluarga janin. Menurut WHO pada tahun 2010 angka
dengan preeklampsia, kehamilan kembar, kematian ibu di dunia 287.000, WHO
kondisi medis tertentu, adanya proteinuria, memperkirakan ada 500.000 kematian ibu
umur >40 tahun, obesitas dan fertilitas in melahirkan di seluruh dunia setiap tahunnya.
vivo.5 Perempuan yang memiliki banyak faktor Berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan
resiko dengan riwayat penyakit dan awitan Indonesia tahun 2012, angka kematian ibu di
preeklampsia sejak dini meningkatkan resiko Indonesia sebesar 359/100.000 kelahiran
terjadinya preeklampsia sebesar 20%.2 Ibu hidup.8
hamil dengan riwayat preeklampsia pada ibu Kehamilan kembar atau kehamilan
kandungnya memiliki resiko 26% akan multipel ialah suatu kehamilan dengan dua
mengalami preeklampsia juga.6 janin atau lebih. Kehamilan multipel dapat
Preeklampsia memiliki patofisiologi berupa kehamilan ganda (gemelli), triplet (3
yang kompleks dengan penyebab utamanya janin), kuadruplet (4 janin), quintiplet (5
adalah plasentasi abnormal. Invasi arteri spiral janin), dan seterusnya dengan frekuensi
oleh sel sitotrofoblas ke uterus tidak kejadian yang semakin jarang sesuai dengan
berlangsung secara sempurna pada hukum Hellin. Pada kehamilan kembar sering
preeklampsia. Resistensi arteri uterina yang terjadi distensi uterus berlebihan, sehingga
meningkat menimbulkan sensivitas yang lebih melewati batas toleransi dan seringkali terjadi
tinggi terhadap vasokonstriksi sehingga terjadi partus prematurus. Lama kehamilan gemelli
iskemik plasenta kronik dan stress oksidatif. rata-rata adalah 260 hari dengan berat lahir
Iskemik plasenta kronis menyebabkan rata-rata gemelli ±2500 gram. Penentuan
komplikasi janin, termasuk Intrauterine zigositas janin dapat ditentukan dengan
Growth Restriction (IUGR) dan Intrauterine melihat plasenta dan selaput ketuban pada
Fetal Death (IUFD). Stress oksidatif saat melahirkan. Bila terdapat satu amnion
menimbulkan substansi-substansi masuk ke yang tidak dipisahkan dengan korion, maka
dalam sirkulasi ibu, seperti radikal bebas, lipid bayi tesebut adalah monozigotik. Bila selaput
oksid, sitokin, dan growth factor endothelial. amnion dipisahkan oleh korion, maka janin
Abnormalitas tersebut bertanggung jawab tersebut bisa monozigotik tetapi lebih sering
sebagai penyebab disfungsi endotel dengan dizigotik. Pada kehamilan kembar dizigotik
hiperpermeabilitas vaskular, trombofilia, dan hampir selalu berjenis kelamin berbeda.9
hipertensi, sehingga menkompensasi terhadap Kehamilan kembar terjadi bila 2 atau
turunnya aliran darah arteri uterina karena lebih ovum mengalami pembuahan (dizigotik)
vasonkonstriksi perifer.6 atau bila satu ovum yang sudah dibuahi
Preeklampsia digolongkan menjadi
mengalami pembelahan terlalu dini sehingga
preeklampsia ringan dan berat. Preeklampsia
membentuk 2 embrio yang identik
ringan jika tekanan darah 140/90 mmHg-
(monozigotik). Kembar monozygotik terjadi
160/110 mmHg, proteinuria kuantitatif 0,3
pada 2–4 per 1000 kehamilan pada semua
gram/liter atau ≥300 mg/24 jam, kualitatif 1+,
jenis suku bangsa, 30% dari semua jenis
serta edema anasarka. Preeklampsia berat jika
kehamilan kembar. Kembar dizigotik
tekanan darah 160/110 mmHg, proteinuria 5
(fraternal) adalah dua buah ovum yang
gram/liter, oligouria, adanya gangguan
mengalami pembuahan secara terpisah, 70%
serebral, gangguan visus dan nyeri
dari semua jenis kehamilan kembar.
epigastrium, terdapat oedem paru dan
Morbiditas dan mortalitas mengalami
sianosis, trombositopenia berat, kerusakan
peningkatan yang nyata pada kehamilan
hepatoseluler, serta pertumbuhan janin
dengan janin ganda, oleh karena itu
intrauterin terhambat. Preeklamsia berat
mempertimbangkan kehamilan ganda sebagai
dapat disebut preeklampsia berat dengan
kehamilan dengan komplikasi bukanlah hal
impending eklamsia jika diserta gejala nyeri
yang berlebihan.10
kepala, mata kabur, mual, muntah, nyeri
Komplikasi pada ibu dan janin pada
epigastrium atau nyeri kuadran kanan atas
kehamilan kembar lebih besar dibandingkan
abdomen.7
kehamilan tunggal. Angka kematian perinatal
pada kehamilan kembar cukup tinggi, dengan
kembar monozigotik 2,5 kali angka kematian kembar dizigotik. Resiko terjadinya abortus
J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 2
Intan dan Rodiani| Wanita G2P0A1 Hamil 38 Minggu Inpartu Kala I Fase Laten dengan Preeklampsi Berat Janin
Gemelli Hidup Presentasi Kepala
pada salah satu fetus atau keduanya tinggi. Mongoloid), usia maternal (2% setelah 35
Pada trisemester pertama kehamilan tahun), paritas (2% setelah kehamilan
reabsorbsi satu janin atau keduanya keempat), metode konsepsi (20% dengan
kemungkinan terjadi. induksi ovulasi), dan riwayat keluarga.
Anemia sering ditemukan pada Kehamilan kembar dapat menyebabkan
kehamilan kembar oleh karena kebutuhan peningkatan insidensi hipertensi pada
nutrisi yang tinggi serta peningkatan volume kehamilan.9,10
plasma yang tidak sebanding dengan Ibu dengan kehamilan kembar
peningkatan sel darah merah mengakibatkan mempunyai resiko terjadi preeklampsia berat
kadar hemoblobin menjadi turun, keadaan ini 1,5 kali dibandingkan dengan seorang ibu
berhubungan dengan kejadian edema dengan kehamilan tunggal. Rozikhan (2007)
pulmonum pada pemberian tokolitik yang juga mengungkapkan bahwa preeklampsia 2
lebih tinggi dibandingkan kehamilan kembar. kali lebih sering terjadi pada kehamilan ganda
Angka kejadian persalinan preterm (umur dari 105 kasus kehamilan kembar didapatkan
kehamilan kurang 37 minggu ) pada kehamilan 28,6% preeklampsia.12 Selain itu, wanita
kembar 43,6% dibandingkan dengan dengan kehamilan kembar bila dibandingkan
kehamilan tunggal sebesar 5,6%. dengan kehamilan tunggal maka
Frekuensi terjadinya hipertensi yang memperlihatkan insidensi hipertensi
diperberat kehamilan, preklamsia dan gestasional (13%:6%) dan prekelampsia
eklamsia meningkat pada kehamilan kembar. (13%:5%) bermakna lebih tinggi.13
Pendarahan antepartum oleh karena solutio
plasenta disebabkan permukaan plasenta Kasus
pada kehamilan kembar jelek sehingga Nyonya WR, usia 28 tahun diantar ke
plasenta mudah terlepas. Kematian satu janin Rumah Sakit Abdul Moeloek oleh keluarganya
pada kehamilan kembar dapat terjadi, pada tanggal 9 Juni 2016 dengan keluhan
penyebab kematian yang umum adalah saling perut mules yang menjalar ke pinggang hilang
membelitnya tali pusat. Bahaya yang perlu timbul dan dirasakan makin lama makin sering
dipertimbangkan pada kematian satu janin sejak 6 jam sebelum masuk Rumah Sakit.
adanya koagulopati konsumtif berat yang Pasien mengaku memiliki riwayat keluar darah
dapat mengakibatkan terjadinya disseminated lendir dan air-air. Pasien mengunjungi bidan,
intravascular coagulopathy. Selain itu, pasien mendapat informasi bahwa ia akan
komplikasi yang pernah dilaporkan dapat melahirkan dengan darah tinggi dan janin
terjadi pada janin. Pada bayi didapatkan kembar sehingga pasien dirujuk ke Rumah
kematian pada bayi pertama pada persalinan Sakit Abdul Moeloek. Pasien tidak memiliki
yang terlambat dilaporkan 41%. Kembar yang riwayat darah tinggi, baik selama hamil
berisiko biasanya terjadi pada bayi pertama maupun sebelum hamil. Namun, pasien
dibandingkan bayi kedua yang mempunyai memiliki riwayat darah tinggi dalam keluarga.
komplikasi interlocking. Angka kematian Pasien menyangkal adanya sakit kepala,
perinatal yang tinggi akibat dari keadaan ini pandangan mata kabur, mual, muntah, dan
yang tidak terdiagnosis sampai akhir kala II nyeri epigastrium. Pasien mengaku hamil
persalinan. Sementara, pada ibu tidak ada cukup bulan dan gerakan anak masih
komplikasi yang dilaporkan.9-11 dirasakan.
Beberapa faktor predisposisi yang Pasien mengalami haid pertama kali
memungkin seorang ibu dapat melahirkan
(menarche) pada umur 15 tahun dengan siklus
bayi kembar adalah usia ibu lebih dari 30
haid yang tidak teratur, lama menstruasi 5
tahun, konsumsi obat untuk kesuburan,
hari dengan jumlah yang normal. Hari
fertilisasi vitro, dan faktor keturunan.
pertama haid terakhir pasien adalah 12
Sedangkan menurut insidensi, kehamilan
september 2014 dan taksiran persalinan
kembar bervariasi berdasarkan kelompok
adalah 17 Juni 2015. Kehamilan ini adalah
etnik (1:50 kehamilan ras Afrika, 1:80
kehamilan kedua pasien, sedangkan
kehamilan pada ras Caucasia, 1:50 kehamilan
kehamilan pertama telah mengalami aborsi
pada ras Asia dan paling sedikit pada ras
pada usia kehamilan 14 minggu. Pasien
mengaku telah melakukan pemeriksaan
kehamilan secara rutin ke bidan setiap bulan.

J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 3


Intan dan Rodiani| Wanita G2P0A1 Hamil 38 Minggu Inpartu Kala I Fase Laten dengan Preeklampsi Berat Janin
Gemelli Hidup Presentasi Kepala

Pemeriksaan fisik pasien didapatkan dalam cairan RL sebanyak 500 cc dengan


kesadaran komposmentis. Tekanan darah frekuensi 10 tetes/menit dan nifedipine 3x10
180/120 mmHg, frekuensi nadi 89 x/menit, mg. Pada pasien ini dilakukan partus per
frekuensi pernapasan 22 x/menit, suhu 36,7 abdominal.
ºC. Status generalis pasien didapatkan kepala,
hidung, mulut, leher, jantung dan paru pasien Pembahasan
dalam batas normal. Pada pemeriksaan Pada pasien ini, diagnosis ditegakkan
ekstremitas, ditemukan edema pada kedua berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
tungkai. Pada pemeriksaan obstetri, tinggi pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis,
fundus uteri adalah 32 cm, bagian teratas pasien mengeluh perut mules menjalar ke
janin teraba dua bagian besar, bulat, tidak pinggang. Perut mules menjalar ke pinggang
melenting, lunak, kesan bokong. Bagian kanan merupakan tanda terjadinya kontraksi uterus
dan kiri teraba memanjang di kiri dan kanan, yang makin lama semakin sering. Keluar darah
kesan letak memanjang punggung kiri dan lendir dan air-air merupakan tanda terjadinya
kanan.Bagian terbawah janin teraba dua inpartu.
bagian besar, bulat, melenting, keras, kesan Pasien tidak mengeluhkan sakit kepala,
kepala/kepala yang sudah masuk pintu atas pandangan mata kabur, mual, muntah, dan
panggul (PAP) dengan penurunan 4/5. Uterus nyeri epigastrium. Keluhan ini dapat timbul
berkontraksi dengan frekuensi 2 kali dalam 10 pada preeklampsia berat dengan impending
menit dan lamanya 25 detik. Denyut jantung eklampsia. Pasien memiliki riwayat hipertensi
janin 155 x/menit dan 146 x/menit. dalam keluarga, hal ini merupakan salah satu
Pemeriksaan vaginal toucher, didapatkan faktor resiko terjadinya preekelampsia.
portio lunak, posterior, pendataran 10%, Frekuensi preeklamsia dan eklamsia juga
pembukaan 1 cm, ketuban masih utuh, bagian dilaporkan lebih sering pada kehamilan
terendah janin adalah kepala, penurunan kembar. Hal ini disebabkan oleh keregangan
Hodge I-II dan penunjuk belum bisa dinilai. uterus yang berlebihan dapat menyebabkan
Pasien menjalani pemeriksaan darah iskemia uteri. Pada pasien ini, faktor resiko
dan diperoleh nilai hemoglobin 10,8 gr/dl, terjadinya preeklampsia berat adalah
leukosit 13.800/μL, hematokrit 33%, kehamilan ganda (gemelli).
trombosit 197.000 /μL, Serum Glutamic Dari pemeriksaan fisik dan obstetri,
Oxaloacetik Transaminase (SGOT) 25 U/L, ditemukan bahwa terdapat peningkatan
Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) tekanan darah, edema tungkai dan janin
11 U/L, ureum 75 mg/dl, kreatinin 0,9 mg/dl gemelli hidup. Peningkatan tekanan darah dan
dan lactate dehydrogenase (LDH) 195 U/L. edema tungkai merupakan syarat diagnosis
Pada pemeriksaan urin ditemukan protein preeklampsia yang timbul karena adanya
300/uL (++). disfungsi endotel, sehingga menyebabkan
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan hipermermeabilitas vaskuler yang
pemeriksaan penunjang maka indeks gestosis berhubungan dengan rendahnya albumin
pada pasien ini adalah 7, berdasarkan tekanan serum sehingga menyebabkan edema,
darah sistol, tekanan darah diastole, edema khususnya pada kaki dan paru. Dari
dan proteinuri. Diagnosis pada pasien ini pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan
adalah G2P0A1 hamil 38 minggu inpartu kala I darah dan urine, didapatkan proteinuria. Hal
fase laten dengan preeklampsi berat janin tersebut sesuai dengan teori bahwa pada
gemelli hidup presentasi kepala-kepala. preeklampsia ditemukan proteinuria karena
bocornya protein yang seharusnya difiltrasi
Hasil oleh ginjal.
Penatalaksanaan untuk pasien ini Penatalaksanaan preeklampsia
adalah observasi tanda vital ibu, kontraksi tergantung pada kondisi ibu, janin dan hasil
uterus, denyut jantung janin, stabilisasi 1-3 pemeriksaan laboratorium. Pada
jam, pemasangan kateter menetap dengan penatalaksanaan aktif, kehamilan diakhiri
pencatatan input/output. Penatalaksanaan setelah mendapat terapi medikamentosa
medikamentosa yang diberikan adalah cairan untuk stabilisasi ibu. Pada penatalaksanaan
infus ringer lactate (RL) 20 tetes/menit, 4 aktif jika kehamilan kembar presentasi vertex-
gram MgSO4 40% lalu drip 6 gram MgSO4 40% vertex: dilahirkan per vaginam
dengan melakukan episiotomi
J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 66
Intan dan Rodiani| Wanita G2P0A1 Hamil 38 Minggu Inpartu Kala I Fase Laten dengan Preeklampsi Berat Janin
Gemelli Hidup Presentasi Kepala
mediolateral untuk partus, ketuban aspartat (NMDA) di Kerja
mengurangi pecah dini atau otak. Reseptor magnesium sulfat
tekanan pada perdarahan. NMDA ini penting terhadap uterus
kepala bayi. Jika Indikasi janin untuk masuknya sehingga terjadi
presentasi vertex- seperti usia kalsium kedalam relaksasi berbeda
non vertex: kehamilan 37 neuron yang dengan cara
Siapkan SC, atau minggu atau lebih, menyebabkan kerjanya terhadap
partus per profil biofisik kerusakan sel. Hal otot bergaris.
vaginam diikuti abnormal, ini memberi kesan Kalau pada otot
dengan persalinan timbulnya bahwa magnesium bergaris,
bokong (Breech oligohidramnion sulfat menghambat magnesium
delivery), Partus atau adanya tanda reseptor tersebut, menghambat
per vaginam diikuti IUGR. Indikasi menurunkan pengeluaran
ekstraksi bokong laboratorium masuknya kalsium asetilkolin pada
totalis atau adalah adanya dan melindungi terminal saraf
melakukan hemolytic, elevated neuron dari motorik (motor
internal podalic liver enzyme, low kerusakan.Karena end plate atau
version, partus platelet count kejang hipokampus MEP).
pervaginam diikuti (HELLP syndrome).6 dapat dihambat Menghambat/blok
dengan melakukan Langkah oleh magnesium, ade sistem
eksternal version pertama pada dengan blokade neuromuskular
(versi luar) dimana pengobatan influks kalsium perifer,
hal ini preeklampsia ialah neuron melalui hipermagnesemia
memerlukan pemberian MgSO4 saluran glutamat, menghalangi
pemantauan yang bertujuan maka diperkirakan pelepasan
dengan USG untuk mencegah bahwa reseptor N- asetilkolin (ACh)
portable untuk terjadinya metil-D-aspartat oleh motor nerve
melihat secara kejang.Alasan impulses dan
akurat letak bayi penggunaan dalam eklampsia.15 menurunkan
kedua; jika MgSO4 pada sensitifitas motor
presentasi non preeklampsia end plate terhadap
vertex-vertex atau adalah aman asetilkolin dan
non vertex-non dengan efek menurunkan
vertex: SC; jika mengurangi potensial motor
hamil kembar 3 kepekaan saraf end plate. Zat ini
atau lebih : SC.14 pusat pada juga bekerja
Tindakan ini hubungan terhadap
dilakukan dengan neuromuskular. pembuluh darah
beberapa indikasi, Obat ini tepi dengan efek
baik dari ibu, janin menyebabkan vasodilatasi dan
maupun hasil vasodilatasi, mempertinggi
laboratorium. meningkatkan pengaliran darah
Indikasi ibu adalah diuresis dan ke dalam rahim.
adanya tanda- menambah aliran Mean arterial
tanda atau gejala darah ke uterus. pressure trimester
impending Efek dari ketiga (MAP-3)
eklampsia, magnesium sulfat pada penderita
kegagalan terapi dalam mengontrol preeklampsia jelas
medikamentosa, kejang pada menurun setelah 6
gangguan fungsi eklampsia secara jam pemberian
hepar, gangguan keseluruhan atau suntikan
funsi ginjal, sebahagian, magnesium sulfat
dicurigai terjadi dengan intramuskular,
solusio plasenta, menghambat tetapi hal demikian
timbulnya onset reseptor N-metil-D- tidak terdapat

J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 67


Intan dan Rodiani| Wanita G2P0A1 Hamil 38 Minggu Inpartu Kala I Fase Laten dengan Preeklampsi Berat Janin
Gemelli Hidup Presentasi Kepala
pada eklampsia. dalam 4 jam terjadinya kejang, kepala karena
Tekanan darah sebelumnya (0,5 untuk menurunkan ditakutkan akan
sistolik dan cc/kgBB/jam).3,16 tekanan darah terjadi
diastolik sama- Kontraindikas pasien dapat
sama turun bila i dari diberikan obat interlocking
dibandingkan penggunaan antihipertensi
MgSO4: dalam perjalanan
dengan setelah 6 karena dengan
hipersensitif persalinan. Pada
jam suntikan menurunkan
terhadap pasien ini,
magnesium sulfat tekanan darah,
magnesium, kehamilan harus
pada penderita kemungkinan
adanya blok pada segera diakhiri
preeklamsia, kejang dan
jantung, penyakit sudah sesuai
sebaliknya apopleksia serebri
addison, dengan indikasi.
tekanan darah menjadi kecil.
kerusakan otot Terminasi
sistolik maupun Pemberian
jantung, hepatitis kehamilan yang
diastolik pada antihipertensi pada
berat atau dipilih sebaiknya
penderita pasien ini sudah
myasthenia gravis. adalah pervaginam.
eklampsia sesuai dengan
Peringatan Sectio caesar
sekalipun teori, absorbsi
penggunaan dilakukan hanya
menurun akan terbaik nifedipine
MgSO4: Selalu ada atas indikasi
tetap tidak adalah melalui
monitor adanya obstetri secara
bermakna secara saluran cerna.
refleks yang umum dan atau bila
statistik. Pemilihan
hilang, depresi induksi persalinan
Adapun nifedipine juga
napas dan diperkirakan tidak
magnesium sulfat dikarenakan
penurunan urine akan berhasil. Pada
dapat dilakukan beberapa jenis
output. pasien ini
dengan cara obat anti hipertensi
Pemberian harus sebenarnya dapat
Prichard, yaitu lainseperti
dihentikan bila dilakukan
memberikan metildopa/clonidin
terdapat persalinan
loading dose e, labetalol,
hipermagnesia pervaginam namun
MgSo4 40% 8 metoprolol dan
dan pasien jika persalinan tidak
gram IM (4 gram hidralazine, serta
mungkin maju selama 2 jam
bokong kanan diuretikum tidak
membutuhkan maka dilakukan
dan 4 gram dibenarkan untuk
bantuan ventilasi. seksio sesarea,
bokong kiri), diberikan secara
Depresi SSP dapat setelah sebelumnya
dilanjutkan dosis rutin karena
terjadi pada kadar distabilisasi selama
pemeliharaan 4 memperberat
serum 6-8 mg/dl, 3 jam terlebih
gram/6 jam jika penurunan perfusi
hilangnya reflek dahulu dan
syarat terpenuhi. plasenta,
tendon pada diberikan MgSO4
Syarat-syarat memperberat
kadar 8-10 mg/dl, sebagai profilaksis
pemberian MgSO4 hipovolemia dan
depresi kejang.16,17
yaitu tersedia meningkatkan
pernapasan pada Pada pasien
antidotum hemokonsentrasi.
kadar 12-17 ini didapatkan
MgSO4 (calcium Seksio
mg/dl, koma pada risiko-risiko yang
gluconas 10%), sesarea dilakukan
kadar 13-17 mg/dl menempatkan
refleks patella pada kehamilan
dan henti jantung pasien ini pada
positif kuat, gemelli jika janin
pada kadar 19-20 keadaan kehamilan
frekuensi pertama letak
mg/dl. Bila dengan risiko tinggi,
pernapasan lebih lintang, terjadi
terdapat tanda diantaranya adanya
16 x/menit dan prolap tali pusat,
keracunan gemelli, preeklamsi
produksi urin plasenta previa
magnesium, berat,serta infeksi
lebih dari 100 cc pada kehamilan
dapat yang ditandai
kembar atau janin
diberikan kalsium Selain pertama presentasi dengan jumlah
glukonas 1 gram IV pencegahan bokong dan janin leukosit yang
secara perlahan.17 terhadap kedua presentasi meningkat. Dengan

J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 68


Intan dan Rodiani| Wanita G2P0A1 Hamil 38 Minggu Inpartu Kala I Fase Laten dengan Preeklampsi Berat Janin
Gemelli Hidup Presentasi Kepala
memperhatikan pemeriksaan fisik kadar SELT- Fetomatern
kondisi di atas, dan penunjang 1 serum al POGI;
maka sudah pada serta telah diberi pada wanita 2005.
tempatnya penatalaksanaan hamil
8. Kementrian
kehamilan pada yang sesuai dengan
Kesehatan
pasien ini dengan evidence Preeklamsia
RI. Profil
diterminasi secara based medicine. Berat
Kesehatan
per abdominam.18 [Tesis].
Indonesia
Daftar Pustaka Padang:
Tahun 2014,
Simpulan Universitas
1. Lana K, Jakarta:
Telah Andalas.
Wagener Kementeria
ditegakkan 2010.
MD. n Kesehatan
diagnosis G2P0A1 5. Bothamley,
Diagnosis RI; 2015.
hamil 38 minggu Judy, Boyle
and 9. Shields JR,
inpartu kala I fase M.
manageme Medearis
laten dengan Patofisiologi
nt of AL.
preeklampsi berat Dalam
preeklampsi Kehamilan
janin gemelli hidup Kebidanan.
a. American ganda.
presentasi kepala- Jakarta:
Family Dalam:
kepala pada pasien EGC; 2012.
Physician. Christina Y,
wanita usia 28 6. Saifuddin
2004; editor.
tahun berdasarkan AB,
70(12):2317 Essensial
anamnesa, Rachimhadh
-24. Obstetri dan
2. Robson, i T,
Ginekologi.
Elizabeth S, Winkjosastr
Edisi ke-2.
Jason W. o GH. Ilmu
Jakarta:
Patologi Kebidanan.
Hipokrates;
pada Jakarta:
2001. hlm.
kehamilan. Yayasan
268.
Jakarta: Bina
10. Benson RC,
EGC; 2012. Sarwono
Pemoll ML.
3. Luciano EM, Prawirohard
Kehamilan
Villar J, jo; 2008.
multipel.
Khan KS. 7. Kelompok
Dalam: Buku
Mapping Kerja Saku
the theories Penyusunan Obstetri dan
of Pedoman Ginekologi.
preeclampsi Pengelolaan Jakarta:
a : the need EGC; 2009.
Hipertensi
for 11. Hood EL.
systemetic dalam
Locked
reviews of Kehamilan
Twins.
mechanism di Johanenesb
of disease. Indonesia. urg:
American J Pedoman University of
Obstet The
Pengelolaan
Gynecol. Witwatersra
2006; Hipertensi
nd; 2006.
194(2): 317- dalam
12. Cunningham
21. Kehamilan GF, Leveno
4. Putra Roni di KJ, Bloom
J. Hubungan Indonesia. SL, Hauth JC,
faktor Rouse DJ,
Edisi Ke-2.
bilogis Spong CY.
Himpunan
terhadap Williams
Kedokteran
J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 69
Intan dan Rodiani| Wanita G2P0A1 Hamil 38 Minggu Inpartu Kala I Fase Laten dengan Preeklampsi Berat Janin
Gemelli Hidup Presentasi Kepala
Obstetricd. Hill 16. Mathai M, n obstetri
Edisi ke-23. Companies. Sanghvi H, dan
USA: The 2010 Guidotti. ginekologi
McGraw- Manajemen Indonesia,
13. Rozikhan. Gilstrap LC, komplikasi 2005: 6-11.
Faktor- Hauth JC, kehamilan
faktor risiko Wenstrom dan
terjadinya KD. Obstetri persalinan.
preeclampsi Williams, Edisi 1.
a berat di Alih bahasa McCormick
Rumah Sakit Hartono A, M, editor.
Dr. Suyono YJ, Jakarta:
H. Pendit BU, EGC; 2006.
Soewondo Edisi 21. 17. Manoe, M,
Kendal Jakarta: EGC; dkk.
[Tesis]. 2006. hlm Pedoman
Semarang: 624-73. Diagnosis
Undip; 2007. dan Terapi
14. Sibai Baha Obstetri
M. dan
Diagnosis, Ginekologi.
Controversie Bagian
s, and Obstetri
Managemen dan
t of the Ginekologi
Syndrome of Fakultas
Hemolysis, Kedokteran
Elevated Universitas
Liver Hasanudin
Enzymes, Makasar.
and Low 2006.
Platelet 18. Kelompok
Count. kerja
American penyusunan
College of “Pedoman
Obstetrician pengelolaan
s and hipertensi
Gynecologis dalam
ts 2007; kehamilan
16:419-24. di
15. Profitasari, Indonesia”.
Hartanto H, Pedoman
Suyono YJ, pengelolaan
Yusna D, hipertensi
Kosasih AA, dalam
Drawira J, et kehamilan
al. di
Gangguan Indonesia.
hipertensi Edisi 2.
dalam Semarang:
kehamilan. Himpunan
Dalam: kedokteran
Cuningham fetomatern
FG, Gant NF, al
Leveno KJ, perkumpula

J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 70

Anda mungkin juga menyukai