Penyembuhan Fraktur
Penyembuhan Fraktur
LIKES
ABOUT.ME
LIGHT VERSION
ARCHIVE
Fraktur: Penyembuhan
1. Fase hematoma
2. Fase proliferasi seluler subperiosteal dan endosteal
3. Fase pembentukan kalus (fase union secara klinis)
4. Fase konsolidasi (fase union secara radiologik)
5. Fase remodelling
Waktu penyembuhan fraktur, bergantung pada:
1. Umur penderita
Waktu penyembuhan anak-anak jauh lebih cepat daripada orang dewasa.
2. Lokasi dan konfigurasi fraktur
Fraktur metafisis (mudahnya di pojok tulang) penyembuhannnya lebih cepat daripada diafisis
(bagian tengah tulang). Konfigurasi fraktur seperti fraktur transversal lebih lambat daripada fraktur
oblik karena kontak oblik yang lebih banyak.
3. Pergeseran awal fraktur
Bila fraktur tidak bergeser, periosteum intak, penyembuhannya 2x lebih cepat daripada fraktur yang
bergeser. Terjadinya pergeseran fraktur yang lebih besar menyebabkan kerusakan periost lebih
hebat.
4. Vaskularisasi pada kedua fragmen.
Apabila kedua fragmen mempunyai vaskularisasi yang baik, biasanya penyembuhannya tanpa
komplikasi.
5. Reduksi serta imobilisasi
Reposisi –> kemungkinan vaskularisasi lebih baik
Imobilisasi sempurna –> mencegah pergerakan & kerusakan pembuluh darah yang mengganggu
penyembuhan fraktur.
6. Waktu imobilisasi
Bila imobilisasi tidak dilakukan sesuai waktu penyembuhan sebelum terjadi union (penyatuan
tulang), maka kemungkinan terjadinya non-union sangat besar.
7. Ruangan di antara kedua fragmen serta interposisi oleh jaringan lunak
Bila di antara kedua fragmen tulang didapatkan interposisi jaringan, baik berupa periost, otot,
jaringan fibrosa, dapat menghambat vaskularisasi kedua ujung fraktur
8. Adanya infeksi
Infeksi pada daerah fraktur akan mengganggu proses penyembuhan
9. Cairan sinovia
Pada sendi dimana terdapat cairan sinovia, merupakan penghambat penyembuhan fraktur
10. Gerakan aktif dan pasif pada anggota gerak
Dapat meningkatkan vaskularisasi daerah fraktur. Tapi harus dilakukan imobilisasi yang baik, karena
tanpa imobilisasi yang baik, gerakan2 malah akan mengganggu vaskularisasi.