Anda di halaman 1dari 6

e-Buletin Belajar Tauhid

Hukum Mengikuti Kuiz/Kontes Gratis


dengan Syarat Mempromosikan Produk
[HUKUM KEGIATAN GIVEAWAY – ANALOGI]

Sebagian teman hari ini bertanya kepada kami


perihal hukum Giveaway alias bagi-bagi hadiah
gratis, di mana praktik ini sudah lazim
digunakan dalam pemasaran produk. Partisipan
dalam Giveaway ini memang tidak
mengeluarkan biaya dalam keikutsertaannya,
tapi untuk mengikuti kegiatan ini produsen
biasanya mempersyaratkan beberapa hal
seperti berlangganan email; sharing info
tentang giveaway ke platform media sosial yang
lain; menginfokan atau mengajak teman untuk
mengikuti kegiatan Giveaway dengan
melakukan tag; mengirimkan komentar, spam
likes, atau hal lainnya yang notabene berujung
pada “mempromosikan” produk dari produsen
yang mengadakan even Giveaway tersebut.
Bagaimanakah hukum kegiatan seperti ini?
Apakah mengandung unsur judi sehingga tidak
diperbolehkan?
Dalam kitabnya, ”Al-Hawaafiz at-Tijaariyah at-
Taswiiqiyah wa Ahkaamuhaa fii al-Fiqh al-
Gratis tidak untuk diperjualbelikan

Islaamiy”, Syaikh Dr. Khaalid al-Mushlih


hafizhahullah menyebutkan jenis kegiatan
seperti ini. Beliau mengatakan,

"Pada kontes jenis ini, kontestan diminta untuk


melakukan aktivitas tertentu seperti menjawab
pertanyaan yang bersifat wawasan atau
kognitif; menjawab pertanyaan terkait produk
atau perusahaan yang ingin dipromosikan;
menyempurnakan kalimat promosi terkait
barang dan jasa yang hendak dipromosikan;
membetulkan redaksi iklan suatu produk atau
jasa yang dipromosikan; kombinasi semua hal
itu atau aktivitas yang serupa. Kemudian
setelah jawaban disortir, umumnya pemenang

[2]
Gratis tidak untuk diperjualbelikan

kontes ditentukan dengan cara diundi. Hal ini


lazim disebut undian”.
Dr. Khaalid al-Mushlih melanjutkan,

“Mengategorikan jenis kontes ini sebagai


insentif dalam kontes atraktif nampaknya perlu
ditinjau kembali, karena aktivitas ini lebih
sesuai dikategorikan sebagai pemberian hadiah
ketimbang kontes/kuis. Alasannya adalah
dalam suatu kontes ada tuntutan untuk
mengungguli dan mengalahkan partisipan yang
lain. Adapun dalam aktivitas pemberian hadiah
tidak ada aktivitas yang dilakukan selain
memenuhi item yang dipersyaratkan untuk
memeproleh hadiah. Tentu yang demikian itu
tidak dikategorikan sebagai
kontes/perlombaan, karena setiap orang yang
telah memenuhi persyaratan berhak

[3]
Gratis tidak untuk diperjualbelikan

memperoleh hadiah tersebut.” [Al-Hawaafiz at-


Tijaariyah at-Taswiiqiyah wa Ahkaamuhaa fii
al-Fiqh al-Islaamiy]
Pendapat Dr. Khalid al-Mushlih tersebut turut
diamini oleh Khaliifah al-Jaabiri, seorang
peneliti, dalam makalahnya yang berjudul
“Ahkaam al-Musaabaqaat fii al-Fiqh al-
Islaamiy.”
Dalam makalahnya yang berjudul “Ahkaam al-
Musaabaqaat al-Mu’aashirah fii Dhau al-Fiqh al-
Islaamiy”, Prof. Dr. Utsmaan Syabiir
mengatakan,

“Perlombaan yang menuntut pembeli


(partisipan) melakukan suatu aktivitas tanpa
mempersyaratkan pembelian produk dari
perusahaan, dimana perlombaan ini bertujuan
untuk mempromosikan barang yang diproduksi

[4]
Gratis tidak untuk diperjualbelikan

oleh perusahaan itu, hukumnya boleh. Karena


mempromosikan dan memperkenalkan produk
adalah aktivitas yang diperbolehkan dalam
agama selama berada dalam koridor ketentuan-
ketentuan agama seperti jujur dalam
mendeskripsikan produk. Selain itu, aktivitas
itu tercakup dalam kategori memberikan
hadiah yang diberikan kepada orang yang
menjawab pertanyaan yang diberikan”.
Kesimpulannya, mengadakan dan mengikuti
kegiatan kuis untuk memperoleh hadiah secara
gratis atau yang lazim dinamakan Giveaway,
hukumnya diperbolehkan meski penyelenggara
mempersyaratkan partisipan melakukan
aktivitas-aktivitas yang bersifat
mempromosikan produk/jasa. Selain kegiatan
itu tidak dipungut bayaran dan partisipan tidak
mengalami kerugian, dimana ia mengeluarkan
biaya sebagai obyek judi, aktivitas-aktivitas
yang dipersyaratkan seperti berlangganan
(subscribe) email; info sharing tentang
giveaway tersebut ke sosial media lain; atau
mengirimkan komentar dan spam likes,
tidaklah “mencederai” kehalalan hukum
aktivitas Giveaway karena hal itu begitu ringan

[5]
Gratis tidak untuk diperjualbelikan

dilakukan, tak membutuhkan upaya yang besar


dan biaya.
Wallahu ta'ala a'lam. Demikian yang bisa
dituliskan. Semoga bermanfaat.

Referensi:
https://www.islamweb.net/ar/fatwa/388483
/

https://www.alona.co.id/social-
media/strategi-meningkatkan-engagement-di-
instagram/amp/

https://kamus.belajarbahasa.id/giveaway

♻ Silakan disebarluaskan

═══ ¤❁✿❁¤ ═══


Telegram: t.me/ayobelajartauhid
Broadcast harian via WA: bit.ly/daftar-broadcast-
belajar-tauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══

[6]

Anda mungkin juga menyukai