Anda di halaman 1dari 30

BAB II

INTEGRAL

Kompetensi Dasar
Kemampuan melakukan perhitungan menentukan integral dari berbagai
fungsi matematika dan dapat menerapkannya dalam beberapa kasus di teknik.

Indikator
 Mahasiswa dapat menentukan integral fungsi aljabar
 Mahasiswa dapat menentukan integral dengan substitusi aljabar
 Mahasiswa dapat menentukan integral parsial
 Mahasiswa dapat menentukan integral fungsi trigonometri
 Mahasiswa dapat menentukan integral dengan substitusi trigonometri
 Mahasiswa dapat menentukan integral fungsi rasional
 Mahasiswa dapat menghitung integral tertentu
 Mahasiswa dapat menghitung luas bidang datar (antara dua kurva)
 Mahasiswa dapat menghitung volume benda putar
 Mahasiswa dapat menentukan titik berat (centroid)

2. 1 Pengertian integral
Integrasi merupakan proses kebalikan dari diferensiasi (anti turunan).
Apabila kita mendiferensiasi kita mulai dengan suatu pernyataan dan melanjutkan
untuk mencari turunannya. Apabila kita mengintegrasikan, kita mulai dengan
turunannya dan kemudian mencari pernyataan asal integral ini.
d 4
Sebagai contoh, ( x )  4 x 3 . Oleh sebab itu integral 4x3 terhadap x
dx
kita ketahui sama dengan x4. Ini ditulis:
4
 4 x dx  x
3

Integral 20
21

Simbol dx menyatakan integral dari f(x) terhadap variabel x; simbol 


dikembangkan dari hurup S yang digunakan pada abad ke-17 ketika gagasan
kalkulus pertama kali dirancang. Pernyataan f (x) yang akan diintegrasikan
disebut integran dan diferensial dx bermanfaat sebagai alat bantu dalam
penentuan nilai integral tertentu, sebagaimana yang akan kita lihat pada
salah satu Program setelah ini.

2.1.1 Konstanta integrasi


Perhatikan beberapa contoh turunan berikut:
d 4
(4 )  4x3   4 x 3 .dx  x 4
dx
d 4
( x  2)  4 x 3   4 x 3 .dx  x 4  2
dx
d 4
( x  5)  4 x 3   4 x 3 .dx  x 4  5
dx
dalam ketiga contoh ini kita mengetahui pernyataan-pernytaan yang mempunyai
turunan 4x3 . Tetapi sebarang suku konstanta dalam pernyataan aslinya menjadi
nol dalam turunannya dan semua jejak konstanta tersebut menjadi hilang.
Jadi jika kita tidak menguasai asal usul turunan tersebut, kita tidak mengetahui
nilai suku konstanta itu, apakah 0, +2, -5, atau nilai lainnya. Oleh sebab itu
menerima keberadaan suku konstanta seperti itu yang bernilai tertentu
dengan menambahkan simbol C pada hasil integrai itu:
yakni,  4 x 3 .dx  x 4  C

C disebut konstanta integrasi dan harus selalu disertakan.


Integral demikian disebut integral taktentu karena biasanya kita tidak
mengetahui nilai C tersebut. Akan tetapi, pada keadaan tertentu, nilai C mungkin
saja diperoleh bila informasi lebih lanjut tentang integral itu tersedia.
Sebagai contoh, unutk menentukan I =  4 x 3 .dx , diketahui bahwa I = 3 apabila x

= 2. Seperti sebelumnya:

I   4 x 3 .dx  x 4  C

Integral
22

Tetapi I = 3 apabila x = 2 sehingga 3 = 24 + C  C = -13


Jadi, dalam hal ini I = x4 – 13

2.1.2 Definisi integral taktentu (Antiderivatives)


Definisi:
Sebuah fungsi F(x) adalah anti turunan (antiderivatives) dari sebuah
fungsi f(x) jika F(x) = f(x) untuk setiap x dalam domain f. Himpunan semua anti
turunan dari f disebut integral taktentu (indefinite integral) dari fterhadap x,
dinotasikan

 f ( x )dx = F(x) + C
Simbol  adalah tanda integral. Fungsi f disebut integran (integrand) dari
integral , x adalah variabel integrasi dan C disebut konstanta integrasi (konstanta
sebarang).
Perhatikan beberapa contoh berikut:
d
(a) ( x)  1   1 dx  x  C
dx
d
(b) (ax)  a   a dx  ax  C
dx
d n
(c) ( x )  nx n 1 dengan menggantikan n dengan n + 1 diperoleh
dx
d n 1
( x )  (n  1) x n
dx
d  x n 1 
    x n ; n  -1
dx  n  1 

x n 1
 x .dx   C , n  -1
n
Sehingga diperoleh rumus
n 1

d 1 1
(d) (ln x)    dx  ln x  C
dx x x

Dengan mengumpulkan hasil-hasil tersebut kita peroleh rumus Integral Standar:

Integral
23

 1 dx  x  C ................................................................................. 2.1

 a dx  ax  C ............................................................................... 2.2
x n 1
 x .dx   C , n  -1 ............................................................... 2.3
n

n 1
1
 x dx  ln x  C ............................................................................ 2.4

Contoh 2.1:
1
 x dx  6 x C
5 6
1.

2.  10 dx  10 x  C

6
3.  x dx  6 ln x  C
Contoh 2.2:
f(x) =  3 x 2 dx , diketahui f(2) = 10. Tentukan f(x).

Penyelesaian:
3 3
f(x) =  3 x 2 dx  x  C  x3  C
3
f(2) = 8 + C = 10  C = 2
Jadi f(x) = x3 + 2

Aturan aljabar untuk integral taktentu.

k f ( x ) dx  k  f ( x ) dx ........................................................... 2.5

 f ( x ) dx    f ( x ) dx .......................................................... 2.6

 [ f ( x)  g ( x)] dx   f ( x) dx   g ( x) dx ................................. 2.7

Contoh 2.3:

 (3 x  10 x  5) dx   3 x 2 dx   10 x dx   5 dx  x 3  5 x 2  5 x  C
2

Integral
24

Tampak bahwa dengan menggunakan rumus 2.7 untuk mengintegralkan


penjumlahan suatu fungsi kita tinggal menjumlahkan integral masing-masing
fungsi.

Latihan 2.1
Soal 1 – 25, selesaikan integral berikut dan cek hasilnya dengan menggunakan
turunan.
1.  ( x  1)dx 2.  (5  6 x)dx
1 t2
 (3t  2 )dt (  4t 3 )dt
2
3. 4.
2

 (2 x  5 x  7)dx  (1  x  3x 5 ) dx
3 2
5. 6.

 1 1 1 2 
7.   2  x 2   dx 8.    3  2 x  dx
x 3 5 x 
1

 x 3 dx x
5 / 4
9. 10. dx

 x 2 
11. ( x  3 x ) dx 12.     dx
x 
 2

 2  1 1 
13.   8 y  y 1/ 4 

dy 14.   7  y 5/4 

dy

 2 x(1  x x
3
15. 3
)dx 16. ( x  1) dx

t t t 4 t
17.  t2
dt 18.  t3
dt

4 y2  5 y  6
 y
2
19. dy 20. ( y  3) dy
y

 (2 x  3)( x  1)dx  ( x  2)( x  5 x  3) dx


2
21. 22.

 ( x  2)  (2 x  1)
2 2
23. dx 24. dx

25. ( t  1)(2 t  3)dt

Gunakan aturan aljabar integral taktentu untuk menyelesaikan soal 26 – 27.


d d
26. Misalkan f ( x)  (1  x ) dan g(x)  ( x  2) . Tentukanlah:
dx dx
a.  f(x) dx b.  g(x) dx

Integral
25

c.  [-f(x)] dx d.  [-g(x)] dx
e.  [f(x) + g(x)] dx f.  [f(x) – g(x)] dx
g.  [x + g(x)] dx h.  [g(x) – 4] dx
d 1 d
27. Ulangi soal 26, untuk f ( x)  ( ) dan g(x)  (x x ) .
dx x dx
Selesaikan soal 28 – 30.
df ( x)
28. Diketahui  3 x dan f(4) = 19. Tentukan f(x), kemudian hitung f(1).
dx
4
29. Turunan pertama fungsi f(x) adalah  1 , Apabila f(1) = 5, tentukan f(x)
x3
dan nilai f(2).
30. Gradien garis singgung suatu kurva di titik (x,y) sama dengan 2x – 5. Kurva
tersebut melalui titik (4,7). Tentukan persamaan kurva tersebut dan tentukan
titik potongnya dengan sumbu y.

2.2 Integral dengan substitusi


Misalkan u suatu fungsi dalam x yang diferensiabel dan n adalah bilangan
rasional yang tidak -1. Dengan menggunakan rumus pada turunan diperoleh

d  u n 1  du
   u n .
dx  n  1  dx
Sehingga kita peroleh rumus integral

 n du  u n1 u n 1
  dx  n  1     C ; n  1, n rasional ........ 2.8
n
 u  dx C atau u du
n 1

Contoh 2.4:
dx
1.  3
 ....................???
(2  3 x ) 2

Penyelesaian:
1
Misalkan u = (2-3x)  du = -3 dx  dx =  du
3
 
 1  1  2
3 1
dx 1  1  1 du 1 2
 3
  3  3  3  3 3 
 du     u du  
  1 
 3   
u C
(2  3 x) 2
u 2
u 2  
 2

Integral
26

1
2 2 2 1
 U C  C
3 3 2  3x

Atau tanpa pemisalan:


3
3 
dx  (2  3 x ) d ( 2  3 x )
2

 3
  (2  3 x) dx   2
3
(2  3 x ) 2

1
1 1  2
  . 1 (2  3 x ) 2  C  C
3 2 3 2  3x

2.  sin 5 x cos 2 5 xdx  .......... .......... ...... ?

Penyelesaian:
Misalkan: u = cos 5x  du = -5 sin 5x dx
du
-  sin 5 x dx
5

2 du  1 u3 1
    5  5 3  C   15 cos 5 x  C
  
2 3
sin 5 x cos 5 xdx u  

Atau tanpa pemisalan:


sin 5 x cos 2 5 xd (cos5 x) cos 2 5 xd (cos5 x)
 sin 5 x cos 5 xdx    
2

5sin 5 x 5
1
  cos3 5 x  C
15

3.  4 x 2 x  1dx  ....?

Penyelesaian:
Misalkan 2 x  1  p  2 x  1  p2

x  12 p 2  21

dx  pdp

 4x 2 x  1dx   4( 12 p 2  12 ). p. pdp

  (2 p 4  2 p 2 )dp
2 5 2 3
 p  p C
5 3
2 2
  2 x  1 2   2 x  1 2  C
5 3

5 3

Integral
27

Latihan 2.2
Soal 1 – 26, gunakan substitusi untuk mencari integral berikut.

x
1.  (7  5 x ) 4 dx 2.  7
2
dx

dx
3.  ( 4 x  2) 2
4.  sin 2 5 x cos 5 x dx

5.  cos 2 5 x sin 5 x dx 6.  x3(x4 – 1)2 dx

( x  1) dx 4dx
7.  8. 
3
( x 2  2 x  2) 4
x 2 (1  )
x
2x  3 x dx
9. x 2
 3x  5
dx 10. 
x 1
x dx sin xdx
11.  12.  1  cos x
1 x2
sec 2 x dx
13.  1  tan x dx 14.  x
1
3
x 2  5x  3
15. 1 3 5 2 dx 16.  12( y 4  4 y 2  1) 2 ( y 3  2 y ) dy
x  x  3x  7
3 2
1
17.  3 y 7  3 y 2 dy 18.  x (1  x ) 2
dx

(1  x ) 3
19.  8 3
 2  1 d 20.  dx
x

21.  ( x  3)( x  1) 6 dx 22.  x (2 x  3) 4 dx

6 x 2  11x  3
23.  3t 2t  1 dt 24.  dx
3x  7
6x
25.  x 2 2 x  1 dx 26.  4 x
dx

Soal 27 – 29, tentukan fungsi yang diminta.


ds
27. Turunan pertama suatu fungsi s = f(t) adalah  12t (3t 2  1)3 dan s(1)  3 .
dt
Tentukan fungsi s.

Integral
28

dy
28. Gradien garis singgung fungsi y = f(x) di titik (x,y) adalah  4 x( x 2  8)1/ 3
dx
dan fungsi tersebut melalui titik (0,0). Tentukan fungsi y.
dr t 1
29. Kecepatan suatu partikel adalah  (r jarak, t waktu), jika r(1) = 2
dt t5
tentukan fungsi

2.3 Integral fungsi trigonometri


Misalkan u fungsi yang diferensiabel terhadap x. Dengan menggunakan
rumus diferensiasi pada fungsi trigonometri didapat
d du d du
(sin u )  cos u ; (cos u )   sin u
dx dx dx dx
d du d du
(tan u )  sec 2 u ; (cot u )   csc u
dx dx dx dx
Sehingga diperoleh
 du 
  cos u dx dx  sin u  C atau  cos u du  sin u  C .......................... 2.9

 du 
  sin u dx dx   cos u  C atau  sin u du   cos u  C ...................... 2.10

 du 
  sec  dx  tan u  C atau  sec u du  tan u  C ...................... 2.11
2 2
u
dx 

 du 
  csc  dx   cot u  C atau  csc u du   cot u  C ................. 2.12
2 2
u
dx 
Berdasarkan rumus-rumus 1.9 - 1.12 diperoleh rumus berikut:
cos (ax  b) d (ax  b) 1
 cos ( ax  b) dx  
a
 sin(ax  b)  C ................. 2.13
a
sin (ax  b) d (ax  b) 1
 sin (ax  b) dx   a
  cos(ax  b)  C .......... 2.14
a
sec 2 ( ax  b) d ( ax  b) 1
 sec (ax  b) dx    tan( ax  b)  C ........ 2.15
2

a a
csc 2 ( ax  b) d ( ax  b) 1
 csc (ax  b) dx     cot( ax  b)  C ...... 2.16
2

a a

Integral
29

Berikut beberapa rumus trigonometri yang membantu dalam mencari


integral fungsi trigonometri:

1
Sin A sin B = [cos(A-B) – cos(A+B)] ;
2
1
Sin A cos B = [sin(A-B) + sin(A+B)]
2
1
Cos A cos B = [cos(A-B) + cos(A+B)]
2
1 1 1 1
sin2A =  cos 2 A ; cos2A =  cos 2 A
2 2 2 2
1
sin A cos A = sin 2 A
2

Contoh 2.5:
1
1.  sin 2 x cos 3xdx 
2
(sin 5 x  sin x)dx

1 1
= cos 5 x  cos x  C
10 2
1
2.  sin 2 8 x dx   1  cos16 x dx  1 ( x  sin 16 x )  C
2 2 16
sec x(tan x  sec x)
3.  sec x dx   dx
tan x  sec x
sec x tan x  sec 2 x
= dx ; misal u = tan x + sec x ; du = (sec2x + secx tan x)dx
tan x  sec x
du
=  ln u  C  ln tan x  sec x  C
u
sin x
4.  tan x dx   cos x dx ; misal u = cos x  du = -sin x dx

1
 tan x dx    u du   ln u  C   ln cos x  ln sec x  C

Integral
30

Latihan 2.3
Soal 1 – 20, carilah integralnya.
1.  (cos 2 x  sin 3x)dx 2.  (1  cos 5 x)dx
 sin(2t  1)dt  sec (3  2 )d
2
3. 4.

5.  (tan 3  csc
2 1
2
 )d 6.  sin x cos 2 xdx

7.  sin 4 x cos 2 x dx 8.  10 cos 5 x cos 4 x dx

sin z
9.  z
dz 10.  2t cos( t 2  4)dt

1 1 
x sin( x 3 / 2  1) dx t cos   1 dt
1/ 2
11. 12. 2
t 

13.  2y
2
csc 2 (1  y 3 ) dy 14.  cot( 3  2 z) dz

 5sin 3z.sin 5 z  sin


2
15. dz 16. 3xdx

 6cos (2 y  1) dy  4 tan
2 2 1
17. 18. 2
t dt

 4 p cot ( p 2  1) dp  (x  2 x sin x 2 )dx


2 2
19. 20.

Soal 21 – 41, gunakan substitusi untuk mencari integral berikut.

 cos  sin
4 3
21. x sin x dx 22. 2 y sin 2 y dy

2 x x
 tan  tan
7
23. 2
t sec t dt 24. sec2 dx
2 2

       
25.  sec  v   tan  v   dv 26.  csc  v   cot  v   dv
 2  2  2  2

sin(2t  1) 6cos t
27.  cos (2t  1) dt
2
28.  (1  sin t ) 3
dt

sec z tan z
29.  cot y csc 2 y dy 30.  sec z
dz

 sin  cos
3 3
31. x dx 32. 2x dx

 tan  cot
3 3
33. t dt 34. 3t dt

1 1 1
 sin 36. t sin cos dt
3
35. 2 x cos 2 2 x dx 2
t t

Integral
31

cos 
37.   sin 2 
d

Selesaikan soal 38 – 39, dengan cara yang diminta.


18 tan 2 x sec 2 x
38.  (2  tan 3 x) 2 dx
a. Misalkan u = tan x, diikuti dengan v = u3, kemudian w = 2 + v
b. Misalkan u = tan3x, kemudian v = 2 + u
c. Misalkan u = 2 + tan3x

39.  1  sin 2 ( x  1) sin( x  1) cos( x  1) dx

a. Misalkan u = x – 1, diikuti dengan v = sin u, kemudian w = 1 + v2


b. Misalkan u = sin(x – 1), kemudian v = 1 + u2
c. Misalkan u = 1 + sin2(x – 1)
Selesaikan soal 40 – 45.

(2r  1)cos 3(2r  1) 2  6


40.  3(2r  1)2  6
dr

sin 
41.   cos3 
d

ds 
42.  8 sin 2 (t  ) dan s(0) = 8. Tentukan s(t).
dt 12
dr  
43.  3 cos 2 (   ) dan r(0) = . Tentukan r().
d 4 8
44. Kecepatan sebuah partikel yang bergerak maju mundur pada sebuah garis
lurus untuk setiap t adalah v = ds/dt = 6 sin 2t meter/detik. jika s = 0 saat t = 0,
carilah nilai s pada saat t = /2 detik.
45. Percepatan sebuah partikel yang bergerak maju mundur pada sebuah garis
lurus untuk setiap t adalah a = d2s/dt2 = 2 cos t meter/detik. Jika s = 0 dan v
= 0 ketika t = 0, carilah s ketika t = 1 detik.

Integral
32

2.4 Integral fungsi eksponen


Dengan menggunakan rumus diferensiasi pada fungsi eksponen dan
logaritma diperoleh

 e du  e  C .......................................................................... 2.17
u u

au
 a du  C
u

ln a ....................................................................... 2.18

Contoh 2.6:
Selesaikan integral berikut.

a.  e3 x 1dx

b.  x 2 e x
3
2
dx

c.  2sin 2 x cos 2 x dx

Penyelesaian:
e3 x 1d (3 x  1) 1 3 x 1
a.  e3 x 1dx    e C
3 3
3
2
x2 ex d ( x 3  2) 1 3
b.  x 2e x dx  
3
2
 e x 2  C
3 x2 3
2sin 2 x cos 2 x d (sin 2 x) 1
c.  2sin 2 x cos 2 x dx    2sin 2 x  C
2 cos 2 x 2 ln 2

2.5 Integral parsial


Integral parsial adalah salah satu teknik menyelesaikan integral fungsi
bentuk perkalian  f ( x) g ( x)dx . Rumus integral parsial diturunkan dari rumus

derivatif untuk fungsi perkalian, yaitu


d du dv
(u.v)  v.  u.
dx dx dx
Dalam bentuk diferensial menjadi: d(u.v) = v du + u dv atau
u dv = d(uv) – v du
Jika kedua ruas diintegralkan, diperoleh:

 u dv   d (uv )   v du  u.v   v du
Integral
33

Jadi  u dv  uv   v du ..................................................................... 2.19

Contoh 2.7:
1.  ln x dx = …? nisalkan u = ln x dan v = x

 ln x dx = x ln x -  x d (ln x)
1
= x ln x -  x. xdx  x ln x   dx
= x ln x – x + C


2.  x 2 sin xdx    x2 d cos x   x 2 cos x   cos x d ( x2 ) 
= -x2cos x +  2 x cos x dx { x2 diturunkan menjadi 2x}

= -x2cos x +  2 xd sin x { dipilih : u = x dan v = sin x}

= -x2cos x + 2 ( x sin x   sin xdx )

= -x2cos x + 2 x sin x  2 cos x  C


1
x ln xdx 
3
2
3. ln xdx 3 {diambil u = ln x dan v = x3}

1 3
= ( x ln x   x 3 d (ln x))
3
1 3 1
= ( x ln x   x 3 dx)
3 x
1 1
= x 3 ln x   x 2 dx
3 3
1 1
= x 3 ln x  x 3  C
3 9

Ada metode lain dalam integral parsial yang bisa digunakan, metode ini
mudah dipahami tetapi mempunyai kelemahan yaitu hanya bisa digunakan jika
memuat perkalian dua buah fungsi dengan salah satu fungsinya bisa diturunkan
terus menerus hingga menjadi nol (0).

Misalkan kita gunakan salah satu contoh diatas :

Integral
34

x sin xdx  .......... ..........


2

tanda diturunkan diintegralkan


(+) x2 Sin x
(-) 2x -cos x
(+) 2 -sin x
(-) 0 Cos x

Perhatikan tanda panah yang menunjukkan proses perkalian fungsi yang


akan diintegralkan, jadi hasilnya adalah

x sin x dx = -x2cos x + 2 x sin x  2 cos x  C { coba cocokkan dengan metode


2

sebelumnya}
Dengan integral parsial maka diperoleh rumus-rumus berikut:

cos n 1 x sin x n  1
 cos x dx    cos n  2 x dx ........................... 2.18
n

n n
sin n 1 x cos x n  1
 sin x dx   
n 
sin n  2 x dx ......................... 2.19
n

n
sin x n2
 cos ( n  1) cos x n  1 
n
x dx  n 1
 cos  n  2 x dx ..................... 2.20

cos x n2
 sin (n  1) sin n 1 x n  1 
n
x dx    sin  n  2 x dx .................... 2.21

Contoh 2.8:
cos 2 x sin x 2 1 2
 cos x dx    cos x dx  cos 2 x sin x  sin x  C
3
1.
3 3 3 3
sin 3 x cos x 3
 sin x dx     sin 2 x dx
4
2.
4 4
1 3  sin x cos x 1 
  sin 3 x cos x      sin 0 x dx 
4 4 2 2 
1 3 3 sin x cos x 1
  sin x cos x   xC
4 4 2 2

Integral
35

sin x 1
 sec x dx   cos 3 x dx    cos 1 x dx
3
3. 2
2cos x 2
1 1 sin x 1
 . .  ln  sec x  tan x   C
2 cos x cos x 2
1 1
 sec x tan x  ln  sec x  tan x   C
2 2

Latihan 2.4
Gunakan integral parsial untuk menyelesaikan soal 1 – 13.
1.  2 x (4 x  1) 3 dx 2. x
2
4 x  1dx

5x 10 x 2
3.  1  2x
dx 4.  3
x2
dx

x x
2 3
5. sin 3 xdx 6. cos x dx

1
7.  x ln xdx 8.  3 x 3 cos ( x) dx
2
9.  x sec 2 ax dx 10.  sin (ln x) dx

11.  cos (ln x) dx 12.  ln  a 2  x 2  dx

x 14.  e 2 3 x dx
3
13. ln 2 x dx

15.  e x (3e 2 x  e 2 x ) dx 16.  3 x (32 x  e3 x ) dx

17.  (2e  x  2)(3  e 2 x ) dx 18.  (e 2 x  e  x ) 2 dx

5e 4 x  4e x ex
19.  2e2 x dx 20.  e x  2 dx
Gunakan rumus 2.18 -2.21 untuk menyelesaikan soal 21 – 27.
21.  sin 2 xdx 22.  cos 2 xdx

23.  sin 3 x dx 24.  cos 3 x dx

25.  sin 3 xdx 26.  sec 4 xdx

27.  csc 4 2 x dx

Integral
36

2. 5 Integral metode substitusi trigonometri


Metode ini digunakan jika integral memuat bentuk-bentuk :

a2  u2 ; a2  u2 ; a2  u2 ; a2  u2 ; u2  a2 ; u2  a2
Persamaan kuadrat juga dapat diselesaikan dengan metode ini dengan syarat harus
ditransformasikan dulu menjadi bentuk diatas.

Bentuk Substitusi

a2  u2 ; a2  u2 u = a sin 

a2  u2 ; a2  u2 u = a tan 

u2  a2 ; u2  a2 u = a sec 

Contoh 2.8:
dx
1.  9  x2
 ............. ?
3
Misal : x = 3 sin  ; x

dx = 3 cos  d; dan x2 =9 sin2 
dx 3cos  d
 9 x 2

9  9 sin 2 
3 cos  d
3  1  sin 2 

cos  d x
   d    C  arc sin( )  C
cos  3
dx
2. x 2
 4x  7
 ...............?

dx dx
x 2
 4x  7

( x  2)  ( 3)
2 2
subst: x-2 = 3 tan  ; dx= 3 sec2 d

3 sec 2 d
=  (3tan 2  3)
x-2
3 sec 2 d 
=
3  (tan 2  1)
3

Integral
37

3 sec 2 d
=
3  sec 2

3 3 3  x 2
=
3  d = 3
 C 
3
arc tan
 3 
C

x 2  16
3.  x
dx  ............. ?

misal: x = 4 sec  dx = 4sec tan d x


x 2  16 16 sec 2   16
 x
dx  
4 sec
4 sec tan  d

= 4 sec 2   1 tan  d

= 4  tan 2  d

= 4  (sec 2  1) d  tan     C

x 2  16  x
=  arc sec   C
4 4
Dengan menggunakan substitusi trigonometri diperoleh rumus:
du u
 a u
 arcsin  C ........................................................... 2.22
2 a 2

du 1 u
u u a 2 2

a
arcsec  C ..................................................... 2.23
a
du 1 u
a 2
u 2
 arctan  C ........................................................... 2.24
a a

Contoh 2.9:
Selesaikan integral berikut
dx
a.  9  4x2
dx
b. 
x 9x2  4

Integral
38

dx
c. x 2
 4x  5
Penyelesaian:
dx d (2 x) 1 2x
a.  9  4 x2
  arcsin  C
2 32  (2 x) 2 2 3

dx d (3x) 1 3x
b.    arc sec  C
x 9x  4 2
(3x) (3 x)  2
2 2
2 2

dx d ( x  2)
c. x 2
 4x  5

( x  2) 2  1
 arctan( x  2)  C

Latihan 2.5
Gunakan substitusi trigonometri untuk menyelesaikan soal 1 – 8, soal nomor 9 –
20 gunakan rumus 2.22 – 2.24.
dx xdx
1.  2. 
1  4x 2
4  x2
dx dx
3.  2  5x 2
4. x x2  9

dx x 2 dx
5.  (a 2  x 2 ) 3 / 2 6. 
(x 2  1) 2
dx ( x  1) dx
7.  4  ( x  1) 2
8.  4  x2

sin  d dx
9.  10. 
2  cos  2
x a2  x2
dx
11. 
(a  x 2 ) 2
2
12.  a  x 2 dx

dx dx
13.  (a 2
 x 2 )3/ 2
14.  x  x 12

dx dx
15.  x(x  1) 2
16. x 4
x 2 1
dx
17. x x 2  2 x  2 dx 18.  (x 2
 4 x) 4  x 2

Integral
39

x 2 dx x 5 dx
19.  x2  x 1
20. 
1 x2

Soal 21 – 24, tentukan fungsi y = f(x) yang memenuhi ketentuan berikut.


dy 1
21.  ; f(0) = 0.
dx 1 x2
1
22. f ( x)   1 ; f(0) = 1
x 1
2

dy 1
23.  , x > 1 ; f(2) = 
dx x x 2  1

1 2
24. f ( x)   ; f(0) = 2
x 1
2
1 x2
Soal 25 – 30, selesaikan integral berikut menggunakan rumus 2.22 – 2.24.

25. ∫

26. ∫

27. ∫

28.∫

29. ∫

30. ∫
( )√

2.6 Integrasi fungsi rasional


7x  8
Pernyataan seperti  2x 2
 11x  5
tidak muncul dalam daftar integral

standar kita, tetapi sebenarnya muncul pada banyak penerapan matematis.


7x  8
Pernyataan  2x 2
 11x  5
dapat dinyatakan dalam pecahan parsial yang lebih

sederhana strukturnya, yaitu


7x  8 7x  8 3 1
  
2 x  11x  5 ( x  5)( 2 x  1) x  5 2 x  1
2

Sehingga

Integral
40

7x  8 3 1
 2x 2
 11x  5
dx  
x5
dx  
2x  1
dx

Pecahan ini merupakan ‘fungsi dari suatu fungsi linear x,’ yang didasarkan
1
pada integral standar  x dx , jadi hasilnya sudah jelas:

7x  8 7x  8 3 1
 2x 2
 11x  5
dx  
( x  5)( 2 x  1)
dx  
x5
dx  
2x  1
dx

1
 3 ln ( x  5)  ln (2 x  1)  C
2
Ada dua macam fungsi rasional yang akan kita bahas pada pokok bahasan
ini, yaitu:
f ( x) A1 A2 Ak
(1)    ... 
( x  a1 )( x  a 2 )...( x  a k ) x  a1 x  a 2 x  ak
Ada dua cara untuk mengubah menjadi penjumlahan pecahan parsial, yaitu
pertama dengan cara menyamakan penyebut kedua ruas kemudian
menyamakan kedua pembilang dan kedua menggunakan rumus
( x  a k ) f ( x)
Ak  ................................................... 2.25
( x  a1 )( x  a 2 )...( x  a k ) x  ak

f ( x) A1 A2 Ak
(2)   k 1
 ... 
( x  a) k
( x  a) k
( x  a) ( x  a)
Seperti bentuk pertama, di sini juga ada dua cara untuk mengubah menjadi
penjumlahan pecahan parsial, yaitu pertama dengan cara menyamakan
penyebut kedua ruas kemudian menyamakan kedua pembilang dan kedua
menggunakan rumus
A1  f ( x ) x  a
1 d k 1 f ( x) ............................................. 2.26
Ak  ; untuk k  2
(k  1)! dx k 1 xa

f ( x) Ax  B Px  Q
(3)  
( x 2  bx  c )( x 2  px  q ) ( x 2  bx  c ) ( x 2  px  q )

Integral
41

Penyebut tidak dapat difaktorkan menjadi faktor linier. Untuk menentukan A,


B, P dan Q samakan penyebut kedua ruas kemudian menyamakan kedua
pembilang.
Contoh 2.9:
13x  5
Selesaikan  dx
( x  1)( x  2)
Penyelesaian:
Cara 1. Menentukan A dan B
13 x  5 A B
Misalkan  
( x  1)( x  2) x  1 x  2
dengan menyamakan kedua penyebut diperoleh
13x + 5 = A(x + 2) + B(x – 1)
Substitusikan x = 1 diperoleh 18 = 3A  A = 6
Substitusikan x = -2 diperoleh -21 = -3B  B = 7

Cara 2. Menentukan A dan B


1 13 x  5 18
A .  6
0! x  2 x 1 3

1 13 x  5 21
B .  7
1! x  1 x 2 3

13 x  5  6 7 
 dx      dx  6 ln( x  1)  7 ln( x  2)  C
( x  1)( x  2)  x  1 x  2

Contoh 2.10:
x2  x  2
Selesaikan  ( x  1) 2 ( x  2) dx .
Penyelesaian:
x2  x  2 A B C
Misalkan   
( x  1) ( x  2) ( x  1)
2 2
x 1 x  2
Dengan rumus 2.22 dan 2.23 diperoleh

Integral
42

x2  x  2 11 2 4
A  
( x  2) x 1 1 2 3

d  x2  x  2  (2 x  1)( x  2)  ( x 2  x  2).1 3.3  4 5


B     
dx  ( x  2)  x 1 ( x  2) 2
x 1
9 9

x2  x  2 422 4
C  
( x  1) x 2
2
9 9

x2  x  2 4 5 4
 dx     dx
( x  1) ( x  2)
2
3( x  1) 2
9( x  1) 9( x  2)
4 5 4
  ln( x  1)  ln( x  2)  C
3( x  1) 9 9

Contoh 2.11:
x3  2x  2
Selesaikan  ( x 2  1)( x 2  4) dx .
Penyelesaian:
x3  2x  2 Ax  B Px  Q
 2 
( x  1)( x  4)
2 2
x 1 x2  4
Dengan menyamakan kedua penyebut diperoleh
x3 + 2x + 2 = (Ax + B)(x2 + 4) + (Px + Q)(x2 + 1)
= Px3 + (B + Q)x2 + (4A +P)x + (4B + Q)
Diperoleh :
P=1
4A + P = 2  A = ¼.
BQ  0  2 2
 B ;Q  
4 B  Q  2 3 3

x 3  2x  2 1
x  23 x  23
 dx   x 2  1  x 2  4 dx
4
dx 
( x 2  1)( x 2  4)
1
x  23
 x dx  ...? Misalkan x = tan   dx = sec2 d
4
2
1 x2 1
x


1

Integral
43

x  23 4 tan   3 4 tan   3
1 1 2 1 2

   tan 2   1     sec 2  . sec 


4 2 2
dx . sec d
x2 1
1 2 1 2
   tan    d  ln(sec )    C
4 3 4 3
1 2
 ln x 2  1  arctan x  C
4 3
1 2
 ln( x 2  1)  arctan x  C
8 3
x  23
 x 2
4
dx  ... ? Misalkan x = 2tan   dx = 2sec2 d

x  23 tan   23 tan   23 x2  4
 x2  4   4 tan 2   4     4 sec 2  .2 sec  xd
2 2
dx . 2 sec d

1 2 1 2 
   tan    d  ln(sec  )    C 2
2 3 2 3
1 2 x
 ln x 2  4  arctan  C
2 3 2
1 2 x
 ln( x 2  4)  arctan  C
4 3 2
x3  2x  2 1 1 2 2 x
 dx  ln( x 2  1)  ln( x 2  4)  arctan x  arctan  C
( x  1)( x  4)
2 2
8 4 3 3 2

Latihan 2.6
Selesaikan soal 1 – 14.
dx ( x  1) dx
1.  2. x
x  2x 2  x
3 2
 4x  5
2 x 2  41x  91 5 x 3  2 dx
3.  ( x  1)( x  3)( x  4) dx 4.  x 3  5x 2  4 x
dx e t dt
5.  ( x  1)( x 2  1) 6. 
e 2t  3e t  2

dx dx
7. x 3
1
8. x 3
1
x 4 dx x 2  8x  7
9.  (x 2  1) 2 10. 
( x 2  3 x  10) 2
dx

(3 x  5) dx dx
11.  12.  ( x  1)( x
( x 2  2 x  2) 2 2
 x  1) 2

Integral
44

( x 3  1 ) dx x 3  x 2  2 dx
13.  ( x 2  4 x  5) 3 / 2 14.  ( x 2  2) 2

Selesaikan soal 15 – 16.


cos y dy
15.  sin 2
y  sin y  6
; misalkan sin y = x kemudian gunakan pecahan parsial.

sin x dx
16.  cos 2
x  cos x  2
; misalkan cos x = y kemudian gunakan pecahan parsial.

Soal 17 – 18, tentukan fungsi x(t).


dx
17. (t2 – 3t + 2) = 1 , t > 0, x(3) = 0
dt
dx 3
18. (3t4 + 4t2 + 1) = 23 , x(1) =  
dt 4

Integral
45

2.7 Integral tertentu


Pada subbab berikut akan kita pelajari tentang teori dasar dari kalkulus
yang sangat penting dalam perhitungan kalkulus.
Teorema dasar kalkulus:
Misalkan F (x) = f(x) ada untuk setiap interval a < x < b dan F kontinyu pada
interval a ≤ x ≤ b. Maka integral tertentu dari f(x) adalah
b

 f ( x) dx  F ( x)
b
a  F (b)  F (a) 2.27
a

b
Perhatikan simbul integral tertentu  f ( x) dx .
a

integrand
x adalah variabel
batas atas integrasi integrasi

a
f ( x ) dx
dibaca integral dari f(x) dx dari a sampai b
batas bawah integrasi
Nilai dari integral tertentu tergantung dari fungsi f(x) dan batas integral
(interval), tidak tergantung dari variabel bebas yang digunakan. Oleh karena itu
nilai integral berikut sama.
b b b


a
f ( x) dx   f (u ) du   f ( p) dp ................................................. 2.28
a a

Contoh 2.12:
Hitung nilai integral tertentu berikut.

 
2
2
1.  (2 x  1) dx  x 2  x 1  (2 2  2)  (12  1)  6  2  4
1


3
 1 1
 

2. 0 sin x dx   cos x 0
3
 ( cos )  ( cos 0)    1 
3 2 2
4 4
2 x  11 / 2 d (2 x  1)   1 
4
1 1 26
 3 (2 x 1)
3/ 2
1. 
0
2 x  1 dx  
0
2   3 .27  3 .1  3
0

Integral
46

Bila diselesaikan dengan substitui:


Misalkan 2x + 1 = p  2 dx = dp atau dx = ½ dp.
x = 0  p = 1 dan x = 4  p = 9 ; batas integral ikut berubah
4 9 9
p 1 / 2 dp  1 3/ 2  1 1 26
 2 x  1 dx  
2

3
p   3 .27  3 .1  3
0 1 1

Sifat-sifat integral tertentu:


1. Nol:
a

 f ( x) dx  0 ................................................................................. 2.29
a

2. Urutan integrasi
b a


a
f ( x) dx    f ( x) dx ................................................................... 2.30
b

3. Perkalian dengan konstanta


b b

 kf ( x) dx  k  f ( x) dx .................................................................. 2.31
a a

4. Jumlah dan selisish


b b b

  f ( x)  g ( x) dx   f ( x) dx   g ( x) dx ....................................... 2.32


a a a

5. Penjumlahan
b c c


a
f ( x) dx   f ( x) dx   f ( x) dx ................................................... 2.33
b a

Contoh 2.13:
1 4 1
Misalkan 
1
f ( x) dx  5 ; 
1
f ( x) dx  2 ;  h( x) dx  7 .
1

Maka:
1 4
1. 
4
f ( x) dx    f ( x) dx  (2)  2
1
sifat 2

1 1 1
2.  2 f ( x)  3h( x) dx  2  f ( x) dx  3  h( x) dx  2.5  3.7  31
1 1 1
sifat 3 dan 4

Integral
47

4 1 4
3.  f ( x) dx   f ( x) dx   f ( x) dx  5  (2)  3
1 1 1
sifat 5

Latihan 2.7
Soal 1 – 17, hitung integral tertentu berikut.
1 2
1.  7dx 2.  5 x dx
3 0

2 2
3.  (2t  3) dt 4.  (t  2 ) dt
0 0

0 4
 x3 
 (3x  x  5) dx 0 
2
5. 6. 3 x   dx
1
4
1 1

x  dx 2
 x x
2
7. 8. 2
dx
0 2

 
9.  sin x dx
0
10.  (1  cos x)
0
dx

 /3 5 / 6
11. 0
2sec 2 t dt 12.  /6
csc2 t dt

3 / 4 0 1  cos 2t
13.  /4
csc cot  d 14.  /2 2
dt

 /2 4
15. 
 /2
(8 y 2  sin y ) dy 16.  4
x dx

4 1 u
17. 9
u
du

Soal 18 – 30, gunakan substitusi untuk menghitung integral tertentu berikut.


1 3
18. a.  (1  2 x) 3 dx b.  y  1 dy
0 0
2 1
19. a.  3x  1 dx b.  r 1  r 2 dr
0 1
1 1
20. a.  t t  1 dt 2
b.  t 3 (1  t 4 ) 3 dy
0 1
2 t dt 1 5r
21. a.  b.  dr
1
2t  8
2 0 (4  r 2 ) 2
 x x  x x
22.  0
sin 2 cos dx
4 4
23.  2 /3
tan 3 sec2 dx
4 4

Integral
48

1 x 
3/ 2
1 2/3 1/ 2
24.  1/ 8
x 1/ 3 dx 25. 
0
x 3 (1  9 x 4 ) 3/ 2 dx

4 (1  u )1 / 2  /2
26.  dx 27. 
 /2
15sin 4 3x cos 3x dx
1
u
 /2 3sin x cos x  /4 sec 2 x
28.  0
1  3sin 2 x
dx 29. 
0 (1  7 tan x) 2 / 3
dx

2 /4 cos t
30.  2
/ 36
t sin t
dt

dy
Soal 31 – 35, cari .
dx
x x
1
31. y   (3 x 2  2 x  3) dx 32. y   dt
1 1
t
x x2
33. y   cos t dt
0
34. y  
1
u du

tan x
35. y  
0
sec 2 p dp

Soal 36 – 40, gunakan sifat-sifat integral tertentu.


36. Misalkan f dan g kontinyu dan memenuhi
2 5 5


1
f ( x)dx  4, 
1
f ( x)dx  6,  g ( x)dx  8.
1

Hitung:
2 1 2
a.  g ( x)dx b.
2
 g ( x)dx c.
5
 3 f ( x)dx
1

5 5 5
d. 
2
f ( x) dx e.   f ( x)  g ( x) dx
1
f.   4 f ( x)  g ( x) dx
1

37. Misalkan f dan g kontinyu dan memenuhi


9 9 9


1
f ( x) dx  1, 
7
f ( x) dx  5,  h( x) dx  4.
7

Hitung:
9 9 9
a.   2 f ( x) dx b.   f ( x)  h( x) dx c.  2 f ( x)  3h( x)dx
1 7 7

Integral
49

1 7 7
d .  f ( x)dx e.  f ( x)dx f .  h( x)  f ( x)dx
9 1 9

5
38. Misalkan  f ( x) dx  5 . Hitung:
1

5 5 1 5
a. 
1
f (u ) du b. 
1
3 f ( z ) dz c. 
5
f (t ) dt d.   f ( x) dx
1

3 4

39. Misalkan f kontinyu dan  f ( z) dz  3;  f ( z) dz  7 . Hitung:


0 0

4 3
a.  f ( z ) dz b.  f (t ) dt
3 4

1 3
40. Misalkan f kontinyu dan  h(r ) dr  0;
1
 h(r ) dr  6 . Hitung:
1

3 1
a.  h(r ) dr b.   h(u ) du
1 3

Integral

Anda mungkin juga menyukai