Anda di halaman 1dari 7

Bab 5.

Risiko Operasional

OLEH
G I T A D A N U PR A N A T A
Risiko operasional

RISIKO AKIBAT KURANGNYA


SISTEM INFORMASI ATAU
SISTEM PENGAWASAN
INTERNAL YANG AKAN
MENGHASILKAN KERUGIAN
YANG TIDAK DIHAR APKAN
Manajemen Risiko

Resiko Operasional EPI FAI UMY

Resiko yang timbul akibat tidak berfungsinya :


1. Proses Internal :pelanggaran prosedur dan ketentuan,
pelanggran kontrol (proses review produk baru, berkaitan dengan
desain dan implementasi produk baru, kontrol terhadap
pelaksanaan produk jasa yang sudah ada
2. Kesalahan manusia : Hubungan antar pegawai (Diskriminasi,
pelecehan seksual), kesalahan pegawai, penyimpangan pegawai,
tidak terpenuhinya jumlah pegawai
3. Kegagalan Sistem : kegagalan hardware, kegagalan software,
konfigurasi lemah (tanpa perlindungan virus), komunikasi (saluran
telpon tidak berfungsi, kapasitas jaringan tidak mendukung)
4. Problem Eksternal : Kejahatan eksternal (pencurian, penipuan,
pemalsuan), Bencana faktor alam (gempa Bumi, banjir, topan,
sunami) Faktor manusia (perang, terorisme, perampokan),
penerobasan sistem teknologi (hacker, penembusan user id)
Manajemen Risiko

Yang dapat mempengaruhi operasional bank


dan merugikan EPI FAI UMY
Melekat pada setiap aktivitas fungsional
perbankan
 Pembiayaan
 Operaional & jasa
 Pendanaan & instrumen hutang
 Teknologi & Sistem Informasi
 Treasury & investasi
 Pembiayaan perdagangan
 Sumber Daya Insani
 Aktivitas umum
Manajemen Risiko

EPI FAI UMY

METODE PERHITUNGAN RISIKO OPERASIONAL


MENURUT BASSEL II ( BIA / SA /IMA)

Pengukuran risiko operasional bank oleh BIS


(Bank for International Settlement)
berdasarkan BASEL CAPITAL ACCORD,
memberikan beberapa pilihan metode, yaitu :
1. Basic Indicator Approach. (BIA)
2. Standardized Approach (SA)
3. Internal Measurement Approach (IMA)
Manajemen Risiko

Basic Indicator Approach


EPI FAI UMY

 Dalam Basic Indicator Approach, total pendapatan kotor


(Gross Income) digunakan sebagai indikator eksposur

 KBIA = modal risiko operasional yang dipersyaratkan


menurut Basic Indicator Approach
 GI = pendapatan kotor / Gross Income positif tahunan
selama 3 tahun sebelumnya
 n = tiga tahun, dimana pendapatan kotor selalu positif
 α = 15% (atau ditetapkan lain oleh OJK)

Anda mungkin juga menyukai