Proses pembuatan image pada film (langsung dr file komputer) Semua data digital dikonversi ke
lembaran film, dengan mengunakan alat :
Image setter
four separation film
proses pembuatan image pada plate (langsung dr file komputer) Semua data digital dikonversi ke
lembaran plate.
proofing : proses lanjutan sebelum naik cetak, untuk evaluasi desain apakah sudah sesuai yang
diharapkan.
Montase(Imposisi) : penyusunan film atau plate sampai didapat posisi yg diinginkan untuk hasil
cetaknya
Trapping: trik prepress untuk menghindari misregister printing antara dua warna yang
bersentuhan (intersect) : caranya dengan menambahkan bleed (0.1 s/d 0.3 mm) dari satu objek
masuk ke objek lainnya, sehingga jika ada pergeseran warna tidak akan ada celah putih (bahan)
yang kelihatan.
progressive proof adalah suatu proses proof cetak yg dilakukan menggunakan sistem cetak offset dlm
bentuk yg lebih sederhana dan manual.
1. Lebih 'aman' dijadikan contract proof karena saat produksi jg menggunakan separasi yg sama
2. Simulasi utk hasil cetak sebenarnya lebih mendekati karena sama2 menggunakan komponen
cetak yg sama
3. Utk warna khusus yg sangat mirip sesuai produksi akhir sehingga biaya cukup mahal
1. Prosesnya dilakukan secara manual sehingga sulit dibuat standarisasi dan kurang konsisten
2. Memiliki masalah kerataan tinta pada seluruh bidang cetak.
3. Warna yg tidak stabil, sehingga tiap lembar memiliki warna berbeda
4. Kurang efisien, karena tetap memerlukan film separasi
5. Perlu ruang kerja yg luas.
6. Biaya produksi menjadi lebih tinggi, karena memakai bahan baku pelat, kertas, tinta, chemical
dan tenaga operator lebih dari satu
7. Warna suatu gambar akan dipengaruhi warna dominan di sekitarnya.
Ketika warna hasil progresive proof yg pertama tidak sesuai pengulangan tsb biasa dilakukan dgn cara
mengganti film separasinya dan mengedit digital filenya terlebi dahulu.
kedua, tetap menggunakan film yg sama, namun jumlah tintanya diatur saat cetak progresive proof
hal ini sangat mudah dilakukan mengingat semua proses dilakukan secara manual
digital proofing memungkinkan warna hasil cetak dapat disimulasi sedekat mgkn dgn hasil digital
proofing. Warna pada digital proofing sebuah Reprohouse mengacu pada warna progressive proof
dimana batas kertas pada progressive proof terbatas pada artpaper. HVS atau kertas koran yg belum
tentu sama dgn kertas sebenarnya saat cetak jika digital proofing ingin digunakan sbg panduan warna,
maka digital proofing harus menggunakan RIP Color Management dan dikalibrasi dgn benar
(bid/berbagai sumber)