OLEH G I T A D A N U PR A N A T A Risiko operasional
RISIKO AKIBAT KURANGNYA
SISTEM INFORMASI ATAU SISTEM PENGAWASAN INTERNAL YANG AKAN MENGHASILKAN KERUGIAN YANG TIDAK DIHAR APKAN Manajemen Risiko
Resiko Operasional EPI FAI UMY
Resiko yang timbul akibat tidak berfungsinya :
1. Proses Internal :pelanggaran prosedur dan ketentuan, pelanggran kontrol (proses review produk baru, berkaitan dengan desain dan implementasi produk baru, kontrol terhadap pelaksanaan produk jasa yang sudah ada 2. Kesalahan manusia : Hubungan antar pegawai (Diskriminasi, pelecehan seksual), kesalahan pegawai, penyimpangan pegawai, tidak terpenuhinya jumlah pegawai 3. Kegagalan Sistem : kegagalan hardware, kegagalan software, konfigurasi lemah (tanpa perlindungan virus), komunikasi (saluran telpon tidak berfungsi, kapasitas jaringan tidak mendukung) 4. Problem Eksternal : Kejahatan eksternal (pencurian, penipuan, pemalsuan), Bencana faktor alam (gempa Bumi, banjir, topan, sunami) Faktor manusia (perang, terorisme, perampokan), penerobasan sistem teknologi (hacker, penembusan user id) Manajemen Risiko
Yang dapat mempengaruhi operasional bank
dan merugikan EPI FAI UMY Melekat pada setiap aktivitas fungsional perbankan Pembiayaan Operaional & jasa Pendanaan & instrumen hutang Teknologi & Sistem Informasi Treasury & investasi Pembiayaan perdagangan Sumber Daya Insani Aktivitas umum Manajemen Risiko
EPI FAI UMY
METODE PERHITUNGAN RISIKO OPERASIONAL
MENURUT BASSEL II ( BIA / SA /IMA)
Pengukuran risiko operasional bank oleh BIS
(Bank for International Settlement) berdasarkan BASEL CAPITAL ACCORD, memberikan beberapa pilihan metode, yaitu : 1. Basic Indicator Approach. (BIA) 2. Standardized Approach (SA) 3. Internal Measurement Approach (IMA) Manajemen Risiko
Basic Indicator Approach
EPI FAI UMY
Dalam Basic Indicator Approach, total pendapatan kotor
(Gross Income) digunakan sebagai indikator eksposur
KBIA = modal risiko operasional yang dipersyaratkan
menurut Basic Indicator Approach GI = pendapatan kotor / Gross Income positif tahunan selama 3 tahun sebelumnya n = tiga tahun, dimana pendapatan kotor selalu positif α = 15% (atau ditetapkan lain oleh OJK)