Anda di halaman 1dari 20

DBASE IV

Sejarah singkat Dbase.


Pada dasawarsa 1960-an ilmuwan di Jet Propulsion Laboratory (JPL) di
Amerika Serikat menggunakan suatu system manajemen database untuk mengolah
data dari satelit mereka. Program ini bernama JPLDIS dan digunakan untuk
komputer mainframe.
Pada akhir dasawarsa 1970-an Wayne Ratliff yang bekerja di JPL
mengembangkan program manajemen database untuk komputer mikro. Ratliff
memasarkannya dengan nama Vulcan. Namun program ini kurang laku. Pada tahun
1980 hanya ada 80 orang pemakia Vulcan.
Seorang distributor perangkat lunak yang bernama Asthon Tate tertarik
pada Vulcan. Tate bermaksud memasarkan Vulcan dan Ratliff tidak keberatan.
Program tersebut dipasarkan oleh George Tate dengan nama Dbase II. George Tate
bersama Hal Lashlee kemudian mendirikan perusahaan Asthon Tate yang
memasarkan Dbase II. Agar tetap unggul dalam suasana persaingan yang makin keras
Wayne Ratliff dan Asthon Tate bekerja selama 2 tahub untuk mengembangkan
program baru Dbase III, kemudian Dbase III dikembangkan lagi menjadi Dbase IV.

Elemen Dbase :
Data : Satu satuan informasi
Field : Kumpulan data sejenis
Record : Kumpulan dari field yang mempunyai keterkaitan
File : Kumpulan dari record
Database : Sekumpulan informasi/file yang diatur menurut struktur tertentu

Contoh :

NAMA ALAMAT GAJI


SUSANA JL. RADIO 1234 75000
RUDI JL. LOMBOK 253 650000 RECORD
HENDRI JL. DELIMA V/54 350000
INA JL. KUPANG 29B 50000

FIELD

FILE

1
Suatu field dapat kita samakan dengan satu kolom/judul kolom dalam system
manual dan satu record dapat kita samakan dengan satu baris data.

Jenis Data dalam Dbase :


Chraracter (C) : Data ini dapat berupa abjad, angka ataupun karakter-
karakter lainnya. Data ini tidak dapat dioperasikan secara
matematis. Panjang dat string maksimum adalah 254
karakter. Contoh : nama, alamat, telepon, dll

Numeric (N) : Data ini terdiri dari angka-angka dari 0-9 dengan
berbagai kombinasinya serta titik (.) sebagai titik desimal
(cara penulisan di Indonesia adalah koma), contoh : 12.75

Logic (L) : Data logic hanya ada dua yaitu .T. (true) dan .F. (false)

Date (D) : Data ini menyatakan tanggal dan dituliskan dengan angka
dan karakter slash (/) sebagai pemisah.

Memo (M) : Data ini sama dengan string tetapi tidak dapat menerima
karakter hingga jumlahnya 1000

Ekspresi dan oprator


Ekspresi ialah suatu proses pembentukan data diaman untuk itu diperlukan
suatu operator. Beberapa jenis operator ekspresi :
1. Opertor Aritmetika
Operator Fungsi Contoh Hasil
+ Penjumlahan 10+12 22
- Pengurangan 12-10 2
* Perkalian 12*10 120
/ Pembagian 100/2 50
** atau ^ Perpangkatan 12^2 144
() Prioritas ekspresi (12-10)/(5-4) 2

2. Operator String
Operator Fungsi Contoh Hasil
+ Penggabungan operand ‘Jakarta ‘ +’kota’ Jakarta kota
(tanpa modifikasi)
- Penggabungan operand ‘Jakarta ‘ -’kota’ Jakartakota
(spasi akhir operand
pertama dihapus)

2
() Prioritas ekspresi (‘Jakarta ‘) +(’kota’) Jakarta kota
penggabungan
karakter

3. Operator Logika
Operator Fungsi Contoh Hasil
< Lebih kecil 10 < 11 .T.
> Lebih besar 10 > 11 .F.
<= Lebih kecil atau 10 <= 11 .T.
sama
>= Lebih besar atau 10 >= 11 .F.
sama
<> atau  Tidak Sama 10 <> 11 .T.
= Sama 10 = 11 .F.
$ Elemen ‘a’ $’abcd’ .T.

Operator Bolean meliputi :


Operator Fungsi
.and. Satu kondisi salah, semua menjadi salah
.or. Satu kondisi benar, semua kondisi benar
.not. Kondisi salah menjadi benar dan sebaliknya.

3
CARA KERJA DBASE

Cara kerja dbase :


1. Modus interaktif atau modus langsung . Disini kita mengaktifkan perintah
langsung setelah munculnya dot prompt. Dbase segera menanggapi perintah yang
kita berikan. Dbase kaya dengan fasilitas untuk mengolah data base. Untuk
masalah yang tidak terlalu rumit, modus interkatif ini sudah mencukupi.

2. Modus Program. Disini kita menuliskan rangkaian perintaj dalam program. Dabse
akan melaksanakan perintah tersebut. Suatu program dapat berisi ratusan
sampai ribuan bahkan puluhan ribu perintah. Dengan program kita dapat
memecahkan masalah yang rumit.

Membuat file database


Ketentuan :
 Nama file : maksimum 8 karakter, tanpa spasi atau tanda baca dan nama
extenxion akan diberi .dbf secara otomatis.
 Nama Field : maksimum 10 karakter, tanpa spsi atau tanda baca.

Untuk membuat file baru digunakan perintah : Create nama file

Contoh :
Kita ingin mencata data stok barang dengan nama file Barang.dbf dengan struktur
sebagai berikut :
FIELD TYPE PANJANG DESIMAL
KODE CHARACTER 2
NAMA CHARACTER 20
JUMLAH NUMERIC 4 0
HARGA NUMERIC 9 2

Jawab :
C:> cd dbase
C:\dbase>Dbase
.create barang atau .crea barang

Dilayar akan muncul :


Num Field name Field type Width Dec Index
1

4
Keterangan :
Field name Suatu nama field maksimum 10 karakter, dimulai dengan
karakter abjad dan dapat berisi angka-angka atau garis bawah,
tidak boleh ada spasi

Field Type Type dapat berupa C untuk Character, D untuk Tanggal, L untuk
Logika, M untuk Memo, N untuk Numeric

Width Lebar field sebagai berikut :


Karakter = 254 byte
Tanggal = 8
Logika = 1
Memo = max 512000 (file database hanya memuat 10 byte)
Numeric = 20 (terdiri dari desimal dan tanda)

Dec Menentukan angka desimal yang diinginkan dalam field numeric.

Index Mengatur nilai N atau Y, menghasilkan sutau tag yang digunakan


dengan file index majemukl (ext .mdx). File-file indeks yang
digunakan untuk menunjukkan adanya file database dalam bentuk
aturan alfabet maupun numeric berdasarkan field tombol yang
dipilih.

Lalu kita isikan struktur yang diminta :


Num Field name Field type Width Dec Index
1 KODE C 2 N
2 NAMA C 20 N
3 JUMLAH N 4 0 N
4 HARGA N 9 2 N

Untuk mengakhiri dan sekaligus menyimpan struktur file yang telah kita buat tekan
<enter> 2 kali atau ctrl+w lalu <enter>.
Pada layar akan tampak pertanyaan :
Input data record now (y/n) ?
Tekan Y(es) jika kita ingin segera mengisi data records atau N(o) jika tidak ingin
mengisi.

Catatan :
1. Untuk semua perintah-perintah yang lebih dari 4 huruf, bias ditulis hanya 4
huruf terdepannya saja, missal : Append cukup ditulis Appe

5
2. Untuk pindah drive ketikkan perintah .set default to b
3. Untuk keluar dari system ketikkan perintah .quit

PEMELIHARAAN DATA
Membuka dan melihat isi file :
 Perintah untuk membuka file : .use nama file
 Perintah untuk menutup file : .use, close data
 Perintah untuk melihat isi file : .list, display

Perbedaan LIST dan DISPLAY :


 LIST, dengan [erintah ini seluruh isi file akan langsung diperagakan hingga
record yang terakhir dan untuk menghentikan sesaat dapat digunakan CTRL-S.
 DISPLAY, perintah ini akan memperagakan seluruh isi file setiap 20 record
(per layar) lalu akan berhenti sejenak sampai kita tekan salah satu tombol untuk
memperagakan record selanjutnya.

Contoh :
Jika kita telah mempunyai file database barang.dbf dan kita ingin melihat isi file
tersebut maka digunakan perintah :
.use barang
.list
Record# KODE NAMA JUMLAH HARGA
1 02 Pinsil 124 55.00
2 45 Buku Tulis 50 75.00
3 14 Kalkulator 56 25000.00
4 34 Map 5 125.00
5 44 Mesin Tik 3 125000.00

Bentuk umum perintah List / display :


1. List For Syarat
2. List nm-field1, nm-field2,…
3. List nm-field For Syarat

6
MENGATUR POSISI POINTER RECORD
.GOTO n atau .n
meletakkan posisi pointer pada record ke n, n = nomor record
.GOTO TOP atau .GO TOP
meletakkan posisi pointer pada record teratas.
.GOTO BOTTOM atau .GO BOTTOM
meletakkan posisi pointer pada record terbawah.
SKIP memindahkan posisi pointer pada record yang ada dibawahnya.
SKIP(-/+)n memindahkan posisi pointer sebanyak n record ke atas (-)/ke bawah
(+)
dari posisi terakhir pointer

MENAMBAH RECORD
 Untuk menambah data baru pada file database kita gunakan instruksi :
Append
 Untuk menambah data baru dengan cara menyisip diantara record-record
yang sudah ada digunakan instruksi : Insert

MEMPERBAIKI RECORD
 EDIT, perintah ini membuka 1 record dan kita langsunga bisa melakukan
koreksi pada field-field yang bersangkutan.
 BROWSE, perintah ini dapat menelusuri file database secara membujur atau
melintang.
 REPLACE, perintah ini tidak membuka dan menampilkan record yang kita
inginkan tetapi kita bekerja pada dot prompt.
Bentuk umum : REPLACE nm-field WITH statement
Contoh :
1. Jika kita ingin merubah harga kalkulator menjadi 3000.00
.3
.Replace harga with 30000
2. Jika kita ingin merubah nama Map menjadi Map Plastik
.4
.Replace nama with “Map Plastik”
3. Jika karena suatu hal maka harga semua barang naik sebesar 10%
.Replace all harga with harga+(0.1*harga)
atau
.Replace all harga with harga*1.1

MENGHAPUS RECORD
 Delete, untuk menandai record yang akan dihapus
 Recall, untuk membatalkan penghapusan
 Pack, untuk menegaskan penghapusan

7
PENGURUTAN DATA

Mengurutkan data dengan SORT


Ada dua cara untuk mengurutkan data, dimana setiap cara mempunyai
keistimewaan sendiri.
Cara yang pertama, kita dapat mengurutkan data dengan perintah :
.SORT ON Nama field TO nama file
Perintah ini mempunyai kemampuan untuk meng- copy record dan struktur
suatu file database ke file database lain dengan langsung mengurutkan data
tersebut menurut field yang kita inginkan.
Pengurutan dengan data SORT dapat dilakukan berdasarkan sebuah field
tertentu. Kita dapat mengurutkan data tersebut berdasarkan urutan naik
(Ascending) dan urutan turun (Descending).
Seperti halnya perintah yang lain, untuk menggunakan perintah SORT kita
harus membuka dahulu file yang bersangkutan.
Contoh :
.USE Pegawai
.SORT ON Nama TO Sem
Kita mengurutkan data berdasarkan field NAMA dengan urutan naik. Hasil
dari pengurutan ini disimpan ke dalam file baru yang namanya Sem. Setelah perintah
pengurutan dilakukan kita mempunyai dua buah file database untuk data yang sama,
yang pertama adalah file semula (belum diurutkan) yaitu file Pegawai, yang kedua
adalah file Sem yang berisi data yang sudah diurutkan. Selanjutnya kita buka file
Sem dan kita berikan perintah LIST. Kita melihat data diurutkan menurut abjad
nama. Penampilan dilayar bila perintah tersebut diberikan adalah :
.USE Pegawai
.SORT ON Nama TO Sem
100% Sorted 13 Record SORTed
.USE Sem
.LIST
Record#NAMA ALAMAT GOL STATUS ANAK
1 AMIR DAGO 5 3 1 2
2 AMIR HANSAH JAWA 350 3 0 0
3 AMIR SANTOSA CIMANUK 300 1 1 2
4 AMIRUDIN CIHAMPELAS 25 2 1 2
5 BUDI RIAU 110 2 1 3
6 BUDIMAN DAGO 5 1 1 5
7 DIANA CITARUM 400 1 1 6
8 DR. AMIR SUCI 300 3 0 0
9 RATNA SUMBA 500 2 1 1

8
10 RINI RIAU 120 2 0 0
11 RUDI ACEH 12 2 1 1
12 RUSDI DAGO 200 3 1 2
13 TUTI DAGO 100 1 1 4

Mengurutkan data dengan SORT akan mengasilkan suatu file database baru,
tempat kita menyimpan data hasil pengurutan.
Selain meyusun data dengan urutan naik, kita dapat juga mengurutkan turun.
Untuk menyusun data menurut urutan turun, kita tinggal menambahkan /D (yang
artinya turun) pada akhir perintah. Bentuk perintah :
.SORT ON namafield TO namafile /D
Contoh :
. SORT ON Nomor TO Cadang /D
Kita mengurutkan data berdasarkan field NOMOR untuk diurutkan menurut
urutuan turun, dan hasil pengurutannya akan disimpan ke dalam file Cadang.
Agar pengurutan tidak membedakan huruf kecil dan huruf besar,
tambahan /C.
Untuk memperjelas proses pengurutan data secara lengkap, kita ambil contoh
sebagai berikut :
Kita mempunyai file database Teman yang salah satu field-nya adalah
ALAMAT, sekarang kita akan mengurutkan data tersebut berdasarkan ALAMAT-nya
dengan urutan naik. Hasil pengurutan tersebut akhirnya kita minta untuk kembali ke
file database Teman. Jadi akhirnya file Teman hanya berisi data yang sudah
diurutkan.
Langkah yang digunakan :
.USE Teman
Memanggil file database Teman
.SORT ON Alamat TO Sem
Mengurutkan data berdasarkan ALAMAT disimpan dalam file Sem
.USE Sem
Memanggil file Sem (hasil pengurutan)
.COPY TO Teman
Meng-copy record dan stuktur Sem ke Teman
.USE
Menutup semua file yang sedang terbuka.
.DELETE FILE Sem
Menghapus file Sem, karena sudah tidak digunakan lagi (sudah di copy-kan ke
Teman).
.USE Teman
Memanggil kembali file Teman
.LIST

9
Memperagakan data dari semua record, perhatikan apakah benar sudah
terurut berdasarkan ALAMAT-nya

Mengurutkan data dengan INDEX


Cara kedua untuk mengurutkan adalah dengan menggunakan perintah INDEX.
Pada Index Kita tidak dapat menyusun data dalam urutan turun, jadi selalu naik
(ascending). Tapi dengan teknik tertentu bisa
Bentuk perintah adalah :
. INDEX ON Namafield TO Nama fiel indeks
Mengurutkan data dengan INDEX juga akan menghasilkan suatu file baru,
tetapi file ini bukan dari jenis file database (dengan akhiran DBF) melainkan
merupakan suatu file Index (dengan akhiran NDX)
Contoh :
.USE Pegawai
.INDEX ON Nama TO Namadex
dbase III akan membuat file indeks dengan nama Namadex.NDX.
Untuk membuka file database beserta indeksnya kita gunakan perintah
sebagai berikut :
.USE Pegawai INDEX Namadex
Coba berikan perintah LIST dan lihat hasilnya. Walaupun data diurutkan
tetapi nomor record masih tetap nomor semula.
Perhatikan yang tampil dilayar bila kita berikan perintah-perintah diatas.
.USE Pegawai
.INDEX ON Nama TO Namadex
100% indexed 13 Records indexed
.USE Pegawai INDEX Namadex
.LIST
Record#NAMA ALAMAT GOL STATUS ANAK
2 AMIR DAGO 5 3 1 2
12 AMIR HANSAH JAWA 350 3 0 0
13 AMIR SANTOSA CIMANUK 300 1 1 2
4 AMIRUDIN CIHAMPELAS 250 2 1 2
1 BUDI RIAU 110 2 1 3
10 BUDIMAN DAGO 5 1 1 5
11 DIANA CITARUM 400 1 1 6
8 DR. AMIR SUCI 300 3 0 0
9 RATNA SUMBA 500 2 1 1
6 RINI RIAU 120 2 0 0
3 RUDI ACEH 12 2 1 1
7 RUSDI DAGO 200 3 1 2
5 TUTI DAGO 100 1 1 4

10
Membuat file dengan urutan menurun
Telah disebut diatas bahwa file indeks tidak dapat mengurutkan data dengan
urutan menurun. Tetapi dengan teknik tertentu kita dapat melakukan hal ini. Sebagai
contoh, kita mempunyai suatu file database dengan nama Nilai .DBF yang berisi data
nilai ujian siswa. Strukturnya sebagai berikut :
Field Field Name Type Width Dec
1 NAMA Character 10
2 NILAI Numeric 2

dan datanya adalah :


Record #NAMA NILAI
1 YANTO 65
2 RATNO 77
3 MINAH 57
4 RATNA 76
5 PURWANTO 89
6 MELATI 77
7 BURHAN 45
8 THOMAS 74

Bila kita akan membuat urutan naik untuk menentukan ranking, maka
urutannya tentu harus menurun (nilai yang tertinggi yang ditampilkan paling dahulu).
Salah satu cara untuk membuat indeks menurut nilai dengan urutan menurun adalah
dengan membuat –NILAI (minus NILAI) sebagai kunci indeks. Misalkan nama file
indeksnya adalah Nimaidex. Perintah yang harus diberikan adalah :
.INDEX ON –Nilai TO Nilaidex
Bila data di LIST dengan nama file index aktif, hasilnya adalah :
Record #NAMA NILAI
5 PURWANTO 89
2 RATNO 77
6 MELATI 77
4 RATNA 76
8 THOMAS 74
1 YANTO 65
3 MINAH 57
7 BURHAN 45

Contoh lain adalah membuat urutan menurun untuk data berjenis tanggal.
Database DAFBRG berisi data pembelian barang. Fieldnya adalah :
Field Field Name Type Width Dec

11
1 NAMA_BRG Character 10
2 JUMLAH Numeric 3
3 HARGA Numeric 5
4 TGL_BELI Date 8

dengan Tgl_Beli adalah tanggal pembelian barang. Datanya adalah :


Record#NAMA BRG JUMLAH HARGA TGL_BELI
1 MODEL A101 15 3000 05/11/86
2 MODEL A103 12 4500 06/12/86
3 MODEL A105 10 3500 04/02/86
4 MODEL A102 14 3750 05/03/86
5 MODEL A104 11 5000 04/12/86

Catatan : Bila kita mengisikan data ke field berjenis tanggal maka garis miring
sebagai pemisah bulan, tanggal dan tahun sudah ditampilkan seperti ini ,
TGL_BELI : / / :
Anda tidak perlu mengetik garis miringnya.
Kita ingin membuat indeks untuk Tgl_Beli dengan urutan menurun. Caranya
kita ambil suatu tanggal yang akan datang, yang pasti tidak akan dicapai oleh data
dalam database, misalkan kita ambil tanggal 31 Desember 1999. Kunci untuk indeks
adalah tanggal tersebut dikurang Tgl_Beli. Perintah yang harus diberikan adalah :
.INDEX ON CTOD (‘12/31/99’)-Tgl_Beli TO Tgldx
Fungsi CTOD mengubah dua karakter ‘12/31/99’ menjadi data berjenis tanggal agar
pengurangan dengan field Tgl_Beli yang berjenis tanggal dapat dilakukan.
Bila file indeks Tgldx aktif, perintah LIST memberikan hasil sebagai
berikut :
Record#NAMA_BRG JUMLAH HARGA TGL_BELI
2 MODEL A103 12 4500 06/12/86
1 MODEL A101 15 3000 05/11/86
4 MODEL A102 14 3750 05/03/86
5 MODEL A104 11 5000 04/12/86
3 MODEL A105 10 3500 04/02/86

Tanggal yang belakangan akan ditampilkan duluan.

Manajemen file indeks


Perlu diperhatikan bahwa bila Anda manambahkan data atau mengoreksi data
pada suatu file database maka file indeksnya juga harus dibuka, karena bila tidak
maka file indeks tidak akan diperbarui. Cobalah menambahkan data baru berikut ini
tanpa membuka file indeks :
.USE Pegawai
.APPEND

12
Masukan record baru, misalnya ;
NAMA [SUCIPTO ]
ALAMAT [ACEH 500 ]
GOL [2]
STATUS [1]
ANAK [3]

Kemudian berikan perintah LIST. Anda akan lihat record baru tersebut akan
ditampilkan. Tetapi sekarang bukalah file Pegawai beserta indeksnya Namadex.
.USE Pegawai INDEX Namadex
dan berikan perintah LIST. Anda akan melihat record SUCIPTO di situ karena
dalam file indeks record SUCIPTO tidak ada.
Dalam hal ini kita dapat memperbarui indeks dengan perintah :
.REINDEX
setelah perintah diberikan di layar akan ditampilkan :
.REINDEX
.Rebuilding INDEX – B:NAMADEX.ndx
100% indexed 14 Records indexed
Bila sekarang Anda berikan perintah LIST maka nama SUCIPTO kita lihat dalam
daftar.
Perintah REINDEX tidak perlu kita berikan pada waktu memberikan perintah
APPEND atau EDIT file indeks sudah dibuka karena dalam hal ini secara otomatis
file indeks akan diperbarui.
Contoh :
Bukalah file Pegawai beserta indeksnya Namadex.
.USE Pegawai INDEX Namadex
.APPEND
Masukkan data berikut ini :
NAMA [DARMONO ]
ALAMAT [SUNDA 400 ]
GOL [2]
STATUS [0]
ANAK [0]
Selanjutnya berikan perintah LIST.
Untuk suatu file database kita dapat membuat sekaligus beberapa file
indeks. Misalkan untuk file Pegawai kita dapat membuat indeks berdasarkan NAMA
yaitu Namadex.NDX, dan berdasarkan ALAMAT, misalnya Almx.NDX. Kita dapat
membuka file database beserta beberapa file indeksnya sebagai berikut :
.USE Pegawai INDEX Namadex, ALMX
Dalam hal ini bila kita melakukan penambahan atau perubahan data maka
kedua file indeks akan langsung diperbarui. Walaupun kedua file indeks dibuka namun
yang aktif hanyalah satu yaitu yang disebutkan pertama, dalam hal ini Namadex. File

13
indeks yang aktif disebut master Index atau indeks induk. Bila kita memberikan
perintah LIST maka data akan diurutkan menurut NAMA karena master indeks-nya
adalah Namadex.
Untuk mengetahui file indeks yang dibuka dapat kita gunakan fungsi NDX(1)
dan NDX(2) sebagai berikut :
.USE Pegawai INDEX Namadex,Almx
? NDX(1)
B:Namadex.ndx
.? NDX(2)
B:Almx.ndx
Fungsi NDX(1) memberikan nama file indeks yang pertama, sedang NDX(2)
memberikan nama file indeks kedua. Untuk suatu file databasse sekaligus kita dapat
membuka sampai tujuh file indeks.
Kita dapat mengubah file indeks kedua (yaitu file Almx.NDX) menjadi master
index dengan perintah SET ORDER TO 2. Tampilan di layar setelah perintah
diberikan adalah :
.SET ORDER TO 2
Master index: B:Almx.ndx
Bila pada waktu membuka file database kita belum membuka indeksnya maka
kita dapat membukanya dengan perintah :
.SET INDEX To Nama file indeks, Nama file indeks,......
misalnya
.SET INDEX TO Namadex
Perintah ini juga berguna bila kita akan berganti mengaktifkan file indeks
lainnya.
Kita dapat membuat suatu file indeks berdasarkan dua field atau lebih,
misalnya :
.INDEX ON Nama+Kota TO Nkd
Dalam hal ini untuk orang dengan NAMA yang sama data akan diurutkan menurut
KOTA.

Pencarian data dengan LOCATE


Untuk mencari suatu data, misalkan data karyawan dengan nama AMIR, kita
dapat menggunakan perintah :
.USE Pegawai
.LOCATE FOR NAMA=”AMIR”
Bila sudah ditemukan maka dBase akan menampilkan nomor record data yang
kita cari. Kita dapat menampilkan data dengan perintah :
.DISPLAY
Bila ada lebih dari satu karyawan yang namanya dimulai dengan AMIR maka
untuk mencari data berikutnya kita berikan perintah :
.CONTINUE

14
Bila tidak ada data yang lain lagi dBase akan menampilkan :
End of LOCATE scope

Pencarian data dengan FIND


Pencarian data dengan LOCATE dapat memakan waktu lama bila file database
cukup besar karena dBase mencari record tersebut satu per satu mulai dari record
pertama hingga record terakhir. Kita dapat memanfaatkan file indeks untuk mencari
data secara cepat. Perintahnya adalah :
.USE Pegawai INDEX Namadex
.FIND AMIR
Untuk menampilkan data berikut perintah :
.DISPLAY
Yang akan ditampilkan adalah pegawai dengan nama AMIR yang pertama
ditemukan. Bila masih ada AMIR yang lain kita dapat menampilkannya dengan
perintah SKIP kemudian DISPLAY (karena file database dibuka dengan indeks
menurut nama, maka semua pegawai yang namanya sama akan terkumpul berurutan,
jadi untuk maju ke record berikutnya dengan nama yang sama kita dapat
memberikan perintah SKIP).
Bila data yang dicari tidak ditemukan maka dBase III akan menampilkan
No find
Pencarian dengan cara ini berlangsung lebih cepat daripada dengan cara
LOCATE (lihat pasal berikut).
Bentuk pencarian lain dengan indeks yang banyak kita gunakan dalam program
adalah :
.STORE ‘AMIR’ TO Mnama
.FIND & Mnama
Perintah
.STORE’AMIR’ to Mnama
Berarti masukan data ‘AMIR’ ke suatu variabel memori yang bernama
MNAMA.
Arti perintah
.FIND & Mnama
Adalah carilah dalam database data yang tersimpan dalam variabel MNAMA.
Bila Anda berikan perintah.
.FIND Mnama
Maka yang dicari adalah karyawan yang namanya Mnama yang tentu saja tidak
ada. Kita dapat juga memberikan perintah
.SEEK Mnama
Yang sama maknanya dengan “FIND & MNAMA”.
Membandingkan kecepatan pencarian data

15
Disamping perintah LIST FOR yang telah kita kenal, dBase mengenal juga
perintah LIST WHILE. Makna perintah LIST WHILE dan bedanya dengan LIST
FOR akan dijelaskan dibawah.
Alan Simpson dalam bukunya “Advance Techniques in dBase III Plus” (Sybec,
1987) menunjukan penggunaan perintah FIND (atau SEEK) dan LIST WHILE untuk
mempercepat proses pemcarian data berlipat kali. Ia menggunakan suatu database
dengan 1000 (seribu) record. Salah satu field-nya adalah LNAME (singkatan dari
Last NAME atau nama keluarga).
Nama file databasenya adalah Test.DBF dengan file indeks Names.NDX. Ia
membandingkan kecepatan dua cara mencari daftar orang yang nama keluarga
“Miller. Misalnya diantara 1000 record itu ada 10 orang yang nama keluarganya
“Miller” yang datanya tersebar dalam database bercampur adukj dengan 999 data
lainnya
Cara petama :
.USE TEST INDEX Names
.LIST FOR Lname=”Miller”

dan cara kedua :


.USE Test INDEX Names
.FIND Miller
.LIST WHILE Lname =”Miller”

 Perintah untuk meng-copy file database : copy to nama-file


 Perintah untuk meng-copy struktur database : copy structure to nm-file
 Perintah untuk menghapus file : delete file nama-file

16
PROGRAM STRUKTUR DAN PEMAKAIANNYA

Menulis dan melaksanakan program.


Program adalah rangkaian instruksi yang disimpan dalam suatu file. File yang
berisi program mempunyai ext. Prg.
 Perintah untuk membuat file program : modify command nm-file
 Perintah untuk menjalankan file program : do nama-file
Contoh :
.modify command prog1
*program prog1.prg
*menampilkan data pegawai yang beralamat di “DAGO”
use pegawai
list for alamat = “DAGO”
^W

,do prog1

Tombol penyuntingan:
Backspace : Kursor kekiri sambil menghapus huruf yang
dilewati
Ctrl – G atau del : Menghapus huruf di atas kursor
Ctrl – T : Menghapus satu kata di kanan kursor
Ctrl – Y : Menghapus baris tempat kedudukan kursor
Ctrl – N : Menyisipkan baris kosong
Ins : Modus sisip on/off
Ctrl – End atau : Menyimpan perubahan program
Ctrl – W
Esc atau Ctrl -Q : Membatalkan perubahan.

Pemasukan data :
1. Store dan langsung
.Store 123.4 to jumlah
.store “ADI” to nama
.kondisi = .T.
.set date british
.tgl=ctod(“10/10/01”)
2. Accept

17
Memasukkan data melalui papan ketik ditengah pelaksanaan suatu program,
data yang dimasukkan adala data karakter.
b.u. : accept <statement> to variabel
contoh : accept “ input nama “ to nama

3. Input
Memasukkan data melalui papan ketik ditengah pelaksanaan suatu program,
data yang dimasukkan adala data karakter dan numerik.
b.u. : input <statement> to variabel
contoh : input “ input harga “ to vharga

4. Wait
Memasukkan data melalui papan ketik ditengah pelaksanaan suatu program,
data yang dimasukkan adala data karakter. Perbedaan dengan accept adalah
wait hanya menunggu kita memasukkan satu karakter saja.
b.u. : wait <statement> to variabel
contoh : if vkode = space(6)
@23,0 say “kode harus diisi “
wait “tekan sembarang tombol “
loop
endif

Menampilkan data.
1. @ ... say
b.u. : @ (brs,klm) say (ekspresi)
contoh :
@10,10 say “tabel chi”
@12,10 say “ nomor : “ get no
@15,0 clear *membersihkan brs 15 ke bawah
2. instruksi ? dan ??
contoh :
?space (10), “tabel chi“
@12,10
?space (10), “tabel chi” *kursor pindah ke baris selanjutnya
??space(10), “tabel chi” *kursor tetap pada baris tersebut.

3. set device to printer


set device to screen
contoh :
clear
set print on
eject

18
?space(10),”cetak ke prn” *?/?? jika ada set print on maka
akan di cetak ke printer.
@12,10 say “tekan sembarang tombol “ *say jika tidak ada
set device to
printer maka akan
di cetak tetap pada
layar.
STRUKTUR KENDALI

1. Berurutan A B C

Store 5 to jari ..................... A


Luas 3.14*jari^2 ..................... B
?”luas lingkaran = “;Luas ..................... C

2. Kondisi
A. IF ... ENDIF
IF GAJI >500
DISPLAY
ENDIF

B. IF ... ELSE ... ENDIF


IF GAJI >=500
X=X+1
ELSE
Y=Y+1
ENDIF

C. DO CASE ... CASE .... OTHERWISE


DO CASE
CASE GAJI <200
X1=X1+1
CASE GAJI>=200
X2=X2+1
OTHERWISE
X3=X3+1
END CASE

3. Berulang
Do while .not. eof()
Jml = jml + gaji
Skip

19
enddo

20

Anda mungkin juga menyukai