Proposal Dina
Proposal Dina
Proposal Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) dalam ilmu
syariah pada program studi hukum ekonomi syariah (muamalah)
Oleh:
DINA MAULINA
NIM. 0204182071
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
A. Latar belakang......................................................................................................
B. Rumusan masalah................................................................................................
C. Tujuan penelitian.................................................................................................
D. Manfaat penelitian...............................................................................................
E. kajian terdahulu....................................................................................................
F. Kerangka teoritis..................................................................................................
..............................................................................................................................
G. Hipotesis..............................................................................................................
H. Metode penelitian.................................................................................................
I. Sistematika pembahasan......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Islam adalah agama yang sempurna, semua problematika dalam kehidupan telah di
atur ketentuan nya dalam islam. Salah satu yang diatur oleh agama Islam adalah
persoalan Muamalah. Muamalah adalah hukum yang mengatur hubungan antara satu
individu dengan individu lain, atau antara individu dengan negara Islam, atau hubungan
negara Islam dengan negara lain. Seluruh aturan ini bertujuan menjaga hak-hak manusia,
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan
manusia lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu ketentuan yang di atur
dalam muamalah yakni tentang ketentuan jual beli atau berdagang. Setiap manusia tidak
akan lepas dari kegiatan jual beli karna ini merupakan salah satu kegiatan fundamental
perkembangan yang sangat pesat. Hampir semua aktivitas manusia sudah melibatkan
teknologi yang sangat membantu dan memudahkan, dimana setiap orang bisa melakukan
transaksi dimanapun dan kapanpun. Media sosial sangat digemari oleh masyarakat, bukan
hanya sebagai sarana hiburan dan memperoleh informasi tapi mereka bisa melakukan
Dengan semakin tinggi nya tingkat persaingan dalam dunia bisnis maka para
pengusaha pun di tuntut untuk lebih kreatif dan menciptakan ide ide baru untuk menarik
konsumen supaya produknya lebih dikenal oleh masyarakat. Salah satunya yaitu
melakukan promosi dengan cara yang lebih kreatif melalui sosial media.
dalam nya, berbagi dan menciptakan pesan, termasuk blog, jejaring sosial, forum
forummaya, termasuk virtual worlds (dengan avatar/karakter 3D). Sosial media sangat
penting di kalangan masyarakat khususnya bagi dunia bisnis dan perdagangan yang
dibutuhkan untuk mengembangkan usahanya baik melakukan promosi off line ataupun
facebook, tiktok, tweter dan lain lain. Instagram merupakan salah satu platform yang
digandrungi anak muda masa kini. Tak hanya sebagai tempat untuk berbagai karya
mempromosikan usahanya. Jumlah follower yang banyak merupakan aset pemilik akun
dan calon pembeli potensial bagi sebuah brand produk dan meningkatkan kepercayaan
sangat berpengaruh Untuk menarik minat para konsumen maka para pemilik usaha
berlomba lomba untuk menciptakan sebuah kreativitas yang dapat menarik perhatian
1
Syefti Dyah Alusi, Media Sosial, Interaksi Dan Identitas Media Sosial, (Jakarta, Kencana, 2016), h.08.
5
Salah satu cara yang sedang marak dilakukan oleh para pedagang dalam
mempromosikan usaha nya adalah dengan kegiatan bagi bagi hadiah gratis pada para
Giveaway adalah kegiatan marketing yang mana suatu akun media sosial atau brand
membagikan hadiah kepada konsumen dengan syarat tertentu dengan tujuan untuk
mempromosikan produk tersebut. namun peserta harus memenuhi beberapa syarat untuk
mendapatkan hadiah gratis tersebut seperti melakukan spamlike, coment atau tag akun
giveaway di Instagram sesuai dengan produk yang di promosikan oleh pemilik akun
media sosial tersebut seperti contoh tas, sepatu, alat-alat kecantikan, baju bahkan
handphone canggih, dsb. Giveaway sering diadakan biasanya dari akun-akun olshop
karena ingin menarik konsumen, atau juga diadakan oleh seorang artis untuk menambah
follower. Disini terlihat banyak sekali para pengguna yang tertarik mengikutinya agar
mendapatkan hadiah.
Dalam islam juga di jelaskan tentang ketentuan suatu perlombaan atau sayembara
seperti giveaway ini yang sebut dengan jualah. Jualah adalah secara bahasa dapat di artikan
sebagai sesuatu yang di siapkan untuk di berikan pada seseorang yang berhasil
melakukan sesuatu perbuatan tertentu, atau juga dapat di artikan sebagai sesuatu yang
2
Luthfi Nuraini Sandra Putri dan Isnurrini Hidayat Susilowati, “Pelaksanaan Promosi Melalui Media Sosial
Instagram Pada Toko Zizara Depok”, Cakrawala, No. 2, Vol. XVII, (September, 2017),hlm. 229.
3
Wahbah az zuhaili, fiqih islam wa adilatuhu juz 5, terjemahan (Beirut , darul fikti, 1985), h. 432.
6
jualah. Jualah adalah janji atau komitmen (iltizam) untuk memberikan imbalan
(reward/’iwadh//ju’l) tertentu atas pencapaian hasil (natijah) yang ditentukan dari suatu
pekerjaan, Orang yang berjanji akan memberikan imbalan tertentu atas pencapaian hasil
pekerjaan itu di sebut dengan ja’il. Maj’ul lah adalah pihak yang melaksanakan Ju’alah.
2 Objek Ju’alah (mahal al-‘aqd/maj’ul ‘alaih) harus berupa pekerjaan yang tidak
3 Hasil pekerjaan (natijah) sebagaimana dimaksud harus jelas dan diketahui oleh para
diketahui oleh para pihak pada saat penawaran; dan Tidak boleh ada syarat imbalan
5 Pihak Ja’il harus memenuhi imbalan yang diperjanjikannya jika pihak maj’ullah
4
Fatwa DSN MUI No: 62/DSN-MUI/XII/2007 tentang akad jualah
7
yaitu peserta harus meng-upload produk yang di giveaway kan di akun Instagram pribadi
peserta. Lalu akan ada syarat tambahan seperti menambahkan komentar agar lebih menarik
dan mengajak teman lainnya di akun Instagram peserta. Tujuannya agar praktik giveaway
dapat di-viralkan dan diketahui oleh akun yang lain. Sebagai imbalannya penyelenggara akan
memberikan hadiah kepada peserta giveaway, namun hadiah tersebut tidak diberikan kepada
seluruh peserta. Peserta yang beruntung akan menjadi pemenang, dengan penentuan
khalayak luas. Dapat dikatakan giveaway merupakan suatu bentuk promosi yang dikemas
dengan cara kompetisi. Dalam kompetisi tentunya ada pemenang dan ada yang tidak
menang. Peserta yang menang akan mendapatkan hadiah, sedangkan yang tidak menang
tidak mendapatkan apapun dan akun Instagramnya telah berhasil menjadi media promosi.
Memang dalam hal itu persyaratan dan ketentuan telah disampaikan sejak awal. Semua
Giveaway bisa dilaksanakan oleh siapa saja baik itu oleh tokoh publik, selebgram atau
para online shop dengan tujuan untuk mempromosikan suatu produk atau untuk menambah
jumlah pengikut mereka di media sosial. Namun ada juga beberapa pihak yang mengadakan
giveaway namun tidak bertanggungjawab penuh atas apa yang mereka janjikan pada para
5
Cindy Ameli dan Wirawan ED Radianto, “Proses Perancangan Strategi Promosi: Studi Kasus Pada Sebuah
Start-Up Business”, Business Management Journal, No. 2 Vol. 11 (September, 2015), 71.
8
peserta giveaway nya, dimana mereka mengadakan sebuah giveaway hanya untuk menaikkan
popularitas saja.
Ada beberapa toko online shop yang mengadakan give away dengan menerapkan
berbagai syarat dan ketentuan, dan dan ketentuan yang di tetapkan mereka adalah berupa
member like pada postingan, menshare postingan, dan member koment dan setelah beberapa
waktu akan di umumkan siapa pemenangnya, dan setelah keluar pemenang beberapa orang
maka si penyelenggara giveaway wwajib memberikan hadiah nya, namun di kasus ini mereka
tidak memberikan hadiah sebagaimana yang di janjikan otomatis ini merugikan si pemenang
giveaway
Menepati janji adalah hal yang di wajibkan sebagaimana yang di jelaskan di dalam
ِ ب وٰل ِك َّن الْرِب َّ َم ْن اٰ َمن بِال ٰلّ ِه والَْي ْوِم ااْل ٰ ِخ ِر والْم ٰلۤ ِٕى َك ِة والْ ِكت
ِ ِ ِ ُّ لَْي رِب
ٰب َ َ َ َ َ َ س الْ َّاَ ْن تُ َول ْوا ُو ُج ْو َه ُك ْم قبَ َل الْ َم ْش ِرق َوالْ َم ْغ ِر
َ
Artinya : ‚Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan
tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-
malaikat, kitabkitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepadakerabatnya, abak-
anak yatim, orang-orang miskin, musafir ( yangmemerlukan pertolongan) dan orang-orang yang
meminta-minta,dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan sholat, danmenunaikan zakat,
dan orang-orang yang menepati janjinyaapabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar
9
Dalam hadis yang di riwayatkan oleh ibnu majjah juga di jelaskan tentang ketentuan
janji
لزم الواعد أن يدفع مقدار الضرر، وتضرر املوعود بسبب ذلك،فإن نكل الواعد حينئذ عن وعده
ِ ضرر و
الضَر َار) رواه ابن ماجه َ َ َ َ (ال:الفعلي الذي تكبده املوعود؛ قال رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم
Artinya : Jika orang yang berjanji pada waktu itu mengingkari janjinya, dan orang
yang dijanjikan itu dirugikan karenanya, maka si pemberi janji harus membayar
sejumlah kerugian yang sebenarnya ditimbulkan oleh yang dijanjikan itu. Utusan Allah,
semoga doa dan kedamaian menyertainya, mengatakan: (Tidak ada bahaya atau bahaya)
(Diriwayatkan oleh Ibn Majah)
Ali haidar dalam bukunya durar al hakam mengatakan bahwa janji itu tergantung pada
"املواعيد باكتساء صور التعليق تكون:وقال العالمة علي حيدر شارح جملة األحكام العدلية
فثبوت املعلق عليه، أو على عدم حصوله، يفهم من هذه املادة أنه إذا علق وعد على حصول شيء،الزمة
أي الشرط كما جاء يف املادة يثبت املعلق أو املوعود" [درر احلكام يف شرح جملة األحكام
Artinya : ulama ali haidar mengatakan bahwa penunjukan dengan meliputi gambar itu
perlu. Dan dapat dipahami bahwa janji itu tergantung pada terjadinya sesuatu atau pada
kekurangan nya, maka di tetapkan lah syarat mufakat 7
Ulama mazhab hanafi mengeluarkan sebuah fatwa yang juga menjelaskan perihal
ketentuan janji, mereka berpendapat bahwa seseorang yang berjanji maka ia harus menepati
6
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, (Jakarta : Bintang Indonesia, 2011), h. 89
7
Ali Haidar, Durar Al Hakam Syarh Majjalat Al Hakam, (Beirut, Dar Al Kutub Al Ilmiah, 1980) hlm. 87.
10
janjinya, sedangkan apabila ia melanggar janjinya tersebut maka ia harus membayar ganti
وهو- "الوعد:) وفيه5 /3 ،5 /2( وقد صدر عن مجمع الفقه اإلسالمي الدولي قرار رقم
وهو ملزم. يكون ملزماً للواعد ديانة إال لعذر- الذي يصدر من اآلمر أو المأمور على وجه االنفراد
ويتحدد أثر اإللزام في هذه، ودخل الموعود في كلفة نتيجة الوعد،قضاء إذا كان معلقاً على سبب
وإما بالتعويض عن الضرر الواقع فعالً بسبب عدم الوفاء بالوعد بال عذر،"الحالة إما بتنفيذ الوعد.
Artinya : International Islami Fiqh Academy mengeluarkan Resolusi No. (2/5, 3/5)
yang berbunyi: “Sebuah janji yang dikeluarkan oleh orang yang diperintahkan atau
diperintahkan secara individu mengikat orang yang menjanjikan suatu agama. kecuali
dengan alasan dan mengikat badan peradilan jika itu tergantung pada suatu alasan,
yang dijanjikan termasuk dalam biaya akibat dari janji, dan akibat dari kewajiban dalam
hal ini ditentukan baik dengan memenuhi janji. atau dengan mengganti kerugian yang
sebenarnya disebabkan karena tidak dipenuhinya janji tanpa alasan8
Dalam kitab kompilasi hukum ekonomi syariah juga di jelaskan mengenai
ketentuan tentang pelanggaran janji dan sanksinya, yaitu terdapat di dalam pasal 36 kitab
tentang sanksi dari ingkar janji pada pasal 36 diatas. pihak dalam akad yang melakukan
2. Membatalkan akad
3. Peralihan resiko
4. Denda; dan/atau
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa setiap perjanjian itu wajib di lakukan dan
apabila janji itu di ingkari maka si pemberi janji wajib memberikan ganti rugi pada orang
yang janjikan, maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan kajian lebih
Aplikasi Instagram)
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah peneliti paparkan di atas, maka rumusan
10
Ibid,hlm.21.
12
aplikasi instagram ?
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan beberapa permasalahan yang telah peneliti rumuskan di atas, maka secara umum
tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
ilmu hukum Islam pada umumnya dan pada bidang hukum ekonomi syariah
khususnya. Penelitian ini juga diharapkan menjadi referensi dan acuan bagi penelitian
2. Manfaat praktis
13
a. Bagi Peneliti
gelar S.H (Sarjana Hukum) di Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam
b. Bagi pembaca
E. Batasan istilah
1. Giveaway
Giveaway adalah kegiatan marketing yang mana suatu akun media social atau brand
membagikan hadiah kepada konsumen dengan syarat tertentu dengan tujuan untuk
mempromosikan produk tersebut. namun peserta harus memenuhi beberapa syarat untuk
mendapatkan hadiah gratis tersebut seperti melakukan spamlike, coment atau tag akun
2. Online shop
dimana antara penjual dan pembeli tidak pernah bertemu atau melakukan kontak
14
F. Kajian terdahulu
syariah, fakultas syariah dan hukum universitas islam negri sumatera utara.
Dengan judul Hukum terhadap hadiah yang tidak diberikan atas pembelian
detergen dengan skema akad wakalah perspektif mazhab Syafi’i (Studi kasus
yang di bahas peneliti adalah tentang hukum terhadap hadiah piring yang tidak
diberikan atas pembelian detergen Daia ukuran 900 (sembilan ratus) gram dengan
berbeda dengan kajian terdahulu ini, dalam penelitian ini adalah membahas
syariah, fakultas syariah institut agama islam sunan giri bojonegoro, dengan judul
pemilik akun media sosial dalam pemberian giveaway di online shop aplikasi
instagram
15
G. Kerangka teoritis
Kerangka teoritis atau kerangka konseptual adalah kerangka berfikir yang bersifat
pengertian tentang akad jualah yaitu secara bahasa bahasa dapat di artikan sebagai
sesuatu yang di siapkan untuk di berikan pada seseorang yang berhasil melakukan
sesuatu perbuatan tertentu, atau juga dapat di artikan sebagai sesuatu yang diberikan
Dan menurut para ahli hukum akad jialah dapat dinamakan janji untuk
memberikan hadiah (hadiah, bonus, komisi, atau upah tertentu). Sedangkan menurut
syara’, akad jialah adalah komitmen untuk memberikan imbalan yang jelas atas
sesuatu pekerjaan tertentu atau tidak tertentu yang sulit di ketahui. Di antara contoh
akad jialah/jualah adalah hadiah khusus yang di peruntukkan bagi orang yang
berprestasi atau bagi pemenang dalam sebuah perlombaan yang di perbolehkan dan
Hadiah adalah sesuatu yang diberikan kepada orang lain tanpa adanya timbal
balik atau kompensasi secara langsung. Tak hanya berupa barang, hadiah juga bisa
11
Rianto Adi, Metode Penelitian Sosial dan Hukum (Jakarta: Granit, 2004),h. 128.
12
Wahbah az Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adilatuhu juz 5 (Beirut, Darul Fikri, 1985), h. 432.
16
Selain pemberian secara pribadi, hadiah juga bisa didapat dari berbagai cara,
Pada era modern ini, dimana hampir semua kegiatan sudah dilakukan dengan
media elektronik termaksud dalam kegiatan jual beli, dan para pengusaha pun di
tuntut untuk lebih kreatif dalam memasarkan produk mereka dan salah satu cara yang
sedang popular pada saat ini yaitu dengan mengadakan giveaway yakni nya suatu
kegiatan untuk membagi bagikan sesuatu atau produk yang ingin di promosikan pada
masyarakat dengan ketentuan tertentu yang harus di ikuti, dan nanti akan di pilih
beberapa pemenang yang berhak untuk mendapatkan hadiah yang telah di janjikan
pemenang, maka disnilah pemenang merasa di rugikan karna tidak adanya ingkar
H. Hipotesis
atau mungkin salah14. Sehingga masih perlu diuji atau dibuktikan dengan melakukan
yang telah dilakukan, maka penulis menyatakan hopotesis dari penelitian ini adalah
bahwa dalam hal tidak terlaksana nya pemberian giveaway sebagaimana mestinya maka
13
https://id.wikipedia.org/wiki/Hadih, di akses pada tanggal 15 september 2022, 17:05.
14
Tim Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN SU, Metode Penelitian Hukum Islam dan Pedoman
Penulisan Skripsi, (Medan : Fakultas Syari’ah dan Hukum, 2015), h. 41
17
akun penyelenggara giveaway tersebut harus mengganti rugi kepada pemenang akibat
I. Metode penelitian
Untuk menghasilkan penelitian yang baik, penulis akan melakukan metode penelitian.
Dan untuk memudahkan pemahaman mengenai proses penelitian. Maka penulis membuat
1. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yuridis empiris atau disebut dengan penelitian
lapangan yaitu mengkaji ketentuan hukum yang berlaku serta apa yang terjadi
empiris maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah field research
atau penelitian lapangan. Atau dengan kata lain yaitu suatu penelitian yang
data yang dibutuhkan, setelah data yang dibutuhkan terkumpul kemudian menuju
masalah16
2. Pendekatan masalah
Berkaitan dengan tipe penelitian yang digunakan yakni yuridis empiris, maka
15
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), h.126.
16
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, (Jakarta: Sinar Grafika,2002), h.15.
18
3. Lokasi penelitian
4. Sumber data
Ada dua bentuk sumber data dalam penelitian ini yang akan dijadikan peneliti
a. Data primer
Jenis data primer adalah data pokok yang berkaitan dan diperoleh secara
langsung dari objek penelitian dan sumber data yang memberikan data
penelitian secara langsung.17 Data primer dalam penelitian ini adalah praktik
yang dilakukan beberapa online shop di aplikasi instagram. Data primer dalam
b. Data sekunder
Jenis data sekunder adalah jenis data yang dapat dijadikan sebagai pendukung
data pokok, atau dapat pula didefinisikan sebagai sumber yang mampu atau
dapat memberikan informasi atau data tambahan seperti pendapat dari mazhab
hanafi , dan buku lainnya yang dapat memperkuat data primer.Data yang
diambil penulis dalam skripsi ini adalah data pendukung yang bersifat
17
Joko P. Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 87-88.
19
membantu serta melengkapi data primer. Data ini diperoleh penulis dari buku
dan literatur lainnya yang dapat menjawab permasalahan yang penulis teliti
c. Data tersier
Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang mendukung bahan hukum
pengertian atas bahan hukum lainnya. Bahan hukum yang dipergunakan oleh
a. Wawancara
daftar pertanyaan yang telah disiapkan. Untuk tahap pertama saya telah melakukan
wawancara dengan para pemenang giveaway yang belum mendapatkan hadiah yang
interview adalah metode pengumpulan data dengan tanya jawab sepihak yang
b. Studi dokumen
18
Sutrisno Hadi, Metodologi Research , Jilid II , (Yogyakarta: Andi Offset, 1995), h.193.
20
Pengolahan dan analisis bahan hukum dalam penelitian ini menggunakan analisis
kualitatif. Kegiatan analisis kualitatif terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi
sebagai sesuatu yang merupakan proses siklus dan interaktif pada saat sebelum,
selama dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar untuk membangun
J. Sistematika pembahasan
Agar penulisan skripsi ini terarah dan sesuai dengan apa yang ingin dicapai, maka
disusunlah sistematika pembahasan yang terbagi dalam 5 (lima) bab yang terdiri atas
BAB I : PENDAHULUAN. Pada bab ini terdiri dari latar belakang masalah,
penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORITIS. Pada bab ini membahas tinjauan pustaka tentang
Giveaway dalam hal ini yang berkaitan dengan akad jualah, diantaranya pengertian
akad jualah, hukum jualah, dan ketentuan jualah. Serta tinjauan umum mengenai
21
hadiah, pengertian hadiah, hukum memberikan hadiah, syarat dan ketentuan hadiah.
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini membahas
BAB V : PENUTUP. Pada bab ini berisikan penutup yang terdiri dari kesimpulan
dan saran. Kesimpulan menguraikan jawaban dari permasalahan yang disajikan dalam
rumusan masalah. Pada bagian saran memaparkan beberapa saran akademik, baik
DAFTAR PUSTAKA
Adi Rianto, Metode Penelitian Sosial dan Hukum (Jakarta: Granit, 2004),
Akademi Fiqih Islam Internasional, Jika Janji Itu Diingkari, Maka Wajib Ganti Rugi
Kepada Orang Yang Dijanjikan Jika Dilanggar , No :3171, Yordania, 2016
Alusi Syefti Dyah, Media Sosial, Interaksi Dan Identitas Media Sosial, (Jakarta, Kencana,
2016)
Ameli Cindy dan Radianto Wirawan ED, “Proses Perancangan Strategi Promosi: Studi
Kasus Pada Sebuah Start-Up Business”, Business Management Journal, No. 2 Vol. 11
(September, 2015),
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, (Jakarta : Bintang Indonesia, 2011),
Haidar Ali, Durar Al Hakam Syarh Majjalat Al Hakam, (Beirut, Dar Al Kutub Al Ilmiah,
1980)
Putri Luthfi Nuraini Sandra dan Isnurrini Hidayat Susilowati, “Pelaksanaan Promosi
Melalui Media Sosial Instagram Pada Toko Zizara Depok”, Cakrawala, No. 2, Vol. XVII,
(September, 2017),.
Subagyo Joko P., Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta,
1991)
23
Tim Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN SU, Metode Penelitian Hukum Islam dan
Pedoman Penulisan Skripsi, (Medan : Fakultas Syari’ah dan Hukum, 2015
Zuhaili Wahbah , fiqih islam wa adilatuhu juz 5, terjemahan (Beirut , darul fikti, 1985),