Anda di halaman 1dari 23

PERTANGGUNGJAWABAN PEMILIK AKUN MEDIA SOSIAL DALAM

PEMBERIAN GIVEAWAY DI APLIKASI INSTAGRAM PERSPEKTIF MAZHAB


HANAFI

(Studi Kasus Online Shop Aplikasi Instagram )

Proposal Skripsi

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) dalam ilmu
syariah pada program studi hukum ekonomi syariah (muamalah)

Oleh:

DINA MAULINA

NIM. 0204182071

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM


UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2022/1444
2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................

A. Latar belakang......................................................................................................

B. Rumusan masalah................................................................................................

C. Tujuan penelitian.................................................................................................

D. Manfaat penelitian...............................................................................................

E. kajian terdahulu....................................................................................................

F. Kerangka teoritis..................................................................................................

..............................................................................................................................

G. Hipotesis..............................................................................................................

H. Metode penelitian.................................................................................................

I. Sistematika pembahasan......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
3

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah

Islam adalah agama yang sempurna, semua problematika dalam kehidupan telah di

atur ketentuan nya dalam islam. Salah satu yang diatur oleh agama Islam adalah

persoalan Muamalah. Muamalah adalah hukum yang mengatur hubungan antara satu

individu dengan individu lain, atau antara individu dengan negara Islam, atau hubungan

negara Islam dengan negara lain. Seluruh aturan ini bertujuan menjaga hak-hak manusia,

merealisasikan kemaslahatan dan menjauhkan segala kemudharatan yang akan terjadi

atau akan menimpa mereka.

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan

manusia lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu ketentuan yang di atur

dalam muamalah yakni tentang ketentuan jual beli atau berdagang. Setiap manusia tidak

akan lepas dari kegiatan jual beli karna ini merupakan salah satu kegiatan fundamental

dalam kehidupan untuk memenuhi kebutuhan.

Seiring dengan berkembangnya zaman, teknologi informasi juga mengalami

perkembangan yang sangat pesat. Hampir semua aktivitas manusia sudah melibatkan

teknologi yang sangat membantu dan memudahkan, dimana setiap orang bisa melakukan

transaksi dimanapun dan kapanpun. Media sosial sangat digemari oleh masyarakat, bukan

hanya sebagai sarana hiburan dan memperoleh informasi tapi mereka bisa melakukan

berbagai aktivitas disana seperti dari produksi distribusi maupun konsumsi.


4

Dengan semakin tinggi nya tingkat persaingan dalam dunia bisnis maka para

pengusaha pun di tuntut untuk lebih kreatif dan menciptakan ide ide baru untuk menarik

konsumen supaya produknya lebih dikenal oleh masyarakat. Salah satunya yaitu

melakukan promosi dengan cara yang lebih kreatif melalui sosial media.

sosial media adalah media di mana penggunanya dengan mudah berpartisipasi di

dalam nya, berbagi dan menciptakan pesan, termasuk blog, jejaring sosial, forum

forummaya, termasuk virtual worlds (dengan avatar/karakter 3D). Sosial media sangat

penting di kalangan masyarakat khususnya bagi dunia bisnis dan perdagangan yang

dibutuhkan untuk mengembangkan usahanya baik melakukan promosi off line ataupun

melakukan promosi dengan cara online.1

Media sosial yang paling di gemari masyarakat diantaranya adalah instagram,

facebook, tiktok, tweter dan lain lain. Instagram merupakan salah satu platform yang

digandrungi anak muda masa kini. Tak hanya sebagai tempat untuk berbagai karya

fotografi dan aktivitas sehari-hari, juga banyak yang menggunakannya untuk

mempromosikan usahanya. Jumlah follower yang banyak merupakan aset pemilik akun

dan calon pembeli potensial bagi sebuah brand produk dan meningkatkan kepercayaan

calon pembeli. Pengembangan sistem untuk meningkatkan jumlah follower Instagram

sangat berpengaruh Untuk menarik minat para konsumen maka para pemilik usaha

berlomba lomba untuk menciptakan sebuah kreativitas yang dapat menarik perhatian

banyak orang dalam rangka mempromosikan usaha mereka.

1
Syefti Dyah Alusi, Media Sosial, Interaksi Dan Identitas Media Sosial, (Jakarta, Kencana, 2016), h.08.
5

Salah satu cara yang sedang marak dilakukan oleh para pedagang dalam

mempromosikan usaha nya adalah dengan kegiatan bagi bagi hadiah gratis pada para

follower mereka di instagram atau yang di sebut dengan giveaway,

Giveaway adalah kegiatan marketing yang mana suatu akun media sosial atau brand

membagikan hadiah kepada konsumen dengan syarat tertentu dengan tujuan untuk

mempromosikan produk tersebut. namun peserta harus memenuhi beberapa syarat untuk

mendapatkan hadiah gratis tersebut seperti melakukan spamlike, coment atau tag akun

seseorang di setiap postingan Instagram2. Banyak produk/barang yang dijadikan

giveaway di Instagram sesuai dengan produk yang di promosikan oleh pemilik akun

media sosial tersebut seperti contoh tas, sepatu, alat-alat kecantikan, baju bahkan

handphone canggih, dsb. Giveaway sering diadakan biasanya dari akun-akun olshop

karena ingin menarik konsumen, atau juga diadakan oleh seorang artis untuk menambah

follower. Disini terlihat banyak sekali para pengguna yang tertarik mengikutinya agar

mendapatkan hadiah.

Dalam islam juga di jelaskan tentang ketentuan suatu perlombaan atau sayembara

seperti giveaway ini yang sebut dengan jualah. Jualah adalah secara bahasa dapat di artikan

sebagai sesuatu yang di siapkan untuk di berikan pada seseorang yang berhasil

melakukan sesuatu perbuatan tertentu, atau juga dapat di artikan sebagai sesuatu yang

diberikan kepeda seseorang karna telah melakukan pekerjaan tertentu3

2
Luthfi Nuraini Sandra Putri dan Isnurrini Hidayat Susilowati, “Pelaksanaan Promosi Melalui Media Sosial
Instagram Pada Toko Zizara Depok”, Cakrawala, No. 2, Vol. XVII, (September, 2017),hlm. 229.
3
Wahbah az zuhaili, fiqih islam wa adilatuhu juz 5, terjemahan (Beirut , darul fikti, 1985), h. 432.
6

Dalam fatwa DSN MUI No: 62/DSN-MUI/XII/2007 juga di jelaskan tentang

jualah. Jualah adalah janji atau komitmen (iltizam) untuk memberikan imbalan

(reward/’iwadh//ju’l) tertentu atas pencapaian hasil (natijah) yang ditentukan dari suatu

pekerjaan, Orang yang berjanji akan memberikan imbalan tertentu atas pencapaian hasil

pekerjaan itu di sebut dengan ja’il. Maj’ul lah adalah pihak yang melaksanakan Ju’alah.

Beberapa ketentuan tentang jualah yaitu:

1 Pihak Ja’il harus memiliki kecakapan hukum dan kewenangan (muthlaqal-

tasharruf) untuk melakukan akad;

2 Objek Ju’alah (mahal al-‘aqd/maj’ul ‘alaih) harus berupa pekerjaan yang tidak

dilarang oleh syariah, serta tidak menimbulkan akibat yang dilarang;

3 Hasil pekerjaan (natijah) sebagaimana dimaksud harus jelas dan diketahui oleh para

pihak pada saat penawaran;

4 Imbalan Ju’alah (reward/’iwadh//ju’l) harus ditentukan besarannya oleh Ja’il dan

diketahui oleh para pihak pada saat penawaran; dan Tidak boleh ada syarat imbalan

diberikan di muka (sebelum pelaksanaan objek Ju’alah

5 Pihak Ja’il harus memenuhi imbalan yang diperjanjikannya jika pihak maj’ullah

menyelesaikan (memenuhi) prestasi (hasil pekerjaan/natijah) yang ditawarkan.4

4
Fatwa DSN MUI No: 62/DSN-MUI/XII/2007 tentang akad jualah
7

Dalam giveaway penyelenggara biasaya menetapkan beberapa syarat salah satunya

yaitu peserta harus meng-upload produk yang di giveaway kan di akun Instagram pribadi

peserta. Lalu akan ada syarat tambahan seperti menambahkan komentar agar lebih menarik

dan mengajak teman lainnya di akun Instagram peserta. Tujuannya agar praktik giveaway

dapat di-viralkan dan diketahui oleh akun yang lain. Sebagai imbalannya penyelenggara akan

memberikan hadiah kepada peserta giveaway, namun hadiah tersebut tidak diberikan kepada

seluruh peserta. Peserta yang beruntung akan menjadi pemenang, dengan penentuan

berdasarkan undian secara acak.

Akun Instagram peserta merupakan wadah untuk memperkenalkan produk ke

khalayak luas. Dapat dikatakan giveaway merupakan suatu bentuk promosi yang dikemas

dengan cara kompetisi. Dalam kompetisi tentunya ada pemenang dan ada yang tidak

menang. Peserta yang menang akan mendapatkan hadiah, sedangkan yang tidak menang

tidak mendapatkan apapun dan akun Instagramnya telah berhasil menjadi media promosi.

Memang dalam hal itu persyaratan dan ketentuan telah disampaikan sejak awal. Semua

pihak tidak ada unsur paksaan apapun dalam pelaksanaannya5

Giveaway bisa dilaksanakan oleh siapa saja baik itu oleh tokoh publik, selebgram atau

para online shop dengan tujuan untuk mempromosikan suatu produk atau untuk menambah

jumlah pengikut mereka di media sosial. Namun ada juga beberapa pihak yang mengadakan

giveaway namun tidak bertanggungjawab penuh atas apa yang mereka janjikan pada para

5
Cindy Ameli dan Wirawan ED Radianto, “Proses Perancangan Strategi Promosi: Studi Kasus Pada Sebuah
Start-Up Business”, Business Management Journal, No. 2 Vol. 11 (September, 2015), 71.
8

peserta giveaway nya, dimana mereka mengadakan sebuah giveaway hanya untuk menaikkan

popularitas saja.

Ada beberapa toko online shop yang mengadakan give away dengan menerapkan

berbagai syarat dan ketentuan, dan dan ketentuan yang di tetapkan mereka adalah berupa

member like pada postingan, menshare postingan, dan member koment dan setelah beberapa

waktu akan di umumkan siapa pemenangnya, dan setelah keluar pemenang beberapa orang

maka si penyelenggara giveaway wwajib memberikan hadiah nya, namun di kasus ini mereka

tidak memberikan hadiah sebagaimana yang di janjikan otomatis ini merugikan si pemenang

giveaway

Menepati janji adalah hal yang di wajibkan sebagaimana yang di jelaskan di dalam

surat al baqarah ayat 177

ِ ‫ب وٰل ِك َّن الْرِب َّ َم ْن اٰ َمن بِال ٰلّ ِه والَْي ْوِم ااْل ٰ ِخ ِر والْم ٰلۤ ِٕى َك ِة والْ ِكت‬
ِ ِ ِ ُّ ‫لَْي رِب‬
‫ٰب‬ َ َ َ َ َ َ ‫س الْ َّاَ ْن تُ َول ْوا ُو ُج ْو َه ُك ْم قبَ َل الْ َم ْش ِرق َوالْ َم ْغ ِر‬
َ

‫الص ٰلو َة َواٰتَى‬


َّ ‫اب َواَقَ َام‬ ِّ ‫الساۤ ِٕىلِنْي َ َو ِىف‬
ِ َ‫الرق‬ َّ ‫َوالنَّبِنّيَ َواٰتَى الْ َم َال َع ٰلى ُحبِّه َذ ِوى الْ ُق ْرىٰب َوالْيَت ٰٰمى َوالْ َم ٰس ِكنْي َ َوابْ َن‬
َّ ‫السبِْي ِل َو‬

ۤ ِ ‫الصرِبِ ين ىِف الْبْأسا ِۤء والضََّّراِۤء و ِح الْبْأ ِس اُوٰلِٕۤى‬ ِ ِِ


َ ‫ص َد ُق ْوا َواُوٰل ِٕى‬
‫ك ُه ُم‬ َ ‫ك الَّذيْ َن‬
َ َ َ ‫َ نْي‬ َ َ َ َ ْ ّٰ ‫اه ُد ْوا َو‬ َ ‫الز ٰكوةَ َوالْ ُم ْو ُف ْو َن بِ َع ْهده ْم اذَا َع‬
َّ

‫الْ ُمَّت ُق ْو َن‬

Artinya : ‚Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan
tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-
malaikat, kitabkitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepadakerabatnya, abak-
anak yatim, orang-orang miskin, musafir ( yangmemerlukan pertolongan) dan orang-orang yang
meminta-minta,dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan sholat, danmenunaikan zakat,
dan orang-orang yang menepati janjinyaapabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar
9

dalamkesempitan, penderitaan dalam peperangan,. Mereka itulahorang-orang yang benar


(imamnya), dan mereka itulah orangorang yang bertakwa‛. (Q.Sal-Baqarah : 177 )6

Dalam hadis yang di riwayatkan oleh ibnu majjah juga di jelaskan tentang ketentuan

janji

‫ لزم الواعد أن يدفع مقدار الضرر‬،‫ وتضرر املوعود بسبب ذلك‬،‫فإن نكل الواعد حينئذ عن وعده‬
ِ ‫ضرر و‬
‫الضَر َار) رواه ابن ماجه‬ َ َ َ َ ‫ (ال‬:‫الفعلي الذي تكبده املوعود؛ قال رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم‬
Artinya : Jika orang yang berjanji pada waktu itu mengingkari janjinya, dan orang
yang dijanjikan itu dirugikan karenanya, maka si pemberi janji harus membayar
sejumlah kerugian yang sebenarnya ditimbulkan oleh yang dijanjikan itu.  Utusan Allah,
semoga doa dan kedamaian menyertainya, mengatakan: (Tidak ada bahaya atau bahaya)
(Diriwayatkan oleh Ibn Majah)

Ali haidar dalam bukunya durar al hakam mengatakan bahwa janji itu tergantung pada

terjadinya sesuatu atau pada kekurangan nya.

‫ "املواعيد باكتساء صور التعليق تكون‬:‫وقال العالمة علي حيدر شارح جملة األحكام العدلية‬

‫ فثبوت املعلق عليه‬،‫ أو على عدم حصوله‬،‫ يفهم من هذه املادة أنه إذا علق وعد على حصول شيء‬،‫الزمة‬

‫أي الشرط كما جاء يف املادة يثبت املعلق أو املوعود" [درر احلكام يف شرح جملة األحكام‬
Artinya : ulama ali haidar mengatakan bahwa penunjukan dengan meliputi gambar itu
perlu. Dan dapat dipahami bahwa janji itu tergantung pada terjadinya sesuatu atau pada
kekurangan nya, maka di tetapkan lah syarat mufakat 7
Ulama mazhab hanafi mengeluarkan sebuah fatwa yang juga menjelaskan perihal

ketentuan janji, mereka berpendapat bahwa seseorang yang berjanji maka ia harus menepati

6
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, (Jakarta : Bintang Indonesia, 2011), h. 89
7
Ali Haidar, Durar Al Hakam Syarh Majjalat Al Hakam, (Beirut, Dar Al Kutub Al Ilmiah, 1980) hlm. 87.
10

janjinya, sedangkan apabila ia melanggar janjinya tersebut maka ia harus membayar ganti

rugi akibat dari pelanggaran janji tersebut

‫ وهو‬- ‫ "الوعد‬:‫) وفيه‬5 /3 ،5 /2( ‫وقد صدر عن مجمع الفقه اإلسالمي الدولي قرار رقم‬

‫ وهو ملزم‬.‫ يكون ملزماً للواعد ديانة إال لعذر‬- ‫الذي يصدر من اآلمر أو المأمور على وجه االنفراد‬

‫ ويتحدد أثر اإللزام في هذه‬،‫ ودخل الموعود في كلفة نتيجة الوعد‬،‫قضاء إذا كان معلقاً على سبب‬

‫ وإما بالتعويض عن الضرر الواقع فعالً بسبب عدم الوفاء بالوعد بال عذر‬،‫"الحالة إما بتنفيذ الوعد‬. 
Artinya : International Islami Fiqh Academy mengeluarkan Resolusi No. (2/5, 3/5)
yang berbunyi: “Sebuah janji yang dikeluarkan oleh orang yang diperintahkan atau
diperintahkan secara individu mengikat orang yang menjanjikan suatu agama. kecuali
dengan alasan dan mengikat badan peradilan jika itu tergantung pada suatu alasan,
yang dijanjikan termasuk dalam biaya akibat dari janji, dan akibat dari kewajiban dalam
hal ini ditentukan baik dengan memenuhi janji. atau dengan mengganti kerugian yang
sebenarnya disebabkan karena tidak dipenuhinya janji tanpa alasan8
Dalam kitab kompilasi hukum ekonomi syariah juga di jelaskan mengenai

ketentuan tentang pelanggaran janji dan sanksinya, yaitu terdapat di dalam pasal 36 kitab

kompilasi hukum ekonomi syariah, bahwa:

Pihak dapat dianggap melakukan ingkar janji, apabila karna kesalahannya:

1. Tidak melakukan apa yang di janjikan untuk melakukannya,

2. Melaksakan apa yang di janjikan tapi tidak sebagaimana yang di janjikan

3. Melakukan apa yang di janjikan tapi terlambat, atau

4. Melakukan esuatu yang menurut perjanjian tidak boleh di lakukan9


8
Akademi Fiqih Islam Internasional, Jika Janji Itu Diingkari, Maka Wajib Ganti Rugi Kepada Orang Yang
Dijanjikan Jika Dilanggar , No :3171, Yordania, 2016.
9
Mahkamah Agung Republik Indonesia, Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (Jakarta, 2009) hlm.20.
11

Di dalam pasal 38 kitab kompilasi hukum ekonomi syariah juga di jelaskan

tentang sanksi dari ingkar janji pada pasal 36 diatas. pihak dalam akad yang melakukan

ingkar janji dapat di jatuhi sanksi

1. Membayar ganti rugi

2. Membatalkan akad

3. Peralihan resiko

4. Denda; dan/atau

5. Membayar biaya perkara10

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa setiap perjanjian itu wajib di lakukan dan

apabila janji itu di ingkari maka si pemberi janji wajib memberikan ganti rugi pada orang

yang janjikan, maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan kajian lebih

lanjut terhadap pertanggungjawaban pemilik akun media sosial terhadap pemberian

giveaway yang penulis tuangkan dalam bentuk karya ilmiah yang

berjudul :PERTANGGUNGJAWABAN PEMILIK AKUN MEDIA SOSIAL

DALAM PEMBERIAN GIVEAWAY DI APLIKASI INSTAGRAM

BERDASARKAN PERSPEKTIF MAZHAB HANAFI (Studi Kasus Online Shop

Aplikasi Instagram)

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah peneliti paparkan di atas, maka rumusan

masalah dalam tulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana praktek giveaway di online shop apliaksi instagram ?

10
Ibid,hlm.21.
12

2. Apa faktor yang menyebabkan terjadinya wanprestasi giveaway di online shop

aplikasi instagram ?

3. Bagaimana bentuk pertanggungjawaban pemilik akun dalam pemberian giveaway di

aplikasi instagram berdasarkan perspektif mazhab hanafi?

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan beberapa permasalahan yang telah peneliti rumuskan di atas, maka secara umum

tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana praktek giveaway di online shop aplikasi instagram

2. Untuk mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya wanprestasi

giveaway di online shop aplikasi instagram

3. Untuk mengetahui bagaimana pertanggungjawaban pemilik akun dalam pemberian

giveaway di aplikasi instagram berdasarkan perspektif mazhab hanafi

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat Teoritis

penelitian ini diharapkan mampu memberi sumbangan pemikiran bagi perkembangan

ilmu hukum Islam pada umumnya dan pada bidang hukum ekonomi syariah

khususnya. Penelitian ini juga diharapkan menjadi referensi dan acuan bagi penelitian

selanjutnya tentang praktek giveaway khususnya di aplikasi instagram. Dan juga

diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang bagaimana ketentuan dalam

pelaksanan giveaway dan juga bentuk pertanggungjawaban pemilik akun terhadap

pemberian giveaway di aplikasi instagram berdasarakan perspektif mazhab hanafi

2. Manfaat praktis
13

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman tentang

bagaimana pertanggungjawaban pemilik akun dalam pemberian giveaway di

aplikasi instagram berdasarkan perspektif mazhab hanafi serta untuk mendapatkan

gelar S.H (Sarjana Hukum) di Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Sumatera Utara.

b. Bagi pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan edukasi atau informasi mengenai

bagaiamana praktik giveaway serta adanya kewajiban dan tanggungjawab

penyelenggara giveaway terhadap janji yang telah di berikan.

E. Batasan istilah

1. Giveaway

Giveaway adalah kegiatan marketing yang mana suatu akun media social atau brand

membagikan hadiah kepada konsumen dengan syarat tertentu dengan tujuan untuk

mempromosikan produk tersebut. namun peserta harus memenuhi beberapa syarat untuk

mendapatkan hadiah gratis tersebut seperti melakukan spamlike, coment atau tag akun

seseorang di setiap postingan Instagram

2. Online shop

online shop merupakan toko yang semua proses transaksinya dilakukan secara

digital melalui perantara device yang digunakan oleh pembeli dan penjual.

dimana antara penjual dan pembeli tidak pernah bertemu atau melakukan kontak
14

fisik yang dimana barang yang diperjualbelikan ditawarkan melalui display

dengan gambar yang asda di toko maya.

F. Kajian terdahulu

1. Dilakukan oleh astri maysarah siregar ( 24153069 ) jurusan hukum ekonomi

syariah, fakultas syariah dan hukum universitas islam negri sumatera utara.

Dengan judul Hukum terhadap hadiah yang tidak diberikan atas pembelian

detergen dengan skema akad wakalah perspektif mazhab Syafi’i (Studi kasus

di Pasar Sukaramai kecamatan Medan Area kotamadya Medan Pembahasan

yang di bahas peneliti adalah tentang hukum terhadap hadiah piring yang tidak

diberikan atas pembelian detergen Daia ukuran 900 (sembilan ratus) gram dengan

menggunakan skema akad Wakalah Muqayyadah Perspektif Mazhab Syafi’i.

berbeda dengan kajian terdahulu ini, dalam penelitian ini adalah membahas

tentang bagaimana pertanggungjawaban pemilik akun media sosial dalam

pemberian giveaway di online shop aplikasi instagram

2. Dilakukan oleh arif eko cahyono (2016.5502.04.0534), jurusan hukum ekonomi

syariah, fakultas syariah institut agama islam sunan giri bojonegoro, dengan judul

wanprestasi dalam praktik giveaway sebagai daya tarik konsumen di instagram

berdasarkan hukum bisnis islam. Penelitian ini membahas tentang bagaimana

wanprestasi dalam praktik giveaway berdasarkan hukum bisnis syariah. Berdeda

dengan penelitian ini yang membahas tentang bagaimana pertanggungjawaban

pemilik akun media sosial dalam pemberian giveaway di online shop aplikasi

instagram
15

G. Kerangka teoritis

Kerangka teoritis atau kerangka konseptual adalah kerangka berfikir yang bersifat

teoritis atau konsepsional mengenai masalah yang akan diteliti11

Wahbah az zuhaili dalam bukunya fiqih islam wa adilatuhu juz 5 menjelaskan

pengertian tentang akad jualah yaitu secara bahasa bahasa dapat di artikan sebagai

sesuatu yang di siapkan untuk di berikan pada seseorang yang berhasil melakukan

sesuatu perbuatan tertentu, atau juga dapat di artikan sebagai sesuatu yang diberikan

kepeda seseorang karna telah melakukan pekerjaan tertentu12

Dan menurut para ahli hukum akad jialah dapat dinamakan janji untuk

memberikan hadiah (hadiah, bonus, komisi, atau upah tertentu). Sedangkan menurut

syara’, akad jialah adalah komitmen untuk memberikan imbalan yang jelas atas

sesuatu pekerjaan tertentu atau tidak tertentu yang sulit di ketahui. Di antara contoh

akad jialah/jualah adalah hadiah khusus yang di peruntukkan bagi orang yang

berprestasi atau bagi pemenang dalam sebuah perlombaan yang di perbolehkan dan

tidak melanggar hukum islam.

Hadiah adalah sesuatu yang diberikan kepada orang lain tanpa adanya timbal

balik atau kompensasi secara langsung. Tak hanya berupa barang, hadiah juga bisa

berbentuk lainnya seperti uang tunai dan juga jasa. Dalam masyarakat, pemberian

hadiah sering difungsikan sebagai tindakan untuk mendekatkan hubungan sosial.

11
Rianto Adi, Metode Penelitian Sosial dan Hukum (Jakarta: Granit, 2004),h. 128.
12
Wahbah az Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adilatuhu juz 5 (Beirut, Darul Fikri, 1985), h. 432.
16

Selain pemberian secara pribadi, hadiah juga bisa didapat dari berbagai cara,

misalnya dengan memenangkan pertandingan atau dari suatu undian.13

Pada era modern ini, dimana hampir semua kegiatan sudah dilakukan dengan

media elektronik termaksud dalam kegiatan jual beli, dan para pengusaha pun di

tuntut untuk lebih kreatif dalam memasarkan produk mereka dan salah satu cara yang

sedang popular pada saat ini yaitu dengan mengadakan giveaway yakni nya suatu

kegiatan untuk membagi bagikan sesuatu atau produk yang ingin di promosikan pada

masyarakat dengan ketentuan tertentu yang harus di ikuti, dan nanti akan di pilih

beberapa pemenang yang berhak untuk mendapatkan hadiah yang telah di janjikan

tersebut. namun peneliti menemukan beberapa wanprestasi dalam kegiatan giveaway,

dimana penyelenggara tidak memberikan hadiiah yang telah di janjikan pada

pemenang, maka disnilah pemenang merasa di rugikan karna tidak adanya ingkar

janji tersebut, maka penyelenggara giveaway harus bertanggungjawab dengan

mengganti rugi atas adanya wanprestasi tersebut.

H. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang masih mengandung dugaan mungkin benar

atau mungkin salah14. Sehingga masih perlu diuji atau dibuktikan dengan melakukan

penelitian. Berdasarkan pengamatan peneliti secara langsung dan kajian kepustakaan

yang telah dilakukan, maka penulis menyatakan hopotesis dari penelitian ini adalah

bahwa dalam hal tidak terlaksana nya pemberian giveaway sebagaimana mestinya maka

13
https://id.wikipedia.org/wiki/Hadih, di akses pada tanggal 15 september 2022, 17:05.
14
Tim Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN SU, Metode Penelitian Hukum Islam dan Pedoman
Penulisan Skripsi, (Medan : Fakultas Syari’ah dan Hukum, 2015), h. 41
17

akun penyelenggara giveaway tersebut harus mengganti rugi kepada pemenang akibat

dari pelanggaran janji sebagaiman ayang di jelaskan oleh mazhab hanafi

I. Metode penelitian

Untuk menghasilkan penelitian yang baik, penulis akan melakukan metode penelitian.

Dan untuk memudahkan pemahaman mengenai proses penelitian. Maka penulis membuat

beberapa langkah, seperti :

1. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yuridis empiris atau disebut dengan penelitian

lapangan yaitu mengkaji ketentuan hukum yang berlaku serta apa yang terjadi

dalam kenyataannya dalam masyarakat15. Karena tipe penelitian ini adalah

empiris maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah field research

atau penelitian lapangan. Atau dengan kata lain yaitu suatu penelitian yang

dilakukan terhadap keadaan sebenarnya atau keadaan nyata yang terjadi

dimasyarakat dengan maksud untuk mengetahui dan menemukan fakta-fakta dan

data yang dibutuhkan, setelah data yang dibutuhkan terkumpul kemudian menuju

kepada identifikasi masalah yang pada akhirnya menuju pada penyelesaian

masalah16

2. Pendekatan masalah

Berkaitan dengan tipe penelitian yang digunakan yakni yuridis empiris, maka

pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kasus (case approach). Peneliti

mencoba membangun argumentasi hukum yang terjadi di lapangan.

15
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), h.126.
16
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, (Jakarta: Sinar Grafika,2002), h.15.
18

3. Lokasi penelitian

Penelitian dilakukan dengan memonitoring di aplikasi instagram. Adapun

monitoring dilakukan kepada beberapa online shop yang melaksanakan giveaway

4. Sumber data

Ada dua bentuk sumber data dalam penelitian ini yang akan dijadikan peneliti

sebagai pusat informasi pendukung data yang dibutuhkan dalam penelitian.

Sumber data tersebut adalah:

a. Data primer

Jenis data primer adalah data pokok yang berkaitan dan diperoleh secara

langsung dari objek penelitian dan sumber data yang memberikan data

penelitian secara langsung.17 Data primer dalam penelitian ini adalah praktik

yang dilakukan beberapa online shop di aplikasi instagram. Data primer dalam

penelitian ini adalah yang diperoleh dengan cara mengumpulkan dokumentasi,

observasi (pengamatan). Dalam melakukan observasi peneliti akan melakukan

pengamatan dan monitoring di aplikasi instagram

b. Data sekunder

Jenis data sekunder adalah jenis data yang dapat dijadikan sebagai pendukung

data pokok, atau dapat pula didefinisikan sebagai sumber yang mampu atau

dapat memberikan informasi atau data tambahan seperti pendapat dari mazhab

hanafi , dan buku lainnya yang dapat memperkuat data primer.Data yang

diambil penulis dalam skripsi ini adalah data pendukung yang bersifat

17
Joko P. Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 87-88.
19

membantu serta melengkapi data primer. Data ini diperoleh penulis dari buku

dan literatur lainnya yang dapat menjawab permasalahan yang penulis teliti

c. Data tersier

Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang mendukung bahan hukum

primer dan bahan hukum sekunder dengan memberikan pemahaman dan

pengertian atas bahan hukum lainnya. Bahan hukum yang dipergunakan oleh

penulis adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus-kamus Hukum,

internet dan ensiklopedia

5. Prosedur pengumpulan bahan hukum

Penulis melakukan prosedur pengumpulan bahan hukum untuk menindaklanjuti

dalam memperoleh data, yaitu sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang disusun dalam suatu

daftar pertanyaan yang telah disiapkan. Untuk tahap pertama saya telah melakukan

wawancara dengan para pemenang giveaway yang belum mendapatkan hadiah yang

di janjikan online shop penyelenggara giveaway. Sutrisno dalam hal ini

mengungkapkan dalam bukunya metodologi research, menggunakan bahwa

interview adalah metode pengumpulan data dengan tanya jawab sepihak yang

dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penyelidikan18

b. Studi dokumen

18
Sutrisno Hadi, Metodologi Research , Jilid II , (Yogyakarta: Andi Offset, 1995), h.193.
20

Studi dokumen merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi

penelitian, film, gambar (foto), dan karya-karya monumental, yang semuanya

itu memberikan informasi bagi proses penelitian.

6. Pengelolahan dan analisis bahan hukum

Pengolahan dan analisis bahan hukum dalam penelitian ini menggunakan analisis

kualitatif. Kegiatan analisis kualitatif terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi

secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan/verifikasi. Terjadi secara bersamaan berarti ketiga tahapan tersebut

sebagai sesuatu yang merupakan proses siklus dan interaktif pada saat sebelum,

selama dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar untuk membangun

wawasan umum yang disebut analisis.

J. Sistematika pembahasan

Agar penulisan skripsi ini terarah dan sesuai dengan apa yang ingin dicapai, maka

disusunlah sistematika pembahasan yang terbagi dalam 5 (lima) bab yang terdiri atas

beberapa sub bab sebagai berikut

BAB I : PENDAHULUAN. Pada bab ini terdiri dari latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teoritis, kajian

terdahulu, hipotesis, kerangka pemikiran, metode penelitian dan sistematika

penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORITIS. Pada bab ini membahas tinjauan pustaka tentang

Giveaway dalam hal ini yang berkaitan dengan akad jualah, diantaranya pengertian

akad jualah, hukum jualah, dan ketentuan jualah. Serta tinjauan umum mengenai
21

hadiah, pengertian hadiah, hukum memberikan hadiah, syarat dan ketentuan hadiah.

Serta juga membahas tentang ketentuan janji (waad)

BAB III LOKASI PENELITIAN, Menjelaskan tentang gambaran umum di aplikasi

instagram serta beberapa onlie shop yang mengadakan giveaway

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini membahas

tentang bentuk pertanggungjawaban pemilik akun terhadap pemberian giveaway

berdasarkan pada perspektif mazhab hanafi

BAB V : PENUTUP. Pada bab ini berisikan penutup yang terdiri dari kesimpulan

dan saran. Kesimpulan menguraikan jawaban dari permasalahan yang disajikan dalam

rumusan masalah. Pada bagian saran memaparkan beberapa saran akademik, baik

bagi lembaga terkait maupun untuk peneliti.


22

DAFTAR PUSTAKA

Adi Rianto, Metode Penelitian Sosial dan Hukum (Jakarta: Granit, 2004),

Akademi Fiqih Islam Internasional, Jika Janji Itu Diingkari, Maka Wajib Ganti Rugi
Kepada Orang Yang Dijanjikan Jika Dilanggar , No :3171, Yordania, 2016

Alusi Syefti Dyah, Media Sosial, Interaksi Dan Identitas Media Sosial, (Jakarta, Kencana,
2016)

Ameli Cindy dan Radianto Wirawan ED, “Proses Perancangan Strategi Promosi: Studi
Kasus Pada Sebuah Start-Up Business”, Business Management Journal, No. 2 Vol. 11
(September, 2015),

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka


Cipta, 2012

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, (Jakarta : Bintang Indonesia, 2011),

Fatwa DSN MUI No: 62/DSN-MUI/XII/2007 tentang akad jualah

Haidar Ali, Durar Al Hakam Syarh Majjalat Al Hakam, (Beirut, Dar Al Kutub Al Ilmiah,
1980)

Mahkamah Agung Republik Indonesia, Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (Jakarta,


2009) hlm.20.

Putri Luthfi Nuraini Sandra dan Isnurrini Hidayat Susilowati, “Pelaksanaan Promosi
Melalui Media Sosial Instagram Pada Toko Zizara Depok”, Cakrawala, No. 2, Vol. XVII,
(September, 2017),.

Subagyo Joko P., Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta,
1991)
23

Tim Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN SU, Metode Penelitian Hukum Islam dan
Pedoman Penulisan Skripsi, (Medan : Fakultas Syari’ah dan Hukum, 2015

Waluyo Bambang, Penelitian Hukum Dalam Praktek, (Jakarta: Sinar Grafika,2002

Zuhaili Wahbah , fiqih islam wa adilatuhu juz 5, terjemahan (Beirut , darul fikti, 1985),

https://id.wikipedia.org/wiki/Hadih, di akses pada tanggal 15 september 2022, 17:05.

Anda mungkin juga menyukai