Anda di halaman 1dari 5

TUGAS FRAC

MAKALAH CTF (COMPUTER TO FILM)

Disusun oleh:
 Alisya Anggi Rahmawan (02)
 Nasywa Raissa A. (20)
 Rr. Chelsea Divanda (30)

SMK Negeri 11 Semarang


Tahun Ajaran 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "CTF (Computer
To Film)" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Frac. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang proses CTF (Computer To
Film) bagi para pembaca dan juga bagi kami.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mahfud Syaifudin, S.Pd. selaku
guru Mata Pelajaran Frac. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Kami meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan karena kami
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh sebab itu saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi


sekarang ini menuntut industri untuk melakukan inovasi dalam
memproduksi produknya demi meningkatkan kualitas. Produk yang
berkualitas mempengaruhi jumlah konsumen. Konsumen saat ini
tidak hanya menuntut kualitas produk yang unggul saja, tetapi juga
menginginkan produk yang sesuai dengan keinginan mereka dengan
waktu produksi yang lebih cepat, kualitas terbaik dan harga yang
murah. Salah satu industri yang kini berkembang pesat adalah
industri grafika. Grafika adalah suatu teknik atau cara penyampaian
pesan, gagasan, informasi, pikiran, kesan perasaan memulai
penggandaan dengan cara dicetak dan disajikan kepada khalayak
(Wasono, 2008). Secara tidak langsung, industri grafika merupakan
industri yang berkecimpung dalam media informasi (percetakan).
Adapun bidang kerja grafika dibagi menjadi tiga bagian yaitu
prepress (persiapan),press(cetak), dan postpress (penyelesaian).

Proses cetak-mencetak bertujuan untuk memperbanyak model


dengan menggunakan suatu teknik dan alat dalam memprosesnya.
Salah satu teknik cetak adalah cetak ofset. Teknik cetak datar atau
biasa disebut ofset adalah teknik cetak yang menggunakan acuan
datar dimana bagian yang mencetak kedudukannya sama datar
dengan bagian yang tidak mencetak (image area dan non image area
sama tingginya) (Nursidhi, 2018). Bagian image area pada pelat cetak
ofset bersifat oleophylic menolak air dan menerima tinta. Sebaliknya
bagian non image area bersifat hidrophylicmenerima air dan akan
menolak tinta (Sudiyamto dan Sutiyo, 2011). Acauan cetak sering
disebut dengan pelat cetak. Pelat cetak memiliki peranan penting
untuk hasil akhir cetakan. Semakin baik pelat cetaknya maka semakin
baik juga hasil dari cetakan tersebut. Dengan semakin pesatnya
teknologi di era zaman 4.0 mendorong hampir seluruh perusahaan
percetakan di dunia menggunakan teknologi digital. Teknologi ini
tentunya mempermudah alur pekerjaan pada proses cetak mencetak
(pelat cetak). Teknologi ini ada pada bagian prepress atau dikenal
dengan digital prepress, yang berarti prepress yang dioperasikan
secara digital atau menggunakan komputer. Salah satu bagian dari
digital preprees yaitu Computer to Film (CtF) maupun Computer to
Conventional Plate (CtCP). Proses pembuatan plat cetak
menggunakan teknologi CtF maupun CtCP, tentunya memiliki
keunggulan tersendiri maka dari itu perlu dianalisis kualitas cetak
kemasan dari kedua teknologi ini. Analisis dilakukan pada material
kertas duplex karena belum ada observasi tentang hal ini
sebelumnya.

1.2 Tujuan
Mengetahui alur proses pracetak dari komputer ke film yang
menggunakan imagesseter output film.

BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Computer to Film (CtF)


Computer to Film(CTF)adalah alur kerja yang melibatkan cetak
mencetak dari komputer, langsung ke film. Film ini kemudian dibakar ke
lithographic plate, menggunakan plate burner. Platetersebut kemudian
diletakkan pada mesin cetak offset untuk membuat suatu produk(biasanya
ribuan eksemplar). Proses ini memerlukan lingkungan yang bersih, pekerja
terampil, dan sistem pemeriksaan yang baik / alur kerja yang bagus untuk
memaksimalkan kualitas.Sesuai dengan namanya, computer to filmmaka di
unit ini setelah designatau layoutdiolah sedemikian rupa (dengan
softwareyang sesuai tentunya, seperti photoshop, corel draw, pagemaker,
illustrator dll) sesuai dengan keinginan dari customer/klien maka file
tersebut akan dikirim ke mesin print film.

Proses CtF Computer to Film


Proses alur kerja dimulai dengan menerima data digital dari advertising
customer saat ini semua gambar digital biasanya langsing dari kamera digital.
Data digital tersebut kemudian dibuka pada PC atau Macintosh untuk diperiksa
kelengkapannya supaya tidak tejadi masalah pada output film. Kemudian data
tersebut dibuat menjadi data postscript atau file PDF d an di-output ke
Imagesetter CtF melalui RIP Raster Image Processor, untuk menjadi film
separasi kemudian di kontak dan melalui platemaker menjadi plat cetak dan
siap dibuat progressive proff. Sebuah mesin imagesetter yang baik harus
dikalibrasi secara rutin untuk menjaga kualitas film separasinya. Dan alat ukur
yang dipakai untuk film separasi adalah berupa Densitometer film. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan untuk memeriksa kualitas dari film
separasi, antara lain: register, density dan lineariasi. Density adalah nilai
kepekatan film separasi. Nilai destiny maksimum yang disarankan adalah 3.8 –
4.3D. Untuk mengetahui nilai density suatu film harus menggunakan alat ukur
densitometer transparent. Nilai density yang rendah akan mengakibatkan
warna solid pada hasil cetakan akan terlihat pudar atau warnanya tidak
pekat.Salah satu penyebab density rendah karena kondisi 24 processor yang
kurang baik. Sedangkan Linearisai dot artinya raster 50 pada file digital harus
keluar 50 juga pada film dengan toleransi kurang lebih 2.
PENUTUPAN

Anda mungkin juga menyukai