Glaukoma akut merupakan kegawat daruratan mata, yang harus segera ditangani
dalam 24 – 48 jam. Prognosis sangat bergantung pada penemuan dan pengobatan
dini. Bila tidak mendapat pengobatan yang tepat dan cepat, maka kebutaan akan
terjadi dalam waktu yang pendek. Jika tekanan intraokular tetap terkontrol setelah
terapi akut glaukoma sudut tertutup, maka kecil kemungkinannya terjadi
kerusakan penglihatan progresif.
DAPUS :
Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Farmakologi dan Terapi. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. 2017.
Diagnosa keperawatan
1. D.0077 Nyeri akut b.d iskemia retina d.d mengeluh nyeri
2. D.0085 Gangguan persepsi sensori b.d gangguan penglihatan
3. D.0136 Risiko cidera b.d gangguan penglihatan, lapang pandang menurun
4. D.0080 Ansietas b.d kurang terpapar informasi d.d cemas
5. D.0111 Defisit pengetahuan tentang prosedur tindakan b.d kurang terpapar
informasi
6. D.0019 Defisit nutrisi b.d nafsu makan menurun
7. D.0083 Gangguan citra tubuh b.d efek tindakan/ pengobatan
PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
Pathway Glaukoma
PRIMER SEKUNDER
Akut : Trauma Katarak
Kronis : Diabetes Militus, Hipertensi, Arterosklerosis, Perubahan Lensa
Genetik, Kortikosteroid Jangka Panjang Uveitis
Akut : Trauma Kelainan Lives
Kronis : DM, HT, Artedcrosklerosis, pemakaian Pembedahan
kosticosteroid jangka panjang, bawaan (genetik)
GLAUKOMA
Glaukoma Kongestif Akut
Glaukoma Sudut Terbuka
Glaukoma Sudut Tertutup
Glaukoma Sekunder