Laporan Kegiatan Meningkatkan SOFT SKILL Dan SELF AWARENESS Melalui Kegiatan Berdagang Sambil Beramal - President University
Laporan Kegiatan Meningkatkan SOFT SKILL Dan SELF AWARENESS Melalui Kegiatan Berdagang Sambil Beramal - President University
Submitted by:
Group 6
Submitted to:
INEU WIDANINGSIH
Date of submission:
EMOTIONAL INTELLIGENCE
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
MENINGKATKAN SOFT SKILL DAN SELF AWARENESS MELALUI KEGIATAN
BERDAGANG SAMBIL BERAMAL ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Kami berterima kasih pada Ibu Ineu Widaningsih selaku dosen yang
mengajar Emotional Intelligence dan juga kepada teman-teman yang telah bersedia
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai bagaimana cara mengembangkan softskill dan
juga kepekaan sosial. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda
demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
I. PENDAHULUAN
Pada era globalisasi dan pasar bebas, perkembangan teknologi dan informasi yang
begitu cepat persaingan antar industri semakin ketat dalam menghasilkan produksi yang
lebih efektif, efisien, dan serba cepat. Perkembangan teknologi dan informasi yang cepat,
perlu diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang tangguh. Tantangan
bagi industri adalah meningkatkan daya saing dan keunggulan yang kompetitif di semua
sektor termasuk jasa, dengan mengandalkan kemampuan sumber daya manusia, teknologi
informasi dan manajemen.
Tuntutan relevansi antara dunia pendidikan dengan dunia kerja dalam arti luas
mengisyaratkan perlu dikuasainya sejumlah kompetensi yang dapat didemonstrasikan
saat bekerja. Pendidikan tinggi adalah pendidikan yang mempersiapkan lulusannya
menguasai ilmu pengetahuan dan kompetensi sesuai bidang/jurusannya. Lulusan
perguruan tinggi tidak cukup hanya menguasai hard skills saja namun harus juga
menguasai soft skills sebagai penguat agar lebih mampu bekerja produktif, dan
berkualitas. Pembelajaran soft skills dipandang sebagai bagian dari upaya pembentukan
sikap profesional. Sikap ini akan mempengaruhi perilaku peduli kepada mutu, cepat,
tepat, dan efisien, menghargai waktu dan juga reputasi.
Dengan demikian soft skills penting untuk dikuasai karena diperlukan oleh semua
orang untuk mengembangkan dirinya menjadi seorang yang profesional.
1
1.3. Tujuan
2
II. PEMBAHASAN
Sebelum memulai kegiatan kita melakukan diskusi tentang soft skill apa yang
akan kita kembangkan dan tingkatkan, dan berdasarkan hasil diskusi tersebut diputuskan
lah soft skill yang akan kita tingkatkan itu dibidang wirausaha melalui kegiatan berdagang
sambil beramal. Selain dapat meningkatkan self awareness dan juga kemampuan
berwirausaha kita juga dapat meningkatkan sikap empati kepada orang lain dengan
membantu orang-orang yang membutuhkan, dimana kita sama-sama tahu bahwa banyak
orang yang kesusahan untuk mencari nafkah pada kondisi pandemi seperti sekarang ini.
Jadi kita berencana untuk menyumbangkan keuntungan yang didapat dari hasil penjualan
ini kepada orang yang kurang mampu. lalu disini kita juga mengumpulkan ide-ide
wirausaha apa yang akan kita mulai. Dan dari hasil diskusi tersebut didapatkan dua
kemungkinan ide yang akan digunakan yaitu berjualan handsanitizer dan berjualan kue,
namun setelah voting dilakukan kami memilih menjual makanan karena peluanngnya
lebih besar dan sangat mudah untuk dipasarkan.
2.2. Perencanaan
Pada tahap ini kita melukakan perencanan tentang ide penjualan, sumber modal,
terget penjualan dan juga penyaluran dari hasil penjualan. Dan juga tidak lupa melakukan
analisis pasar, berdasarkan permintaan sehingga dapat meminimalkan hal-hal yang tidak
diinginkan.
Pada tahap ini kita juga bekerjasama dan melakukan pengumpulan ide dari setiap
anggota agar project dapat berjalan dengan baik dan mampu menarik banyak pelanggan
sehingga dapat mencapai terget penjualan. Dalam perencanaan kami sudah memutuskan
untuk berjualan online di sosial media dengan modal yang tidak terlalu besar dimana kita
mengumpulkan Rp. 30.000,- perorang untuk berjualan, sehingga kita mendapatkan modal
sebesar Rp. 30.000,- x 4 orang = Rp. 120.000,- yang kami rasa modal tersebut sudah
cukup untuk dapat memulai kegiatan penjualan.
3
Dengan kondisi seperti sekarang ini yang dirasa kurang mendukung untuk
menjalankan project dengan baik dan sesuai keinginan, kita memutuskan untuk
melakukan pembagian tugas pada masing-masing anggota kelompok, dengan tugas
sebagai berikut :
4
sesama dari sudut pandang responden terhadap kegiatan berdagang untuk
beramal ini.
Pada pra project ini kami melakukan survey mengenai tanggapan masyarakat
terkait berdagang untuk beramal ini, dengan judul survey “pentingnya empati dan
kecerdasan emosi terhadap lingkungan sekitar”. Sama seperti yang orang keempat
lakukan yaitu membuat survey, survey ini berisikan pertanyaan terkait pentingnya empati,
yang bertujuam untuk mengukur tingkat empati mereka (responden) sama seperti kita saat
melakukan berdagang untuk beramal yang hasil penjualannya akan diberikan kepada
orang yang kurang mampu diluar sana. Kemudian sebelum melakukan project kita juga
melakukan kesepakatan untuk melakukan peningkatan skill tiap minggunya sesuai
dengan 5 kursi prilaku yang telah diajarkan dikelas emotional intelligence, dan sangat
erat kaitannya dengan kerjasama kelompok, hal ini cukup memotivasi kita untuk
menyelesaikan project ini.
5
tidak empati terhadap lingkungan, 6 orang ini memilih jawaban yang simpati saja bukan
empati.
Kelompok kami memilih empati, karena empati mampu meningkatkan soft skill
dari berbagai aspek, sepeti kesabaran, keiklhasan, dan kemauan untuk berempati terhadap
sesama. Dengan meningkatnya aspek tersebut maka akan ditunjang dengan meningkatnya
self awareness dan juga kecerdasan emosi. Hal ini merupakan aktivitas yang positif untuk
kami, karena kami mampu menyelesaikannya pada minggu keempat dari project
emotional intelligence ini. Pada implementasinya project kami tidak mengalami kendala
yang cukup signifikan, hanya saja pada proses penyampaian rencana dan juga proses
penyampaian dana kepada org yang kurang mampu sedikit terganggu. Hal ini
dikarenakan kita sulit untuk bertemu ditengah pandemi dan juga jadwal anggota yang
cukup padat memaksa kita untuk memaksimalkan hari libur yaitu sabtu & minggu. Dana
yang terkumpul dari hasil usaha (keuntungan dagang) langsung kita bagikan dengan
amplop kepada orang yang kurang mampu disekitar cikarang.
6
III. PENUTUP
Kesimpulan
1. Peningkatkan soft skill perlu dilakukan untuk menunjang daya saing dimasa
mendatang
2. Berdasarkan hasil diskusi didapatkan lah softskill yang akan dikembangkan yaitu
jiwa berwirasusaha melalui kegiatan berdagang sambal beramal.
3. Dari survey yang telah dilakukan dengan jumlah responden sebanyak 21 orang
didapatkan 6 orang tidak empati terhadap lingkungannya dan sebanyak 15 orang
memiliki empati terhadap lingkungannya.
Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
Anwar. 2004. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education) Konsep dan Aplikasi.
Bandung: Alfabeta.
Kaswan. 2016. 101 Soft Skill. Untuk Mencapai Puncak Kinerja dan Kepemimpinan.
Bandung: Alfabeta
8
LAMPIRAN
Dokumentasi kegiatan
9
Penyaluran hasil penjualan
penualan penualan
10