Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dinda Rifka Mentari Potabuga

Nim : 20180730075

Ekonomi Syariah B

STRATEGI PENDIDIKAN AKIDAH DAN AKHLAK KEPADA ANAK

Sekolah atau lembaga pendidikan yang bermutu menjadiincaran orang tua dalam


menentukan tujuan pendidikan anak-anakselanjutnya. Tidak kalah pentingnya adalah pendidikan
akhlak, budi pekerti, atau moral yang wajib diberikan kepada tiap anak. Sebab walaupun seorang
anak mempunyai kemampuan akademik yang bagus bahkan jenius, tetapi apabila tidak dibarengi
penanganan akhlak dan moral yang benar tentu tidak seimbang. Di tengah derasnya arus
informasi yang mudah didapat, tentu kita harus membentengi anak-anak kita dengan pendidikan
akhlak. Konsep teladanorang tua perlu dikedepankan, sebab pada usiadini anak masih memiliki
sifat imitasi (meniru). Peran orang tua dalam membentuk moral dan akhlak anak sangat sangat
besar tentu juga dibarengi dengan pendidikan akhlak diluar lingkungan keluarga. Keteladanan
kedua orang tua dalam bertutur kata, bersikap dan berperilaku menjadi contoh nyata bagi anak
untuk menjadi insani yang berakhlak. Perhatian yang lebih dari orang tua terhadap gerak-gerik
dan aktrvitas anak sangat diperlukan, apalagi saat ini tayangan televisi begitu deras dimana
apabila tidak ada kontrol dari orang tua bisa berakibat kurang baik terhadap tumbuh kembang
anak. Mulai dari tayangan film kartun, sinetron, acara hiburan, acara berbau mistik yang
kesemuanya itu acapkali sarat dengan hal- hal yang kontra produktif terhadap pendidikan anak,
bahkan berpotensi merusakattitude anak. Belum lagi pergaulan dan gaya hidup, adanya video
porno yang akhir-akhir ini marak dibicarakan, yang apabila benar-benar diperhatikan akan
mengelus dada kita, selain itu masih ada lagi bahaya yang sangat mengancam moral anak yaitu
adanya internet. Internet memang sangat penting dalam masa ini, tetapi sangat berbahaya jika
sampai disalah gunakan. 

Pertama yaitu orang tua harus mengenalkan Allah pada anak sejak dini. Agar kelak, anak
mampu mencintai Allah dengan segenap hatinya. Orang tua harus mengenalkan Allah ‘Azza
Wajalla dengan cara yang sesuai dengan pengertian dan tingkat pemikirannya. Mengenalkan
Allah bahwa wujud Allah SWT adalah sesuatu yang badihiyah atau segala sesuatu yang
kebenarannya perlu dalil pembuktian, nah untuk membuktikan bahwa Allah itu ada, orang tua
harus mengajarkan tentang Dalil Fitrah, Dalil Akal,dan Dalil Naqli. Yang disebut dengan Dalil
Fitrah adalah bahwa Allah menciptakan manusia dengan fitrah bertuhan. Atau dengan kata lain
setiap anak manusia dilahirkan sebagai muslim Oleh karena itu, ketika bayi lahir, segera sambut
dengan menyerukan adzan di telinga kanannya dan iqamah di telinga kirinya dengan penuh
kekhusyukkan. Mudah-mudahan bayi kelak tumbuh menjadi anak saleh dan salehah yang
memiliki tauhid yang kokoh.

Selain itu, Rasulullah saw. juga mengajarkan kepada umatnya agar berdoa memohonkan
perlindungan kepada Allah bagi bayi agar dilindungi dari gangguan setan yang terkutuk. Saat
bayi dari seorang muslim terlahir, sudah pasti setan akan berusaha menanamkan pengaruhnya. Ia
akan mengganggu bayi itu. Karena itulah, penting bagi setiap orangtua mendoakan bayinya.

Yang kedua, Dalil Akal yaitu dengan menggunakan akal pikiran untuk merenungkan
diriinya sendiri, alam semesta dan lain-lainnya seorang manusia dapat membuktikan Allah itu
ada. Dan yang ketiga adalah Dalil Naqli yaitu mengajarkan kepada anak-anak bahwa mereka
memerlukan dalil naqli atau Al-Qur’an dan Sunnah untuk membimbing mereka mengenal Allah
SWT, Tuhan yang sebenarnya dengan segala asma dan sifat-Nya.

Memperkenalkan kepada anak-anak tentang Al-Quran, bahwa begitu istimewanya Al-


Qur’an bagi mereka, di mana dan kapan pun mereka berada sampai akhir zaman nanti, karena
Al-Qur’an diturunkan kepada para hamba Allah agar dia menjadi pemberi peringatan kepada
seluruh alam. Al-Qur’an juga mencakup seluruh aspek kehidupan serta mencakup seluruh ruang
lingkup kehidupan seperti keluarga, masyaratak, Negara dan lain sebagainya. Al-Qur’an juga
berfungsi sebagai mukjizat bagi Nabi Muhammad SAW, membuktikan kebenaran nabuwah dan
risalah Nabi Muhammad SAW dengan menjadikan orang-orang yang menentangnya tidak
berkutik menghadap tantangan Al-Qur’an.

Pentingnya pendidikan Akidah dan Akhlak pada anak juga berpengaruh pada budi
pekerti, perangai dan tingkah laku atau tabiat. Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa,
yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan
pemikiran dan pertimbangan. Akhlak juga mengajarkan etika dan moral kepada anak-anak, yaitu
dengan wajib ditanamkan kepada anak sejak dini, dan seorang anak adalah peniru paling jitu.
Jadi jika ingin memberikan pelajaran etika dan moral pada anak, bukan dengan menyuruh dan
membacakannya, tapi justru harus dengan mencontohkannya, dengan kata lain kita sebagai
orangtua ataupun orang yang lebih dewasa lah yang harus belajar etika dan moral terlebih dulu
lalu mengamalkannya di kehidupan sehari-hari agar anak-anak melihat dan meniru. Dengan
mereka melihat dan meniru setiap hari, ditambah kita berikan arahan dan penjelasan yang tepat,
maka kelak nilai-nilai dasar ini akan membentuk karakter pribadi yang lebih beradab dan paham
akan makna kesopanan, seperti jangan berbohong atau jujur, bertanggung jawab dan meminta
maaf ketika melakukan kesalahan, suka menolong dan rendah hati, menghargai satu sama lain,
jangan pernah menyakiti orang lain, dsb yang mengajarkan anak tentang akhlak yaitu etika dan
moral.

Taqwa juga merupakan pembelajaran bagi anak-anak yaitu memelihara diri dari siksaan
Allah dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, atau mengikuti
segala perintah Allah. Yang paling di takuti adalah Allah SWT. Rasa takut memerlukan ilmu
terhadap yang ditakuti. Oleh sebab itu ajarkan kepada anak bahwa sebab itu yang berilmu
tentang Allah akan takut kepada-Nya yang takut kepada Allah akan bertaqwa kepada-Nya.
Dengan bertaqwa kepada Allah SWT kita akan mendapatkan furqan, yaitu anak-anak kita dapat
membedakan antara hak dan batil, benar dan salah, halal dan haram, serta terpuji dan tercela.
Yang kedua mendapatkan limpahan berkah dari langit dan bumi. Yang ketiga bahwa dengan
taqwa kita bisa mendapatkan jalan keluar dari kesulitan, mendapatkan rezeki tanpa di duga-duga,
mendapatkan kemudahan dalam urusannya, dan menerima penghapusan dan pengampunan dosa
serta mendapatkann pahala yang besar.

Tawakal pun harus diajarkan kepada anak-anak sejak dini, dengan tawakal kepada Allah
SWT, maka bebaslah hati dari segala ketergantungan selain Allah SWT dan menyerahkan
keputusan segala sesuatunya kepada-Nya. Agar anak bisa belajar tidak gampang menyerah dan
hanya pasrah dengan nasib sambil berpangku tangan tanpa melakukan apa-apa. Apalagi
dibarengi dengan Ikhtiar. Akan tetapi jangan bertawakal kepada Ikhtiar karena sekalipun kita
disuruh untuk berikhtiar sebelum bertawakal.

Bersyukur, nah ini yang paling harus diajarkan kepada anak-anak. Anak-anak yang sudah
diajarkan rasa syukur tidak akan menyingkirkan makanan sesuka hatinya, atau anak yang sudah
memiliki rasa syukur tidak akan berguling-guling saat orang tuanya tidak membelikan mainan.
Karena anak yang sudah ditanamkan rasa syukur di dalam hatinya akan cenderung lebih
mengerti dan memahami kondisi kedua orang tuanya. Selain itu, anak yang memiliki rasa syukur
akan bisa bersikap lebih sopan sehingga tidak akan seenaknya saja menyuruh orang tuanya.
Pertama dengan mengajarkan anak bersyukur maka harus lebih dulu mensyukuri apa yang anda
miliki. Perlu memberi contoh kepada anak tentang bagaimana caranya untuk bersyukur. Dengan
begitu anak akan tahu bagaimana caranya untuk bersyukur karena adanya contoh yang diberikan
oleh orang tuanya. Yang kedua, biasakan anak untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya
kepada orang-orang yang telah memberikan sesuatu kepadanya. Kita bisa menggunakan momen
idul fitri, idul adha, hari ibu, dan lain sebagainya untuk meminta anak menuliskan surat
ungkapan terimakasih kepada orang-orang dekatnya. Dengan begitu anak akan terbiasa untuk
menghargai apa yang dia terima dari orang lain. Yang ketiga, Jangan fikir bahwa masih anak-
anak harus diberi saja. Kita perlu mengajarkan anak untuk memberi sesuatu yang dibutuhkan
oleh orang lain agar rasa empati anak juga terlatih. Yang keempat, ajak anak untuk berbagi
karena Sambil memberikan atau berbagi, anak bisa melihat langsung efek baik berbagi dan
bersyukur atas apa yang ia miliki.

Kenalkan perilaku yang baik sejak dini, Seorang anak adalah peniru ulung, apapun yang
dicontohkan maka akan tersimpan dalam memori ingatannya, maka lambat laun dia akan
mencontoh sedikit demi sedikit apa yang kita contohkan, maka dari itu terapkan dan tanamkan
sejak dini, seperti , bagaimana cara tidur yang baik secara islami, bagaimana cara masuk kamar
mandi dan keluarnya, langkahkan kakinya yang mana dulu, itu contoh kecil yang dapat
ditanamkan sejak dini, maka cara itu sebenarnya sangat efektif, maka mulailah dari anak kita
sendiri, karena jika sudah menempel maka hati menjadi senang, pikiran tenang dan akan menjadi
kebanggaan tersendiri bagi orang tuanya. 

Memberikan contoh akhlak yang baik, Contoh yang baik buat anak kita dirumah atau di
lembaga pendidikan yang kita ikut mendidik anak didik umpamanya adalah suatu hal yang
sangat penting, karena anak akan merekam apapun yang dilakukan oleh orang tuanya atau
gurunya, gunakanlah waktu dengan sebaik-baiknya, contohkan apapun yang akan dilakukan
dengan akhlak mulia , jika dengan anak kita dirumah, gunakanlah bahasa yang lemah lembut,
jangan sampai terlihat ibu bapaknya.
Memberikan contoh ringan akhlak yang jelek sejak dini. Ini merupakan hal yang tak
kalah pentingnya, karena dengan mengenalkan perbuatan atau akhlak yang buruk sejak dini
kepada anak kita, anak kita akan mengingatnya bahwa itu hal yang tidak boleh dilakukan, namun
cara dan penyampaian tentunya harus dengan cara yang pas buat anak-anak, bedakan
penyampaian kepada anak dan kepada anak yang sudah agak besar, maka kita harus tahu hal itu,
contoh, dalam melarang sesuatu hal yang tidak baik, bisa melalui dengan menceritakan dulu
kisah para nabi, baru kepada hal yang akan disampaikan, maka si anak akan lebih enjoy dalam
menerima ilmu, maka akan masuk secara perlahan kedalam memorinya.

Berikan penghormatan kepada anak yang melakukan kebaikan, Apresiasi atau pujian
terhadap anak yang berperilaku baik, yang melakukan kebaikan baik dalam kesehariannya
ataupun dalam melakukan apa yang ia kerjakan, maka itu akan membentuk kepribadian yang
baik terhadap perkembangan psikologi anak, namun ingat jangan berlebihan sanjungannya,
karena yang berlebihan tentunya akan berdampak tidak baik, contoh misalnya anak melakukan
hal yang diluar dugaan, maka sebagai orang tua harus peka, misalnya dengan berkata, wah ade
pintarnya, anak bunda yang pintar dan lain-lain.

Beri peringatan dengan baik jika anak berbuat keburukan, Seorang anak dalam
melakukan sesuatu hal yang tidak baik, maka perlu diingatkan oleh kita sebagai orang tuanya,
karena peringatan itu akan menjadikan anak ilmu yang sepertinya tidak seberapa namun akan
membentuk sikap anak lebih terjaga dari hal-hal perbuatan yang diperbuatnya tadi , karena telah
ditegor dengan baik.

Tekun dalam menanamkan akhlak mulia terhadap anak, Kesabaran orang tua dalam
menanamkan akhlak yang mulia merupakan hal yang paling penting, karena namanya juga anak,
maka terkadang anak itu sedang rewel, dan bisa bikin kesabaran itu meleleh dan akhirnya
meledak dengan kemarahan, itu hal yang tidak boleh terjadi, karena kita harus ingat sifat anak-
anak kita, maka bersabarlah dan tekunlah, karena kesabaran akan membuahkan hasilnya, jangan
mau hasil yang baik tapi dalam mendidiknya hanya sebatas itu-itu saja, apalagi tidak tekun dan
tidak sabaran.

Anda mungkin juga menyukai