Anda di halaman 1dari 4

RESUME EFEKTIVITAS MEDIA LEAFLET

PROMOSI KESEHATAN PADA KELOMPOK/KOMUNITAS

Ditujukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah

Keperawatan Komunitas 1

Dosen pengampu : Sulistyo Andarmoyo,S.Kep.Ns.,M.Kep.

Disusun oleh :

Mufaliha Sabila Iswari

18631725

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2021
RESUME EFEKTIVITAS MEDIA LEAFLET
UNTUK PROMOSI KESEHATAN PADA KOMUNITAS

Media leaflet merupakan bentuk penyampaikan informasi atau pesan-pesan


kesehatan melalui lembaran yang lipat. Isi informasi dapat dalam bentuk kalimat
maupun gambar atau kombinasi. Media Leaflet memiliki bentuk yang sederhana, mudah
untuk dibawa kemana-mana Informasi yang tersaji juga jelas sehingga mudh dibaca
dimanapun.
Berdasarkan penelitian Jurnal yang berjudul “Analisa Pengetahuan Dan
Penanggulangan Disminorhea Pada Siswi Sebelum dan Sesudah Penerapan Leaflet
dan Lembar Balik” Hasil dari penelitian tersebut bahwa nilai rata-rata Pre-test
Pengetahuan tentang disminhorea dengan menggunakan metode Leaflet adalah 71,94
sedangkan nilai rata-rata Post-test naik menjadi 77,48 sehingga terjadi kenaikan rata-
rata sebesar 5,54 Hasil analisis dengan menggunkan Uji Wilcoxon, menunjukkan bahwa
nilai pre-test Leaflet dengan nilai Pos-Test Leaflet memiliki nilai p = 0,000 (<0,05)
yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara nlai pre-test Leaflet dan nilai Post-test
Leaflet. Yang berarti bahwa pada penelitian tentang efektivitas penggunaan media
Leaflet dalam promosi kesehatan mempunyai efektivitas terhadap skor pengetahuan
siswa tentang Disminhorea.
Berdasarkan penelitian dari jurnal Internasional yang berjudul “Impact of an
Information Leaflet on Knowledge of Hepatocellular Carcinoma and Hepatitis B
among Chinese Youth” Hasil dari penelitian tersebut bahwa hasil analisis
menggunakan Uji Achi-square pada data demografi. antara kelompok intervensi dan
kelompok kontrol dengan rata-rata skor total kuesioner PRA dari kedua kelompok
menjadi 29,74 dan 31,26 poin ( P> 0,05), masing-masing. Pada tindak lanjut, rata-rata
skor total kuesioner POST kelompok intervensi naik 20 poin menjadi 49,83 (dari total
55) poin setelah intervensi, sementara perubahan hanya3,47 poin ditemukan dalam skor
total kelompok kontrol. Ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara rata-rata
skor total kuesioner POST dari kedua kelompok ( P < 0,0001). Hal ini menunjukkan
bahwa pengetahuan kelompok intervensi meningkat setelah intervensi leaflet.Rata-rata
skor PRA-kuesioner antara kedua kelompok serupa di setiap bagian kuesioner ( P>
0,05). Namun, skor kuesioner POST kelompok intervensi secara signifikan lebih tinggi
daripada skor kelompok kontrol di setiap bagian kuesioner (P < 0,0001). Hasil ini
semakin mendukung kesimpulan di atas bahwa pengetahuan tentang kanker hati
meningkat dengan intervensi. Karena Leaflet memiliki pengaruh terbesar pada skor
kuesioner peserta, dan meningkatkan tingkat pengetahuan mereka tentang HCC dan
hepatitis B. Jadi Intervensi Leaflet secara signifikan efektif dalam meningkatkan
pengetahuan tentang kanker hati dan hepatitis B di kalangan remaja.
Berdasarkan penelitian dari Jurnal yang berjudul “Perbedaan Efektivitas
Leaflet dan Poster Produk Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Jember Dalam
Perilaku Pencegahan HIV/AIDS” Hasil dari penelitian tersebut bahwa hasil analisis
menggunakan uji mann whitney menunjukkan hasil sebesar p-value = 0,002 maka
apabila (p-value < 0,05) sehingga menunjukkan hasil (p-value < 0,05) sehingga dapat
dinyatakan hasil terdapat perbedaan efektifitas media leaflet dan poster terhadap praktik
responden terhadap pencegahan HIV/AIDS antara kelompok perlakuan 1 (media leaflet)
dan kelompok 2 (media poster) produk Komisi AIDS Kabupaten Jember. Sedangkan
nilai rata-rata pretest dari responden pada kelompok media leaflet adalah sebesar 4
berubah menjadi 7,5 pada nilai rata-rata postest, maka peningkatan nilai rata-rata yang
terjadi pada media leaflet sebesar 3,47. Nilai rata-rata pretest dari responden pada
kelompok perlakuan media poster sebesar 6,38 berubah menjadi 3,94 pada nilai rata-
rata postest, sehingga media poster meningkatan nilai rata-rata praktik sebesar 2,53.
Penelitian ini menyatakan hasil bahwa media leaflet dari Komisi
Penanggulangan AIDS mampu meningkatkan praktik mencegah HIV/AIDS lebih tinggi
dari pada poster. Dan juga menunjukkan hasil bahwa kelompok leaflet mampu merubah
sikap siswa tentang pencegahan HIV/AIDS. Perubahan sikap yang terjadi dikarenakan
adanya intervensi media promosi kesehatan berupa media Leaflet yang berisikan
informasi mengenai pencegahan HIV/AIDS. Hal tersebut dikarenakan bahwa stimulus
atu pesan dari media leaflt lebih jelas dibandingkan poster yang memiliki pesan yang
singkat sehingga memerlukan materi penjelas terlebih dahulu untuk membuat orgasme
lebih paham terhadap isi poster. sehingga respon yang dihasilkanpun menunjukkan
bahwa media leaflet lebih efektif dalam meningkatkan praktik.
Dari ketiga Jurnal Penelitian Tersebut dapat disimpulkan, Bahwa penggunaan
media Leaflet lebih efektif dalam pelaksanaan promosi kesehatan. Hal tersebut
dikarenakan bahwa stimulus atau pesan dari media Leaflet lebih jelas, mudah dibaca
dan dapat menarik perhatian seseorang untuk membacanya.
DAFTAR PUSTAKA
Husni,A.G. Erdi,I. Atdelia,I,K. 2014. Perbedaan Efektivitas Leaflet dan Poster Produk
Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Jember Dalam Perilaku Pencegahan
HIV/AIDS. Jurnal IKESMA. Vol,10. No1.
Junjie,O. Wenjing,H. Kaixin,Z. Gengzhen,C. 2016. Impact of an Information Leaflet on
Knowledge of Hepatocellular Carcinoma and Hepatitis B among Chinese Youth.
Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, Vol 17.1.439.
Susanti,Sri. Ika,A. Lina,M. 2020. Pengetahuan dan penanggulangan disminorhea pada
siswi sebelum dan sesudah penerapan leaflet dan lembar balik. Journal Of Applied
Health Research And Development.Vol.2,No2

Anda mungkin juga menyukai