Anda di halaman 1dari 8

ISSN 0853-8557

PENGARUH VARIASI LEBAR CFRP PADA BAGIAN TARIK TERHADAP


DAKTILITAS KURVATUR BALOK BETON BERTULANG PASKA
PERBAIKAN
Atika Ulfah Jamal1, Novi Rahmayanti2, Helmy Akbar Bale3 dan Iqbal Haqiqi4
1
Program Studi Teknik Sipil, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Indonesia
email: atika.ulfah@uii.ac.id
2
Program Studi Teknik Sipil, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Indonesia
email: novi.rahmayanti@uii.ac.id
3
Program Studi Teknik Sipil, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Indonesia
email: helmy_abe@yahoo.com
4
PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, Jakarta, Indonesia
email: iqbalhqq@yahoo.com

ABSTRACT
Retrofitting should be done on damaged reinforced concrete beams to restore or improve the
strength and ductility. One of the innovations of materials that can be used for retrofitting is
Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP). CFRP installment on concrete beam tensile
reinforcement retrofitting can improve beam flexurel strength. Wider CFRP increases beam
flexural strenght. This research discusses influence of CFRP dimension on flexural area toward
concrete beam ductility after damage. The beam dimension used for this research is 15x20x120
cm3, and CFRP dimension used is 5 cm, 10 cm, dan 15 cm.The variety of CFRP widths used to
repair the beam included 5 cm,10 cm, and 15 cm. The results showed that the wider the CFRP
used for the retrofit of reinforced concrete beams, the greater the percentage of decrease in
ductility curvature.
Keywords: CFRP, retrofitting, ductility, reinforced concrete beams
PENDAHULUAN yang dapat digunakan untuk perbaikan dan
perkuatan struktur beton. Menurut Parmo
Perbaikan (retrofitting) struktur perlu
dan Taufikurrahman (2014), sifat material
dilakukan untuk mengembalikan atau
fiber reinforced polymer (FRP) setelah
meningkatkan kekuatan dan daktilitas
dipasang pada struktur beton mampu
elemen struktur agar mampu menahan
membuat struktur menjadi lebih daktail.
beban sesuai dengan rencana. Kekuatan,
kekakuan dan daktilitas merupakan aspek Tavio, dkk (2009), telah melakukan
penting pada perencanaan elemen struktur penelitian terhadap balok yang diberi
beton bertulang. perkuatan eksternal CFRP yang dibalutkan
mengelilingi perimeter balok di tengah
Daktilitas adalah kemampuan dari suatu
bentang, hasil penelitian tersebut
struktur tidak mengalami keruntuhan secara
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan
tiba-tiba (brittle) tetapi masih mampu
kapasitas momen dan daktilitas kurvatur
berdeformasi cukup besar pada saat
yang cukup baik, persentase peningkatan
mencapai beban maksimum sebelum
daktilitas kurvatur yang terjadi mencapai
struktur tersebut mengalami keruntuhan
rata-rata 265%, sedangkan peningkatan
(Park dan Paulay, 1975). Struktur bangunan
momen sebesar rata-rata 45%.
gedung yang daktail akan tetap berdiri
walaupun sudah dalam kondisi plastik. Sedangkan pada penelitian yang telah
dilakukan oleh Pangestuti dkk (2006)
Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP)
menunjukkan penambahan pelat CFRP
merupakan salah satu alternatif material
lebar 50 mm dan tebal 0,8 mm secara

Jamal, Rahmayanti, Bale, Haqiqi–Pengaruh Variasi Lebar CFRP Terhadap Perbaikan Daktilitas....... 201
ISSN 0853-8557

eksternal pada sepanjang balok beton yang diletakkan di bagian tarik balok beton
bertulang terhadap balok normal dapat bertulang sebagai bahan perbaikan
menurunkan daktilitas sebesar 73% dan (retrofitting) terhadap perbaikan daktilitas
lendutan sebesar 77,6%. Namun pada balok beton bertulang paska kerusakan
penelitian tersebut, kuat lentur dan untuk mengetahui apakah penggunaan
kekakuan mengalami peningkatan berturut- CFRP mampu mengembalikan daktilitas
turut sebesar 49% dan 68%. struktur paska terjadi kerusakan ke semula.
Penelitian difokuskan pada pengaruh
Pada penelitian yang telah dilakukan oleh
perbaikan balok menggunakan CFRP
Jamal dkk (2015), pemasangan CFRP untuk
terhadap daktilitas kurvatur.
perbaikan pada bagian tarik balok beton
bertulang dapat meningkatkan kekuatan TINJAUAN PUSTAKA
yang mampu ditahan oleh balok. Semakin
Analisis Tampang Balok Yang Dipasang
lebar CFRP yang digunakan untuk
CFRP di Bagian Serat Tarik
retrofitting, semakin besar pula peningkatan
kekuatan lentur balok.Lebar CFRP 5 cm Pemasangan CFRP di bagian serat tarik di
dapat meningkatkan kapasitas beban sepanjang balok beton bertulang akan
sebesar 60%, lebar 10 cm sebesar 123,38% menyebabkan bertambahnya gaya tarik
dan lebar 15 cm sebesar 140,25%. Namun pada balok (Gambar 1). Bertambahnya
pengaruh lebar CFRP yang dipasang di resultan gaya tarik akan meningkatkan kuat
bagian tarik terhadap daktilitas balok beton lentur dari balok tersebut (ACI-440.2R-
bertulang paska kerusakan belum diteliti. 08,2008).
Oleh karena itu, pada penelitian ini dikaji
secara analitis pengaruh variasi lebar CFRP

Gambar 1 Diagram regangan tegangan untuk perkuatan FRP (ACI-440.2R-08,2008)


C = 0,85 . f’c . a . b (1) Af . fyf (5)
Ts = As . fys (2)
Dengan Ts adalah resultan gaya tarik dari
Tf = Af . fyf (3)
baja dan Tf adalah resultan gaya tarik dari
Syarat keseimbangan gaya-gaya dalam
CFRP.
penampang balok dengan CFRP :
Hubungan Momen – Kurvatur
C=T
Penampang
C = Ts + Tf
0,85 . f’c . a . b = As . fys + Af . fyf Suatu penampang beton bertulang yang
ketika diberi beban akan mengalami lentur
(4) dan mengakibatkan terjadinya perubahan
kelengkungan. Hubungan antara simpangan
Sehingga akan menghasilkan Momen dan kelengkungan dapat ditunjukkan
sebesar: melalui Gambar 2. Dengan memperhatikan

202 Jurnal Teknisia, Volume XXI No. 1, Mei 2016


ISSN 0853-8557

Gambar 2.a, maka kelengkungan dapat Hubungan antara momen dan kelengkungan
didefinisikan sebagai: yang terjadi pada balok dapat dilihat pada
Gambar 3.
(6)

Gambar 2 Hubungan Simpangan Dengan Kelengkungan (Pawirodikromo, 2012)

Gambar 3 Hubungan Momen dan Kelengkungan (curvature)

Jamal, Rahmayanti, Bale, Haqiqi–Pengaruh Variasi Lebar CFRP Terhadap Perbaikan Daktilitas....... 203
ISSN 0853-8557

Perubahan kelengkungan yang terjadi pada dikarenakan adanya retak beton yang juga
balok akan berpengaruh terhadap daktilitas memberikan tegangan.
dari balok tersebut, yaitu daktilitas
METODE PENELITIAN
lengkung/kurvatur. Daktilitas lengkung/
kurvatur adalah perbandingan antara sudut Properti Balok Yang Digunakan Pada
rotasi per unit panjang (kelengkungan) φu Penelitian
pada kondisi ultimit dan φy pada kondisi Balok yang digunakan dalam analisis
leleh pertama, seperti yang ditunjukkan adalah balok beton bertulang dengan
pada Persamaan 7. dimensi 15cm x 20cm x 120cm. Balok
(7) dikelompokkan menjadi dua yaitu Balok
Kontrol (BK) dan Balok Carbon (BC). BC1
Kelengkungan akan berubah-ubah di adalah balok yang diperbaiki menggunakan
sepanjang bentang karena adanya fluktuasi CFRP dengan lebar 5 cm, BC2 adalah
ketinggian sumbu netral dan regangan balok yang diperbaiki menggunakan CFRP
antara setiap retak. Perubahan jari-jari dengan lebar 10 cm, dan BC3 adalah balok
kurvatur, tinggi sumbu netral, regangan yang diperbaiki menggunakan CFRP
beton pada serta tekan terluar dan tegangan- dengan lebar 15 cm. Konfigurasi
regangan baja di sepanjang bentang penulangan dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Konfigurasi penulangan dan penempatan beban pada balok (Jamal,dkk., 2015)
Pada penelitian ini, properti balok,
penempatan tulangan, dan data kuat tekan
beton serta kuat tarik baja menggunakan
hasil uji material pada penelitian Jamal dkk Gambar 5 Posisi pemasangan CFRP dengan
(2015). Mutu beton yang digunakan adalah lebar 5 cm pada BC1
32,39 MPa. Tulangan tarik dan tekan
menggunakan baja polos berdiameter 10
mm dengan fy = 315 MPa, sedangkan
tulangan sengkang menggunakan baja polos Gambar 6 Posisi pemasangan CFRP dengan
berdiameter 8 mm dengan fys = 376 MPa. lebar 10 cm pada BC2
Pada penelitian ini, properti dan
penempatan CFRP juga menggunakan data
dari penelitian Jamal dkk (2015). Bahan
CFRP yang digunakan adalah type Sika Gambar 7 Posisi pemasangan CFRP dengan
Carbodur S512/80. Posisi pemasangan lebar 15 cm pada BC3
CFRP seperti yang dapat dilihat pada
Gambar 5-7 berikut.

204 Jurnal Teknisia, Volume XXI No. 1, Mei 2016


ISSN 0853-8557

Metode Analisis Namun kurva hubungan tegangan –


regangan beton tak terkekang yang
Pada penelitian ini, nilai momen dan
digunakan pada penelitian ini mengacu
kurvatur diperhitungkan berdasarkan data
pada Model Hognestad, seperti yang
beban dari hasil penelitian Jamal dkk
ditunjukkan pada Gambar 9.
(2015), yang ditunjukkan pada Gambar 8.

Gambar 8 Kurva hubungan beban dan lendutan hasil pengujian (Jamal,dkk.,2015)

(8)
Bagian BC,
(9)
Sedangkan kurva hubungan tegangan –
regangan baja yang digunakan pada
penelitian ini menggunakan kurva elasto-
plastis bilinier dengan mengabaikan fase
strain hardening, seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 10.
Daerah OA, ,
Gambar 9 Kurva Hubungan Tegangan – Daerah AB dan BC, ,
Regangan Model Hognestad (Nawy,1998)
Kurva tersebut terdiri dari dua bagian yaitu
pada saat tegangan beton naik hingga
puncak tegangan (bagian AB) dan setelah
tegangan beton mengalami penurunan
(Bagian BC).
Formula tegangan tekan beton sebagai
fungsi regangan tekan beton pada bagian
AB dan BC, berturut-turut ditunjukkan
pada Persamaan 8 dan Persamaan 9.
Gambar 9 Kurva Hubungan Tegangan –
Bagian AB, Regangan Baja

Jamal, Rahmayanti, Bale, Haqiqi–Pengaruh Variasi Lebar CFRP Terhadap Perbaikan Daktilitas....... 205
ISSN 0853-8557

HASIL PENELITIAN DAN kurvatur pada kondisi leleh pertama


PEMBAHASAN ditentukan dengan mengambil nilai εs = εy
dan nilai εc ditrial untuk mendapatkan φy
Momen dan Kurvatur
agar memenuhi keseimbangan gaya pada
Nilai momen dihitung berdasarkan nilai analisis penampang C = T. Sedangkan
beban pada grafik beban yang ditunjukkan momen yang terjadi diambil momen pada
pada Gambar 8, nilai momen diperoleh dari kondisi leleh (My). Momen dan kurvatur
perkalian beban dengan jarak pembebanan. dalam kondisi ultimit yang ditandai dengan
Pada penelitian ini, iterasi Bisection keruntuhan tekan beton, dengan nilai εcu
digunakan untuk menentukan nilai kurvatur sebesar 0,003.
φ agar memenuhi keseimbangan gaya pada
Nilai momen dan kurvatur pada kondisi
analisis penampang C = T untuk nilai εc
sebelum retak, leleh pertama dan ulitimit
yang konstan. Nilai batas iterasi untuk εs
untuk balok kontrol (BK) dan balok carbon
sebesar -0,002 pada batas bawah saat
(BC) berturut-turut dapat dilihat pada Tabel
regangan putus baja dan εs = εc pada batas 1, dan Tabel 2. Kurva hubungan momen
atas diambil sama dengan regangan tekan dan kurvatur ditunjukkan pada Gambar 11.
beton. Gaya normal penampang pada batas
bawah adalah tarik, sedangkan pada batas Tabel 1 Nilai Momen dan Kurvatur pada
atas adalah tekan. Balok Kontrol (BK)
Analisis pada kondisi sebelum retak Momen Kurvatur
No Kondisi
pertama dilakukan dengan menggunakan (kNm) rad/km
1 Sebelum Retak 3,722 1,376
teori elastik dan transformasi penampang
2 Leleh Pertama 7,450 12,732
dimana baja tulangan ditransformasikan 3 Ultimit 8,434 120,000
menjadi suatu luasan beton ekuivalen. Nilai
Tabel 2 Nilai Momen dan Kurvatur Pada Balok Carbon (BC)
BC1 BC2 BC3
No Kondisi Momen Kurvatur Momen Kurvatur Momen Kurvatur
(kNm) rad/km (kNm) rad/km (kNm) rad/km
1 Sebelum Retak 3,722 1,376 3,722 1,376 3,722 1,376
2 Leleh Pertama 10,856 10,458 14,207 10,817 17,644 11,401
3 Ultimit 26,669 70,588 34,861 55,814 39,958 48,387

Gambar 11 Kurva Hubungan Momen Kurvatur Balok Uji

206 Jurnal Teknisia, Volume XXI No. 1, Mei 2016


ISSN 0853-8557

Pada Gambar 11 terlihat bahwa semakin setinggi-tingginya, mutu baja serendah-


besar nilai kurvatur penampang, nilai rendahnya, tulangan desak sebanyak-
momen juga semakin meningkat. Namun banyaknya dan dipakai regangan desak
kenaikan momen pada balok BK tidak beton yang relatif besar.
signifikan dibandingkan dengan kenaikan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
kurvaturnya (momen yang dihasilkan
diketahui bahwa penambahan CFRP pada
cenderung konstan). Namun pada balok BC
bagian tarik balok beton bertulang untuk
terlihat bahwa semakin lebar CFRP, nilai
perbaikan elemen balok paska kerusakan
momen yang terjadi semakin besar dengan
dapat mengakibatkan terjadinya penurunan
nilai kurvatur penampang yang lebih kecil.
daktilitas kurvatur. Semakin lebar CFRP
Daktilitas Lengkung/Kurvatur yang digunakan untuk perbaikan balok,
nilai persentase penurunan daktilitas
Daktilitas kurvatur pada balok diukur
kurvatur semakin besar. Hal ini
berdasarkan kurvatur maksimum
dikarenakan semakin besar tension steel
berbanding dengan kurvatur saat leleh.
content pada balok uji paska perbaikan
Nilai daktilitas kurvatur dihitung
menggunakan CFRP.
berdasarkan nilai momen dan kurvatur pada
Tabel 2 dan Gambar 11. Nilai daktilitas
KESIMPULAN DAN SARAN
kurvatur balok kontrol dan balok carbon
dapat dilihat pada Tabel 3. Kesimpulan
Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa Berdasarkan hasil penelitian yang telah
terjadi penurunan nilai daktilitas kurvatur dilakukan maka dapat diberikan kesimpulan
pada balok yang telah diperbaiki dengan sebagai berikut.
CFRP. Semakin lebar CFRP yang
1. Penambahan CFRP pada bagian tarik
digunakan untuk perbaikan balok beton
balok beton bertulang untuk perbaikan
bertulang, semakin menurun nilai daktilitas
elemen balok paska kerusakan dapat
kurvaturnya. Persentase penurunan nilai
meningkatkan kapasitas beban yang
daktilitas kurvatur pada balok BC1, BC2,
dapat ditahan oleh balok namun
dan BC3 berturut-turut sebesar 28,38%,
menurunkan daktilitas kurvatur.
45,25% dan 54,96%.
2. Semakin lebar CFRP yang digunakan
Tabel 3 Nilai Daktilitas Kurvatur Balok pada bagian tarik balok beton bertulang
Kontrol dan Balok Carbon untuk perbaikan elemen balok paska
kerusakan, semakin getas strukturnya.
Daktilitas
No Kode Balok Kurvatur Hal ini terlihat dari semakin besar
(rad/mm) penurunan daktilitas kurvaturnya.
1 BK 9,42 3. Semakin kecil nilai daktilitas kurvatur
2 BC1 6,75 maka dapat mengakibatkan semakin
3 BC2 5,16 cepat terjadinya keruntuhan balok.
4 BC3 4,24
Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan
Menurut Prawirodikromo (2012), semakin dengan berbagai variasi bentang dan
besar tension steel content ρ maka daktilitas dimensi benda uji, untuk mengetahui
lengkung/kurvatur yang dapat dikerahkan pengaruhnya terhadap daktilitas
oleh potongan balok beton unconfined akan kurvatur, kekakuan balok paska
semakin kecil. Semakin besar tegangan perbaikan menggunakan CFRP yang
leleh baja maka nilai ultimate curvature diletakkan pada bagian tarik balok beton
akan semakin kecil. Elemen beton bertulang.
bertulang unconfined concrete akan
semakin daktail apabila dipakai mutu beton

Jamal, Rahmayanti, Bale, Haqiqi–Pengaruh Variasi Lebar CFRP Terhadap Perbaikan Daktilitas....... 207
ISSN 0853-8557

2. Material perekat antara balok beton Lentur Struktur Balok Beton


bertulang dan CFRP perlu diperhatikan Bertulang, PILAR Volume 15, Nomor
agar tidak terjadi bonding failure. 2, September 2006.
Park,R., Paulay,T., (1975), Reinforced
DAFTAR PUSTAKA
Concrete Structures, John Wiley and
American Concrete Institute., (2008), Guide Sons, Canada.
for the Design and Construction of Parmo dan Taufikurrahman., (2014),
Externally Bonded FRP Systems for Perbaikan Kekuatan Dan Daktilitas
Strengthening Concrete Structures Balok Beton Bertulang Menggunakan
(ACI 440.2R-08): Reported by ACI Glass Fibre Reinforced Polymer
Committee 440, ACI Committee 440. Strips, Jurnal Ilmu Ilmu Teknik, Vol.X
Jamal,Atika.U., Bale, Helmy A., dan No.3, Universitas Wisnuwardhana,
Haqiqi, Iqbal., (2015), Perilaku Lentur Malang.
Pada Perbaikan Balok Beton Bertulang Pawirodikromo, W., (2012), Seismologi
Dengan Variasi Lebar Carbon Fibre Teknik & Rekayasa Kegempaan,
Reinforced Polymer, Jurnal Teknisia, Pustaka Pelajar,Yogyakarta.
Vol. XX No 2, ISSN 0853-8557, Tavio, Purwono, R dan Rosyidah, A.,
Universitas Islam Indonesia (2009), Peningkatan Daya Dukung dan
Nawy, Edward., (1998), Beton Bertulang Daktilitas Balok Beton Bertulang
Suatu Pendekatan Dasar, PT. Dengan Menggunakan Perkuatan
RefikaAditama, Bandung. CFRP (Carbon Fiber Reinforced
Pangestuti,E.K., Nuroji., Antonius., (2006), Polymer), Jurnal Dinamika TEKNIK
Pengaruh Penggunaan Carbon Fiber SIPIL, Volume 9 No 1.
Reinforced Plate Terhadap Perilaku

208 Jurnal Teknisia, Volume XXI No. 1, Mei 2016

Anda mungkin juga menyukai