SOSIOTEKNOLOGI KREATIF

Vol.
Devi 1, No. 1 Februari 2017
Arnita 29
Hal. 29-40

PELATIHAN PEMBUATAN PENYARINGAN AIR BERSIH DI

DUSUN JEPANG SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN KELUARGA
SEHAT MELALUI AIR

TRAINING MAKING FILTRATION OF WATER IN JAPAN

VILLAGE EFFORT AS CREATING HEALTHY FAMILIES BY
WATER

Devi Arnita
Program Studi Teknik Perkapalan, Sekolah Tinggi Ilmu Maritim Mutiara Jaya
devi.arnita@prasetiyamandiri.co.id, deviarnita01@gmail.com

ABSTRAK

Air bersih merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Setiap
hari kita membutuhkan air bersih untuk aktivitas sehari-hari, seperti untuk
minum, memasak, mandi, mencuci dan sebagainya. Air bersih dapat membuat
kita terhindar dari penyakit yang ditimbulkan oleh air kotor. Dalam air kotor,
keruh, berbau dan tidak layak pakai terdapat zat-zat terlarut yang bila dikonsumsi
dapat menyebabkan sakit perut. Zat-zat terlarut tersebut berupa zat organik
berasal dari bahan masuknya ke dalam air seperti daun, ranting pohon atau
hewan mati. Pencemaran dari industri seperti industri kertas, tepung juga
dapat menyebabkan air menjadi kotor, keruh, berbau dan tidak layak di pakai. Hal ini
dapat diatasi dengan melakukan penyaringan dengan cara sederhana, murah,
efisien dan praktis juga terjangkau oleh masyarakat. Metode penyaringan
menggunakan alat dan bahan seperti pasir, kerikil dan ijuk sehingga air kotor
yang telah melalui proses penyaringan tersebut dapat menjadi air bersih yang
layak untuk dipakai dan dikonsumsi.

Kata Kunci : Air Bersih, Air Kotor, Penyaringan, Dusun Jepang.

ABSTRACT

Clean water is very important for human life. Every day we need clean
water for daily activities, such as for drinking, cooking, bathing, washing
and so on. Clean water can make us avoid diseases caused by dirty water.
In dirty water, muddy, smelly and not suitable to be used are dissolved
substances which if consumed can cause abdominal pain. Substances in
the form of dissolved organic matter derived from the entry of materials
into the water such as leaves, twigs or dead animals. Pollution from
industries such as the paper industry, the flour can also cause water
to become dirty, muddy, smelly and not worth taking. This can be overcome
by performing filtering by means of a simple, cheap, efficient and practical
also affordable by the community. Filtering methods using tools and
materials such as sand, gravel and fibers so that the dirty water that has
gone through the filtration process can be a decent clean water to be used and
30 SOSIOTEKNOLOGI KREATIF
Februari 2017

consumed.

Keywords: Clean Water, Dirty Water, filtration, Japan Village.

PENDAHULUAN yang dicuci dengan menggunakan air

Dusun Jepang terletak di Kecamatan ini berubah warna menjadi kuning dan

Natar Kabupaten Lampung Selatan bila dikonsumsi terus menerus dapat

Provinsi Lampung. Merupakan suatu menyebabkan kerusakan hati. Air

dusun yang dihuni kurang lebih 100 kotor yang mengandung zat organik

kepala keluarga. Masyarakat dusun menyebabkan air tersebut bau dan rasa

Jepang terbiasa mengkonsumsi air tidak enak, hal ini juga ditemui di dusun

yang berasal dari sumur yang digali Jepang. Zat organik berasal dari bahan

oleh penduduk setempat dan ada juga masuknya ke dalam air sumur seperti

beberapa kepala keluarga yang daun, ranting pohon atau hewan mati.

menggunakan air bor. Namun air Bisa juga dari pencemaran dari industri

sumur dan air bor yang digunakan oleh seperti industri kertas, tepung dan

masyarakat dusun Jepang yang lainya, namun untuk hal ini dusun

dihasilkan ada yang berupa air kotor. Jepang tidak berada dekat dengan

Sehingga air tersebut tidak layak untuk pabrik.

dikonsumsi menjadi air minum dan hal

ini menyebabkan penduduk dusun Tujuan dari pengabdian masyarakat di

Jepang membeli air minum isi ulang dusun Jepang ini adalah untuk

dari desa lain sekitar dusun Jepang. Air memberikan pelatihan kepada

kotor tersebut mengandung kaporit masyarakat yang berada di dusun

tinggi sehingga menyebabkan rasa Jepang agar dapat menjadikan air

yang tidak enak, menyebabkan kulit kotor berubah menjadi air bersih

cepat kering dan dapat menghambat dengan cara penyaringan dengan

berjalannya oksigen dalam darah. menggunakan bahan dan alat yang

Selain dari itu air kotor tersebut juga sederhana yang dapat didapat dengan

menyebabkan air berbau karat dan mudah di lingkungan sekitar tempat

berwarna. Hal ini menyebabkan baju tinggal masyarakat dusun Jepang.

Devi Arnita 31

TINJAUAN PUSTAKA DAN kegiatan rumah tangga yang

KERANGKA BERFIKIR
sederhana paling tidak membutuhkan

Air bersih adalah air yang digunakan air sebanyak 100 L/orang/hari. Angka

untuk keperluan sehari-hari yang tersebut misalnya untuk :

kualitasnya memenuhi persyaratan 1. Berkumur, cuci muka, sikat gigi,

kesehatan dan dapat diminum apabila wudhu : 20L/orang/hari.

telah dimasak. Air pemandian umum 2. Mandi/mencuci pakaian dan

adalah air yang digunakan pada alat rumah tangga : 45L/orang/

tempat-tempat pemandian bagi umum hari.

tidak termasuk pemandian untuk 3. Masak, minum : 5L/orang/hari .

pengobatan tradisional dan kolam 4. Menggolontor kotoran : 20L/

renang, yang kualitasnya memenuhi orang/hari.

syarat kesehatan (Permenkes RI no 5. Mengepel, mencuci kendaraan :

416 tahun 1990). 10L/orang/hari. (Entjang,

1991).

Air adalah sangat penting bagi

kehidupan manusia. Manusia akan Kebutuhan manusia akan air

lebih cepat meninggal karena sangat kompleks antara lain untuk

kekurangan air daripada kekurangan minum, masak, mandi, mencuci

makanan. Di dalam tubuh manusia itu dan sebagainya. Menurut perhitungan

sendiri sebagian besar dari air. Tubuh WHO di negara – negara maju

orang dewasa, sekitar 55 % - 60 % tiap orang memerlukan air antara 60 –

berat badan terdiri dari air, untuk anak 120 liter per hari. Sedangkan di

– anak sekitar 65 % dan untuk bayi negara – negara berkembang,

sekitar 80 % (Notoatmodjo, 2003). termasuk Indonesia tiap orang

Air yang dibutuhkan oleh manusia memerlukan air antara 30 – 60 liter

untuk hidup sehat harus memenuhi per hari. Di antara kegunaan-kegunaan

syarat kualitas. Disamping itu harus air tersebut, yang sangat penting

pula dapat memenuhi secara kuantitas adalah kebutuhan untuk minum

(jumlahnya). Diperkirakan untuk (Notoatmodjo, 2003).

32
Berdasarkan analisis kualitas air dapat
digolongkan dalam 3 (tiga) kategori
(Sutrisno, 2006), yaitu:
a. Air Bersih Air bersih yaitu air
yang sudah terpenuhi syarat
fisik, kimia namun bakteriologi
belum terpenuhi. Secara umum
penggunaan air bersih antara
lain akan diolah menjadi air siap
minum, untuk keperluan MCK
(mandi, cuci dan kakus), sarana
pariwisata dan rekreasi, pada
industri sebagai sarana
pendingin, sebagai pelarut
di bidang farmasi / kedokteran,
sarana irigasi dan sarana
peternakan. Dari segi kualitas,
air bersih harus memenuhi
beberapa syarat, yaitu: 1. Syarat
Fisik: air tidak boleh berwarna,
tidak boleh berasa, tidak
boleh berbau, suhu di bawah
suhu udara (sejuk 250C) dan
jernih. 2. Syarat Kimia: tidak
mengandung racun dan
zat-zat mineral atau zat-zat
lain tidak dalam jumlah
yang berlebihan (Sutrisno,
2006).
b. Air Minum adalah air yang
SOSIOTEKNOLOGI KREATIF
Februari 2017
melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan
memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
Persyaratan kesehatan air
minum meliputi persyaratan
bakteriologis, kimiawi, radioaktif
dan fisik. Agar air minum yang
dikonsumsi masyarakat Indone-
sia tidak menimbulkan
gangguan kesehatan maka
pemerintah melalui menteri
kesehatan menetapkan
persyaratan kesehatan kualitas
air minum dalam Keputusan
Menkes No. 416 Tahun
1990.
c. Air Kotor/Air Limbah Air kotor/
air limbah yaitu air yang
bercampur dengan hasil
buangan berbagai kegiatan
seperti industri, rumah tangga
dan sebagainya.
Sumber Air Limbah Menurut
Notoatmodjo (2003), air limbah ini
berasal dari berbagai sumber, secara
garis besar dapat dikelompokkan
menjadi sebagai berikut:
1. Air buangan yang bersumber dari
Devi Arnita
rumah tangga (domestic wastes
water), yaitu air limbah yang
berasal dari pemukiman
penduduk. Pada umumnya air
limbah ini terdiri dari ekskreta
(tinja dan air seni), air bekas
cucian dapur dan kamar mandi,
dan umumnya terdiri dari bahan-
bahan organik.
2. Air buangan industri (industrial
wastes water), yang berasal
dari berbagai jenis industri
akibat proses produksi. Zat-zat
yang terkandung di dalamnya
sangat bervariasi sesuai dengan
bahan baku yang dipakai oleh
masing-masing industri, antara
lain: nitrogen, sulfida, amoniak,
lemak, garam-garam, zat
pewarna, mineral, logam berat,
zat pelarut, dan sebagainya.
Oleh sebab itu, pengolahan jenis
air limbah ini, agar tidak
menimbulkan polusi lingkungan
menjadi lebih rumit.
3. Air buangan kotapraja (munici-
pal wastes water), yaitu air
buangan yang berasal dari
daerah: perkantoran,
perdagangan, hotel, restoran,
33
tempat-tempat umum, tempat-
tempat ibadah, dan sebagainya.
Pada umumnya zat-zat yang
terkandung dalam jenis air
limbah ini sama dengan air
limbah rumah tangga.
Macam Air Limbah Tergantung dari
sumbernya menurut Azwar (1996),
macam serta komposisi air limbah
beraneka ragam. Pada lazimnya
susunan air kotor terdiri tiga komponen
yang utama, yakni: a. Bahan padat b.
Bahan cair c. Bahan gas Kesemua
bahan-bahan ini berada dalam air
limbah dalam bentuk:
a. Bahan yang mengapung (float-
ing material)
b. Bahan yang larut (dissolved
solids)
c. Bahan koloidal (colloids)
d. Bahan mengendap (sediment)
e. Bahan melayang (dispersed
solids)
Dari uraian pada pendahuluan dan
tinjauan pustaka dapat dibuat kerangka
berfikir mengenai gambaran mengenai
pengabdian masyarakat mengenai
pengolahan air kotor menjadi air bersih
34
pada gambar1.
METODE PELAKSANAAN
Pengabdian masyarakat ini
dilaksanakan pada bulan September di
Dusun Jepang Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung Selatan Provinsi
Lampung. Kegiatan ini diikuti oleh
masyarakat di dusun Jepang. Adapun
bahan dan alat yang digunakan pada
pengabdian masyarakat ini adalah
menggunakan sebagai berikut :
• BAHAN
– 10 (sepuluh) kg arang
– 10 (sepuluh) kg ijuk
– pasir beton halus
– batu kerikil
– 2 (dua) buah kran 1 inci
– batu dengan garis tengah 2-3
cm
• PERALATAN
– 1 (satu) buah bak penampungan
– 1 (satu) buah drum bekas
Metode pelaksanaan kegiatan dengan
menggunakan penyuluhan langsung
kepada masyarakat yang berada di
dusun Jepang mengenai tata cara
SOSIOTEKNOLOGI KREATIF
Februari 2017
pengolahan air kotor menjadi air bersih.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Proses pembuatan tempat pengolahan
air kotor menjadi air bersih yang
dilakukan di dusun Jepang dilakukan
dengan cara pembuatan sebagai
berikut :
1) Menyediakan sebuah bak atau
kolam dengan kedalaman +/- 1
meter sebagai bak
penampungan.
2) Selanjutnya membuat bak
penyaringan dari drum bekas.
Berisi kran pada ketinggian 5
cm dari dasar bak. Isi dengan
ijuk, pasir, ijuk tebal, pasir halus,
arang tempurung kelapa, batu
kerikil, dan batu-batu dengan
garis tengah 2-3 cm.
Pada gambar 2 dapat jelaskan bahwa
sumber air yang akan di saring menjadi
air bersih melalui beberapa proses.
Proses-proses tersebut adalah sebagai
berikut :
1) Air kotor untuk pertama
kalinya diendapkan pada bak
yang berisi batu kali yang sudah
dibuat ada tempat untuk
Devi Arnita
mengalirnya.
2) Selanjutnya air tersebut
mengalir di tempat bak
penyaringan. Pada bak
penyaringan ini berisi beberapa
lapisan yang dimulai pada
bagian terbawah sampai teratas
dengan urutan batu setebal 15
cm, kerikil setebal 10 cm, arang
tempurung kelapa setebal 15
cm, pasir halus setebal 20 cm,
ijuk setebal 20 cm, pasir halus
setebal 15 cm, ijuk setebal 15 cm
dan air kotor hasil saringan dari
penyaring pertama.
Adapun penggunaan air sungai atau
telaga yang dialirkan ke dalam bak
penampungan, yang sebelumnya pada
pintu masuk air diberi kawat kasa
untuk menyaring kotoran. Setelah bak
pengendapan penuh air, lubang
untuk mengalirkan air dibuka
ke bak penyaringan air. Kemudian
kran yang terletak di bawah
bak dibuka, selanjutnya beberapa
menit kemudian air akan keluar.
Mula-mula air agak keruh,
tetapi setelah beberapa waktu
berselang air akan jernih. Agar air
35
yang keluar tetap jernih, kran
harus dibuka dengan aliran yang
kecil. Gambaran sederhana dari
proses tersebut juga dapat
menggunakan botol dapat diihat
pada gambar 3.
Bahan dan alat yang digunakan
sebagai penyaringan air ini juga
dapat dilakukan pemeliharaan.
Cara pemeliharaan dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut
1. Ijuk dicuci bersih kemudian
dipanaskan di matahari sampai
kering;
2. Pasir halus dicuci dengan
air bersih di dalam ember,
diaduk sehingga kotoran
dapat dikeluarkan kemudian
dijemur sampai kering;
3. Batu kerikil diperoleh dari sisa
ayakan pasir halus, kemudian
dicuci bersih dan dijemur
sampai kering;
4. Batu yang dibersihkan sampai
bersih betul dari kotoran atau
tanah yang melekat, kemudian
dijemur.
Bahan-bahan tersebut mempunyai
fungsi sebagai berikut :
36
1) Kerikil berguna untuk penyaring
kotoran-kotoran kasar;
2) Ijuk berfungsi sebagai penyaring
kotoran-kotoran halus;
3) Pasir halus berfungsi sebagai
pengendap kotoran-kotoran
halus yang masih lolos
dari ijuk;
4) Ijuk lapisan ke dua, berguna
sebagai media penahan pasir
halus agar tidak lolos ke lapisan
bawahnya;
5) Arang sebagai penghilang bau;
6) Kain sebagai lapisan
penyaringan akhir;
7) Kerikil berguna sebagai celah
agar air dapat mengalir melalui
lubang bawah;
8) Batu besar sebagai memberi
celah yang lebih besar sebagai
jalan keluarnya air melalui
lubang.
Setelah melalui berbagai proses air
kotor yang terdapat di dusun
Jepang dapat menjadi air bersih yang
bisa dipakai untuk keperluan sehari-
hari.
Membuat Penjernih Air Kotor
SOSIOTEKNOLOGI KREATIF
Februari 2017
Melalui Botol
Membuat air kotor menjadi air bersih
juga dapat dilakukan dengan cara
sederhana. Hal ini dilakukan untuk
keperluan menyiram tanaman yang
ada pada pot warga. Adapun cara
yang dapat dipergunakan seperti pada
gambar 4.
Peralatan yang diperlukan untuk
membuat alat penjernih air kotor
menggunakan botol yaitu :
1) Botol plastik bekas air
minuman
2) Kapas atau kasa
3) Karbon aktif/ arang
4) Pasir dan Kerikil
5) Kain bekas
Cara membuat alat penjernih air
kotor menggunakan botol bekas yaitu
sebagai berikut :
 Siapkan botol plastik yang
telah bersih, potong menjadi
2 bagian dengan perbandingan
1/3 di bawah botol dan 2/3 di
atas botol;
 Masukkan kapas ke mulut botol,
pastikan tidak longgar, agar
tidak mudah jatuh tutup mulut
Devi Arnita 37

botolnya dengan tutupnya yang kerikil.

telah diberikan lubang untuk
jalannya air; DAFTAR PUSTAKA
 Masukkan karbon aktif Azwar, A, 1996. Pengantar Ilmu
ke dalam botol lalu pasir Kesehatan Lingkungan.
dan diikuti kerikil. Jangan Penerbit Mutiara Sumber
lupa cuci terlebih dahulu Widya. Jakarta.
pasir dan batu kerikil yang
digunakan; Entjang, Indan. 1991. Ilmu Kesehatan
 Tutup lubang botol dengan Masyarakat. PT. Citra Aditya
kain bekas yang fungsinya Bakti, Bandung.
untuk menyaring partikel
padatan yang ada Kementerian Kesehatan. 1990.
dalam air. Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indone-
Hasil dari proses penyaringan ini dapat sia No 416 Tahun 1990.
dihasilkan air bersih yang dapat
dipergunakan dalam kehidupan Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu
sehari-hari. Kesehatan Masyarakat.
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
SIMPULAN
Pengolahan air kotor menjadi air Sutrisno, T. 2006 . Teknologi
bersih dapat menggunakan bahan Penyediaan Air Bersih.
dan alat yang sederhana seperti Cetakan Keenam. Jakarta :
kerikil, ijuk, pasir halus, arang, kain dan Rhineka Cipta.
38 SOSIOTEKNOLOGI KREATIF
Februari 2017

Gambar 1. Kerangka Berfikir

Devi Arnita 39

Gambar 2. Proses penyaringan air kotor menjadi air bersih

40 SOSIOTEKNOLOGI KREATIF
Februari 2017

Gambar 3. Proses sederhana penyaringan air kotor menjadi air bersih

Gambar 4. Tutup botol sebagai tempat penyaringan air kotor menjadi air
bersih