Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN DIRECTLY OBSERVED PROCEDURAL SKILL (DOPS)

PEMERIKSAAN TANDA – TANDA VITAL (TTV)

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Program Profesi Ners
Stase Keperawatan Dasar Profesi

OLEH :
SITI FATIMAH, S.Kep
NIM : 20.300.0037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN DIRECTLY OBSERVED PROCEDURAL SKILL (DOPS)


PEMERIKSAAN TANDA – TANDA VITAL (TTV)

OLEH :
SITI FATIMAH, S.Kep
NIM : 20.300.0037

Banjarmasin, 17 Februari 2021

Mengetahui,

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(Dedy Setyawan, S.Kep.,Ns) (Mussaadah, S.Kep.,Ns)


VITAL SIGN
No: Dokumen No: Revisi Halaman
.......... ..................

STANDARD Tanggal Penetapan Ditetapkan oleh,


OPERSIONAL Ka. Laboratorium Keperawatan

PROSEDUR

PENGERTIAN Suatu cara untuk mendeteksi adanya perubahan sistem tubuh. Tanda
vital merupakan parameter tubuh yang terdiri dari tekanan darah,
denyut nadi, laju pernafasan, dan suhu tubuh
Untuk mengetahui keadaan kesehatan pasien dalam tubuh
TUJUAN

KEBIJAKAN

PETUGAS Perawat
1. Alat dan bahan untuk pemeriksaan tekanan darah :
PERALATAN a. Stetoskop.
b. Spigmomanometer

2. Alat dan bahan untuk pemeriksaan denyut nadi :


Jam tangan atau stopwatch

3. Alat dan bahan untuk pemeriksaan pernafasan :


a. Jam tangan atau stopwatch.
b. Stetoskop.

4. Alat dan bahan untuk pemeriksaan suhu :


a. Termometer
b. Tissue
c. Air bersih.
d. Air sabun.
e. Jelly
PROSEDUR 1. Tahap PraInteraksi
PELAKSANAAN a. Mengecek program terapi
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat
2. Tahap Orientasi

a. Memberi salam pada pasien dan memanggil pasien


dengan nama yang disukai
b. Memperkenalkan diri pada pasien
c. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada pasien
d. Memberikan kesempatan pada pasien untuk bertanya
e. Menanyakan keluhan utama saat ini

3. Tahap Kerja
1. Pemeriksaan tekanan darah :
a. Pasien istirahat 5 menit sebelum diukur.
b. Memberitahu posisi pasien.
c. Posisi lengan setinggi jantung.
d. Menyingsingkan lengan baju ke atas.
e. Menentukan ukuran manset yang sesuai dengan diameter
lengan pasien.
f. Memasang manset kira-kira 1 inci (2,5 cm) dari siku.
g. Menanyakan hasil pemeriksaan tekanan darah pasien
sebelumnya.
h. Mengatur tensimeter agar siap pakai (untuk tensimeter air
raksa) yaitu
i. menghubungkan pipa tensimeter dengan pipa manset, men
utup sekrup
j. balon manset, membuka kunci reservoir.
k. Meraba arteri brachialis.
l. Meletakkan diafragma stetoskop di atas tempat denyut nadi
tanpa menekan.
m. Memompa sampai kira-kira 30 mmHg diatas hasil
pemeriksaan sebelumnya.
n. Kempiskan perlahan.
o. Mencatat bunyi korotkoff I dan V.
p. Melonggarkan pompa segera setelah bunyi terakhir
menghilang.
q. Tunggu 1-2 menit sebelum mengulangi pemeriksaan.
r. Jika mencurigai adanya hipotensi ortostatik, lakukan
pemeriksaan dalam keadaan berdiri dan tiduran terlentang.
s. Melepas manset.
t. Mengembalikan posisi pasien senyaman mungkin.

2. Pemeriksaan Denyut Nadi :


a. Mengatur posisi pasien nyaman dan rileks.
b. Menekan kulit dekat arteri radialis dengan 3 jari dan meraba
denyut nadi.
c. Menekan arteri radialis dengan kuat, dengan jari-jari selama
kurang lebih 60 detik, jika tidak teraba denyutan, jari-jari
digeser ke kanan dan kiri sampai ketemu.
d. Langkah-langkah pemeriksaan ini juga dilakukan pada tempat
pemeriksaan denyut nadi lainnya.

3. Pemeriksaan pernafasan :
a. Menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien bila hanya
khusus menilai pernafasan.
b. Membuka baju pasien bila perlu untuk mengamati gerakan
inspirasi dan menilai kesimetrisan gerakan (tirai harus ditutup
dahulu).
c. Meletakkan tangan datar pada dada dan mengobservasi
inspirasi dan ekspirasi serta kesimetrisan gerakan.
d. Menentukan irama pernafasan.
e. Menetukan pernafasan dalam 60 detik. Bila pernafasan
teratur cukup 30 detik lalu dikalikan 2.
f. Mendengarkan bunyi pernafasan, kemungkinan ada bunyi
abnormal.
g. Tutup kembali
baju pasien dan memberitahu bahwa pemeriksaan sudah
selesai.

4. Pemeriksaan Suhu :
a. Pengukuran di aksila :
1) Memberitahu pasien
2) Mencuci tangan
3) Mengamati angka yang ditunjuk air raksa dengan benar
4) Menurunkan air raksa bila perlu
5) Mengatur posisi pasien
6) Meletakkan termometer di ketiak dengan posisi tepat
7) Menunggu sekitar 5 menit.
8) Mengambil termometer, mengelap dengan gerak
berputar dari bagian yang bersih.
9) Merapikan kembali baju pasien.
10) Membaca hasil pengukuran dengan segera.
11) Mencuci termometer dengan larutan sabun dan membilas
dengan bersih.
12) Keringkan termometer.
13) Mengembalikan air raksa dan meletakkan kembali di
tempat semula.
14) Mencuci tangan

b. Pengukuran oral :
1) Memberitahu pasien
2) Mencuci tangan
3) Mengamati angka yang ditunjuk air raksa dengan benar
4) Menurunkan air raksa bila perlu.
5) Memberitahu pasien agar membuka mulut dan mengangkat
lidah sedikit.
6) Memasukkan termometer pelan-pelan sampai bagian ujung
tempat raksa (mercury chamber) masuk dibawah lidah.
7) Memberitahu pasien agar menutup mulut dan jangan meng
gigit
8) Menunggu selama 5 menit.
9) Mengambil termometer sambil memberitahu pasien untuk
membuka mulut.
10) Mengelap termometer.
11) Membaca hasil pengukuran.
12) Mencuci termometer dengan air sabun, membilas dengan
air bersih, dan mengeringkannya.
13) Menurunkan air raksa dan megembalikan ke tempat semula.
14) Mencuci tangan.

c. Pengukuran di rektal :
1) Memberitahu pasien.
2) Mencuci tangan.
3) Mengamati angka yang ditunjuk air raksa dan menurunkan
bila perlu.
4) Mengatur posisi pasien.
5) Melumasi ujung tempat raksa dengan jelly sesuai
kebutuhan.
6) Membuka bagian rektal pasien.
7) Meraba sfingter dengan ujung tempat raksa.
8) Memasukkan ujung tempat raksa dengan hati-
hati ke rektum.
9) Memasang termometer selama 5 menit.
10) Mengambil termometer dari anus.
11) Mengelap termometer secara perlahan.
12) Membersihkan rektum dengan kertas tissue.
13) Menolong pasien kembali ke posisi semula.
14) Membaca hasil pengukuran
15) Mencuci termometer dengan larutan sabun, membilas
dengan air bersih, dan mengeringkannya.
16) Menurunkan air raksa dan mengembalikan ke tempat
semula.
17) Mencuci tangan

4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan
yang diharapkan (subjektif dan objektif
b. Beri reinforcement positif pada
klien
c. Kontrak pertemuan selanjutnya
d. Mengakhiri hubungan dengan
baik
e. Cuci tangan

5. Dokumentasi
Catat pada siklus klien tindakan yang telah dilakukan, respon klien
serta penemuan-penemuan penting yang ditemukan saat tindakan
dilakukan.
PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETERAMPILAN
VITAL SIGN

No. Aspek Yang Dinilai Dilakukan


Ya Tidak
A. Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan perawatan dan catatan medis klien.
2. Siapkan alat.
3. Sebelum/setelah tindakan cuci tangan

B. Tahap Orientasi
1. Memberi salam pada pasien dan memanggil pasien dengan
nama yang disukai.
2. Memperkenalkan diri pada pasien.
3. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada pasien.
4. Memberikan kesempatan pada pasien untuk bertanya
5 Menanyakan keluhan utama saat ini

C. Tahap Kerja
1. Memeriksa Tekanan Darah
a. Memberitahu posisi pasien dan lengan pasien setinggi
jantung.
a. Menyingsingkan lengan baju ke atas
b. Menentukan ukuran manset yang sesuai dengan
diameter lengan pasien
c. Memasang manset kira-kira 1 inci (2,5 cm) dari siku.
d. Menanyakan hasil pemeriksaan tekanan darah pasien
sebelumnya.
e. Mengatur tensimeter agar siap pakai (untuk tensimeter
air raksa) yaitu menghubungkan pipa tensimeter
dengan pipa manset, menutup sekrup balon manset,
membuka kunci reservoir
f. Meraba arteri brachialis dan meletakkan diafragma
stetoskop diatas tempat denyut
nadi arteri brachialis tanpa menekan.
g. Memompa sampai kira-kira 30 mmHg diatas hasil
pemeriksaan sebelumnya.
h. Kempiskan manset perlahan
i. Mencatat bunyi korotkoff I dan V
j. Melonggarkan pompa segera setelah bunyi terakhir
menghilang.
k. Melepas manset
l. Mengembalikan posisi pasien senyaman mungkin.
2. Memeriksa Suhu Tubuh
a. Meletakkan termometer di ketiak dengan posisi tepat
b. Menunggu sekitar 5 menit
c. Mengambil termometer, mengelap dengan gerak
berputar dari bagian yang bersih.
d. Merapikan kembali baju pasien
e. Membaca hasil pengukuran dengan segera
f. Mencuci termometer dengan larutan sabun dan
membilas dengan bersih.
g. Keringkan termometer
h. Mengembalikan air raksa dan meletakkan kembali
ditempat semula.
3. Memeriksa Denyut Nadi
a. Menekan kulit dekat arteri radialis dengan 3 jari dan
meraba denyut nadi
b. Menekan arteri radialis dengan kuat, dengan jari-jari
selama kurang lebih 60 detik, jika tidak teraba denyutan
jari-jari digeser ke kanan dan kiri sampai ketemu.
c. Langkah-langkah pemeriksaan ini juga dilakukan pada
tempat pemeriksaan denyut nadi lainnya.
4. Memeriksa Pernafasan
a. Membuka baju pasien bila perlu untuk mengamati
gerakan inspirasi dan menilai kesimetrisan gerakan (tirai
harus ditutup dahulu).
b. Meletakkan tangan datar pada dada dan mengobservasi
inspirasi dan ekspirasi serta kesimetrisan gerakan.
c. Menentukan irama pernafasan
d. Menetukan pernafasan dalam 60 detik. Bila pernafasan
teratur cukup 30 detik lalu dikalikan 2.
e. Mengembalikan posisi pasien senyaman mungkin.
f. Mencuci tangan
D. Tahap terminasi
a. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan
tujuan yang diharapkan (subjektif dan objektif.
b. Beri reinforcement positif pada klien.
c. Kontrak pertemuan selanjutnya.
d. Mengakhiri hubungan dengan baik.
e. Cuci tangan.
E. Dokumentasi
Catat pada siklus klien tindakan yang telah dilakukan,
respon klien serta penemuan-penemuan penting
yang ditemukan saat tindakan dilakukan.

Nilai : 85 Penguji,

(……………………….)

NB : kelulusan apabila 75% dari jumlah keseluruhan kegiatan dilakukan. * : critical point
critical point tidak dilakukan, nilai = 0
Range Nilai : A = 85 – 100

B = 75 – 84

Evaluasi Penguji :

a. Komunikasi Terapeutik : Baik / Sedang / Kurang.


b. Kelengkapan Alat : Baik / Sedang / Kurang.
c. Tahap Kerja : Baik / Sedang / Kurang.
d. Tahap Terminasi : Baik / Sedang / Kurang.
*Catatan : Berilah tanda (lingkaran) pada masing-masing kategori
(Baik/Sedang/Kurang) sesuai dengan kemampuan peserta ujian

Anda mungkin juga menyukai