1. Ahmad Thoha M. 2. Johan Andy P. 3. Siti Kholifah
ASUHAN KEPERAWATAN 4. Nur Khofifah
5. Nofi Zuliyani PADA PASIEN PPOM 6. Anggun Martianingsih PPOM adalah klasifikasi luas dari gangguan yang mencakup bronchitis kronis, bronkhiektasis, emfisema, dan asma. PENGERTIAN PPOM merupakan kondisi irreversible yang berkaitan dengan dyspnea saat aktivitas dan penurunan aliran masuk dan keluar udara di paru Batuk produktif kronis pada bulan-bulan musim dingin Batuk kronik dan pembentukan sputum PENANDA purulent dalam jumlah yang sangat banyak Dispnea KLINIS Kehilangan berat badan yang cukup drastic Mudah sekali merasa lelah Mudah sekali merasa lelah Dalam prosesnya, penyakit ini bias menimbulkan kerusakan pada alveolar sehingga bisa merubah fisiologi pernapasan, kemudian mempengaruhi oksigenasi tubuh secara keseluruhan. Abnormalitas pertukaran udara pada paru-paru terutama PATOFISIOLOGI berhubungan dengan tiga mekanisme : 1. Ketidakseimbangan ventilasi perfusi 2. Mengalirnya dari kapiler pulmo 3. Difusi gas yang terhalang Menurut Elizabeth J Corwin (2000) penatalaksanaan untuk PPOM adalah sama seperti bronchitis kronis dan emfisema, dengan pengecualian bahwa terapi oksigen harus dipantau secara ketat. Pasien PPOM mengalami hiperkapnia kronik yang menyebabkan adaptasi kemoreseptor-kemoreseptor sentral, yang dalam keadaan normal berespon terhadap karbondioksida. Maka yang menyebabkan pasien terus bernapas adalah rendahnya monsentrasi oksigen di dalam darah PENATALAKSA arteri yang terus merangsang kemoreseptor-kemoreseptor perifer yang relative kurang peka. Kemoreseptor perifer ini hanya akan melepaskan NAAN muatan apabila PO2 arteri kurang dari 50 mmHg. Dengan demikian, apabila terapi oksigen ditunjukkan untuk membuat PO2 lebih dari 50 mmHg, maka dorongan untuk bernapas yang tersisa ini akan hilang. Pengidap PPOM biasanya memiliki kadar oksigen yang sangat rendah dan tidak dapat diberi terapi dengan oksigen tinggi. Hal ini sangat mempengaruhi kualitas hidup. Ventinask adalah cara efektif untuk memberikan oksigen pada pasien PPOM. Pengkajian mencakup : 1. Aktivitas / Istirahat 2. Sirkulasi 3. Integritas Ego PENGKAJI 4. Makanan / Cairan AN 5. Higiene 6. Pernapasan KEPERAW 7. Keamanan 8. Seksualitas ATAN 9. Interaksi Sosial 10. Penyuluhan / pembelajaran 1. Gangguan pertukaran gas berhubungan DIAGNOSA dengan ketidaksamaan ventilasi – perfusi KEPERAWAT 2. Bersihan jalan nafas tidak efektif yang berhubungan dengan bronkokonstriksi, AN peningkatan pembentukan mukus, batuk tidak efektif, dan infeksi bronkopulmunal. Gangguan pertukaran gas Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan yang berhubungan dengan ketidaksamaan ventilasi – perfusi bronkokonstriksi, peningkatan pembentukan mukus, batuk tidak efektif, dan infeksi bronkopulmunal
2. Berikan bronkodilator sesuai kecuali terdapat kor pulmunal INTERVENSI yang diharuskan 3. Instruksikan dan berikan 2. Ajarkan dan berikan dorongan penggunaan teknik pernapasan KEPERAWATAN dorongan pada pasien pada pernafasan diafragmatif dan diafragmatik dan batuk 3. Bantu dalam tindakan nebulizer, batuk yang efektif inhaler dosis terukur 4. Berikan oksigen dengan metode 4. Lakukan drainase postural yang diharuskan. dengan perkusi dan fibrasi pada pagi hari dan malam hari sesuai yang diharuskan. • NANDA interntional nursing diagnoses: definition and classification 2018-2020 eleventh edition.ed.11.- Jakarta:Buku kedokteran EGC,2018 DAFTAR • Nursing Outcomes Classificatoin (NOC) 2016 Elsevier Singapore PUSTAKA pte ltd. • Nursing interventions Classification (NIC) 2016 Elsevier Singapore pte ltd.