Islamic State of Iraq and Syria(ISIS) adalah gerakan atau organisasi radikal yang
mengatasnamakan Islam di Irak dan Syria, namun tidak mengedepankan akhlak Islam yang
rahmatan lil 'alamin (rahmat bagi alam semesta).
Pendirian Negara Islam di Irak dan Suriah ini terus berlanjut di sejumlah wilayah dan
negara lainnya di dunia, termasuk di Indonesia. Keberadaan ISIS di Indonesia pun langsung
menuai pro dan kontra.
Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, yakni
mencapai 88 persen dari total populasi sekitar 240 juta jiwa. Walau demikian, negara ini
bukanlah negara yang berdasarkan pada agama tertentu, seperti Islam. Negara ini justru
menganut sistem Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai dasar negara.
Dengan sistem itu, Indonesia mengakui bahwa Islam sebagai salah satu agama di Indonesia.
Atas dasar ini pula, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan bahwa perbuatan itu
haram. Dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam)
Djoko Suyanto telah menginstruksikan kepada aparat Kepolisian Republik Indonesia (Polri)
dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menangkap para pengikut ISIS di Indonesia.
Sebab, keberadaan pengikut ISIS dikhawatirkan akan menjadi kelompok teroris baru.
Pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, kemudian menyerukan kepada umat muslim
untuk berimigrasi ke "Negara Islam" dengan mengatakan langkah itu sebagai kewajiban.
Ia membuat "seruan khusus" itu untuk para hakim, dokter, insinyur, dan mereka yang
memiliki keahlian militer dan administratif.
2.ISI
ISIS merupakan suatu gerakan keagamaan yang berupaya untuk menegakkan
pemerintahan atau Negara yang berlandaskan sistem Islam (Khilafah Islamiyah). Pada
mulanya, ISIS merupakan kelompok ekstremis yang mengikuti ideologi garis keras al-Qaidah
dan perpedoman kepada prinsip-prinsip jihad global.
Sekilas memang nampak bahwa maksud dan tujuan ISIS sangat mulia dan islami,
akan tetapi jika ditelisik lebih jauh dan mendalam, ada beberapa kekeliruan pola pikir yang
melekat pada ideologi ISIS tersebut.
Pada perkembangannya, para pengikut kelompok ISIS memiliki sebuah interpretasi
atau tafsir yang keras pada ajaran agama Islam. Mereka yang telah menafsirkan ajaran Islam
dalam konteks jihad diaktualisasikan dalam aksi kekerasan yang brutal seperti tindakan aksi
bom bunuh diri, dan menjarah bank dan berbagai aksi makar.
Gerakan ISIS berpotensi untuk melakukan gerakan makar kepada pemerintahan sah
Indonesia dan dapat menggangu nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam tatanan masyarakat.
Dengan kata lain, sudah sangat jelas bahwa pahaman yang dianut dan disebarkan oleh
gerakan ISIS sangat bertentangan dengan idiologi Negara, yaitu Pancasila.
Untuk mewujudkan kehidupan yang tentram dan tertib, kita harus memegang teguh
dan mengamalkan pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Baik di lingkungan keluarga,
sekolah , pekerjaan, maryarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara, serta dalam
segenap aspek kehidupan, baik dalam aspek politik, ekomomi, sosial budaya, dan hankam
( poleksosbudhankam ).
Keempat puluh lima butir pengamalan pancasila telah cukup memberikan bimbingan
praktis kepada segenap bangsaindonesia untuk mengamalkan pancasila dalam kehidupan
sehari-hari. Adapun wujud pengamalan dari 45 butir-butir pancasila menurut Ekaprasetia
Pancakarya yaitu :
1.1. Bangsa indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaannya terhadap tuhan yang maha
esa
1.2. Manusia indonesia percaya dan takwa terhadap tuhan yang maha esa, sesuai agama dan
kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
1.3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama dan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhapdap tuhan yang maha esa.
1.4. Membina kerukunan hidup diantara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap
tuhan yang maha esa.
1.5. Agama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa adalah hal yang menyangkut
hubungan pribadi manusia dengan tuhan yang maha esa yang diyakini dan dipercayainya.
1.7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa kepada
orang lain.
2.1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
mahluk tuhan yang maha esa.
2.2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial,
warna kulit, dan sebagainya.
2.9. Bangsa indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
2.10. Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
3.1. Mampu menempatkan persatuan , kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan.
3.2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa, apabila diperlukan.
3.5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial .
4. Butir sila ke empat : kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan
4.1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia indonesia mempunyai
kedudukan , hak dan kewajiban yang sama.
4.5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
4.6. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
4.7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau
golongan.
4.8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat, dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
5.1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
dan kegotong-royongan
5.5. Suka memberikan pertolongan kepada orang agar dapat berdiri sendiri.
5.6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain.
5.7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah.
5.8. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bertentangan dengan atu merugikan
kepentingan umum.
5.10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermafaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
5.11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dalam
keadilan sosial.
Dari keempat puluh lima butir pengamalan pancasila ini akan saya bahas beberapa hal
dari Gerakan ISIS yang kontradiktif atau bertentangan dengan Pancasila.
Berdasarkan sila keempat bahwa sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap
manusia indonesia mempunyai kedudukan , hak dan kewajiban yang sama. Lalu tidak boleh
memaksakan kehendak kepada orang lain.Sebagaimana kita ketahui ISIS melakukan perintah
yang memaksa sepihak.Seperti pemaksaan untuk menuruti ajaran ISIS,apabila membangkang
atau tidak terima akan dieksekusi tanpa belas kasihan.
Berdasarkan sila kelima bahwa rakyat Indonesia mengembangkan sikap adil terhadap
sesama dan menghormati hak orang lain.Hal ini mempertegas bahwa menghormati
merupakan sesuatu yang harus ditanamkan tanpa terkecuali.
Sudah saatnya masyarakat sadar bahwa ideologi ISIS itu sesat dan menyesatkan. Dan
akan sangat berbahaya jika ada warga Negara Indonesia berpahaman seperti itu. Pesan SBY,
"Setiap negara punya Undang-Undang, sistem, dan kebijakan supaya tidak mengombang-
ambingkan masyarakat. Yang terpenting, Negara bertanggung jawab untuk menyelamatkan
negara dan warga negaranya dari virus-virus ideologi ISIS.
3.KESIMPULAN
Bagi para pengikut ISIS, mereka memandang bahwa Pancasila adalah thagut atau
berhala yang harus diperangi dan dihancurkan. Dan tentunya pandangan seperti itu bukan lagi
dipandang sebagai bertentangan dengan Pancasila, melainkan mereka adalah musuh nyata
bagi falsafah bangsa dan Negara.
Sifat saling menghargai antar umat beragama yang tercantum pada Pancasila harus
selalu dipegang teguh oleh rakyat Indonesia untuk mencegah perpecahan dan tetap
mempertahankan kesatuan persatuan.Karena perbedaan bukanlah halangan melainkan sesuatu
yang harus disyukuri dan diyakini bila perbedaan akan menjadi indah dengan penerapan
tenggang rasa.
Daftar Pustaka
Tap MPR no. I/MPR/2003 dengan 45 butir Pancasila
Media cetak dan Online: BBC
TIME
Detik News
Republika Online
Tempo
Youtube