Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny. N PERSALINAN NORML DENGAN(PRE EKLAMSIA)


DI RUANG VK BERSALIN RS ISLAM BANJARMASIN
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat dalam Menyelesaikan Program Profesi Ners
Stase Keperawatan Maternitas

OLEH :
AHMAD WAHID ANWARUDIN, S.Kep
20.300.0094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny. N PERSALINAN NORML DENGAN(PRE EKLAMSIA)
DI RUANG VK BERSALIN RS ISLAM BANJARMASIN
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat dalam Menyelesaikan Program Profesi Ners
Stase Keperawatan Maternitas

OLEH :
AHMAD WAHID ANWARUDIN, S. Kep

Banjarmasin, 20 Februari 2021

Mengetahui

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(Agstina Lestari, S.Kep., Ns., M.Kep) (Dahlia, S.Kep., Ns)


ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny. N PERSALINAN NORML DENGAN(PRE EKLAMSIA)
DI RUANG VK BERSALIN RS ISLAM BANJARMASIN

I. Pengkajian
A. Identitas
Klien
1. Nama : Ny. N
2. Umur : 20 Tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Status Perkawinan : Menikah
5. Pendidikan : SMP
6. Pekerjaan : Swasta
7. Agama : Islam
8. Alamat : Banjarmasin.
9. No. Medical Record : xx xx xxx
10. Tanggal Masuk : 22 Februari 2021
11. Tanggal Pengkajian : 23–25 Februari 2021
12. Diagnosa Medis : G1,P0,A0 Pre Eklamsia
Identitas Penanggung Jawab
1. Nama : Tn. F
2. Umur : 24 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Pendidikan : SD
5. Pekerjaan : Swasta
6. Hubungan dengan klien : Suami
7. Alamat : Banjarmasin
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama :
Klien mengatakan Pusing dan muntah
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan sudah 3 hari klien mengatakan pusing dan mual
saat dirumah disertai pandangan kabur , lalu klien menganggapnya
hal biasa dalam kehamilan, saat 4 harinya klien mengalami hal yang
sama saat dirumah yaitu mual, muntah ,pandangan kabur dan
tekanan darahnya tinggi, lalu klien memutuskan untuk dirawat di
Rumah Sakit demi keselamatan anak dan dirinya sendiri.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan tidak pernah menglami hal sepeti ini, dan klien
memiliki riwayat hipertensi.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarganya ada yang mempunyai riwayat
hipertensi, tetapi tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit TB
paru, Diabetes Mellitus dan penyakit menular lainnya.
5. Riwayat Ginekologi
1. Riwayat Menstruasi / haid
Siklus Haid : 28 hari
Lama Haid : 4-5 hari
Sifat darah selama haid : merah segar
Disminorhea : klien mengatakan nyeri saat menstruasi
2. Riwayat Perkawinan
Klien mengatakan sudah menikah dan umur saat menikah 19
tahun.
3. Riwayat Keluarga Berencana
Klien mengatakan ingin mempunyai 2 anak, dan pasien
menggunakan alat kontrasepsi yang jenisnya kondom.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Klien tampak berbaring di tempat tidur dan lemas
Kesadaran : Composmentis
TTV :
Td : 160 / 100 mmHg
N : 80 x per menit
R : 22 x per menit
T : 36,2 º C
2. Kepala
Rambut bersih , tidak rontok,tidak ada benjolan dan nyeri tekan
3. Mata :
Mata klien normal , konjungtiva anemis, warna merah muda.
4. Telinga
Bentuk normal, fungsi pendengaran baik, bersih
5. Hidung
Tidak ada kotoran ,cairan & secret, tidak ada polip, tidak ada nyeri
tekan
6. Mulut
Mukosa bibir kering, keadaan gigi bersih, reflek menelan normal
,mulut bersih
7. Leher
Pergerakan leher normal, tidak ada pembesaran kelenjar typoid
8. Dada
Paru-paru : simetris, irama nafas Reguler, frekuensi nafas 22x/menit
Jantung : Bunyi jantung normal dan irama jantung normal
Payudara : Bentuk simetris, tidak ada pembengkakan
9. Abdomen
Bentuk asimetris, tidak terdapat nyeri tekan
Leopold I : untuk mengetahui tinggi fundus uteri
 Kepala janin teraba dibagian fundus ,yang teraba keras,bundar
dan melenting
Leopold II : untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua
sisi uterus
 Bagian punggung : akan teraba jalas ,rata,teraba gerakan kaki
aktif.
Leopold III : Untuk menentukan bagian janin apa (bokong atau
kepala ) apakah bagian janin sudah memasukin pintu atas panggul
atau blom
 Saat teraba sudah tidak bias ( seperti ada tahanan )
Leopold IV : Untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin apa yang
terdapat di bagian bawah perut ibu
 Seluruh bagian janin terendah janin sudah memasuki pintu
atas panggul ( PAP ).
10. Genetalia
Tidak ada kelainan ,tidak ada pembengkakan, tidak ada lesi.
11. Kuku
Kuku bersih , warna merah muda , CRT lebih dari 2 detik.
12. Kulit
Warna kulit coklat , dan bersih,terdapat edema di kaki sebelah kanan
13. Ektremitas
Tidak ada ada lesi dan tidak ada nyeri tekan dan ada edema di
ektremitas bawah sebelah kanan.
14. Pola aktifitas sehari-hari

No Aktifitaa Sebelum di RS Ketika di RS


. s
1. Makan 3x sehari tergantung 3x sehari dengan porsi yang
selera di tentukan oleh rumah sakit
2. Minum 5-8 gelas air putih 4-6 gelas perhari
3. BAK 3-5 x tergantung banyak 2-4 kali dalam perhari
mimum, warna kuning
bening
4. BAB 1-2 x sehari 1 x sehari
5. Mandi 2x sehari sehari saat Pasien tidak ada mandi
belom sakit selama di rumah sakit
6. Tidur 2x sehari ( siang & Tidak teratur dan lebih
malam selepas aktifitas banyak beristirahat 9-10 jam
dan tidur malam 7-8 jam dalam sehari

15. Aspek psikososial dan spiritual


a. Persepsi klien
Klien mengatakan setelah mendapatkan perawatan selama di
Rumah Sakit pasien bisa melakukannya dirumah dengan baik
dan benar secara berhati-hati seperti menjaga pola makan sehat
dan kebersihan diri.
b. Konsep diri
Peran sebagai ibu rumah tangga dengan gambaran diri baik
terlihat dari komunikasi ibu dengan perawat, suami dan orang
sekitar.
c. Hubungan komunikasi
Klien nampak berkomunikasi dengan baik dengan keluarga
dan juga perawat yang bertugas
d. Kebiasaan seksual
Klien mengatakan selama hamil, dapat melakukan hubungan
seksual dengan suaminya
e. Kaji tentang spiritual
Klien mengatakan selama di Rumah Sakit, tidak dapat
melakukan ibadah wajib seperti solat, tetapi klien selalu berdoa
demi kesembuhannya dan keselamatan janinnya.
f. Perubahan psikologis
Klien merasakan keadaan psikologis yang kurang nyaman,
karana kesulitan beraktifitas karna klien merasakan pusing dan
mual saat dirumah disertai pandangan kabur.
g. Tingkat pengetahuan klien tentang perawatan nifas
Klien mengatakan pengetahuan masa nifas yaitu 40 hari
setelah terjadi persalinan dan masih mengeluarkan darah
lochea
16. Data penunjang :
a. Laboratorium
Darah Lengkap Hasil Nilai normal
Hb 10,3 gr/dl 12-18 gr/dl
Leukosit 19.000/mm3 4000-
10.000/mm3
Trombosit 331.000/mm3 100.000-
400.000/mm3
Hematokrit 26,1% 36-55%
HBs Ag Negative
Anti HIV Negative
b. Terapi obat oral untuk menurunkan tekanan darah
 Amlodiphine : 5-10 mg per hari

II. Analisa Data


No Data Etiologi Masalah
2
1 DS: Penurunan suplai 0 Gangguan perfusi
Klien mengatakan lemas. ke jaringan menurun jaringan
DO:
1. Pasien tampak lemas
2. Hipertensi
TD : 160 / 100 mmHg
N : 80 x per menit
R : 22 x per menit
T : 36,2 º C
3. CRT : lebih dari 2 detik
2 DS: Hipervolemia Ketidak
klien mengatakan seimbangan
pandangan kabur dan volume cairan
merasa mual dan ingin
muntah.
DO:
TD : 160 / 100 mmHG
N : 80 x per menit
R : 22 x per menit
T : 36,2 º C
1. Pasien tampak pucat dan
tampah lemas.
2. HB rendah
10,3 gr/dl
3. Klien tampak Gelisah

III.Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul


1. Gangguan perfusi jaringan b.d Penurunan suplai 02 ke jaringan menurun
2. Ketidak seimbangan volume cairan b.d hipervolemia

IV. Nursing Care Planning (NCP)


No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan (Nursing Outcome) (Nursing Intervention
Clasification)
1. Gangguan perfusi Setelah dilakukan tindakan 1. Catat respon pasien
jaringan b.d keperawatan selama 3x24 jam terhadap stimulasi
penurunan suplai diharapkan perfusi jaringan teratasi 2. Monitor TIK pasien
02 kejaringan Kreteria Hasil : 3. Monitor intake dan
menurun Indikator IR ER output cairan
 Tekanan darah 3 4 4. Pantau TTV
sistol dan siastole 5. Kolaborasi pemberian
dalam rentang yang antibiotik
diharapkan 6. Monitor suhu
 Tekanan nadi 3 4 7. Kolaborasi dengan
dalaam rentang dokter untuk
yang diharapkan pemberian obat untuk
 Rata – rata tekanan menurunkan tekanan
darah dalam rentang darah
3 4
yang diharapkan 8. Pantau setatus
 Heat rate dalam neurologis
3 4
rentang yang 9. Letakan kepala pada
diharapkan posisi agak tinggikan
 Perbandingan 02 dan dalam posisi
3 4
arteri yang anatomis
diharapkan 10. Pertahankan keadaan
tirah baring
 Nadi perifer teraba 11. Catat perubahan dalam
kuat 3 4 penglihatan
 Edema perifer tidak 12. Beriobat sesuai
Nampak 3 4 medikasi
 Kelemahan 13. Pantau pemeriksaan
ekstrime tidak ada 4 5 labolaturium sesuai
Keterangan : indikasi seperti massa
1. Keluhan ekstrime protrombim dan kadar
2. Keluhan berat dilantin.
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan

2 Ketidakseimbang Setelah dilakukan tindakan 1. Pertahankan catatan


an volume cairan keperawatan selama 3x24 jam intake dan outout yang
b.d hipervolemi diharapkan keseimbangan cairan akurat
terpenuhi Kriteria hasil : 2. Pasang urin kateter jika
Indikator IR ER diperlukan
3. Monitor status hidrasi
 Tekanan darah dalam 3 4 (kelembaban membrane
batas yang diharapkan
mukosa,nadi ada
 Rata rata tekanan arteri
3 4 kuat,tekanan darah) jika
dan vena yang
diperlukan
diharapkan
3 4 4. Monitor hasil lab sesuai
 Tidak ada hipotensi
3 4 dengan retensi cairan
 Intake dan output 24 5. Monitor vital sicen
jam seimbang 6. Monitor berar badan
4 5
 Tidak ada suara napas 7. Kaji lokasi dan luas
tambahan edema
3 4
 Tidak ada pusing 8. Kolaborasi dengan
4 5
 Tidak terdapat haus dokter untuk pemberian
abnormal obat untuk menurunkan
 Membrane mukosa tekanan darah
3 4
lembab 9. Monitor memberan
 Hematocrit dalam batas mukosa dan turgor kulit,
normal 3 4 serta rasa haus.
 Tidak terdapat endapan
4 5
Keterangan
1. keluhan ekstrim
2. keluhan substansial
3.keluhan sedang
4. keluhan ringan
5. tidak ada keluhan

V. Implementasi Keperawatan

Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Gangguan perfusi 1. Mencatat respon pasien S : Klien mengatakan lemas.
jaringan b.d terhadap stimulasi O :
penurunan suplai 2. Memoonitor TIK pasien 1. Pasien tampak lemas
02 kejaringan 3. Memonitor intake dan 2. Hipertensi
menurun output cairan TD : 160 / 100
4. Pantau TTV N : 80 x per menit
5. Berkolaborasi pemberian R : 22 x per menit
antibiotik T : 36,2 º C
6. Memonitor suhu tubuh 3. CRT : lebih dari 2 detik
7. Berkolaborasi dengan A : Masalah belum teratasi
dokter untuk pemberian Indikator IR ER
obat untuk menurunkan  Tekanan darah 3 4

tekanan darah sistol dan siastole

8. Pantau setatus neurologis dalam rentang yang

9. Meletakan kepala pada diharapkan

posisi agak tinggikan dan  Tekanan nadi 3 4


dalam posisi anatomis dalaam rentang
10. Mempertahankan keadaan yang diharapkan
tirah baring  Rata – rata tekanan
11. Mencatat perubahan darah dalam rentang
3 4
dalam penglihatan yang diharapkan
12. Memberi obat sesuai  Heat rate dalam
3 4
rentang yang
medikasi diharapkan
13. Memantau pemeriksaan  Perbandingan 02
labolaturium sesuai arteri yang 3 4
indikasi seperti massa diharapkan
protrombim dan kadar  Nadi perifer teraba
dilantin. kuat
 Edema perifer tidak 3 4
Nampak
 Kelemahan
3 4
ekstrime tidak ada

4 5
P : Intervensi dilanjutkan No 1-6
1. Catat respon pasien terhadap
stimulasi
2. Monitor TIK pasien
3. Monitor intake dan output
cairan
4. Pantau TTV
5. Pantau pemeriksaan
laboratorium sesuai indikasi
sesuai masa protrombin dan
kadar Dilantin
6. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian obat untuk
menurunkan tekanan darah
2 Ketidak 1. Mempertahankan catatan S : klien mengatakan pandangan
seimbangan intake dan outout yang kabur dan kepala pusing
volume cairan b.d akurat O:
Hipervolemi 2. Memasang urin kateter 1. Hipertensi
jika diperlukan TD : 160 / 100 mmHg
3. Memonitor status hidrasi N : 80 x per menit
(kelembaban membrane R : 22 x per menit
mukosa,nadi ada T : 37,8 º C
kuat,tekanan darah) jika 2. HB rendah 10,3 gr/dl
diperlukan 3. Gelisah
4. Memonitor hasil lab 4. Temperature tubuh meningkat
sesuai dengan retensi T : 360C menjadi 37,80C
cairan A : masalah belum teratasi
5. Memonitor TTV Indikator IR ER
6. Memonitor berar badan
7. Mengkaji lokasi dan luas 3 4
 Tekanan darah dalam
edema batas yang diharapkan
8. Berkolaborasi dengan  Rata rata tekanan arteri 3 4
dokter untuk pemberian dan vena yang
obat untuk menurunkan diharapkan
tekanan darah  Tidak ada hipotensi 3 4

 Intake dan output 24 3 4


jam seimbang
 Tidak ada suara napas 4 5
tambahan
 Tidak ada pusing 3 4
 Tidak terdapat haus 4 5
abnormal
 Membrane mukosa
lembab 3 4
 Hematocrit dalam batas
normal 3 4
 Tidak terdapat endapan

4 5
P : Lanjutkan Intervensi no 1-8
1. Mempertahankan catatan intake
dan outout yang akurat
2. Memasang urin kateter jika
diperlukan
3. Memonitor status hidrasi
(kelembaban membrane
mukosa,nadi ada kuat,tekanan
darah) jika diperlukan
4. Memonitor hasil lab sesuai
dengan retensi cairan
5. Memonitor TTV
6. Memonitor berar badan
7. Mengkaji lokasi dan luas edema
8. Berkolaborasi dengan dokter
untuk pemberian obat untuk
menurunkan tekanan darah

VI. Catatan Perkembangan

Hari,
No tanggal Diagnosa Kep. Implementasi Evaluasi
Jam
1 Selasa, 23- Gangguan perfusi 1. Mencatat respon S : Klien mengatakan lemas
02-2021
pasien terhadap dan pusing.
Jam 10.00- jaringan b.d
11:30. penurunan suplai stimulasi O :
02 kejaringan 2. Memoonitor TIK Pasien tampak lemas
menurun. pasien TTV:
3. Memonitor intake dan TD : 160 / 100
output cairan N : 80 x per menit
4. Pantau TTV R : 22 x per menit
5. Berkolaborasi T : 36,2 º C
pemberian antibiotik CRT : lebih dari 2 detik
6. Memonitor suhu A : Masalah belum teratasi
tubuh Indikator IR
7. Berkolaborasi dengan  Tekanan darah 3
dokter untuk sistol dan siastole
pemberian obat untuk dalam rentang yang
menurunkan tekanan diharapkan
darah  Tekanan nadi 3
8. Pantau setatus dalaam rentang
neurologis yang diharapkan
9. Meletakan kepala  Rata – rata tekanan
pada posisi agak darah dalam rentang
3
tinggikan dan dalam yang diharapkan
posisi anatomis  Heat rate dalam
3
10. Mempertahankan rentang yang
keadaan tirah baring diharapkan
11. Mencatat perubahan  Perbandingan 02
dalam penglihatan 3
arteri yang
12. Memberi obat sesuai diharapkan
medikasi  Nadi perifer teraba
13. Memantau kuat
pemeriksaan
 Edema perifer tidak 3
labolaturium sesuai
Nampak
indikasi seperti 3
 Kelemahan
massa protrombim ekstrime tidak ada
dan kadar dilantin. 4
P : Intervensi dilanjutkan
2 Selasa, 23- Ketidak 1. Mempertahankan S : klien mengatakan
02-2021
seimbangan catatan intake dan pandangan kabur dan kepala
Jam 10.00-
11:30. volume cairan b.d outout yang akurat pusing
Hipervolemi. 2. Memasang urin O:
kateter jika diperlukan TTV:
3. Memonitor status TD : 160 / 100 mmHg
hidrasi (kelembaban N : 80 x per menit
membrane R : 22 x per menit
mukosa,nadi ada T : 37,8 º C
kuat,tekanan darah)
HB rendah 10,3 gr/dl
jika diperlukan
Tampak Gelisah
4. Memonitor hasil lab
Temperature tubuh meningkat
sesuai dengan retensi
T : 360C menjadi 37,80C
cairan
Terdapat Edema pada kaki
5. Memonitor TTV
sebelah kanan
6. Memonitor berar
A : masalah belum teratasi
badan
E
7. Mengkaji lokasi dan Indikator IR
luas edema R
 Tekanan darah 3 4
8. Berkolaborasi dengan
dalam batas
dokter untuk
yang
pemberian obat untuk
diharapkan
menurunkan tekanan
 Rata rata 3 4
darah.
tekanan arteri
dan vena yang
diharapkan
 Tidak ada
3 4
hipotensi
 Intake dan
output 24 jam 3 4

seimbang
 Tidak ada suara
napas tambahan 4 5

 Tidak ada
pusing 3 4
 Tidak terdapat
haus abnormal 4 5
 Membrane
mukosa lembab 3 4
 Hematocrit
dalam batas 3 4
normal
 Tidak terdapat
endapan
4 5
P : Lanjutkan Intervensi
3 Rabu, 24- Gangguan perfusi 1. Mencatat respon S: Ibnya mengatakan bayinya
02-2021
pasien terhadap lahirnjam 12:30 WITA saat
Jam 10.00- jaringan b.d
11:00. penurunan suplai stimulasi usia kehamilan 9 bulan dan

02 kejaringan 2. Memoonitor TIK klien saat ini mengatakan

menurun. pasien masih lemas.


3. Memonitor intake dan O:
output cairan Klien tampak baik dan bayinya
4. Pantau TTV tampak baik.
5. Berkolaborasi TTV Ibu :
pemberian antibiotik TD: 140/80
6. Memonitor suhu N : 80 x per menit
tubuh R : 22 x per menit
7. Berkolaborasi dengan T : 37,8 º C
dokter untuk
pemberian obat untuk TTV Bayi:
menurunkan tekanan R: 46x/menit
darah HR: 146x/menit
8. Pantau setatus T: 37 º C
neurologis A: Masalah masih belom
9. Meletakan kepala teratasi
pada posisi agak Indikator IR ER
tinggikan dan dalam intake 4 5
makanan
posisi anatomis dan cairan
10. Mempertahankan
4 5
keadaan tirah baring Energi
11. Mencatat perubahan Berat 4 5
Badan
dalam penglihatan
12. Memberi obat sesuai P: Intervensi dilanjutkan
medikasi
13. Memantau
pemeriksaan
labolaturium sesuai
indikasi seperti
massa protrombim
dan kadar dilantin.
4 Rabu, 24- Ketidak 1. Mencatat respon S : Klien mengatakan senang
02-2021
seimbangan pasien terhadap bayinya sudah bisa dilahirkan
Jam 10.00-
11:30. volume cairan b.d stimulasi dengan normal
Hipervolemi.. 2. Memoonitor TIK O :
pasien Pasien tampak segar
3. Mwmonitor intake TTV:
dan output cairan TD : 140 / 80
4. Pantau TTV N : 80 x per menit
5. Berkolaborasi R : 22 x per menit
pemberian antibiotik T : 36,2 º C
6. Memonitor suhu CRT : kurang dari 2 detik
tubuh Sudah tidak ada edema
7. Berkolaborasi dengan A : Masalah teratasi
dokter untuk Indikator IR ER
pemberian obat untuk  Tekanan 3 5

menurunkan tekanan darah sistol

darah dan siastole

8. Pantau setatus dalam

neurologis rentang 3 5
9. Meletakan kepala yang

pada posisi agak diharapkan

tinggikan dan dalam  Tekanan

posisi anatomis nadi dalaam


3 5
10. Mempertahankan rentang
keadaan tirah baring yang
3 5
11. Mencatat perubahan diharapkan
dalam penglihatan  Rata – rata
12. Memberi obat sesuai tekanan
3 5
medikasi darah dalam
13. Memantau rentang
pemeriksaan yang
labolaturium sesuai diharapkan
indikasi seperti  Heat rate 3 5

massa protrombim dalam


dan kadar dilantin. rentang 3 5
yang
diharapkan 4 5
 Perbanding
an 02 arteri
yang
diharapkan
 Nadi perifer
teraba kuat
 Edema
perifer tidak
Nampak
 Kelemahan
ekstrime
tidak ada
P : Intervensi dihentikan
5 Kamis, 25- Gangguan perfusi 1. Mencatat respon S: Ibnya mengataka senang
02-2021
pasien terhadap melihat bayinya.
Jam 10.00- jaringan b.d
11:30. penurunan suplai stimulasi O:

02 kejaringan 2. Memoonitor TIK Klien tampak baik dan bayinya

menurun. pasien tampak baik.


3. Memonitor intake dan TTV Ibu :
output cairan TD: 130/80
4. Pantau TTV N : 80 x per menit
5. Berkolaborasi R : 22 x per menit
pemberian antibiotik T : 37,8 º C
6. Memonitor suhu TTV Bayi:
tubuh R: 46x/menit
7. Berkolaborasi dengan HR: 146x/menit
dokter untuk T: 37 º C
pemberian obat untuk A: Masalah teratasi
menurunkan tekanan Indikator IR ER
darah intake 4 5
makanan
8. Pantau setatus dan cairan
neurologis
4 5
9. Meletakan kepala Energi
pada posisi agak Berat 4 5
tinggikan dan dalam Badan

posisi anatomis P: Intervensi dihentikan


10. Mempertahankan
keadaan tirah baring
11. Mencatat perubahan
dalam penglihatan
12. Memberi obat sesuai
medikasi
13. Memantau
pemeriksaan
labolaturium sesuai
indikasi seperti
massa protrombim
dan kadar dilantin.

Anda mungkin juga menyukai