Anda di halaman 1dari 24

Yunita Sabrina

 Disebut juga sel punca


 Sel yang pertumbuhannya belum diarahkan
(unspecialized, undifferentiated) memiliki 2
ciri khas:
1. Mampu memperbaharui diri dalam biakan
untuk waktu tidak terbatas
2. Mampu menghasilkan beranekaragam
keturunan spesifik
 Sel punca embrionik (embrionic stem cells)
 Sel punca dewasa (adult stem cells)
 Sel punca hasil reprogram sel somatik
(induced pluripotent stem cells/IPS)
 Diambil dari bagian dalam blastokista
yaitu inner mast (embryoblast)
 Banyak berasal dari embrio terluang
(spare embrios) sisa dari in vitro
fertilization (IVF)
 Memiliki masalah etik terbanyak
 Dapat diperoleh dengan teknik somatic cell
nuclear transfer (SCNT) yang bersifat
aseksual tanpa fertilisasi, prosesnya disebut
kloning
 Pada SCNT inti sel somatik dimasukkan ke
dalam sel telur yang sudah dikeluarkan
intinya sehingga terjadi fusi, terjadi
pembelahan dan terbentuk blastokista
 Bila dikultur pada media yang tepat, sel ini
tetap undifferentiated/unspecialized
 Differensiasi dari sel punca embrionik dapat
dikontrol melalui:
 komposisi media kultur
 perubahan permukaan plate kultur
 modifikasi sel dengan insersi gen tertentu
 Sel punca yang terdapat dalam beberapa
jaringan dan organ yang berfungsi untuk
mengganti sel-sel yang rusak atau mati
 Ditemukan di sumsum tulang, darah, kulit,
hati, otak, darah tali pusat dan plasenta
 Jumlahnya sedikit
 Berasal dari sel somatik yang di reprogram
sehingga bersifat pluripotent
 Ditemukan oleh Shinya Yamanaka pada tahun
2007
 Masalah etiknya sedikit
 Penelitian biomedik
 Pengembangan obat baru dan pengujian
toksisitas
 Upaya pengobatan
 Ketiga kelompok sel punca memiliki masalah
etik masing-masing
 Masalah paling besar pada sel punca
embrionik
Pada sel punca embrionik
embrio akan dimusnahkan !!!
Diperbolehkan dengan menekankan pada
manfaat besar untuk umat manusia, alasannya
 Menggunakan embrio terluang dari program
IVF(daripada dibuang)
 Pandangan bahwa embrio sampai umur 14
hari masih diragukan status personanya.
 Adanya kewajiban untuk menghormati kehidupan
manusia sehingga memusnahkan embrio manusia
dipandang tidak etis
 Pandangan bahwa tidak etis untuk
menyembuhkan orang lain dengan cara
membunuh yg lain (instrumentalisasi manusia).
 Embrio muda yang terdiri dari beberapa sel saja
merupakan kehidupan baru yg berbeda dari ayah
dan ibunya
 Embrio muda adalah persona dalam potensi
aktual sehingga orang tua tidak berhak
memberi izin untuk memakai embrio muda
tersebut
 Hidup adalah hak asasi paling dasar, hak asasi
diberikan oleh tuhan bukan oleh seseorang
atau lembaga
 Embrio muda telah membawa identitas
genomik yg akan dibawa seumur hidup
 Dibeberapa negara mudah dibuat yang
seharusnya dibuat sesuai dengan jumlah yang
akan diimplantasikan
 Tetap merupakan instrumentalisasi
kehidupan manusia
 Dapat terjadi kolusi antara klinik fertilisasi
denga lab penelitian yang sulit dikontrol
 Penelitian sel punca bertujuan untuk menangani
penyakit2 degeneratif seperti parkinson,
alzeimer, DM, kanker dsbnya sehingga usia
manusia bertambah. Muncul masalah demografi,
ekonomi, psikologis
 Bila sel punca berhasil siklus hidup manusia lebih
panjang dan sukar diisi serta diberi makna,
apakah kita akan lebih bahagia?
 Terapi baru akan mahal sehingga terjadi
ketidakadilan karena hanya dinikmati untuk
golongan yang mampu, pertanyaan untuk
penelitian berbiaya mahal yg dibiayai dari uang
rakyat
 Sumber sel punca yang digunakan untuk
pelayanan adalah sel punca non embrionik
dari manusia
 Dapat digunakan untuk diri sendiri atau orang
lain disertai dengan inform consent
 Tatacara pengambilan, penyimpanan,
penggunaan sel punca harus memenuhi
persyaratan
 Mengenai penyelenggaraan bank sel punca
darah tali pusat
 Ada aturan dan persyaratan yang jelas

Anda mungkin juga menyukai