Anda di halaman 1dari 2

A.

Manifestasi klinis
Menurut Digiulio, Mary, dkk. ( 2014) dibagi menjadi dua :
1. Tanda dan gejala yang berkaitan dengan infeksi saluran kemih bervariasi
tidak khas bahkan pada sebagian pasien tanpa gejala.
Gejala yang mungkin dialami pasien infeksi saluran kemih antara lain :
a. Disuria (nyeri dan rasa panas saat berkemih)
b. Nyeri suprapubik dan daerah pelvis
c. Polakisuria (kandung kemih tidak dapat menampung urine >500 ml karena
mukosa yang meradang sehingga sering berkemih)
d. Tenesmus (nyeri disertai keinginan mengosongkan kandung kemih meskipun
telah kosong)
e. Nokturia (sering kencing pada malam hari akibat kapasitas kandung kemih
menurun)
2. Gejala klinis infeksi saluran kemih yang terinfeksi sebagai berikut :
a. Pada infeksi saluran kemih bagian bawah
1) Rasa sakit/ rasa panas di uretra sewaktu kencing
2) Air kemih sedikit-sedikit
3) Rasa tidak enak di suprapubik
b. Pada infeksi saluran kemih bagian atas
1) Sakit kepala
2) Malaise (tidak enak badan)
3) Muat dan muntah
4) Rasa tidak enak/ nyeri di pinggang
5) Demam
B. Patofisiologi
Sebagian infeksi saluran kemih di sebabkan oleh bakteri, tetapi jamur dan virus
juga dapat menjadi penyebabnya.Infeksi bakteri tersering adalah yang disebabkan oleh
Escheria Coli, suatu organisme yang ditemukan di daerah anus. Organisme-organisme
yang lain juga menyebabkan infeksi saluran kemih adalah golongan proteus. Klebsiella,
Pseudomonas enterokok dan Staphylococcus.Pada kebanyakan kasus, organisme
tersebut dapat mencapai kandung kemih saja atau dapat pula merambat ke atas melalui
ureter sampai ke ginjal. Organisme juga adapat sampai melalui aliran darah atau aliran
getah bening, tetapi cara ini dianggap jarang terjadi. Tekanan dari aliran kemih
menyebabkan saluran kemih normal dapat mengeluarkan bakteri yang ada sebelum
bakteri tersebut sempat menyerang mukosa.Mekanisme pertahanan lainnya adalah anti
bakteri yang di miliki oleh selaput lendir uretra, sifat bakterisidal dari cairan prostat pada
pria, dan sifat fagostik epitel kandung kemih. Meskipun ada mekanisme pertahanan
seperti ini, infeksi tetap mungkin terjadi dan kemungkinan ini berkaitan dengan faktor
predidposisi (Nian dan Dhina, 2017)
Wanita lebih berisiko terkena ISK karena uretra yang pendek dan anatomi dekat
dengan vagina, kelenjar periuretral dan rektum. Organisme yang sering menyebabkan
ISK pada wanita adalah organisme yang secara normal di temukan dalam traktus
gastrointestinalis seperti : Eschericia coli, Staphylococcus saprofiticcus, dan
Streptococcus faecalis. Organisme yang lain seperti : Proteus mirabilis, Klebsiella,
Enterpbacter dan Pseudomonas (Suharyanto dan Majdid, 2009)
ISK sering terjadi pada wanita, salah satu penyebabnya adalah uretra yang
pendek.Sehingga bakteri lebih mudah memperoleh akses ke kandung kemih.Faktor
lainnya adalah kecenderungan menahan urin, perubahan ph, flora vulva dalam siklus
menstruasi serta iritasi kulit lubang uretra pada wanita sewaktu berhubungan kelamin.
(Nian dan Dhina, 2017)

Anda mungkin juga menyukai