Sistem Tanggap Darurat Kebakaran Di Gedung Administrasi Keuangan Listrik
Sistem Tanggap Darurat Kebakaran Di Gedung Administrasi Keuangan Listrik
ABSTRACT
Fire is an accident that can cause many losses. One of building safety requirements are application system of fire
emergency response. The building contained a safety against fire hazard through the protection system of active and
passive protection. This research aims to study fire emergency response system the administration building of PT PJB
UP. PAITON in 2015. The variables are policy, procedures, organization, simulation training, communication and
emergency response system for prevention and mitigation fires. The system of fire prevention and countermeasure are
active and passive protection system. This was an observational study with cross-sectional design. This study was
comparing the data observations and interviews with regulation Health Ministry of Indonesia 2010, international
standard NFPA 10, 13, 14 and 72 and Kepmen PU No. 10/KPTS/2000. The result show that building have 4th floor and
more than 200 employee, so need protection when there are fire building. Policy, procedure and organization
unresolved by management industry. Simulation training has routine every 1 year. Communication of emergency
response are good action. Active protection system are sufficient compliance with the standard. Passive protection
system exist that do not meet the requirements. The results show that emergency response management system fire and
fire prevention and countermeasure system still needs to be improved, especially in the management system.
ABSTRAK
Kebakaran merupakan suatu peristiwa yang dapat menyebabkan kerugian. Pada persyaratan keselamatan bangunan
gedung adalah penerapan sistem tanggap darurat kebakaran Gedung terdapat pengaman terhadap bahaya kebakaran
melalui sistem proteksi aktif dan proteksi pasif. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sistem tanggap darurat
kebakaran di gedung administrasi PT PJB UP. Paiton tahun 2015. Variabel yang diteliti yaitu: kebijakan, prosedur,
organisasi, pelatihan simulasi, komunikasi tanggap darurat dan sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
Sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran antara lain sistem proteksi aktif dan sistem proteksi pasif. Penelitian
ini bersifat observasional dengan desain cross-sectional. Penelitian dilakukan dengan cara membandingkan data hasil
observasi dan wawancara dengan Peraturan Kementerian Kesehatan RI 2010, standar internasional NFPA 10, 13, 14
dan 72 serta Kepmen PU No.10/ KPTS/2000. Hasil menunjukkan bahwa bangunan gedung bertingkat 4 lantai dengan
jumlah penghuni lebih dari 200 jiwa, sehingga perlu perlindungan ketika terjadi bahaya kebakaran gedung. Kebijakan,
prosedur dan tim tanggap darurat kebakaran belum disusun oleh manajemen perusahaan. Komunikasi tanggap darurat
telah berjalan dengan baik. Pelatihan tanggap darurat rutin dilakukan 1 tahun sekali. Sistem proteksi aktif sudah cukup
sesuai dengan standard. Sistem proteksi pasif ada yang belum memenuhi persyaratan. Hasil penelitian diperoleh
kesimpulan bahwa manajemen sistem tanggap darurat kebakaran dan sistem pencegahan dan penanggulangan
kebakaran masih perlu ditingkatkan, khususnya dalam sistem manajemen.
Kata kunci: gedung administrasi, perusahaan listrik, sistem tanggap darurat kebakaran
kesiapan pengelola, penghuni dan regu pemadam manajemen tanggap darurat kebakaran dan sistem
kebakaran terhadap kegiatan pemadaman yang pencegahan dan penanggulangan kebakaran di
terjadi pada suatu bangunan gedung. Keadaan gedung administrasi PT. PJB UP. Paiton.
darurat merupakan suatu kondisi tidak normal yang
mendadak, mengganggu kegiatan dan perlu segera
METODE
ditangani (Ramli, 2010).
Sistem manajemen tanggap darurat sangat Berdasarkan rancang bangun penelitian, maka
berkaitan dengan sistem pencegahan dan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.
penanggulangan kebakaran di gedung. Salah satu Menurut waktu pengambilan data termasuk
sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran penelitian cross sectional. Sasaran penelitian pada
adalah sistem proteksi aktif dan sistem proteksi tugas akhir ini adalah kondisi penerapan sistem
pasif. Setiap bangunan harus dilengkapi dengan tanggap darurat kebakaran dan sistem pencegahan
sarana dan prasarana penyelamat diri yang dapat dan penanggulangan kebakaran. Penelitian
digunakan oleh penghuni bangunan, sehingga dilaksanakan di gedung administrasi PT. PJB UP.
apabila terjadi keadaan darurat kebakaran Paiton. Waktu penelitian dilakukan pada Maret–
penghuni dapat menyelamatkan diri dengan aman Juni 2015, sedangkan waktu pengambilan data
(Suma’mur, 2014). pada 20–30 April 2015. Variabel yang diteliti
Gedung administrasi PT. PJB UP. Paiton dalam penelitian yaitu kebijakan, prosedur,
merupakan bangunan yang digunakan untuk organisasi, pelatihan dan komunikasi tanggap
perniagaan perusahaan yang dijalankan sebagai darurat, serta sistem proteksi aktif dan pasif
penunjang produksi yang dihasilkan. Gedung ini kebakaran.
sangat dekat dengan area plant unit 1 dan 2 dan Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian
hanya dihubungkan dengan jembatan penghubung ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
di lantai 3 bangunan. Bangunan gedung perusahaan dan data primer yang meliputi
administrasi bertingkat 4 dengan jumlah penghuni observasi lapangan dengan melakukan
lebih dari 200 jiwa dan harus dilindungi ketika pengamatan secara langsung terhadap kondisi
terjadi bahaya yang dapat mengancam nyawa sistem manajemen dan sistem pencegahan dan
penghuni gedung. Bahaya kebakaran yang dapat penanggulangan kebakaran yang tersedia,
ditimbulkan dari hubungan arus pendek listrik, wawancara kepada pimpinan perusahaan, safety
kelalaian seseorang atau sumber nyala lainnya officer dan ketua tim tanggap darurat, dokumentasi
yang menyulut terjadinya api. Meskipun belum kondisi system tanggap darurat kebakaran sebagai
pernah terjadi kebakaran, apabila terjadi tanda bukti. Data diolah secara deskriptif yang
kebakaran akan menimbulkan kepanikan disajikan dalam bentuk kalimat yang
penghuni dan dapat terjebak di tempat-tempat menggambarkan keadaan sesungguhnya tentang
tertentu. Pelaksanaan sistem tanggap darurat objek yang diteliti dan dianalisis dengan
merupakan hal yang penting untuk mengantisipasi membandingkan kondisi nyata yang ada pada
adanya keadaan darurat di gedung administrasi obyek penelitian dengan peraturan.
yang disebabkan oleh kebakaran. PT PJB UP.
Paiton telah melakukan pelatihan simulasi
HASIL
kebakaran sebagai upaya untuk mengantisipasi
terjadinya keadaan darurat kebakaran di gedung Gambaran Umum PT PJB UP. Paiton
administrasi.
PT. PJB UP. Paiton merupakan perusahaan
Penelitian ini lebih menekankan pada sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang
manajemen dan pencegahan dan penanggulangan dikelola oleh PT. PLN (Persero) Pembangkitan
kebakaran. Sistem manajemen tanggap darurat Jawa-Bali sektor Paiton. Pada pembangkitan listrik
kebakaran antara lain kebijakan, prosedur, organisasi, di PT PJB UP. Paiton ini terdapat 2 unit dalam
pelatihan dan komunikasi. Sistem pencegahan dan mendukung proses produksi, yaitu proses main
penanggulangan kebakaran antara lain terdiri dari unit dan auxiliary plant. Main unit terjadi siklus air
sistem proteksi aktif dan sistem proteksi pasif di dan uap, siklus gas dan udara, siklus bahan bakar
gedung administrasi PT. PJB UP. Paiton. dan batu bara, sedangkan auxiliary plant terdiri
Tujuan penelitian secara umum untuk dari coal handling, ash handling dan water
mempelajari sistem tanggap darurat kebakaran di treatment plant. Uap dan air merupakan unsure
gedung administrasi PT. PJB UP. Paiton. Tujuan utama yang harus dihasilkan pada proses produksi
penelitian secara khusus adalah mempelajari di PT PJB UP. Paiton. Uap yang disalurkan akan
sistem menghasilkan
tenaga mekanis untuk sehingga menjadi
memutar generator tenaga listrik.
Milla Rosa Mufida dan Tri Martiana, Sistem Tanggap Darurat Kebakaran… 49
tentu mengetahui jika adalah tidak adanya pihak eksternal yaitu menghindari bahaya
menjadi anggota tim kecelakaan dan polisi, rumah sakit dan kebakaran yang
tanggap darurat. kondisi selamat. pihak yang ikut dapat mengancam
Perusahaan sudah bekerja sama. seluruh penghuni
Pelatihan Simulasi melaksanakan gedung. Sistem
Darurat Kebakaran pelatihan simulasi Sistem Proteksi Aktif proteksi aktif yang
tanggap darurat Kebakaran
Pelaksanaan disediakan
simulasi tanggap kebakaran diadakan Gedung perusahaan memiliki
darurat merupakan rutin setiap tahun administrasi PT. PJB persyaratan kelayakan
proses untuk sekali. UP. Paiton memiliki pakai untuk
menguji tingkat sistem proteksi aktif menanggulangi
kewaspadaan dan Tabel 1. Hasil dan untuk keadaan darurat.
pemahaman Observasi Sistem proteksi aktif
pelaksanaan Manajemen kebakaran merupakan
prosedur tanggap Tabel 2. Hasil sistem pencegahan
Tanggap Observasi
darurat bagi Darurat Persyaratan dan penanggulangan
Kondisi Nyata
Komunikasi
personil. Hasil dari Kebakaran di Kebijakan tanggap Belumkebakaran.
disusun dan Gedung
pelaksanaan Darurat
darurat kebakaran administrasi
ditetapkan PT PJB
oleh pimpinan
PT. PJB UP. Kebakaran
simulasi tanggap Prosedur tanggap UP. Paiton dilengkapi
Paiton Tahun di PT. PJB Belumsistem disusun dan
darurat kebakaran ini 2015 darurat kebakaran ditetapkan olehproteksi
pimpinan aktif
UP. Paiton darurat sebagai
Pelatihan simulasi Tanggap Darurat OrganisasiTahun
tanggap
2015 Belumupayaada surat keputusan
darurat kebakaran menyelamatkan
terhadap anggota tim tanggap
tanggap darurat Kebakaran
daruratdiri dari ancaman
melibatkan seluruh bahaya. Sistem
Komunikasi Pelatihan simulasi Pelatihan rutin dilakukan
karyawan yang berada tanggap darurat darurat kebakaran setiap satu tahun sekali aktif
proteksi
di gedung administrasi tersebut harus
menghubungkan
PT. PJB UP. Paiton mempunyai
antara saksi yang
untuk terlibat tata cara persyaratan
melihat keadaan
simulasi keadaan kelayakan dalam
darurat dengan orang-
darurat kebakaran. pengoperasiannya.
orang di sekitar area
Seluruh prosedur telah Sistem proteksi aktif
terjadinya keadaan
dijalankan selama antara lain detector,
darurat. Informasi
proses latihan simulasi alarm, sprinkler,
keadaan darurat
tanggap darurat hidran halaman,
disampaikan kepada
kebakaran. Pada hidran gedung dan
tim tanggap darurat
pelaksanaan simulasi Alat Pemadam Api
untuk segera
tanggap darurat Ringan (APAR).
menangani keadaan
memerlukan skenario darurat tersebut dan
kejadian darurat dan Detector Kebakaran
memberi bantuan
menggambarkan kepada korban. Detector
kondisi darurat serta
Perusahaan telah kebakaran terpasang
tindakan personil
menetapkan prosedur pada seluruh area
organisasi dalam
pelaporan keadaan gedung untuk
pengendalian keadaan
darurat berdasarkan mendeteksi adanya
darurat, yang terkait
pedoman tanggap bahaya api, asap dan
dengan penyelamatan
darurat PJB Pusat. panas. Gedung
penghuni bangunan
Setiap unit administrasi
dan aset serta
komunikasi tanggap perusahaan terdapat
pengujian sarana dan
darurat menetapkan detector asap,
prasarana darurat.
sistem yang akan detector panas
Skenario yang dibuat
digunakan dalam dengan temperatur
mendekati kondisi
kondisi darurat tetap dan detector
yang ada dan
meliputi, komunikasi panas dengan
kemungkinan
tim tangap darurat temperatur tidak
kegagalan dalam
dengan seluruh stake tetap. Temperatur
pelaksanaannya.
holder, komunikasi pada detector panas
antar anggota tim dan 60–70°C sedangkan
Komunikasi
komunikasi dengan detector asap 20–
Milla Rosa Mufida dan Tri Martiana, Sistem Tanggap Darurat Kebakaran… 51
60°C (NFPA 72, alarm system manual mudah dijangkau pemadam api ringan
1995). Detector dan automatic pada dan tidak terhalang rutin dilakukan uji
panas dan asap ini setiap lantai. Fire benda apapun. kelayakan setiap enam
diletakkan tersebar di alarm system manual Kelengkapan hidran
seluruh ruangan, dipergunakan saat halaman seperti
kecuali toilet dan fire alarm selang, sambungan
tangga darurat. selang, nozzle, keran
pembuka dan kopling
Alarm Kebakaran berfungsi dengan baik
Tabel 3. Hasil
Alarm (NFPA 14, 1995).
Observasi
kebakaran Hidran halaman ini
Sistem
memberikan sinyal rutin diuji
Proteksi
terjadinya kebakaran kelayakannya
Persyaratan setiap Kondisi Nyata
Aktif
awal yang terdiri dari enam bulan sekali.
Detector Terdapat detector asap, detector panas
Kebakaran di
alarm manual dan PT. PJB UP. Alarm Sistem alarm terdapat pada setiap
Hidran Gedunglantai gedung
alarm otomatis. Pada Paiton Tahun
gedung terdapat fire 2015 Hidran
Sprinkler gedung
Sprinkler system terpasang pada
pada setiap lantai di lantai kecuali toilet dan
seluruh
Persyaratan Kondisi Nyata gedung administrasidarurat
tangga
Telepon Telepon terpasang pada setiap ruang telah
Hidran dipasang
2 buah hidran berada di depan gedung
anggota tim dengan
Halaman baik. dan
Kotak
di samping gedung
Handytalki Handytalki tidak semua di pegang hidran
Hidran dicat
Hidran gedung rutin dilakukan
anggota tim menggunakan
Gedung warna
pemeriksaan setiap enam bulan sekali
Komunikasi Handy talki, tele-pon internal, sms, merah
APAR dan terdapat
Setiap lantai gedung terdapat 3 APAR
Internal grup what’s app dan paging tulisan “HYDRANT”
dan inspeksi setiap 6 bulan
Komunikasi Unit #9, core team swasta I dan yang berwarna putih.
eksternal II, Polsek dan Koramil Paiton, Kotak hidran pada
Dinas PMK Kab Probolinggo setiap lantai mudah
dilihat, mudah
system automatic riser system yaitu
dijangkau dan tidak
tidak dapat berfungsi. seluruh pipa yang
terhalang oleh benda
Alarm dan detector berisikan air
apapun. Hidran
kebakaran merupakan bertekanan. Sprinkler
gedung ini rutin diuji
sistem yang berjalan yang digunakan pada
kelayakannya setiap
secara gedung berdasarkan
enam bulan.
berkesinambungan tingkat bahaya
untuk memberi kebakaran rendah
Alat Pemadam Api
peringatan awal yaitu apabila gelas
Ringan (APAR)
adanya bahaya (quartzoid bulb) pecah
kebakaran (NFPA 72, pada 68°C. Pecahnya Gedung
1995). quartzoid bulb, air administrasi terdapat
bertekanan memancar alat pemadam api
Sprinkler keluar sehingga ringan yang
membasahi dan berjumlah 3 buah
Alat pemancar
menutup seluruh pada setiap lantai.
air untuk pemadaman
permukaan bahan Alat pemadam api
api pada area tertentu
yang terbakar (NFPA ringan pada setiap
dalam keadaan
13, 1995). lantai mudah dilihat,
darurat kebakaran.
mudah dijangkau dan
Gedung administrasi
Hidran Halaman tidak terhalang oleh
PT PJB UP. Paiton
benda apapun, seperti
terdapat sprinkler Gedung
dekat lift dan koridor
system pada seluruh administrasi ini
pada setiap lantai.
lantai kecuali toilet terdapat dua hidran
Jenis alat pemadam
dan tangga darurat. halaman di depan
api ringan disesuaikan
Sprinkler system yang gedung dan di
dengan klasifikasi
ada pada gedung samping gedung.
bahaya kebakaran
administrasi Hidran ditempatkan
(NFPA 10, 1995).
menggunakan wet pada posisi yang
Pada gedung dan alat
52 The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, Vol. 8, No. 1 Jan-Apr 2019: 47–
56
bulan. Kelayakan uji penghuni gedung ruangan jika terjadi pintu darurat dengan
ini dilakukan oleh untuk akses keluar kebakaran. Tanda tulisan ‘EXIT’ atau
orang HSE dengan masuk (pintu utama). peringatan pintu jalan keluar yang
form yang telah darurat pada atas berwarna hijau.
tersedia. Koridor Tangga Darurat Pasif
Koridor Kebakaran di
Sistem Proteksi Pasif Gedung
berfungsi sebagai PT. PJB UP.
Kebakaran administrasi memiliki
peng-hubung antar Paiton Tahun
8 buah tangga darurat
Gedung ruangan yang 2015
yang digunakan
administrasi PT. bertujuan untuk sebagai tangga umum Persyaratan Kondi
PJB UP. Paiton menghubungkan untuk langsung Jalan keluar darurat Dua jalan kelu
dilengkapi sistem ruangan umum menuju jalan keluar. lantai gedung
proteksi pasif menuju ke ruangan Terdapat tangga Koridor Koridor dileng
sebagai cara aman. Pada gedung khusus darurat, namun sprinkler dan t
menyelamatkan diri terdiri dari 4 lantai juga sering digunakan dengan peralat
dari ancaman memiliki 1 koridor di untuk akses keluar Pintu darurat Pintu darurat te
bahaya. Sistem setiap lantainya. Pada masuk gedung. bahan kaca, tid
proteksi pasif setiap lantai memiliki Tangga gedung kantor bahan yang tah
tersebut harus bentuk koridor yang bagian depan yang mengunci otom
mempunyai sama, yaitu digunakan saat lift Tangga darurat Permukaan tan
persyaratan berbentuk persegi mengalami gangguan terdapat pagar
kelayakan dalam dengan ke empat sisi berada di sebelah pegangan tanga
penggunaannya. bagian tengah selatan atau depan tangga darurat
Sistem proteksi pasif terdapat kaca. lobi lantai 1 Tanda petunjuk arah Tanda menuju
meliputi jalan keluar Seluruh koridor sedangkan tangga jalan keluar jelas dan memp
darurat, koridor, dilengkapi dengan darurat lain berada di dan simbol ber
pintu darurat, water sprinkler dan bagian belakang yang dan latar berwa
tangga darurat, tidak terhalang menuju jalan ke plant. Pencahayaan darurat Tersedia 1 bua
tanda petunjuk arah dengan benda-benda Tangga yang untuk pencahay
jalan keluar, atau peralatan lain. digunakan merupakan cukup untuk se
pencahayaan
tangga kipas, bukan gedung
darurat dan tempat Pintu Darurat
tangga spiral. Tempat berkumpul Terdapat dua ti
berkumpul. Pintu darurat berkumpul sete
merupakan pintu Tanda Petunjuk Arah berada di depa
Jalan Keluar Darurat
yang Jalan Keluar samping gedun
Jalan keluar dari menghubungkan Tanda yang
bangunan harus koridor dengan dipasang untuk
disediakan agar tangga darurat dan mengarahkan ke
penghuni bangunan hanya digunakan saat jalan keluar agar
dapat keadaan darurat. penghuni bangunan
menggunakannya Gedung ini memiliki tidak mengalami
sebagai 1 pintu darurat pada kebingungan untuk
penyelamatan diri setiap lantainya yang mencari jalan keluar
(NFPA 101, 1995). menuju ke tangga bila terjadi keadaan
Jalan keluar di darurat, kecuali pada darurat atau
gedung administrasi lantai 4 tidak terdapat kebakaran. Tanda
terdapat 2 jalan pintu darurat. Pintu petunjuk arah jalan
keluar sebagai rute ini tidak terbuat dari keluar di gedung
penyelamatan, yaitu bahan tahan api administrasi telah
jalan keluar langsung melainkan terbuat terpasang dengan
menuju lobi depan dari kaca. Pintu jelas di setiap area
kantor dan jalan darurat tidak dapat yang
keluar belakang menutup dan
gedung. Jalan keluar mengunci secara
langsung lobi akan otomatis, sehingga Tabel 4. Hasil
langsung menuju dapat Observasi
ruangan terbuka memungkinkan Sistem
yang digunakan perambatan api pada Proteksi
Milla Rosa Mufida dan Tri Martiana, Sistem Tanggap Darurat Kebakaran… 53
darurat dan petugas tanggung jawab serta Keputusan Menteri Pelatihan simulasi
pemadam kebakaran. jam kerja pada area Tenaga Kerja RI No. tanggap darurat
operasi masing- 186 Tahun 1999 diselenggarakan
Organisasi Tanggap masing. Tugas dan pasal 2 ayat (2) akan menjelang
Darurat Kebakaran tanggung jawab tim huruf e yaitu lomba K3, yaitu bulan
Perusahaan telah tanggap darurat pada menyelenggarakan Februari.
melaksanakan setiap jabatan latihan dan gladi Berdasarkan hasil
Keputusan Menteri berbeda serta jam penanggulangan evaluasi pelaksanaan
Tenaga Kerja RI No. kerja yang telah kebakaran secara simulasi keadaan
186 Tahun 1999 ditetapkan yaitu jam berkala. Pelaksanaan darurat kebakaran
tentang unit kerja reguler dan di simulasi darurat dengan jumlah
penanggulangan luar jam kerja reguler bertujuan untuk peserta 200 karyawan
kebakaran di tempat atau hari libur. menguji tingkat perusahaan,
kerja yaitu Organisasi kewaspadaan dan menunjukkan bahwa
membentuk unit tanggap darurat ini pemahaman kurang
penanggulangan sudah dibentuk dan pelaksanaan prosedur diterapkannya
kebakaran di tempat disebarluaskan kepada tanggap darurat bagi prosedur tanggap
kerja. Unit atau tim seluruh penghuni personil organisasi darurat yang
tanggap darurat gedung administrasi, tanggap darurat dan mengacu pada
kebakaran perusahaan namun belum ada menguji tingkat pedoman tanggap
telah dibagi tugas dan Surat Keputusan kehandalan sarana darurat dari PJB
(SK) terhadap prasarana darurat serta Pusat. Evaluasi
karyawan yang keikutsertaan seluruh pelatihan simulasi
bertanggung jawab personil tim meliputi pelaksanaan
dalam penanggulangan simulasi tanggap
penanggulangan dalam latihan darurat dilaksanakan
keadaan darurat. penanggulangan dengan baik sesuai
Pemilihan tim kebakaran dan dengan skenario,
tanggap darurat ini evakuasi dapat proteksi dan deteksi
dipilih secara acak menentukan pemadam kebakaran,
pada setiap bidang kemampuan personil evakuasi dilaksanakan
pekerjaan dan tim saat menghadapi dengan mengarahkan
sebagian besar kondisi darurat. seluruh penghuni
anggota tim tanggap Pelatihan simulasi gedung berkumpul di
darurat belum tanggap darurat assembly point dan
mengikuti pelatihan dilakukan secara rutin selesai pelaksanaan
tanggap darurat setiap tahun sekali simulasi tanggap
kebakaran. Pelatihan dengan jenis dan darurat dilakukan
tanggap darurat akan derajat kesulitan konsolidasi secara
diikuti oleh anggota darurat yang berbeda. umum dan baik.
tim tanggap darurat Komunikasi Tanggap darurat kebakaran di
saat dilakukan audit Darurat Kebakaran gedung administrasi
K3 oleh pihak PT PJB UP. Paiton.
Perusahaan
internal maupun Sistem komunikasi ini
memanfaatkan Handy
eksternal perusahaan. juga digunakan oleh
Talki (HT) untuk
operator dan teknisi
komunikasi internal
Pelatihan Simulasi saat di lapangan.
perusahaan dalam
Darurat Kebakaran Komunikasi
keadaan darurat
Pelaksanaan dengan frekwensi internal tanggap
pelatihan simulasi yang sudah darurat di perusahaan
tanggap darurat ditentukan. HT juga memanfaatkan
kebakaran ini dipegang oleh telepon, pesan
merupakan sebagian anggota tim singkat (sms), grup
komponen penting tanggap darurat, whatsapp, dan
dalam manajemen sehingga paging (pengumuman
penanggulangan mempermudah untuk yang dapat didengar
kebakaran yang komunikasi jika seluruh penghuni
sesuai dengan terjadi keadaan gedung administrasi).
Milla Rosa Mufida dan Tri Martiana, Sistem Tanggap Darurat Kebakaran… 55
hidran di cat ini sesuai dengan “EXIT” berwarna sesuai dengan standar
berwarna merah dan standar yang mencolok (hijau). yang ditentukan
bertuliskan HIDRAN ditentukan dalam Pintu darurat belum dalam NFPA 101.
cat warna putih. Hal NFPA 14. memenuhi syarat,
Alat Pemadam Api sehingga dapat yaitu terbuat dari kaca Tangga Darurat
Ringan (APAR) digunakan dengan yang tidak terlindung
dari api dan tidak Tangga darurat
baik. Jalan keluar menghubungkan
APAR merupakan terdapat pintu
jangan sampai antar lantai pada
alat yang dapat darurat di lantai 4.
dihalangi atau gedung dengan desain
memadamkan api Hal ini belum
terganggu oleh sedemikian rupa agar
dalam skala kecil dan
perabot atau benda- dapat melindungi
digunakan oleh satu
benda lain yang dapat penghuni dari asap
orang. APAR di
mempersempit jalan. atau kobaran api saat
gedung administrasi
Pintu keluar proses evakuasi
yang diletakkan pada
terlindung dari bahaya berlangsung. Tangga
tempat-tempat yang
kebakaran dengan darurat tidak
mudah dilihat seperti
pemasangan sprinkler dilengkapi pintu
dekat lift dan koridor
pada seluruh area tahan api, namun
pada setiap lantai.
jalan keluar darurat. tangga sudah
APAR dalam kondisi
Hal ini sesuai dengan dilengkapi pagar
baik dan siap pakai.
standar yang pengaman dan
Inspeksi dilakukan
ditentukan dalam pegangan tangan serta
pada 6 bulan sekali
NFPA 101. dapat mengakomodasi
untuk mengetahui
kondisi APAR. Hal seluruh penghuni
Koridor
ini sesuai dengan gedung. Hal ini
standar yang Koridor pada sesuai dengan
ditentukan dalam gedung sudah standar yang
NFPA 10. terlindung dari ditentukan dalam
ancaman asap, api, NFPA 101.
Sistem Proteksi Pasif dan panas dengan
memasang sprinkler, Tanda Petunjuk Arah
Sistem proteksi
bebas halangan, jumlah Jalan Keluar
pasif sebagai
koridor setidaknya 2 Tanda petunjuk
prasarana
jalan keluar dan arah jalan keluar
penyelamat diri
langsung menuju merupakan bagian
dalam keadaan
ruang terbuka dan yang penting dari
darurat yang
dilengkapi tanda seluruh strategi
digunakan oleh
petunjuk jalan keluar. keamanan terhadap
penghuni bangunan
Hal ini sesuai dengan kebakaran di gedung
gedung. Sistem
standar yang untuk memberikan
proteksi pasif ini
ditentukan dalam informasi yang baik
meliputi jalan keluar
NFPA 101. membantu atau
darurat, koridor,
pintu darurat, mempermudah
Pintu Darurat
tanggap darurat, penghuni dengan
tanda petunjuk arah Pintu darurat menunjukkan arah
jalan keluar, berfungsi untuk menuju tempat aman.
pencahayaan darurat melindungi penghuni Tanda petunjuk arah
dan tempat saat menyelamatkan jalan keluar
berkumpul. diri dari api, radiasi merupakan bagian
panas dan asap terjadi yang penting dari
Jalan Keluar Darurat kebakaran. Pintu seluruh strategi
darurat di gedung keamanan terhadap
Jalan keluar
administrasi mudah kebakaran di gedung.
darurat belakang di
dibuka dengan arah Gedung administrasi
gedung administrasi
pintu membuka ini memiliki tanda
PT. PJB UP. Paiton
keluar dan terpasang menuju jalan keluar
tidak terhalang oleh
tanda peringatan terlihat jelas dan
barang apapun
Milla Rosa Mufida dan Tri Martiana, Sistem Tanggap Darurat Kebakaran… 57