Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 7

1. Filda Nadiawati
2. Sumber Sri Indah Purnami
3. Khofifah Rusmadilla
4. Iffat Trinanda
5. Gayuh Ridho
6. Wafda Muzakki
PENGERTIAN
◦ Menurut Hudak (1998) dalam Asih & Effendy (2004), Pneumonia adalah suatu
proses inflamasi dimana kompartemen alveolar terisi oleh eksudat. Pneumonia
merupakan penyebab kematian yang cukup tinggi pada klien lanjut usia.
◦ Menurut Corwin (2001), Pneumonia adalah infeksi saluran nafas bagian
bawah, penyakit ini adalah infeksi akut jaringan paru oleh mikroorganisme.
Sebagian besar pneumonia disebabkan oleh bakteri, yang timbul secara primer
atau sekunder setelah infeksi virus
PENANDA KLINIS
Menurut Corwin (2001), gejala-gejala pneumonia serupa untuk semua jenis
pneumonia, tetapi terutama mencolok pada pneumonia yang disebabakan oleh
bakteri. Gejala-gejala mencakup:
1)        Demam dan menggigil akibat proses peradangan
2)        Batuk yang sering produktif dan purulen
3)        Sputum berwarna merah karat (untuk streptococcus pneumoniae), merah
muda (untuk staphylococcus aureus), atau kehijauan dengan bau khas
(untuk pseudomonas aeruginosa)
PATOFISIOLOGI
◦ Menurut Chirstman (1995) dalam Asih & Effendy (2004), Dari berbagai macam
penyebab pneumonia, seperti virus, bakteri, jamur, dan riketsia, pneumonitis
hypersensitive dapat menyebabkan penyakit primer.
◦ Pheumonia bisa juga terjadi karena aspirasi,yang paling jelas pada pasien yang
diintubasi kolonisasi trachea dan terjadi mikroaspirasi sekresi saluran pernafasan atas
yang terinfeksi, namun tidak semua kolonisasi akan mengakibatkan pneumonia.
PENATALAKSANAAN
Menurut  Meldawati (2009), Penatalaksaan untuk pneumonia tergantung pada
penyebab sesuai dengan yang ditemukan oleh pemeriksaan sputum  Pengobatan
dan mencakup, antara lain:

1.        Antibiotik, terutama untuk pneumonia bakterialis pneumonia lain juga

dapat diobati dengan antibiotic untuk mengurangi resiko infeksi bakteri

sekunder

2.        Istrahat
...
3.        Hidrasi untuk membantu melancarkan sekresi

4.        Tekhnik-tekhnik bernafas dalam untuk menningktakan ventilasi alveolus


dan mengurang resiko atelektasis.

5.        Juga diberikan obat-obat lain yang spesifik untuk mikroorganisme yang
diidentifikasi dari biakan sputum.
PENGKAJIAN
1. Identitas terdiri dari identitas pasien dan penanggungjawab
2. Riwayat Kesehatan
3. Pola Fungsional
4. Pemeriksaan Fisik
5. Pemeriksaan Penunjang
DIAGNOSA
a.         Ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan
banyaknya sekresi mucus.

b.        Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara


suplai oksigen dengan kebutuhan gaya hidup yang dipertahankan
INTERVENSI
A. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan banyaknya
sekresi mucus.
- Monitor TTV pasien
- Keluarkan secret dengan suction
- Ajarkan pasien untuk melakukan latihan batuk efektif
- Kolaborasikan dengan tim medis mengenai pemberian obat
...
B. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
oksigen dengan kebutuhan gaya hidup yang dipertahankan
- Monitor TTV pasien
- Berikan terapi oksigen
- Berikan edukasi pada pasien dan keluarga pasien mengenai pentingnya
menjaga kebersihan
DAFTAR PUSTAKA
• NANDA International.2019. Nursing Diagnose: Definition & classification 2018-2020, Jakarta :

Buku Kedokteran EGC


• Nursing Interventions Classification (NIC). Edisi Keenam

Anda mungkin juga menyukai