Anda di halaman 1dari 18

PENGENALAN BENTUK PENYAJIAN DATA

Penyajian data yang baik dan benar diperlukan setelah data di proses dan diolah. Tujuannya,
agar data tersebut mampu menghasilkan informasi yang mudah dimengerti oleh pengguna data,
terutama oleh para pengambil keputusan. Harapannya, dengan penyajian yang lebih mudah
dimengerti maka informasi akan lebih mudah dicerna. Bentuk penyajian data  yang digunakan
yaitu dengan menggunakan:
1. Tabel
Pengertian tabel adalah daftar yang berisikan ikhtisar dari sejumlah data informasi yang
umumnya berupa bilangan atau kata-kata yang secara bersistem tersusun, urut ke arah bawah
dalam deret dan lajur tertentu dan terdapat garis pembatas sehingga bisa disimak dengan lebih
mudah. Untuk memahami isi tabel sendiri bisa dilakukan lewat pemahaman pada fakta yang
ada di dalam tabel. Tabel ini terdiri dari kolom yang memanjang ke arah kanan dan juga baris
yang memanjang ke arah bawah. Kolom dan juga baris ini kemudian dihubungkan dengan isi
tabel yang berupa data.
Fungsi tabel adalah memberikan kemudahan dalam membaca data karena tersusun dengan
sistematis sehingga memahaminya juga akan lebih mudah.
Jenis-jenis tabel berdasarkan jumlah karakteristik dalam tabel, tabel dibedakan atas:
a.tabel satu arah adalah tabel berisi keterangan satu karakteristik saja
Karakteristik ini bisa berupa frekuensi, jumlah, kadar, ukuran dan lain sebagainya
b.tabel dua arah adalah tabel yang berisi tentang hubungan antara dua karakteristik.
Contohnya tabel berisi data data mengenai jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan
umur, agama dan asal daerah, atau jumlah mahasiswa berdasarkan jenis kelamin dan jurusan,
dan sebagainya.
c.tabel tiga arah adalah tabel yang berisi hubungan tiga karakteristik.
Contoh data penduduk berdasarkan kecamatan, jenis kelamin dan umur, atau data mahasiswa
berdasarkan jenis kelamin, jurusan dan asal daerah.
2. Diagram
Pengertian diagram adalah suatu gambar yang bertujuan untuk memperlihatkan bahkan
menerangkan suatu data yang akan kita sajikan. Definisi lain diagaram adalah sebagai
lambang-lambang tertentu yang mana sering dipakai untuk menjelaskan suatu sarana,
prosedur, maupun kegiatan-kegiatan yang telah biasa dilaksanakan dalam suatu sistem.

3. Histogram
Histogram adalah Grafik yang berisi ringkasan dari sebaran (dispersi atau variasi) suatu data.
Histogram adalah grafik batang yang menampilkan frekuensi data.
4. Piktogram
Grafik Gambar merupakan grafik yang disajikan dalam bidang dua dimensi (kartesius) dimana
yang digunakan dalam grafik ini adalah gambar atau lambang dalam penyajiannya. Satu
lambang mewakili jumlah tertentu.

CARA MEMBUAT TABEL DENGAN SPS S

A. Membuka Aplikasi SPSS


Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
1. Klik menu Start atau tombol windows di keyboard, pilih All Programs, pilih IBM SPSS
Statistics 23. Setelah menunggu beberapa detik, jendela komputer anda akan terbuka
jendela baru yang merupakan tampilan awal SPSS.
2. Pada Tampilan tersebut adalah apabila kita ingin membuka file yang telah ada, untuk
kasus ini kita abaikan karena ingin membuat data baru, maka klik Cancel, sehingga akan
muncul tampilan berikut:
Selanjutnya harus dipahami bahwa file sav atau dataset itu terdiri dari dua tampilan, yaitu Data
View dan Variable View. Data view adalah tempat entry data. Sedangkan Variable view adalah
tempat untuk memberikan parameter-parameter pada masing-masing variabel. Lebih mudahnya,
kolom pada dataview dijelaskan parameternya pada variable view. Contoh kasus di rekam medis
subsistem penerimaan pasien dengan data rekaan:

Tabel 1.1. Data Jumlah Penerimaan Pasien di Klinik Laras Tahun 2018

No Bulan Jumlah Pasien (orang)

Rawat Jalan Rawat Inap Rawat Darurat

1. Januari 52 30 45

2. Februari 48 40 31

3. Maret 55 45 25

4. April 49 47 29

5. Mei 47 49 31

6. Juni 51 50 33

7. Juli 59 52 35

8. Agustus 60 55 38

9. September 61 55 41

10. Oktober 65 56 44

11. November 67 60 45

12. Desember 69 62 48

2. Entry/membuat file Data SPSS


Untuk memasukkan data secara langsung ada 2 cara, yaitu : mendefinisikan variabel dan
memasukkan data

a. Mendefinisikan Variabel terlebih dahulu, kemudian memasukkan data.


Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
1. Aktifkan Variabel view dengan klik View
2. Masukkan nama variabel pada kolom Name. Dalam memberi nama variabel harus
memperhatikan aturan yang berlaku karena penamaan yang salah tidak akan
diterima oleh SPSS. Pada contoh diatas pada bagian Name tuliskan Bulan
Aturan untuk menamai variabel yaitu :
- Nama variabel harus dimulai dengan suatu huruf. Setelah itu dapat diubah
dengan karakter lain yang dapat berupa huruf, angka, tanda titik, atau simbol
lain.
- Nama variabel tidak boleh diakhiri dengan tanda titik
- Nama variabel yang diakhiri dengan tanda underscore sebaiknya dihindari
- Panjang nama maksimal 8 karakter
- Tiap variabel harus unik, tidak boleh ada nama variabel yang sama
- Kata kunci yang sudah digunakan pada SPSS tidak dapat digunakan sebagai
nama variabel, yaitu: ALL, AND, BY, EQ, GE, GT, LE, LT, NE, NOT, OR,
TO, WITH
- Nama variabel dapat didefinisikan dengan campuran antara karakter kasus
bagian atas dan bagian bawah
- Jika nama variabel panjang akan dibuat dalam beberapa baris output, SPSS akan
memisahkannya dengan underscore atau titik
3. Atur kolom Type sesuai kebutuhan dengan mengklik tombol yang ada di sebelah
kanan type variabel sehingga muncul kotak dialog berikut:

Gambar 4. Tampilan Kotak dialog Variabel View


Tipe data untuk variabel nama bulan adalah String karena nama terdiri dari huruf,
bukan angka. Dengan tipe string berarti data tidak dapat diproses dan dianggap sebagai
karakter. Default tipe data di SPSS adalah numeric.
Tipe Variabel, menentukan tipe data untuk tiap variabel. Sebagai default semua
variabel baru diasumsikan bertipe numeric. Untuk mengubah tipe data dilakukan
melalui Type variable. Tipe variabel yang tersedia di SPSS, adalah:
 Numeric : merupakan variabel yang nilainya berupa angka. Nilainya ditampilkan
dalam format numerik standar. Data editor menerima nilai numerik dalam format
standar atau notasi ilmiah. Untuk contoh diatas dimana jumlah pasien (baik untuk
rawat jalan, rawat inap atau rawat darurat) termasuk type Numeric.
 Comma : merupakan variabel numerik yang nilainya dibatasi oleh koma untuk tiap 3
angka dan tanda titik sebagai batas desimal. Data editor menerima nilai numerik
untuk variabel dengan koma atau tanpa koma atau notasi ilmiah.
 Dot : merupakan variabel numerik yang nilainya ditampilkan dengan batas titik
untuk tiap 3 angka dan dengan tanda koma sebagai pembatas. Data editor menerima
nilai numerik untuk variabel dot atau tanpa dot atau notasi ilmiah
 Scientific notation: merupakan variabel numerik yang ditampilkan dalam notasi
ilmiah dengan simbol E dan suatu tanda eksponen dengan bilangan pokok 10. Data
editor menerima nilai numerik untuk variabel dengan atau tanpa suatu eksponen.
 Date : merupakan variabel numerik yang nilainya ditampilkan dalam format
tanggal atau waktu. Dapat dimasukkan dalam tipe data ini dengan garis miring (/),
tanda hubung (-), tanda titik (.), koma (,) atau spasi kosong sebagai pembatas
antara tanggal, bulan, tahun
 Custom Currency : merupakan variabel numerik yang nilainya ditampilkan dalam
satu format biasa langsung. Pendefinisian karakter custom currency tidak dapat
dilakukaan pada saat entry data tetapi ditampilkan di data editor
 String : merupakan variabel bukan numerik dan tidak dapat dihitung. Biasanya
berupa karakter/huruf.
 Kolom Width dapat diatur sesuai kebutuhan suatu data. Kolom ini digunakan
untuk menentukan jumlah karakter atau digit data yang dapat dimasukkan.
Panjang karakter atau digit data maksimal 225 karakter untuk data dengan tipe
string. Sedangkan default dalam SPSS adalah 8.
 Kolom Decimal dapat diisi bila data bertipe Numeric. Besarnya angka pada
kolom ini menunjukkan jumlah angka dibelakang koma. Default untuk SPSS
adalah 2. Untuk contoh di atas jumlah pasien merupakan bilangan bulat
maka kolom decimal dirubah diisi angka 0 (nol).
 Kolom Label digunakan untuk memberikan keterangan lebih lanjut mengenai
karakteristik label. Untuk contoh di atas Label bisa diisi sama dengan isi
variabel name nama bulan yaitu untuk bulan, sedang untuk variabel name
rawat jalan diisi rawat jalan.
 Kolom Value Label digunakan untuk memberikan penjelasan mengenai nilai
dari data yang berhubungan dengan label. Cara menentukan nilai label dengan
mengisi angka seperti pada variabel sex (Jenis kelamin) dimana angka 1 = Laki-
laki, angka 2 = Perempuan
 Kolom Missing digunakan bila dalam data yang akan diolah terdapat data yang
hilang atau tidak ada. Jika dianggap tidak ada data yang hilang maka abaikan
kolom ini.
Missing value (nilai yang hilang) menentukan spesifikasi nilai data sebagai user
missing. Nilai ini digunakan untuk mengetahui bagaimana suatu informasi
hilang. Contohnya : Anda ingin mengetahui data missing karena responden
menolak untuk menjawab data dan data missing karena suatu pernyataan tidak
dapat diterapkan terhadap responden tersebut.
 Kolom Columns digunakan untuk menentukan lebar data. Kolom ini hampir
sama dengan kolom Width
 Kolom Align digunakan untuk mengatur tampilan data, dengan pilihan rata kiri,
tengah, atau kanan
 Kolom Measure digunakan untuk menunjukkan jenis pengukuran data. Dengan
pilihan Scale, Ordinal, Nominal. Pada contoh di atas untuk variabel nama bulan
dan jumlah pasien, kolom measure diisi dengan nominal.

Skala Pengukuran Data


Untuk melakukan pengukuran terhadap suatu data, maka kita membutuhkan skala
pengukuran data. Hal ini menjadi penting mengingat data juga memiliki tipe yang
beragam. Misalkan saja, ada data yang berupa tingkatan, ataupun ataupun data
perbandingan. Tentunya, dalam penyajian dan analisis dari perbedaan data ini
memiliki perlakuan yang berbeda. Dalam hal ini, skala pengukuran berperan dalam
pemberian nilai atau atribut data.

Secara umum, ada 4 macam skala pengukuran data :

(1) Skala Nominal


Skala ini hanya berfungsi untuk mengelompokkan data, dan sama sekali tidak
memiliki arti. Misalkan, sering pada daftar kuesioner bahwa laki-laki dilambangkan
dengan 1 dan perempuan dilambangkan dengan 0. Hal ini dilakukan agar penulisan di
dalam kuesioner serta pengolahan data nantinya menjadi lebih mudah. Antara nilai 1
dan 0 sama sekali tidak memiliki arti yang berbeda. Hanya sekedar lambang saja.
Meskipun dalam dunia matematika, 1 tentunya lebih besar dari 0. Namun dalam skala
nominal, lambang tersebut tidak memiliki arti khusus.

(2) Skala Ordinal

Skala ordinal memungkinkan kita untuk membuat urutan tingkatan atau peringkat
dalam suatu hal. Misalkan saja, dalam perihal juara kelas. Kita bsa mengatakan bahwa
yang mendapat juara 1 memiliki nilai yang lebih tinggi daripada juara 2, juara 2
memiliki nilai yang lebih tinggi daripada juara 3 dan begitu selanjutnya. Atau bisa
juga dengan status sosial yang dikategorikan. Misalnya, ada kelas atas,  menengah ,
dan bawah.  Tentunya kelas atas memiliki ekonomi yang lebih tinggi dari kelas
menengah,begitu juga kelas menegah memiliki ekonomi yang lebih tinggi dari kelas
bawah.
(3)Skala interval (Scale)
Skala interval merupakan skala  yang memungkinkan kita untuk melakukan
klasifikasi, penggolongan, pengurutan bahkan bisa untuk melakukan perbandingan
antar nilai. Bisa juga dikatakan bahwa skala interval merupakan skala yang memiliki
nilai dengan jarak yang sama. Misalkan, data kecenderungan masyarakat terhadap
suatu produk. Dalam pengukuran datanya, diambil perhitungan bahwa 1=sangat tidak
suka, 2=tidak suka,  3=suka, 4=suka. Nah, masing-masing nilai ini tentunya memiliki
tingkatan tersendiri dan lambang angka yang digunakan memiliki makna masing-
masing. Contoh lainnya juga pada pengukuran suhu, yang diukur dalam perbedaan
satuan misalkan Celcius dan Fahrenheit. Kita bisa mengatakan bahwa suhu 80 derajat
tentunya lebih tinggi dari 60 derajat, begitu juga suhu 60 derajat lebih tinggi dari 40
derajat. Dengan menggunakan skala interval, kita sudah bisa mengambil makna dari
perbedaan nilai. Disini kita bisa mengatakan bahwa perbedaan suhu 40 derajat dan 50
derajat dua kali lebih besar dari perbedaan suhu 30 dan 20 derajat. Dengan demikian,
skala ini sudah mencakup skala nominal dan ordinal tetapi belum memiliki nilai
mutlak.

(4) Skala Rasio


Skala rasio merupakan skala yang boleh dikatakan meiliki semua sifat skala
pengukuran data sebelumnya, yaitu nominal, ordinal dan interval. Jadi, skala ini sudah
mampu melakukan perbandingan antara dua nilai Misalkan, berat badan Adi 60 kg.
Sedangkan berat badan Budi 40 kg. Disini, kita bisa mengatakan bahwa berat badan
Adi 3/2 dari berat badan Budi. Sedangkan, mungkin ada Candra dengan berat badan 0
kg (misalkan ya). Nilai 0 disini jelas memiliki arti bahwa Candra boleh terbilang
sangat kurus, sehingga nilai tersebut memiliki sifat mutlak.
Memang cukup sulit membedakan skala interval dan rasio. Kuncinya adalah, adanya
nilai nol mutlak tersebut. Apakah nilai nol tersebut memiliki arti atau tidak.

4. Setelah pendefinisian variabel selesai, dapat dilanjutkan dengan mengaktifkan


Data view untuk memasukkan data yang akan diolah.
Contoh lain yang berbeda antara penamaan kolom name dengan label :

Gambar 5. Tampilan Variabel View yang sudah diisi

II. Memasukkan data terlebih dahulu, kemudian mendefinisikan variabel


Langkah-langkah yang dilakukan berikut ini :
1. Dari menu utama SPSS, data dapat langsung dimasukkan ke dalam sel. Caranya
arahkan kursor pada sel yang diinginkan dan kemudian ketikkan data secara
langsung. Secara otomatis SPSS akan memberi nama variabel dengan
VAR00001, VAR00002, dan seterusnya sesuai variabel yang dibutuhkan
2. Setelah semua data dimasukkan ke dalam sel editor, aktifkan Variabel view
3. Gantilah default data pada kolom yang terisi sesuai dengan nama yang akan
didefinisikan. Misal : VAR00001 diganti Nama, dan seterusnya
2.DIAGRAM
Pengertian diagram adalah suatu gambar yang bertujuan untuk memperlihatkan bahkan
menerangkan suatu data yang akan kita sajikan. Definisi lain diagaram adalah sebagai
lambang-lambang tertentu yang mana sering dipakai untuk menjelaskan suatu sarana,
prosedur, maupun kegiatan-kegiatan yang telah biasa dilaksanakan dalam suatu sistem

1.Klik Graph > Legacy Dialog > Line, akan muncul tampilan berikut:
2.Pilih jenis Simple (karena hanya satu variabel yang akan kita gambarkan),
kemudian pilih Values of individual cases. Selanjutnya klik Define, akan muncul
tampilan
Masukkan variabel rawatjalan dengan cara klik sekali di rawatjalan kemudian klik panah ke
kotak Line Represents hingga tulisan rawat jalan berpindah ke kotak Line Represents , pilih
category labels variable dan variabel Tahun pada kotak Variable dengan langkah yang sama di
atas. maka tampilan sebagai berikut
Kemudian klik Titles dan akan muncul kotak dialog titles, isi title di kotak Line 1 Jumlah Pasien Rawat
Jalan Klinik Laras Tahun 2017, Kemudian klik continu dan klik ok.

Maka akan keluar diagram garis seperti di bawah ini

Anda mungkin juga menyukai