Sutomo
Pada tahun 1919, Dr. Sutomo juga mendapatkan Dr. Sutomo meninggal dunia di Surabaya pada
kesempatan untuk memperdalam lagi saat beliau berusia 49 tahun tepatnya pada tanggal
pengetahuannya di Belanda. Setibanya beliau 30 Mei 1938. Selain itu, Berdasarkan Surat
kembali di tanah air, ia melihat ada kelemahan Keputusan Presiden RI No. 657/1961, Dr. Sutomo
yang terjadi pada Budi Utomo. Sebab, waktu itu sebagai pendiri Budi Utomo diangkat sebagai
sudah ada banyak sekali partai politik yang salah satu pahlawan kemerdekaan Nasional dan
berdiri. menghormati jasa-jasa yang telah di lakukan Dr.
Soetumo untuk bangsa Indonesia.
Untuk itulah, diusahakan agar Budi Utomo juga
ikut bergerak di bidang politik serta Jadi, inilah ada sedikit informasi singkat mengenai
keanggotaannya terbuka untuk seluruh rakyat. biografi dr Sutomo yang bisa Anda lihat seperti di
Pada tahun 1924, Dr. Sutomo mendirikan ISC atas sebagai salah satu pengetahuan mengenai Dr.
atau disebut dengan Indonesische Studie Club S
yang merupakan wabah bagi para kaum terpelajar
yang ada di Indonesia.
Setiabudi bernama asli Ernest Francois Eugene dimuat di surat kabar Belanda Nieuwe
(EFE) Douwes Dekker. Ia lahir di Pasuruan, Jawa Arnhemsche Courant, menyentil penguasa.
Timur, 8 Oktober 1879, sebagai anak ketiga dari Kebijakan politis etis tak luput dari sasaran
pasangan Auguste Henri Edouard Douwes Dekker kritiknya. Menurut DD, yang diperlukan adalah
dan Louisa Margaretha Neumann. Auguste Henri pemerintahan sendiri, karena merekalah yang
seorang broker bursa efek dan agen bank, lebih tahu dan mengerti. “Di sini untuk pertama
sedangkan Louisa Margaretha putri seorang kalinya disuarakan gagasan untuk memerintah diri
Jerman yang kawin dengan perempuan Jawa. Oleh sendiri,” tulis Adrian B. Lapian dalam
orang-orang terdekatnya, ia biasa dipanggil Nes. “Danudirdja Setiabuddhi 1879-1950”.
Cipto Mangunkusumo adalah murid yang cerdas Selain mendalami ilmu kedokteran, dr. Cipto
dan lulus dengan nilai terbaik di antara teman- Mangunkusumo juga kritis dalam
temannya. memperjuangkan bangsa Indonesia agar bebas
dari kungkungan penjajah.
Kemudian, saat berusia 13 tahun, Cipto
Mangunkusumo melanjutkan pendidikan ke Beliau melakukan perlawanan melawan penjajah
STOVIA (School tot Opleiding van Indische dengan membuat tulisan yang diterbitkan di
Artsen). koran.
Tidak hanya itu, dr. Cipto Mangunkusumo
bergabung dengan sebuah organisasi pemuda Budi
Utomo, pada 1908.