Anda di halaman 1dari 13

MENINGKATKAN SOFT SKILL DAN SELF AWARENESS

MELALUI KEGIATAN BERDAGANG SAMBIL BERAMAL

FINAL TERM PROJECT

Submitted by:

Group 6

RAFLI NURUL ALSYA


RIFKAH IQBAL
YOHARI GIYATSSABRI
WISNU A.

Submitted to:

INEU WIDANINGSIH

Date of submission:

JANUARY 7th 2021

EMOTIONAL INTELLIGENCE

PRESIDENT UNIVERSITY, SEM 1St 2020-2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
MENINGKATKAN SOFT SKILL DAN SELF AWARENESS MELALUI KEGIATAN
BERDAGANG SAMBIL BERAMAL ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Kami berterima kasih pada Ibu Ineu Widaningsih selaku dosen yang
mengajar Emotional Intelligence dan juga kepada teman-teman yang telah bersedia
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai bagaimana cara mengembangkan softskill dan
juga kepekaan sosial. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda
demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

CIkarang, 30 Desember 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3. Tujuan .......................................................................................................................... 2
II. PEMBAHASAN .............................................................................................................. 3
2.1. Pemilihan topik dan ide wirausaha ........................................................................... 3
2.2. Perencanaan................................................................................................................. 3
2.3. Hasil data survey & implementasi project ................................................................ 5
III. PENUTUP ........................................................................................................................ 7
Kesimpulan .............................................................................................................................. 7
Saran......................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 8
LAMPIRAN ................................................................................................................................. 9

iii
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada era globalisasi dan pasar bebas, perkembangan teknologi dan informasi yang
begitu cepat persaingan antar industri semakin ketat dalam menghasilkan produksi yang
lebih efektif, efisien, dan serba cepat. Perkembangan teknologi dan informasi yang cepat,
perlu diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang tangguh. Tantangan
bagi industri adalah meningkatkan daya saing dan keunggulan yang kompetitif di semua
sektor termasuk jasa, dengan mengandalkan kemampuan sumber daya manusia, teknologi
informasi dan manajemen.

Tuntutan relevansi antara dunia pendidikan dengan dunia kerja dalam arti luas
mengisyaratkan perlu dikuasainya sejumlah kompetensi yang dapat didemonstrasikan
saat bekerja. Pendidikan tinggi adalah pendidikan yang mempersiapkan lulusannya
menguasai ilmu pengetahuan dan kompetensi sesuai bidang/jurusannya. Lulusan
perguruan tinggi tidak cukup hanya menguasai hard skills saja namun harus juga
menguasai soft skills sebagai penguat agar lebih mampu bekerja produktif, dan
berkualitas. Pembelajaran soft skills dipandang sebagai bagian dari upaya pembentukan
sikap profesional. Sikap ini akan mempengaruhi perilaku peduli kepada mutu, cepat,
tepat, dan efisien, menghargai waktu dan juga reputasi.

Dengan demikian soft skills penting untuk dikuasai karena diperlukan oleh semua
orang untuk mengembangkan dirinya menjadi seorang yang profesional.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pentingnya sikap empati bagi manusia ?


2. Bagaimana peran self awareness pada hubungan antar manusia?
3. Apa fungsi dari meningkatkan soft skill yang kita punya?

1
1.3. Tujuan

1. Dapat mengembangkan soft skill khususnya dalam bidang wirausaha


2. Dapat meningkatkan sikap self awareness
3. Dapat menumbuhkan sikap empati kepada sesama
4. Dapat mengembangkan soft skill khususnya dalam bidang wirausaha
5. Dapat meningkatkan jiwa kerjasama tim

2
II. PEMBAHASAN

2.1. Pemilihan topik dan ide wirausaha

Sebelum memulai kegiatan kita melakukan diskusi tentang soft skill apa yang
akan kita kembangkan dan tingkatkan, dan berdasarkan hasil diskusi tersebut diputuskan
lah soft skill yang akan kita tingkatkan itu dibidang wirausaha melalui kegiatan berdagang
sambil beramal. Selain dapat meningkatkan self awareness dan juga kemampuan
berwirausaha kita juga dapat meningkatkan sikap empati kepada orang lain dengan
membantu orang-orang yang membutuhkan, dimana kita sama-sama tahu bahwa banyak
orang yang kesusahan untuk mencari nafkah pada kondisi pandemi seperti sekarang ini.
Jadi kita berencana untuk menyumbangkan keuntungan yang didapat dari hasil penjualan
ini kepada orang yang kurang mampu. lalu disini kita juga mengumpulkan ide-ide
wirausaha apa yang akan kita mulai. Dan dari hasil diskusi tersebut didapatkan dua
kemungkinan ide yang akan digunakan yaitu berjualan handsanitizer dan berjualan kue,
namun setelah voting dilakukan kami memilih menjual makanan karena peluanngnya
lebih besar dan sangat mudah untuk dipasarkan.

2.2. Perencanaan

Pada tahap ini kita melukakan perencanan tentang ide penjualan, sumber modal,
terget penjualan dan juga penyaluran dari hasil penjualan. Dan juga tidak lupa melakukan
analisis pasar, berdasarkan permintaan sehingga dapat meminimalkan hal-hal yang tidak
diinginkan.

Pada tahap ini kita juga bekerjasama dan melakukan pengumpulan ide dari setiap
anggota agar project dapat berjalan dengan baik dan mampu menarik banyak pelanggan
sehingga dapat mencapai terget penjualan. Dalam perencanaan kami sudah memutuskan
untuk berjualan online di sosial media dengan modal yang tidak terlalu besar dimana kita
mengumpulkan Rp. 30.000,- perorang untuk berjualan, sehingga kita mendapatkan modal
sebesar Rp. 30.000,- x 4 orang = Rp. 120.000,- yang kami rasa modal tersebut sudah
cukup untuk dapat memulai kegiatan penjualan.

3
Dengan kondisi seperti sekarang ini yang dirasa kurang mendukung untuk
menjalankan project dengan baik dan sesuai keinginan, kita memutuskan untuk
melakukan pembagian tugas pada masing-masing anggota kelompok, dengan tugas
sebagai berikut :

1. Orang pertama bertugas untuk menangani pelanggan dan menyiapkan ide-ide


promosi melalui media sosial seperti instagram dan juga platform lainnya.
Disini orang pertama juga memiliki tugas untuk mendesain banner dan poster
sebagai bentuk iklan untuk menarik calon pelanggan. Selain itu orang pertama
juga akan melakukan pemberian testimoni dari pembeli sebelumnya untuk
mendapatkan kepercayaan bahwa produk yang kita jual aman dan nikmat
untuk dikonsumsi.
2. Orang kedua bertugas untuk memproduksi makanan yang akan dipasarkan
yang juga termasuk membeli bahan-bahan yang akan digunakan. Pembelian
bahan dilakukan di pasar terdekat dengan mencari penyedia langganan, agar
didapatkan harga yang lebih murah dan bisa bersaing. Kemudian untuk proses
pembuatan produk, kita melakukan pencarian resep dan pembelajaran melalui
platform sosial seperti youtube. Namun pada proses ini kita juga mengalami
beberapa kesulitan karena pada proses pembuatan produk tidak langsung bisa
berhasil dengan baik.
3. Orang ketiga bertugas untuk melakukan penilaian soft skill dan pembuatan
laporan. Berdasarkan kesepakatan kelompok skill yang ingin ditingkatkan
adalah self awareness dan bagaimana kita mengontrol diri dalam kelompok,
maka dari itu orang ketiga membuat beberapa aktivitas atau soft skill yang
akan menjadi bahan penilaian kelompok, seperti jumlah menit kerja
kelompok per minggu, rata-rata perkataan positif dan sikap optimisme yang
keluar dari tiap anggota, jumlah masalah yang diselesaikan, jumlah konsultasi
dan juga jumlah ide kreatif. Hal tersebut dilakukan dengan bobot dan bobot
diperoleh dari skala prioritas mana yang lebih penting
4. Orang keempat membuat survey dan menuangkannya dalam bentuk
presentasi. Survey dibuat melalui google form yang memuat beberapa
pertanyaan dengan pilihan ganda dan responden diwajibkan untuk menjawab
dengan jujur , hal ini ditujukan untuk melihat tingkat empati manusia dengan

4
sesama dari sudut pandang responden terhadap kegiatan berdagang untuk
beramal ini.

Pada pra project ini kami melakukan survey mengenai tanggapan masyarakat
terkait berdagang untuk beramal ini, dengan judul survey “pentingnya empati dan
kecerdasan emosi terhadap lingkungan sekitar”. Sama seperti yang orang keempat
lakukan yaitu membuat survey, survey ini berisikan pertanyaan terkait pentingnya empati,
yang bertujuam untuk mengukur tingkat empati mereka (responden) sama seperti kita saat
melakukan berdagang untuk beramal yang hasil penjualannya akan diberikan kepada
orang yang kurang mampu diluar sana. Kemudian sebelum melakukan project kita juga
melakukan kesepakatan untuk melakukan peningkatan skill tiap minggunya sesuai
dengan 5 kursi prilaku yang telah diajarkan dikelas emotional intelligence, dan sangat
erat kaitannya dengan kerjasama kelompok, hal ini cukup memotivasi kita untuk
menyelesaikan project ini.

2.3. Hasil data survey & implementasi project

Pada proses pelaksanaan project dilakukan dengan mengambil topik berdagang


sambil beramal, kita memberikan sejumlah kuisioner dalam bentuk survey. Yang dimana
survey ini akan ditujukan untuk melihat seberapa besar sikap empati masyarakat. Survey
dibuat melalui google form yang berisikan pertanyaan pilihan ganda. Data survey
dibagikan melalui sosial media seperti Instagram dan juga Whatsapp, kemudian kami
mendapatkan 21 responden yang memiliki sudut pandang berbeda terkait empati
berdagang untuk beramal yaitu kegiatan yang kami lakukan. Berdasarakan hasil survey
setelah kami teliti kembali hasil survey 21 responden tersebut menyatakan bahwa 6 orang
tidak empati terhadap lingkungannya dan sisanya sebanyak 15 memiliki empati terhadap
lingkungannya. Hal ini menandakan responden sudah memahami bahwa pentingnya
empati terhadap lingkungan sekitarnya, sehingga mampu saling tolong menolong
terutama disaat pandemi seperti ini. Pertanyaan pada survey adalah pilihan ganda , dan
pertanyaan tersebut berisikan pertanyaan yang menyatakan responden memiliki empati
atau tidak terhadap lingkungan sekitar. Pada data survey masih terdapat 6 orang yang

5
tidak empati terhadap lingkungan, 6 orang ini memilih jawaban yang simpati saja bukan
empati.

Kelompok kami memilih empati, karena empati mampu meningkatkan soft skill
dari berbagai aspek, sepeti kesabaran, keiklhasan, dan kemauan untuk berempati terhadap
sesama. Dengan meningkatnya aspek tersebut maka akan ditunjang dengan meningkatnya
self awareness dan juga kecerdasan emosi. Hal ini merupakan aktivitas yang positif untuk
kami, karena kami mampu menyelesaikannya pada minggu keempat dari project
emotional intelligence ini. Pada implementasinya project kami tidak mengalami kendala
yang cukup signifikan, hanya saja pada proses penyampaian rencana dan juga proses
penyampaian dana kepada org yang kurang mampu sedikit terganggu. Hal ini
dikarenakan kita sulit untuk bertemu ditengah pandemi dan juga jadwal anggota yang
cukup padat memaksa kita untuk memaksimalkan hari libur yaitu sabtu & minggu. Dana
yang terkumpul dari hasil usaha (keuntungan dagang) langsung kita bagikan dengan
amplop kepada orang yang kurang mampu disekitar cikarang.

6
III. PENUTUP

Kesimpulan

1. Peningkatkan soft skill perlu dilakukan untuk menunjang daya saing dimasa
mendatang
2. Berdasarkan hasil diskusi didapatkan lah softskill yang akan dikembangkan yaitu
jiwa berwirasusaha melalui kegiatan berdagang sambal beramal.
3. Dari survey yang telah dilakukan dengan jumlah responden sebanyak 21 orang
didapatkan 6 orang tidak empati terhadap lingkungannya dan sebanyak 15 orang
memiliki empati terhadap lingkungannya.

Saran

Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan kepada setiap anggota kelompok


untuk tetap dapat mengembangkan softskill dan juga jiwa kerjasama tim, karena ini
sangat berguna dalam pengembangan individu menjadi yang lebih baik.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anwar. 2004. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education) Konsep dan Aplikasi.
Bandung: Alfabeta.

Kaswan. 2016. 101 Soft Skill. Untuk Mencapai Puncak Kinerja dan Kepemimpinan.
Bandung: Alfabeta

8
LAMPIRAN

Dokumentasi kegiatan

Gambar 1. Produk 1 Gambar 2. Produk 2

Gambar 3. Produk 3 Gambar 4. Produk 4

9
Penyaluran hasil penjualan

Gambar 5. Penyerahan hasil Gambar 6. Penyerahan hasil

penualan penualan

10

Anda mungkin juga menyukai