Skenario 3
Skenario 3
SKENARIO 3
Masa Pertumbuhan
Seorang anak usia 8 tahun dibawa ibunya ke poliklinik anak, karena merasa
anaknya lebih besar dari teman sebayanya. Setiap kali mencium bau makanan dia
selalu lapar dan ingin makan lagi. Pada pemeriksaan fisik, BB, dan TB sesuai dengan
usianya. Dokter menjelaskan bahwa anakanya dalam masa pertumbuhan, kondisi
tersebut diakibatkan adanya pengaruh produksi hormone tiroid dan growth hormone
(GH) terhadap sistem saraf pusat,
STEP 1
1. Masa pertumbuhan :
Proses bertambahnya tinggi, volume/ massa tubuh yang bersifat kuantitatif.
2. Growth hormone (GH) :
Hormon polipeptida yang berasal dari protein berupa rantai asam amino yang
disintesis, disimpan dan dilepaskan oleh sel somatotroph, yang bertanggung jawab
mengatur pertumbuhan tubuh keseluruhan dan penting untuk metabolisme.
3. Sistem saraf pusat :
Pusat kendali seluruh tubuh yang mengatur bagaimana tubuh berfungsi.
4. Hormon tiroid :
Hormon yang mengacu pada turunan senyawa asam tirosina yang disintesis oleh
kelenjar tiroid dengan menggunakan yodium. Salah satu hormon yang penting untuk
tubuh karena memberi dampak pada setiap sel dan organ.
STEP 2
1. Mengapa anak bila mencium bau makanan dia selalu lapar dan ingin makan lagi ?
2. Bagaimana pertumbuhan BB dan TB yang normal pada usia 8 tahun ?
3. Bagaimana hormon tiroid dapat mempengaruhi pertumbuhan ?
4. Bagaimana efek GH pada pertumbuhan ?
5. Bagaimana jika terjadi kelainan pada hormon tiroid dan GH ?
2
STEP 3
1. Karena efek dari hormon tiroid, yaitu meningkatkan motilitas saluran cerna.
2. BB normal usia 8 tahun yaitu 19,72 kg - 29,512 kg pada laki-laki. Sedangkan pada
perempuan BB normal usia 8 tahun yaitu 48,588 kg - 29,512 kg. Tinggi badan normal
pada laki-laki 137,265 cm. Pada perempuan yaitu 126,556 cm.
3. -Karena hormon tiroid meningkantan laju metabolism
-Karena hormone tiroid merangsang sekresi GH dan meningkatkan produksi IGF oleh
hati.
4. -Mendorong pertum buhan jaringan lunak
-Meningkatkan jumlah dan ukuran sel
5. Pada tiroid : - Dapat mengakibatkan pertumbuhan terganggu (hipotiroid)
-Pertumbuhan berlebihan (hipertiroid)
STEP 4
1. Selain hormon tiroid, diatur oleh hipothalamus karena ada nucleus yang menimbulkan
kenyang dan lapar :
MIND MAP
MASA
PERTUMBUHAN
STEP 5
REFLEKSI DIRI
Alhamdulillah, pada PBL pertemuan pertama skenario ketiga ini berjalan dengan
lancar dan diskusinya cukup aktif. Kami dapat mengetahui tentang hormon apa saja yang
mempengaruhi pertumbuhan. Banyak ilmu yang saya dapatkan dari dr. R. Vivi
Meidianawaty, MMed.Ed. selaku tutor kelompok 2. Semoga pada PBL pertemuan
selanjutnya kami dapat lebih baik lagi.
STEP 6
Belajar Mandiri
STEP 7
1. A.Hypothalamus
Mikroskopis
→ Zona Medialis
→ Zona Lateralis
Makroskopis
B.Hipofisis
Mikroskopis
Terdiri dari dua subdivisi utama: adenohipofisis dan neurohipofisis.
Adenohipofisis dibagi lagi menjadi pars distalis (lobus anterior), pars
tuberalis, dan pars intermedia. Neurohipofisis dibagi menjadi pars nervosa,
infudibulum dan eminesia mediana.
Jenis sel yang terdapat pada hipofisis:
a. Kromofob : memperlihatkan sitoplasma yang jernih dan oranye
muda. Sitoplasma yang tampak jernih menunjukan bahwa sel ini
tidak memiliki granula, dan karenanya, batas sel terihat kabur
6
Gambar 1.2 Jenis sel di hipofisis. Pulasan : azan modifikasi. Imersi minyak. (Difiore, 2015)
Makroskopis
a. Tiroid
Stres Keadaan
dingin pada
bayi
+
Hipotalamus
Thyrotropin - releasing
hormone (TRH)
Hipofisis anterior
Thyroid - stimulating
hormone TSH
Kelenjar
Hormon tiroid
(T1 dan T4)
(Sherwood, 2014)
10
Kontrol sekresi GH
c. Paratiroid
c. Paratiroid
Hormone pratiroid merangsang Ca²⁺ dan mendorong PO₄³¯ oleh ginjal selama
pembentukan urine. Dibawah pengaruh PTH, ginjal dapat meningkatkan reabsorpsi
Ca²⁺ yang terfiltrasi sehingga Ca²⁺ yang lolos ke urine lebih sedikit. Efek ini
meningkatkan kadar Ca²⁺ plasma dan menurunkan pengeluaran Ca²⁺ di urine.
Sebaliknya, PTH menurungkan reabsorpsi PO₄³¯ sehingga ekskresi PO₄³¯ di urine
meningkat. Akibatnya, PTH menurunkan kadar PO₄³¯ plasma bersamaan dengan
efeknya yang meningkatkan konsentrasi Ca²⁺. Pengeluaran PO₄³¯ ekstra yang dipicu
oleh PTH dari cairan tubuh ini penting untuk mencegah pengendapan kembali Ca²⁺
yang dibebaskan dar tulang. Baik Ca²⁺ maupun PO₄³¯ dilepaskan dari tulang ketika
PTH memacu disolusi tulang. Karena PTH disekresi hanya kalsium plasma ke
normal, tetapi pelepasan PO₄³¯ cenderung meningkatkan konsentrasi PO₄³¯ plasma
diatas normal. Karena karakteristik kelarutan garam Ca₃(PO₄)₂, hasil kali konsentrasi
Ca²⁺ plasma dan konsentrasi PO₄³¯ plasma harus kira kira konstan. Karena itu,
terdapat hubungan terbalik antara konsentrasi Ca²⁺ dan PO₄³¯ plasma. Jika kadar
PO₄³¯ plasma meningkat diatas normal, sebagian Ca²⁺ plasma dipaksa kembali masuk
ke tulang melalui pembentukan Kristal hidroksiapatit sehingga produk kalsium fosfat
dijaga constant, redoposisi Ca²⁺ ini akan menurunkan konsentrasi kalsium plasma,
tepat berbalikan dengan efek yang diinginkan. Karena itu PTH bekerja pada ginjal
untuk menurunkan reabsorpsi PO₄³¯ oleh tubulus ginjal. Hal ini meningkatkan eksresi
PO₄³¯ di urine dan menurunkan konsentrasinya dalam plasma, meskipun terjadi
pembebasan PO₄³¯ ekstra dari tulang ke dalam darah. Efek penting ketiga PTH pada
ginjal adalah meningkatkan pengaktifan vitamin D oleh ginjal.Semua efek PTH
meningkatkan konsentrasi Ca²⁺ plasma. Karena itu sekresi PTH meningkat sebagai
respons terhadap penurunan konsentrasi Ca²⁺ plasma dan menurun oleh peningkatan
kadar Ca²⁺ plasma. Sel sel seksretorik pada kelenjar paratiroid peka terhadap
perubahan kadar Ca²⁺ bebas dalam plasma. Hubungan ini membentuk lengkung
umpan-balik negative sederhana untuk mengontrol sekresi PTH tanpa melibatkan
intervensi saraf atau hormone lain. Peningkatan Ca²⁺ plasma merangsang sekresi
kalsitonin dan penurunan Ca²⁺ plasma menghambat sekresi kalsitonin
karenakalsitonin menurunkan kadar Ca²⁺ plasma, system ini membentuk control
umpan balik negative sederhana kedua atas konsentrasi Ca²⁺ plasma, system yang
berlawanan dengan system PTH. (Sherwood, 2014)
15
Hormon paratiroid
Gambar 1.5 Lengkung umpan-balik negatif yang mengontrol sekresi hormon paratiroid
(PTH) dan kalsitonin
(Sherwood, 2014)
16
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, A-C dan hall. 2014. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 12. Elsever.
Singapura.